p-Index From 2020 - 2025
9.771
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Jurnal Tematik Nusantara of Research : Jurnal Hasil-hasil penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri (e-journal) PREMISE: Journal of English Education and Applied Linguistics Conciencia Pedagogia: Jurnal Pendidikan FKIP e-PROCEEDING Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman Humanistika : Jurnal Keislaman Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam IQRO: Journal of Islamic Education Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Edumaspul: Jurnal Pendidikan EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar) Jurnal Penelitian IPTEKS Imtiyaz : Jurnal Ilmu Keislaman Jurnal Pendidikan dan Konseling Borneo Law Review Journal JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia) Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia (Indonesian Journal Of Science Community Services) Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam Al-Muaddib : Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan JURNAL PENDIDIKAN DASAR FLOBAMORATA Al Ibtidaiyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Journal of Contemporary Islamic Education Jurnal Kiprah Pendidikan International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics Jurnal PRIMED:Primary Education Journal atau Jurnal Ke-SD An Pancaran Pendidikan ALAINA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman Jurnal kiprah pendidikan JELEDUC
Claim Missing Document
Check
Articles

Pembelajaran Kitab Mafahim dalam Meningkatkan Faham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Santri Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tempuran Bantaran Probolinggo Budi Hartono; Benny Prasetiya; Ari Susandi
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 5 No 2 (2021): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.244 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v5i2.2170

Abstract

Madrasah ialah salah satu tipe pembelajaran Islam Indonesia yang bertabiat konvensional buat menguasai, mendalami, serta mengamalkan anutan Islam dengan menekankan berartinya akhlak agama Islam selaku prinsip hidup tiap hari. Dalam kehidupan beriktikad banyak terangkai problematika sekitar analogi. Perbandingan itu berbentuk perbandingan penerapan amaliah serta kultur.Solusi untuk mengatasi permasalahan adalah dengan mengajarkan Islam damai, Islam toleran, dan Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW (ahlussunnah wal jamaah). Ada pula tujuan dari penelitian ini ialah: Mendefinisikan pemograman penataran Kitab Mafahim dalam tingkatkan faham Ahlus Sunnah wal Jama’ ah. Mendefinisikan penerapan penataran buku Mafahim dalam tingkatkan faham Ahlus Sunnah wal Jama’ ah. Mendeskripsikan evaluasi pembelajaran kitab Mafahim dalam meningkatkan faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif karena penelitian yang akan dilakukan akan berusaha mendeskripsikan tentang pembelajaran kitab mafahim dalam meningkatkan faham ahlus sunnah wal jama’ah santri di pondok pesantren Miftahul Ulum, Tempuran, Probolinggo, alasan menggunakan pendekatan ini karena data yang dikaji atau diteliti berbentuk perkata tercatat ataupun perkataan dari banyak orang ataupun sikap yang dicermati. Dari hasil riset bisa disimpulkan kalau dalam melakukan penataran wajib melaksanakan suatu pemograman penataran dengan membagikan bimbingan, memotivasi santri biar santri dapat aktif, inovatif, serta suka kala cara penataran. Kemudian dilakukan sebuah pelaksanaan pembelajaran dengan sistem yang telah direncanakan. Yang terakhir evaluasi pembelajaran yang dilakukan diakhir pembelajaran yaitu pada waktu semesteran dengan memberikan tes tulis dan pengamatan langsung terhadap santri.
The Influence Model Blanded Learning of Social Sciences Subjects Respecting Indonesian Ethnic and Cultural Diversity To Increasing Activity And Learning Outcomes of Grade V Students in Elementary School 1 Purwoharjo Banyuwangi Distric Year 2015/2016 Ari Susandi
Pancaran Pendidikan Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education The University of Jember Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.074 KB) | DOI: 10.25037/pancaran.v6i3.44

Abstract

Education is an attempt to develop knowledge and form a golden generation of Indonesian character. To achieve this, we need educators who are reliable and able to create new innovations that education in Indonesia is growing and quality. By developing the approach here blended Learning students not only see and learn about things around them, but they are required to master all the resources and extensive knowledge, one of them with controlled study with an integrated learning system to capitalize on IT as a learning medium. By applying lessons blended learning in social studies subject of ethnic and cultural respect Indonesia has been an increase of 78,91% students learning activities that initially only 46.57% and improve learning outcomes as much as 78,6% which was initially only 68,35% V class at SDN 1 Purwoharjo Banyuwangi. Many of the benefits gained by teachers and students in the learning process in the classroom and to improve the productivity of teachers in developing information technology more accurate, especially in the field of education.
The Role of Islamic Religious Education Subject Teachers in Instilling Students' Muhammad Tholibin; Devy Habibi Muhammad; Ari Susandi
Journal of Contemporary Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Contemporary Islamic Education
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/cie.v1i2.2108

