Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

NAFKAH PASCA PERCERAIAN DALAM PERKARA CERAI GUGAT (STUDI KRITIK PADA PASAL 149 KHI TERHADAP PERKARA NOMOR 1145/Pdt.G/2010 P.A JS) Irawan, Heri; Wagianto, M; Indra, Gandhi Liyorba
MABAHITS: Jurnal Hukum Keluarga Vol 6 No 01 (2025): MEI
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/mabahits.v6i01.2232

Abstract

This study aims to analyze the legal basis for the judge's considerations in deciding the case 1145/Pdt.G/2012/PA JS according to the Law and then will be analyzed using Islamic law against the judge's considerations in deciding the case 1145/Pdt.G/2012/PA JS. This study is a type of library research, this study is descriptive analytical, the primary data in this study is Law Number 1 of 1974 concerning marriage and the Compilation of Islamic Law. Using the Maslahah Mursalah Theory, data analysis in this study uses deductive thinking techniques, then the author makes data analysis with qualitative analysis. The results of the study are that the judge's considerations in deciding the case 1145/Pdt, G/2012/PA JS are Law Number 1 of 1974 Article 41 letter (c) which reads: the consequences of a marriage breaking up due to divorce are that the court can require the ex-husband to provide living expenses and/or determine an obligation for the ex-wife. The regulation in Article 149 letter (b) of the KHI only mentions the obligation of the ex-husband to provide iddah, kiswah, mut'ah and hadanah costs for his children after a divorce due to talak. Textually, divorce in the Article contains the meaning of divorce in general, so it can be interpreted that the religious court has the right to require the ex-husband to provide living costs and determine an obligation for the ex-wife due to divorce due to talak or due to a lawsuit. The analysis of Islamic law on the provision of living costs according to maslahah al-mursalah is to provide iddah, kiswah, and mut'ah living costs according to his ability as long as the wife who filed for a lawsuit divorce is not nusyuz, then as long as she has the right to receive living costs as a consolation and guarantor of her life for her own benefit so as to lighten the burden of her life. This aims to maintain the soul (al-nafs) of the ex-wife so that she gets benefit and aims to reject harm. This is in accordance with the theory of maslahah murlah, namely creating good benefits in social life, the household and even after divorce and rejecting all harm which ultimately makes the order damaged so that someone is harmed.
Sosialisasi Inovasi Pembuatan Perahu Nelayan Berbahan Limbah Busa Styrofoam dan Fiberglass Untuk Nelayan Pesisir Desa Lontar Selatan Irawan, Heri; Mujiburrahman; Muhammad Suprapto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 2 No. 5 (2025): Juni
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jpmi.v2i5.5249

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi nelayan pesisir Desa Lontar Selatan adalah kerusakan perahu berbahan kayu yang sering bocor akibat usia pakai, serta mahalnya biaya penggantian perahu baru. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi melalui sosialisasi teknologi pembuatan perahu berbahan limbah busa Styrofoam dan fiberglass sebagai alternatif yang ramah lingkungan, ekonomis, ringan, dan tahan benturan. Metode kegiatan dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan teknis, dan demonstrasi langsung kepada kelompok nelayan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memiliki ketertarikan dan antusiasme tinggi terhadap teknologi ini, serta mampu memahami dan mempraktikkan tahapan pembuatan perahu secara mandiri. Sosialisasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis nelayan, tetapi juga membuka peluang bagi keberlanjutan usaha melaut dengan biaya lebih rendah. Kegiatan ini berkontribusi pada penguatan ekonomi masyarakat pesisir melalui inovasi teknologi tepat guna.
Perancangan Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Perhotelan Dengan Metode Service Quality (Studi Kasus: Hotel Kartika Langsa) Irawan, Heri; Andriani, Meri; Asyura, Nanda Riski
Jurnal Industri Samudra Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jis.v1i1.2884

