Claim Missing Document
Check
Articles

UJI POTENSI HASIL GALUR HIBRIDA HARAPAN HASIL PERSILANGAN TOPCROSS PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays. L) Mochammad Illafi Singgah; Ainurrasjid Ainurrasjid; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pada pembentukan galur hibrida adalah pemilihan tetua inbrida jantan dan betina yang memiliki karakter heterosis. Menurut Mandal (2014) silang puncak adalah uji yang digunakan untuk mengevaluasi galur inbrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil galur  hibrida F1 yang didapatkan dari persilangan topcross dan mengetahui nilai  heritabilitas. Penelitian ini dilakukan di lahan persawahan yang bertempat di Kabupaten Pasuruan pada bulan Oktober 2014 - Januari 2015. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih jagung hasil topcross sebanyak 47 galur, 2 varietas pembanding yaitu Pioneer-21. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 galur terpilih yang diseleksi berdasarkan  bobot 100 biji. Galur tersebut adalah G10-1-(10)- 1 x ON-A ♀ ,G10-1-(11)- 1x ON-A ♀, G10-1-(15)- 2 x ON-A ♀, G10-1-(B4)- 19xG10-1-(15)- 2 x ON-A ♀, G10-1-(B4)- 19x ON-A ♀, G10-2-(B2)- 2x ON-A ♀, G10-1-(16)- 1x ON-A ♀, YN A x ON-A ♀,YN B x ON-A ♀, YN B x ON-A ♀ dan Xs x ON-A ♀
EVALUASI KESERAGAMAN DALAM AKSESI BUNGA MATAHARI (Helianthus annus L.) BERDASARKAN KARAKTER GENERATIF Intan Dwi Putri Warastuti; Arifin Noor Sugiharto; Noer Rahmi Ardiarini
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbaikan varietas tanaman menyerbuk silang bisa dilakukan dengan perbaikan populasi.Pada proses penggaluran atau pembuatan varietas baru diperlukan adanya kemurnian genetik pada populasi.Bunga matahari merupakan tanaman menyerbuk silang.Penanaman bunga matahari dilakukan pada satu tempat yang sama tanpa kontrol persilangan, sehingga potensi persilangan antar aksesi sangat tinggi. Perkawinan secara acak dapat meningkatkan heterozigositas suatu populasi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasikeseragaman dalam aksesi  aksesi bunga matahari dan mengetahui hubungan filogenetik pada setiap aksesi sehingga mempermudah kegiatan pemuliaan tanaman selanjutnya. Evaluasi keseragaman dilakukan dengan uji kekerabatan menggunakan analisis cluster. Hasil analisis cluster menunjukkan bahwa dari 29 aksesi yang digunakan dalam penelitian, terdapat 13 aksesi yang telah seragam(HA 1, HA 7, HA 8, HA 10, HA 11, HA 25, HA 27, HA 28, HA 39, HA 40, HA 44, HA 45 dan HA 47) berdasarkankarakter bunga dan 7 aksesi yang telah seragam (HA 1, HA 18, HA 25, HA 28, HA 44, HA 45 dan HA 46) berdasarkan karakter biji.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH TERHADAP FERTILITAS POLEN JAGUNG KETAN (Zea mays ceratina KULESH) Rizqi Laili Indraswari; Arifin Noor Sugiharto; Andy Soegianto
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung ketan mulai dibudidayakan di Indonesia karena pada jagung ketan mengandung amilopektin sebesar 100%, lebih banyak dari jagung biasanya. Produksi jagung dapat diukur melalui jumlah biji pada tongkolnya yang dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan penyerbukan bunga jagung. Dalam rangka meningkatkan efektivitas fertilisasi jagung yang berbeda umur berbunganya, upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan fertilitas polen. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengelolaan polen yang mencakup pemanenan, penyimpanan dan pengujian fertilitas bertujuan untuk mempertahankan kemurnian dan fertilitas tetap tinggi sehingga menjamin ketersediaannya sewaktu diperlukan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2015 di Kelurahan Dadaprejo, Batu. Alat yang digunakan adalah kertas pembungkus, stapler, spidol, ayakan, pinset, cawan petri, spatula, plastik, kulkas, timbangan digital, gelas ukur, erlenmeyer, kompor listrik, botol, pipet, kaca preparat, cover glass, penggaris, meteran, jangka sorong, alat tulis, mikroskop, dan kamera digital. Bahan yang digunakan adalah polen jagung ketan dan larutan YKI (Yodium Kalium Iodida). Penelitian ini memiliki kombinasi 2 perlakuan suhu dan 4 lama penyimpanan dengan jumlah sampel masing-masing 5. Data diolah dengan menggunakan uji t. Pengamatan dilakukan pada parameter panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, jumlah baris, jumlah biji, berat biji, berat 100 biji, persentase keberhasilan persilangan dan fertilitas polen. Hasil pengamatan fertilitas polen jagung ketan masih tinggi pada suhu penyimpanan 5 °C dan bertahan selama 8 hari. Penyimpanan polen pada suhu rendah dalam jangka waktu yang pendek mempengaruhi nilai fertilitas polen dan jumlah baris pada tongkol. Nilai keberhasilan persilangan, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, jumlah biji, dan berat biji tidak dipengaruhi oleh penyimpanan polen pada suhu rendah.