Abstract

Riset ini membahas adalah Peran Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Menanamkan Nilai-Nilai Religius Siswa di SD IT Permata Kota Probolinggo. Hal ini difokuskan kepada 1. Apa Peran Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Menanamkan Nilai-Nilai Religius Siswa, 2. Bagaimana Gambaran nilai-nilai religius siswa, 3. Faktor pendukung dan kendala yang mempengaruhi terbentuknya Nilai-Nilai Religius Siswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Nilai-nilai religious siswa sudah ada tertanam dengan baik dalam diri siswa, Peran guru Pendidikan Agama Islam bersama dengan guru lain seperti menginformasikan, memberikan saran, motivasi, dan arahan. Guru PAI juga berkoordinasi atau bekerjasama dengan keluarga siswa, dan semua anggota sekolah. Guru PAI menumbuhkan nilai-nilai religious siswa dengan melatih salat dhuha, sholat dhuhur dan sholat ashar berjamaah, membaca dzikir pagi dan sore, melatih peserta didik bertanggung jawab, disiplin waktu baik belajar didalam kelas maupun belajar di luar kelas dan memberi sanksi. Metodologi riset yang dipakai merupakan kualitatif deskriptif. Hal yang mendukung nilai-nilai religious siswa tumbuh di SD IT Permata adalah kerjasama dari semua guru, kantin sekolah, ekstrakurikuler, media informasi tentang nilai-nilai religius, serta aturan ketat dari lembaga sekolah. Sementara kendalanya adalah keterbatasan dalam memantau siswa di luar sekolah, latar belakang yang berbeda dari peserta didik.
PENDIDIKAN KARAKTER KEDISIPLINAN ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN BARAT Sumiati Sumiati; Devy Habibi Muhammad; Ari Susandi
AL-MUADDIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Vol. 4 No. 1 (2022): April
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/muaddib.v4i1.187

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara jelas konsep pembentukan karakter dalam perspektif Islam dan Barat, dan untuk melihat tujuan pendidikan dari perspektif Islam dan Barat. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan tematik dan dianalisis dengan menggunakan content analyze (analisis isi). Hasil pembahasan dari penelitian   ini adalah melihat konsep pendidikan dari perspektif Islam merupakan karakter yang sama halnya dengan akhlak. Berbeda dengan konsep pendidikan perspektif barat. Tujuan pendidikan Islam dan pendidikan Barat tidaklah sama. Islam tidak hanya berbicara tentang dimensi sekular, tetapi juga lebih memperhatikan dimensi akhirat. pendidikan anak dalam Islam dan Barat menunjukkan bahwa adanya kesenjangan pola pikir yang digunakan para ilmuwan untuk membentuk kepribadian yang berbeda. Ketika sumber dan metode ilmu pengetahuan Barat sepenuhnya bergantung pada pengalaman, itu rasional dan seringkali materialistis, mengabaikan dan meremehkan cara memperoleh pengetahuan melalui pencerahan dan klasik. Oleh karena itu, berbeda dengan konsep keilmuan dalam Islam, yang secara epistemologis bersumber dari kitab suci Al-Qur'an yang diperoleh melalui wahyu, hadits nabi, shalawat dan salam, dan hadits para ulama.Kata Kunci: Pendidikan , Karakter, perspektif Islam dan Barat.
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MENURUT KIHAJAR DEWANTARA DAN MARIA MONTESSORI Devy Habibi Muhammad; Ari Susandi; Saiful Badar; Laily Oktavianingrum
AL-MUADDIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Vol. 4 No. 1 (2022): April
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/muaddib.v4i1.188

