Claim Missing Document
Check
Articles

Keragaan dari Beberapa Galur Jagung Pakan (Zea mays L.) Generasi S4 Sugiyanto, Moh Veri; Sugiharto, Arifin Noor
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 06 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2025.013.06.05

Abstract

Sektor yang besar akan penggunaan dan permintaan komoditas jagung pakan adalah sektor industri pakan ternak. Setiap tahunnya akan permintaan terus meningkat. Tren peningkatan tiap tahunnya perlu diselaraskan dengan produksi nasional komoditasnya, yaitu dengan melakukan penggunaan, pengembangan dan pembentukan varietas unggul. Dalam pembentukan varietas yang unggul perlu berupa calon tetua unggul. Cara mendapatkan tetua yang unggul dilakukan dengan menilai dan mengevaluasi keragaan atau performanya. Penilaan dan evalusi keragaan dapat mempermudah proses seleksi dan pemilihan karakter yang diinginkan.  Tujuan dilakukannya penelitian meliputi mengetahui keragaan karakter kualitatif, kuantitatif, pola dan kurva distribusi normal standar, serta galur berpotensi calon tetua. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Agrotechnopark (ATP) Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 sampai dengan Januari 2023. Penelitian dilakukan menggunakan metode single plant tanpa ulangan. Perlakuan menggunakan 15 galur jagung pakan generasi S4, dengan populasi 12 tanaman.  Dari 15 galur terdapat 1 yang berpotensi sebagai calon tetua hanya yaitu pada galur JP-14. Hasil dari analisis distribusi normal dari 17 karakter kuantitatif, menunjukan yang berdistribusi atau mengikuti kurva normal terdapat pada 5 karakter dan sisanya tidak berdistribusi atau tidak mengikuti kurva normal.
Introduksi Budidaya Komoditas Jagung Hibrida dan Kacang Hijau di Kabupaten Malaka Sugiharto, Arifin Noor; Iriany, Atiek; Ngabu, Wigbertus; Ridwan, Muhamad; Anam, Khoiril
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i2.202

Abstract

Praktik budi daya tanaman kacang hijau dan jagung yang dilakukan oleh petani di kawasan transmigrasi Uluklubuk masih belum optimal. Belum optimalnya praktik budi daya ini disebabkan karena penggunaan varietas lokal yang produktivitasnya rendah serta rendahnya penggunaan pupuk untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasi permasalahan mitra kelompok tani, maka beberapa solusi yang diberikan adalah transfer teknologi melalui pendampingan, pelatihan, dan praktik demplot. Pelaksanaan program ini dilaksanakan dengan metode pelatihan, penyuluhan, pendampingan, dan demplot secara berkala. Program kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan varietas jagung hibrida, varietas kacang hijau unggul, dan transfer teknologi budi daya tanaman jagung dan kacang hijau serta meningkatkan pendapatan kelompok tani di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Desember 2023. Hasil program kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa kelompok tani sasaran mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah diberikan mengenai budi daya jagung hibrida dan kacang hijau unggul. Hasil panen jagung yang diperoleh adalah sebesar 12,877 ton dan hasil panen kacang hijau sebanyak 1,481 ton.
Efek Xenia dan Metaxenia pada Persilangan Labu Kuning (Cucurbita maxima Duch) Terhadap Buah dan Biji Arifin, Azeri Gautama; Ainurrohmah, Nurul; Ardiarini, Noer Rahmi; Sugiharto, Arifin Noor
Plantropica: Journal of Agricultural Science Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labu kuning memiliki banyak kandungan nutrisi bermanfaat, akan tetapi konsumsinya di Indonesia masih rendah yaitu 5 kg per kapita per tahun dikarenakan labu kurang populer dalam penampilan dan rasa untuk konsumsi sehari-hari. Oleh karena itu dilakukan pendekatan pemuliaan tanaman berupa persilangan untuk memperoleh varietas unggul. Perakitan varietas unggul diawali dengan penentuan tetua unggul. Xenia dan metaxenia memberikan efek secara langsung kepada tetua betina pada karakter buah dan biji sehingga tetua jantan berpotensi dapat ditentukan lebih awal dan mempersingkat waktu pemilihan tetua. Penelitian dilakukan bulan Februari-Juli di greenhouse CV. Blue Akari, Dadaprejo Junrejo Kota Batu. Penelitian dilakukan dengan menanam 6 galur betina yaitu KJ-19, KJ19A, KJ-24, KJ-25, HIB-59, dan JP-70 dan 2 galur jantan yaitu KJ-17 dan JP-F1 pada baris baris. Persilangan dilakukan secara sibmate antar tetua betina, crossing KJ-17 dan JP-F1 yang masing-masing dilakukan pada 6 tanaman. Data hasil pengamatan pada karakter kuantitatif dilakukan analisis menggunakan uji t independen 5%. Karakter kualitatif diskoring kemudian dilakukan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efek metaxenia pada karakter buah yaitu diameter buah, bobot buah, tingkat kemanisan warna kulit dan daging buah. Efek xenia pada karakter biji yaitu jumlah biji, biji isi, biji kosong, bobot biji, bobot 100 biji, warna biji, bentuk biji, panjang biji dan lebar biji. Efek xenia dan metaxenia yang muncul menunjukkan bahwa terdapat pengaruh polen tetua jantan terhadap karakter buah dan biji pada tetua betina. 
IDENTIFICATION OF BACTERIAL WILT AND LEAF BLIGHT DISEASE ON MAIZE (Zea mays) FOUND IN KEDIRI, INDONESIA Aini, Luqman Qurata; Suryani, Lilis; Sugiharto, Arifin Noor; Abadi, Abdul Latief
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 35, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v35i1.245