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN 20 CALON VARIETAS JAGUNG HIBRIDA HASIL TOPCROSS Eka Agustin; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Topcross ialah salah satu strategi dalam program pemuliaan tanaman konvensional untuk mengevaluasi galur. evaluasi pada kombinasi persilangan difokuskan pada hasil dan penampilan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi persilangan yang memiliki potensi untuk dijadikan tetua (betina atau jantan) yang menghasilkan hibrida baru dan mengetahui nilai koefisien keragaman genetik hasil persilangan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok 3 ulangan dengan 22 perlakuan yaitu 20 calon hibrida yang diuji dan 2 varietas komersial (Pertiwii 3 dan DK 85). Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai Maret 2016 Analisis ragam menunjukkan perlakuan berbeda nyata pada semua karakter yang diamati. Sebelas dari 20 kombinasi persilangan dipilih yang memilki potensi untuk menjadi tetua hibrida yaitu G2 (14,03 ton ha-1), G3 (15,73 ton ha-1), G4 (14,15 ton ha-1), G5 (13,94 ton ha-1), G7 (12,98 ton ha-1), G9 (12,92 ton ha-1), G11 (14,99 ton ha-1), G12 (13,70 ton ha-1), G13 (14,77 ton ha-1), G15 (15,30 ton ha-1) dan G16 (12,82 ton ha-1). Nilai koeffisien keragaman genetik pada kategori rendah sampai agak rendah.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN BEBERAPA GALUR JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata) Diyah Retno Wulandari; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji daya hasil pendahuluan dilakukan untuk melihat potensi hasil calon varietas dibandingkan dengan varietas komersial dan untuk memilih parental yang akan dilan-jutkan dalam seleksi berikutnya yaitu dalam metode seleksi berulang (recurrent selec-tion). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui potensi hasil dari calon varietas hasil top cross yang diuji dibandingkan de-ngan varietas komersial, memilih tanaman yang sesuai dengan tipe ideal jagung manis dan mengetahui pasangan terbaik dari tetua yang digunakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November–Februari 2016 di Dusun Ngandat Kidul, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Bahan yang diuji ialah 12 galur harapan jagung manis dan dua varietas komersial (Talenta dan Avilia). Terdapat 6 galur harapan yang memiliki potensi hasil dan penampilan yang baik yaitu (IE3+69 x TLY), (IE3+69 x SBX), (IE3+69 x SBY), (IE3+162 x TLY), (IE3+162 x SBX) dan (IE3+162 x SBY). Galur (IE3+ 162 x TLY), (IE3+162 x SBY), (IE3+69 x TLY), (IE3+162 x SBX), dan (IE3+69 x SBY) cocok dikembangkan untuk kebutuhan in-dustri. Galur (IE3+69 x SBX) cocok dikem-bangkan untuk kebutuhan konsumen pasar. Galur yang sesuai dengan tipe ideal jagung manis ialah (IE3+69 x SBX) dan (IE3+162 x SBX). Pasangan tetua terbaik untuk tetua jantan TLX ialah (IE3+147), TLY dan SBX ialah (IE3+ 162) dan pasangan terbaik SBY ialah (IE3+69). Nilai koefisien keragaman genetik (KKG) termasuk kriteria rendah yang menunjukkan populasi dalam galur tidak perlu dilakukan seleksi.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN 9 GALUR JAGUNG (Zea mays L.) Jonathan Nicholas Hutauruk; Kuswanto Kuswanto; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung (Zea mays L.) ialah bahan pangan pokok kedua di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil, untuk mengetahui nilai heritabilitas dan juga mendapatkan galur-galur harapan terbaik pada 9 galur harapan jagung (Zea mays L.) hasil persilangan generasi S3. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan penelitian di desa Ganung Kidul kota Nganjuk. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan ialah 9 genotip jagung, yakni (G10 x A), (A x G10), (B5 x A), (G10 x B5), (B5 x G10),(G4 x A), (A x G4), (B5 x G4), (G4 x B5) dan varietas pembanding Pioneer-21. Karakter kuantitatif yang diamati ialah tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang, tinggi letak tongkol, umur muncul bunga jantan, umur muncul bunga betina, umur panen, lingkar tongkol tanpa klobot, panjang tongkol tanpa klobot, bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, bobot 100 butir biji dan potensi hasil per hektar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji F. pada variabel yang berbeda nyata dilanjutkan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5% dan analisis heritabilitas. Nilai heritabilitas dari tiap-tiap variabel pengamatan berbeda-beda. Nilai heritabilitas tinggi dan nilai KKG (koefisien keragaman genetik) rendah. Galur harapan B5 x G10, G4 x A, B5 x G4, dan G4 x B5 ialah galur-galur harapan yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi diantara galur-galur harapan lain yang diuji berdasarkan perbandingan potensi hasil dengan varietas kontrol Pioneer-21.