Abstract

Hotel Kartika Langsa berdiri pada tahun 1982 yang didirikan oleh Bapak H. Abdullah Hanafiah dan Bapak Ir. H. Zakaria Sulaiman. Hotel Kartika Langsa memiliki 70 kamar, dengan 52 kamar di lantai satu dan 18 kamar di lantai dua. Permasalahan pada Hotel Kartika Langsa adalah penurunan tingkat hunian kamar hotel yang disebabkan oleh kualitas pelayanan hotel yang belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesenjangan antara pelayanan yang dipersepsikan dengan pelayanan yang diharapkan pelanggan hotel. Penelitian ini menggunakan metode Service Quality. Hasil dan pembahasan pada penelitian adalah pada metode Service Quality diperoleh bahwa gap score rata-rata kualitas pelayanan -2,568. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan Hotel Kartika Langsa yang ada saat ini belum maksimal karena belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, belum maksimalnya tingkat kualitas pelayanan ditunjukkan dengan nilai kepuasan pelanggan pada lima dimensi (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty) dari penelitian yang dilakukan bernilai negatif yang dikategorikan pelanggan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan sehingga kelima dimensi pelayanan tersebut perlu dilakukan perbaikan untuk peningkatan kualitas pelayanan Hotel Kartika Langsa.
Usulan Perbaikan Manajemen Risiko Rati Pasok Ukm Kerupuk Ikan Dengan Metode House Of Risk. (Studi Kasus: Ukm Kerupuk Ikan Ibu Hasnah, Desa Bukit Pala, Ranto Peureulak-Aceh Timur). Putri, Dwi Chintia; Nadya, Yusri; irawan, heri
Jurnal Industri Samudra Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jis.v1i1.2885

Abstract

UKM Kerupuk Ikan Ibu Hasnah yang berada di Desa Bukit Pala, Ranto Peureulak-Aceh Timur merupakan usaha pembuatan kerupuk ikan dalam skala kecil menengah. Masalah yang dialami oleh UKM tersebut adalah sulitnya mendapatkan bahan baku ikan bandeng jantan yang sesuai dengan kebutuhan. UKM Kerupuk Ikan Ibu Hasnah memiliki 5 supplier ikan bandeng jantan dan ikan bulan yang berada di Peureulak. Kerupuk yang sudah digoreng dan dikemas dengan berat 100 gram pemasarannya sudah sampai ke Peurelak, Langsa, Aceh Tamiang, Sare, Siantar, Kerinci, dan Rantauprapat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan mitigasi risiko yang paling efektif terhadap penyebab risiko priorotas yang terjadi. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah metode House of Risk (HOR). HOR adalah modifikasi Failure Modes and Effect of Analysis (FMEA) dan model rumah kualitas (HOQ) untuk memprioritaskan sumber risiko mana yang pertama dipilih untuk diambil tindakan yang paling efektif dalam rangka mengurangi potensi risiko dari sumber risiko. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat 9 penyebab risiko priorotas dan 7 mitigasi risiko prioritas. Mitigasi risiko prioritas dalam penelitian ini adalah menyediakan alat produksi yang sangat dibutuhkan (16,23%), lebih selektif menentukan supplier yang mampu menyediakan ikan bandeng jantan dan ikan bulan sesuai yang dibutuhkan (31,45%), membuat komitmen antara pihak UKM dengan supplier (45,75%), penyediaan alat teknologi tepat guna (TTG) (58,74%), pelatihan penggunaan mesin pemotong kerupuk (68,3%), pengemasan diharapkan dengan menggunakan mesin hand sealer (75,82%), dan penyediaan sarung tangan supaya digunakan saat produksi (81,8%).
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS CRUMB RUBBER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA Novita, Dina; Dewiyana, Dewiyana; Irawan, Heri
Jurnal Industri Samudra Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jis.v3i1.5869

Abstract

Batanghari Tebing Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan setengah jadi yang diklasifikasikan berdasarkan standar mutu yang ditetapkan oleh SIR (Standard Indonesian Rubber). Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini adalah kecacatan produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kecacatan produk Crumb Rubber dan memenuhi standar kualitas karet remah menggunakan metode Seven Tools. Hasil analisis menggunakan check sheet terdapat nilai P0 (Plastisitas Awal) dibawah SIR 20 (Standard Indonesian Rubber 20) dengan persentasi kecacatan berdasarkan diagram pareto bulan Februari sebanyak 79,4%, Maret 80,55%, April 72,5%, Mei 77,7%, Juni 89,1%, Juli 74,4%. Peta kendali X-R Chart dan X-S Chart didapat data yang diluar batas kendali disebabkan karena faktor bahan baku (material), manusia (man), mesin/peralatan, metode kerja dan lingkungan kerja. Perlu dilakukan perbaikan pada bahan baku, manusia, mesin/peralatan, dan lingkungan kerja. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa mutu produksi Crumb Rubber belum berada dalam batas pengendalian.