Abstract

Tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang bersifat nyata itu merupakan makna dari hasil pendidikan karakter yang dapat membentuk kepepribadiannya seseorang. Hal tersebut dilalui dengan pendidikan budi pekerti sehingga terbentuknya keperibadian di dalam diri seseorang. Seseorang akan bertinh laku dengan baik, bertanggung jawab, jujur, kerja keras, lemah lembut menghormati sesama dan juga penuh kasih saying. Hal itu dapat dilihat secara nyata pada tingkah laku seseorang. Konsep Pendidikan yang dimiliki oleh Ki Hajar Dewantara adalah bersifat pribumi. Sistem pendidikannya adalah system among dengan artian bersendikan kodrat alam dan merupakan system pendidikan yang bersifat kekeluargaan dan kemerdekaan terhadap anak supaya mereka dapat berkembang dan tumbuh dengan dasar kekuatannya sendiri Penyusunan metodenya Montessori merupakan sebuah metode pendidikan bagi anak-anak yang berdasar pada teori terhadap perkembangannya anak. Adapun metode tersebut berkarakteristik menekankan terhadap aktifitas anak dan adaptasi dilingkungan tempat belajarnya serta menyesuaikan terhadap level berkembangnya anak. Aktifitas fisik dan peran dalm menyerap kemampuan yang praktis dan konsep pembelajaran. Dari lingkungan sekolah konsep untuk Pendidikan anak diusia dini menurut Maria Montessori dan Ki Hajar dewantara juga ditemukan kesamaan dan juga ditemukan perbedaannya. Melihat persamaannya dilingkungan sekolah sama-sama mempunyai pendapat.Seprti halnya disekolah Casa Dei Bambini dan juga taman indria. Keduanya tersebut berpendapat sama bahwasanya media dalam pembelajaran menggunakan media dalam belajar yang bersifat alamiah dan pembelajaran nyata dari alam itu lebih menarik dibandingkan menggunakan media yang dibuat. Tempat dilaksanakannya pendidikan terhadap anak diusia dini dalam pemikiran Maria Montessori anak didik dfokuskan diruang kelas dan juga diditempatnya anak-anak pada saat bermain yang telah dirancangnya. Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwasanya tempat untuk dilaksanakannya Pendidikan terhadap anak tidak hanya dilingkungan sekolah. Mereka dapat melaksanakan pembelajarannya dilingkungan masyarakat dan juga dilingkungan keluarga. Jadi pemikirannya lebih meluas Pendidikan terhadap anak itu harus saling didukung oleh tiga lingkungan tersebut
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERDAPAT DALAM KISAH UMAR BIN ABDUL AZIZ Abdul Hakim Habibullah; Devy Habibi Muhammad; Ari Susandi
AL-MUADDIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Vol. 4 No. 1 (2022): April
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/muaddib.v4i1.245

Abstract

Pendidikan karakter didunia pendidikan merupakan wadah atau proses yang bertujuan untuk membentuk pribadi seseorang agar menjadi pribadi yang baik serta berguna dilingkungan keluarga dan masyarakat. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apa sajakah nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam kisah Umar bin Abdul Aziz. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pendidikan karakter yang ada pada Umar bin Abdul Aziz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu dengan mencari buku-buku dan data yang berkaitan dengan penulisan pada jurnal ini. Mengenai hal tersebut peneliti menganalisis dari beberapa data terkait dengan artikel para peneliti yang masih relevan dengan judul yang dibahas. Dalam penelitian ini tehnik analisis data yang penulis gunakan yaitu analisis isi atau content analysis dengan tujuan untuk membandingkan satu studi dengan studi lain yang berkesinambungan dengan artikel ini. Dapat diketahui penelitian ini penulis membahas tentang strategi dan pendidikan karakter yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa pembahasan yaitu dengan menjabarkan profil dari Umar bin Abdul Aziz yang terdiri dari nama gelar, keluarga, kelahiran, tingkat keilmuan dan nilai pendidikan karakter yang berjumlah delapan, diantaranya: Religius, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, rendah hati, zuhud, tegas dan adil.  Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Umar bin Abdul Aziz
PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SMK SUNAN KALIJAGA RANDUAGUNG LUMAJANG Winda Susanti Wulandari; Devy Habibi Muhammad; Ari Susandi
IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman Vol. 6 No. 1 (2022): Maret
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v6i1.247