KERAGAAN BEBERAPA GALUR JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) GENERASI S7 Endah Nurmala Sari; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, produksi jagung masih belum dapat mencukupi permintaan. Karena ada kendala yang menghambat produksi jagung secara maksimum. Penggunaan varietas hibrida merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi jagung. Keragaan merupakan salah satu kegiatan dalam pemuliaan tanaman untuk mendapatkan tetua hibrida yang berpotensi. Keragaan bertujuan untuk mengetahui performa dari suatu tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakater kualitatif maupun kuantitatif dari galur yang diuji, mengetahui nilai duga heritabilitas, koefisien keragaman genetik dan koefisien keragaman fenotip, serta mengetahui galur yang berpotensi untuk dijadikan calon tetua hibrida. Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngandat Kidul Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu pada bulan November 2015 sampai dengan Februari 2016. Penelitian dilakukan dengan RAK sebanyak 3 ulangan dengan menggunakan 15 galur jagung pakan masing-masing 20 tanaman. Data pengamatan terdiri dari karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Karakter qualitatif dibedakan menjadi dua yaitu karakter tanaman dan karakter tongkol. Hasil penelitian karakter kuantitatif yang diamati semua menunjukkan berbeda nyata pada semua galur. Nilai duga heritabilitas dalam 15 galur jagung pakan yang diamati tergolong dalam kategori rendah sampai tinggi. Nilai KKG pada semua galur dan karakter yang diamati termasuk dalam kategori rendah, kecuali pada karakter bobot tongkol pada galur INDY termasuk pada kategori agak rendah. Sedangkan nilai KKF dari 15 galur berkisar antara 0.83 – 39.90%. Terdapat tujuh galur yang berpotensi untuk dijadikan calon tetua hibrida yaitu INMX, ONBX, IONAX, BSBY, PR5 9, BSBX, dan IONBX.
KERAGAAN BEBERAPA GALUR JAGUNG KETAN (Zea mays L. ceratina K.) PADA GENERASI KEEMPAT (S4) Fikriyah Nuril Fiddin; Izmi Yulianah; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian keragaan terhadap suatu galur ialah tahapan dalam pembentukan tetua hibrida jagung ketan. Keragaan merupakan penampilan fisik yang diekpresikan oleh tanaman dan dalam populasi akan muncul keragaman atau keseragaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesera-gaman pada masing-masing galur jagung ketan, menduga nilai heritabilitas arti luas dan mendapatkan galur yang berpotensi sebagai calon tetua hibrida. Penelitian dilaksankan pada Desember 2015-Maret 2016 di Desa Sedayu, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 16 galur jagung ketan generasi S4. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Berdasarkan nilai KKG karakter kuantitatif, semua karakter pada masing-masing galur mempunyai kriteria keragaman sempit, sehingga keseragaman tergolong tinggi. Berdasarkan nilai skoring keseragaman karakter kualitatif, galur yang mempunyai nilai keseragaman yang tinggi adalah JPIE4+44, JPIE4+52, JPIE4+64, JPIE4+62, JPIE4+66, JPIE4+60 dan JPIE4+50. Nilai heritabilitas dalam galur karakter umur anthesis, umur silking dan umur panen pada semua galur termasuk dalam kriteria tinggi.  Karakter kuantitatif lain, nilai heritabilitasnya termasuk dalam kriteria rendah hingga tinggi. Galur-galur yang berpotensi sebagai tetua hibrida berdasar kan nilai heritabilitas dan keseragaman adalah galur JPIE4+35, JPIE4+44, JPIE4+64, JPIE4+62, JPIE4+66, JPIE4+60 dan JPIE4+50.
KERAGAMAN 10 GALUR JAGUNG UNGU (Zea mays L. Var amylacea) PADA GENERASI KEEMPAT (S4) Asima Putri Sari. Sinaga; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian keragaman terhadap suatu galur ialah tahapan dalam pembentukan tetua hibrida jagung ungu. Keragaman merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi genetik pada karakter yang diamati, sehingga dapat digunakan sebagai bahan seleksi. Keragaman dalam populasi memberikan peluang untuk dilakukan pemilihan karakter yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseragaman pada masing-masing galur jagung ungu, menduga nilai heritabilitas arti luas dan mendapatkan galur yang berpotensi sebagai calon tetua hibrida. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2015 – Februari 2016 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Bahan yang digunakan adalah 10 galur jagung ungu generasi S4. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan.Berdasarkan nilai KKG karakter kuantitatif dalam galur mempunyai kriteria keragaman sempit, sehingga keseragaman tergolong tinggi.  Berdasarkan nilai skoring keseragaman karakter kualitatif, galur yang mempunyai nilai keseragaman yang tinggi adalah galur UK1E3+1 dan UK1E3+6. Nilai heritabilitas dalam 10 galur jagung ungu untuk semua karakter kuantitatif yang diamati termasuk dalam kriteria rendah, sedang dan tinggi. Galur-galur yang berpotensi sebagai tetua hibrida berdasarkan nilai heritabilitas dan keseragaman adalah galur UK1E3+1 dan UK1E3+6.
KERAGAMAN KARAKTER KOMPONEN HASIL BEBERAPA POPULASI S4 JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) Erliza Rizki Firdaos; M. Jaenun; Darmawan Saptadi; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis adalah salah satu anggota tanaman jagung yang telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Jagung manis lebih digemari karena rasanya lebih manis dari jagung biasa. Peningkatan jumlah produksi ketersediaan jagung manis dapat dilakukan dengan cara perluasan areal tanam ataupun dengan penggunaan varietas berdaya hasil tinggi. Dalam kegiatan pemuliaan tanaman, peningkatan produksi tanaman lebih ditekankan pada penggunaan varietas berdaya hasil tinggi. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan seleksi tanaman. Melalui kegiatan seleksi tanaman yang berpotensi berdaya hasil tinggi dipilih untuk dijadikan varietas yang unggul. Kegiatan seleksi pada tahap awal hasil persilangan akan diperoleh tanaman dengan keragaman genetik yang luas. Tanaman terseleksi akan dipilih dan dikembangkan sehingga menjadi tanaman yang seragam. Populasi tanaman yang seragam ditunjukkan melalui keragaman tanaman yang sempit. Keragaman sempit pada tanaman akan diperoleh pada generasi lanjut. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Desember 2013 sampai April 2014. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman genetik dan kelayakan karakter pada generasi S4 jagung manis sebagai bahan seleksi lanjut. Bahan yang digunakan adalah 14 galur jagung manis, pupuk dan pestisida. Jagung manis ditanam pada petakan lahan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok sebanyak dua ulangan. Hasil penelitian dari generasi ke empat tanaman jagung manis menunjukkan karakter jumlah daun, tinggi tanaman, panjang tongkol dan panjang kelobot pada sebagian besar populasi memiliki keragaman genetik sempit. Karakter tanaman dengan keragaman genetik sempit pada populasi tanaman dapat dipilih kembali untuk meningkatkan keseragaman dan homozigot tanaman pada generasi selanjutnya untuk mendapatkan populasi yang seragam keseluruhan.