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini ialah Mendeskripsikan akhlak siswa SMK Sunan Kalijaga Randuagung-Lumajang serta Mendeskripsikan pencapaian peningkatan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa SMK Sunan Kalijaga Randuagung-Lumajang. Riset ini mengulas pembinaan adab yang dicoba oleh guru Pendidikan Agama Islam di SMK Sunan Kalijaga. Penelitian ini mengenakan pendekatan deskriptif kualitatif, hingga kedatangan peneliti di lapangan sungguh berarti. Peneliti berperan langsung selaku instrument dan selaku pengumpul informasi hasil pemantauan yang mendalam dan ikut serta aktif dalam penelitian. Analisa data dicoba dengan metode mengamati informasi yang terdapat, kemudian melaksanakan pengurangan informasi, penyajian informasi dan menarik kesimpulan serta langkah akhir dari analisa informasi ini melangsungkan kesahan informasi dengan memakai intensitas observasi triangulasi. Hasil riset membuktikan kalau, Upaya- usaha yang dicoba oleh guru Pendidikan Agama Islam di SMK Sunan Kalijaga Randuagung dilaksanakan dengan cara intensif tiap hari serta tiap minggunya, semacam usaha Sholat Dhuha serta Sholat Dhuhur Berjama’ ah, Mujahadah, Aspek yang mensupport dalam pembinaan adab: a. Aspek keluarga atau orang tua yang amat berfungsi aktif turut membina adab anak didik. b. Lingkungan ataupun warga dekat sekolah. c. peraturan tertib sekolah buat membatasi kenakalan anak didik. d. Guru PAI serta Guru yang yang lain yang berfungsi aktif dalam membina adab anak didik, aspek yang menghalangi pembinaan adab: a. Lingungan dekat yang kurang mensupport. b. Terbatasnya pengawasan pihak sekolah. c. Tindakan serta sikap anak didik yang beraneka ragam. d. Pergaulan anak didik yang tidak bisa dikontrol. e. Maraknya kemajuan data zaman saat ini.Kata Kunci : Profesionalisme Guru PAI, Pembinaan, Akhlak Siswa
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK PERSPEKTIF AL GHAZALI DAN THOMAS LICKONA Anwar Sholeh; Devy Habibi Muhammad; Ari Susandi
AL IBTIDAIYAH: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 2 No. 2 (2021): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/ibtidaiyah.v2i2.203

Abstract

Konsep pendidikan akhlak menurut Al ghozali berpedoman pada Qur`an dan Hadits yang menjadi dasar tarbiyatul khuluq. Keduanya berfungsi sebagai pembentuk pribadi yang luhur dan bijaksana untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Sedangkan konsep akhlak yang di bangun Thomas Lickona adalah pentingnya akhlak di setiap aspek kehidupan manusia dalam mencetak kepribadian yang baik dalam kehidupan. Sedangkan lingkungan keluarga sangat berperan dalam mementuk potensi dan kepribadian akhlak seseorang tersebut.Al Ghazali dan Thomas memiliki persamaan dalam konsep pendidikan dimensi sosial, kebiasaan/ habituation dan keteladanan/uswatun hasanah.   Dalam hal pendidikan akhlak baik al Ghazali dan Thomas, keduanya memiliki pandangan yang sama bahwa pendidikan akhlak sangat penting dan utama di mulai sejak dini atau anak-anak.   Pandangan Al Ghazali dan Thomas secara garis besar bahwa dalam pendidikan akhlak harus terintegrasi, sistematis yang menyeluruh dan berkelanjutan.Hal yang paling mendasar dalam pendidikan akhlak menurut Al Ghazali dan thomas Lickona memiliki perbedaan. Menurut Al Ghazali dasar pendidikan akhlak berpijak pada Qur`an dan Sunnah dengan empat metode, keteladanan, pembiasaan, nasihat dan cerita sehingga terwujud insan kamil. Sedangkan menurut Thomas dasar pendidikan akhlak adalah keluarga dan lingkungan dengan pemahaman, pemotivasian, pembiasaan, keteladanan dan hukuman.
PERAN PENDIDIKAN PESANTREN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI TANTANGAN KEHIDUPAN MODERN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al Barokah Desa Tunggak Creme Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo) Muhammad Husin; Devy Habibi Muhammad; Ari Susandi
AL IBTIDAIYAH: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 2 No. 2 (2021): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/ibtidaiyah.v2i2.206

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa cara yang dilakukan pondok pesantren Al Barokah Desa Tunggak Cerme Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo untuk meningkatkan karakter santriwan dan santriwatinya, dengan Pembenahan kurikulum pondok pesantren yang semula hanya menanamkan pendidikan keagamaan, kemudian pada perkembangannya lembaga ini juga memasukkan kurikulum umum dan keterampilan dalam kegiatan belajar mengajar serta melakukan pembaharuan dalam manajemen pondok pesantren, diantaranya :pembaharuan dalam bidang metode pembelajaran, pembaharuan dalam bidang kurikulum, pembaharuan dalam bidang evaluasi serta pembaharuan dalam bidang manajemen pondok pesantren. Hal itu dapat di kaitkan dengan kesimpulan dari penelitian bahwa proses pembelajaran menyediakan ruang bagi siswa berinteraksi dan bersosialisasi antara satu dengan yang lainnya.   Dari pembaharuan inilah peran pendidikan pesantren dalam pembentukan karakter di era modern, khususnya di pondok pesantren al Barokah sangat jelas terlihat. Hal inidapat di lihat dengan banyaknya alumni yang mumpuni dan kompeten dalam segala bidang baik bidang agama maupun umum. Pada dasarnya semua program kegiatan pembelajaran, mulai dari pembelajaran pondok pesantren, madrasah dan pendidikan formal telah di rencanakan dengan tujuan mendidik, mengarahkan, membina, mengembangkan dan membuat sikap anak menjadi mandiri.
Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terintegrasi Prinsip Kesantunan Berbahasa Guru Sekolah Dasar Susandi, Ari; Al Ibad, M Kamal; Zativalen, Oriza; Sugiarti, Sri; Rizkia Pangestika, Rintis
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 6 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmsi.v6i1.280

Abstract

Interpersonal communication training integrated with the principles of language politeness aims to develop teachers' good communication skills in teaching and interacting with students so as to create a fun and communicative learning atmosphere. The method used in this training is the lecture and question and answer method. This method is carried out by providing material that is appropriate to the problems faced by the training participants. Practicals, the implementation of which goes hand in hand with the theoretical material so that practical results can be directly reflected on. Simulation, this was carried out to realize all the problems above and provide a real picture of the participants before and after the training. The training subjects for this activity were 18 Muhammadiyah I Babat Elementary School teachers. The results of the training showed a significant increase in teachers' interpersonal communication skills which did not violate the principles of language politeness at all.
Co-Authors A.Fauzi AA Sudharmawan, AA Abdul Hakim Habibullah Abdurrohman Sholeh AF Suryaning Ati MZ Agustiarini Eka Dheasari Ahmad Ipmawan Kharisma Ahmad Shiddiq Ainaul Karomah Al Ibad, M Kamal Aliyah Anwar Sholeh Anwar Sholeh Arfian Mudayan Ari Hidayat, Muhammad Yayad Aribbilah, Ilhamuddin Aries Dirgayunita Asripa Asripa Asrizal Saiin Benny Prasetiya Benny Prasetya Budi Hartono Budi Setiawan Devi Habibi Muhammad Devy Habibi Muhammad Elawati Dewi Fathihah, Elisa Fathur Rozi Fifit Trisnayanti Abdi Fitria, Natasya Ayu FitrianingsihWulandari Hamidah, Melani Zulfa Heri Kusuma Huda, Mochammad Miftachul Humairah Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ike Septianti Imro Atus Soliha Inggar Dinanti, Regita Irmaningrum, Rizka Novi Izzuddin Ibnu Abdis Salam Kharisma, Ahmad Ipmawan Khasanah, Linaria Arofatul Ilmi Uswatun Khasanah, Linaria Arofatul Ilmi Uswatun Laili, Viviana Nisful Laily Oktavianingrum M.Basori Alwi Mandala Putra, Andi Marwan Marwan Marwan Marwan Maulidin, Muhammad Rizky Mohammad Arifin Muhammad Fadhli Muhammad Husin Muhammad Husin Muhammad Tholibin Muhammad, Devi Habibi Mulyono, Khubby Muthoharoh, Elysa Ifhatul MZ., AF Suryaning Ati Nikmatul Musayadah Nisa, Alifia Wahyuni Choirun Nur Khosiah Nur Mashani Mustafidah Nurul Ipmawati Nurul Widya Agustin Oriza Zativalen Oriza Zativalen Oriza Zativalen, Oriza Pinna Nur Latifah Reza Hilmy Luayyin Riami Riami Rizka Novi Irmaningrum Rizkia Pangestika, Rintis Rofi'atul Ummah Rofi’atul Ummah Saiful Badar Salsabilah, Iqriana Nafi'a Siti Maryam Siti Mas’ula Sri Sugiarti Sriyanti sumiati sumiati Suna Syamsul Huda Ummah, Rofi'atul Verra Ayu Fatmawati Winda Susanti Wulandari Yuliana Wardanik Yulina Fadilah Yulistian Hartini Yusnita, Vivi Zainuddin Abbas