Co-Authors Abadi, Wildan Adiredjo, Afifuddin Latif Agatha Eritza Wigathendi Agus Purwito Agustin, Eka Aili, Evi Nur Ainurrasjid Ainurrasjid Ainurrasjid, Ainurrasjid Aji, Agip Purnama Akashi, Ryo Al-Faiqoh, Rizka Alfiyan Arif Alghifari, Robbi Alya Aulia Nur Amrullah, Rizki Abi Andy Soegianto Anggi Widowati Anggraeni, Mita Anini Siswati Anwar, Moh. Saiful Ardyanto, Alfian Trisna Arif, Alfiyan Arifin, Azeri Gautama Asima Putri Sari. Sinaga Asriyanto Arsyam Atiek Iriany Azmi, Mohammad Jauharul Azmi, Mohammad Jauharul Bagaskara, Reindy Katon Bambang Guritno Basuki, Nur Belaffif, Mohammad Bahrelfi Biamrillah, Muhamad Arief Budi Waluyo Cahyo Artho Nugroho Candra Wicaksono Cantika, Devira Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi Darmawan Saptadi Darmawan Saptadi, Darmawan Deka Ludia Draseffi Devira Cantika Dita Kristiari Diyah Retno Wulandari Draseffi, Deka Ludia Ebtan S., Ringga Eka Agustin Eko Widaryanto Eko Widaryanto Endah Nurmala Sari Erliza Rizki Firdaos Evi Nur Aili Fathoni, Musthofa Muhammad Fatimah, Fila Fatya Khalisa Salsabil Fauwziah, Lailatul Fiddin, Fikriyah Nuril Fikriyah Nuril Fiddin Fila Fatimah Firdaos, Erliza Rizki Frizal Amy Oktarisna Ghoiri, Annisatul Umami Sulistia Gia Warih Perwitosari Giri Lasmono Gondo, Takahiro Gracella Angelica Sagala Hajroon Jameela Hana Rizqiningtyas Hariyanti, Ismi Dahlia Hendro Trihatmojo Herison, Catur hidayat, iqbal Huda, Vina Alfa Centauri Hutauruk, Jonathan Nicholas Ika Dyah Saraswati Ika Nursa’adah Indraswari, Rizqi Laili Intan Dwi Putri Warastuti Irfan Budhi Satriawan Ismi Dahlia Hariyanti Iwan Kurniawan Izmi Yulianah Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, Mohammad Jameela, Hajroon Jonathan Nicholas Hutauruk Kamukten, Prihanti Panditia Khairum Tri Wahyuli Khoiril Anam, Khoiril Kristiari, Dita Kumar, Ajay Goel Kusumaning Ayu Putri Winaryo Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Laksono, Nur Dian Lasmono, Giri Lesy Nerawati Lita Soetopo M. Hasan Suhaedi M. Jaenun Maulidha, Aditya Resty Mienanti, Devi Mita Anggraeni Mitreka, Raka Fauzi Mochammad Illafi Singgah Mohamad Doni Setiyawan Muhamad Ridwan Muhammad Fathan Mulyasantika, Yesika Oktavilenda Nafisah Nafisah Niken Kendarini Noer Rahmi Ardiarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noor Farid Noviani Susanto Nur Basuki Nur Basuki Nursa’adah, Ika Nurul Istiqomah Oktarisna, Frizal Amy Orlimao, Sanu Dwi Perwitosari, Gia Warih Prasetyo, Angga Wahyu Prasetyo, Riza Agus Pratama, Putra Aji Prihanti Panditia Kamukten Putra, Gaka Yoga Putra, Rizki Karunia Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Winaryo, Kusumaning Ayu Putri, Savitri Perwitasari Rahmatan, Apik Ilham Respatijari Respatijarti Respatijarti Respatijarti Reza Prakoso Dwi Julianto Riandon, Ghesa Ringga Ebtan S. Riris Dialista Rizqi Laili Indraswari Rizqiningtyas, Hana Saefulloh, Muhammad Firdaus Sagala, Gracella Angelica Salsabil, Fatya Khalisa Saptadi, Darmawan Saputra, Ridwan Wahyu Sarashati, Devi Cinintya Saraswati, Ika Dyah Sari, Diah Kartika Sari, Dian Sari, Endah Nurmala Satriawan, Irfan Budhi Setiyawan, Mohamad Doni Sinaga, Asima Putri Sari. Singgah, Mochammad Illafi Siswati, Anini Sugiyanto, Moh Veri Sumeru Ashari Surjono Hadi Sutjahjo Trihatmojo, Hendro Wahyuli, Khairum Tri Wicaksono, Candra Wicaksono, Kharismasetya Dermawan Widanni, Lucynda Windy Widowati, Anggi Wigathendi, Agatha Eritza Wigbertus Ngabu Wulandari, Diyah Retno Yanik Yanik Yanik, Yanik Yanuar Danaatmadja, Yanuar Yudi, M. Rafli