Abstract

Recently, a new bacterial disease of maize (Zea mays) was observed in Kediri, East Java, Indonesia. Infected plants showed wilt symptoms occasionally accompanied by leaf blight. This study aims to characterize the causal agent of bacterial wilt and leaf blight of maize observed in Kediri. Gram-negative, facultative anaerobic bacteria were isolated from the diseased tissues. All bacterial strains (KD1A, KB2A, KD1, KD4, KB1) gave positive result both in the hypersensitive response and pathogen-nicity assays. However, only KD1 and KB1 strains could be re-isolated from the diseased tissues. Based on several physiological and biochemical assays, the bacteria resembled Pantoea agglomerans. Moreover, the strains showed negative result on PCR amplification using HRP1d and HRP3r, a primer pair specific for detection of P. stewartii subsp. stewartii. Analysis of 16S rRNA gene sequence of KD1 and KB1 showed highest homology at 88% and 90%, respectively to P. agglomerans strain DSM 3493 (NR 0419781).  The homology values were too low to conclude that the bacteria were similar to P. agglomerans. These results suggest that bacterial pathogens isolated from maize in Kediri were strains of Pantoea sp. Keywords: maize, Pantoea sp., wilt, leaf blight
Large-Scale Evaluation of Indonesian Elite Maize Breeding Lines for Resistance Against Bacterial Stalk Rot Caused by Dickeya zeae Mienanti, Devi; Hidayat, Iqbal; Danaatmadja, Yanuar; Belaffif, Mohammad Bahrelfi; Waluyo, Budi; Sugiharto, Arifin Noor; Kumar, Ajay Goel; Kuswanto, Kuswanto
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 46, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v46i1.4350

Abstract

Bacterial stalk rot is one of the important diseases in maize caused by Dickeya zeae. Infection of this disease can lead to a considerable amount of loss in yield, with up to 98 percent loss of yield. The use of resistant materials is the most effective approach to managing bacterial stalk rot in maize. This study evaluates a large-scale phenotypic screening of 624 maize lines against bacterial stalk rot, divided into two groups based on a heterotic pool. These lines are used in a commercial breeding program in Indonesia. This study develops a stabbing method with a large gauge hypodermic needle, allowing for scalability in delivering inoculum while performing large-scale line evaluation. The result from ANOVA reveals a significant (P<0.05) effect of lines, day after infection, and interaction between day after infection and group. Group two displays fewer resistant lines compared to group one. This work presents a method for large-scale line evaluation for resistance against bacterial stalk rot, where the information obtained can be used in industrial breeding programs for routine material screening during the development of new lines or hybrids and for genomic studies of bacterial stalk rot resistance.
Aksi Gen dan Daya Gabung pada Persilangan Jagung Ketan Ungu terhadap Karakter Hasil Arsyam, Asriyanto; Saptadi, Darmawan; Sugiharto, Arifin Noor
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i2.1750

Abstract

Program pengembangan hibrida unggul baru terus dilakukan mengingat tingginya permintaan jagung. Pemahaman sifat aksi gen yang terlibat dalam sifat tertentu sangat penting untuk meningkatkan hasil panen. Persilangan dialel berguna untuk menentukan aksi gen aditif dan non-aditif yang mengendalikan sifat-sifat yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai aksi gen dan kemampuan kombinasi pada persilangan jagung ungu. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur dengan ketinggian tempat ± 600 m dpl dengan suhu harian 18,1-31,0⁰C. Bahan yang digunakan adalah empat galur tetua jagung ungu 12 M - 01, 12 M - 02, 12 M - 03, 12 M - 04. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan perkawinan diallel penuh dengan 16 kombinasi persilangan yang terdiri dari 4 tetua, 6 persilangan antara tetua dan 6 persilangan resiprok dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan varians daya gabung umum (DGU) dari tertinggi ke rendah secara berurutan terdapat pada karakter diameter tongkol (2.7678), berat jagung tanpa klobot (1.1522), berat tongkol (0.8112), berat 100 biji (0.426), kadar Brix (0.3266), jumlah baris biji/tongkol (0.2238), panjang tongkol (0.0861) dan berat jagung dengan klobot (-1.5091). Varians daya gabung khusus (DGK) dari tertinggi ke rendah secara berurutan terdapat pada karakter berat jagung dengan klobot (49.6993), berat jagung tanpa klobot (36.1253), berat tongkol (7.0353), kadar Brix (3.0065), panjang tongkol (2.1695), diameter tongkol (0.7424), jumlah baris biji/tongkol (-0.3573) dan berat 100 biji (-5.3678). Rasio varians DGU:DGK tertinggi ke terendah terdapat pada karakter diameter tongkol (3.7285), berat tongkol (0.1153), kadar Brix berat (0.1086), panjang tongkol (0.0397), berat jagung tanpa klobot (0.0319), berat jagung dengan klobot (-0.0304), jumlah baris biji/tongkol (-0.06264) dan berat 100 biji (-0.0794). Nilai rasio σ2DGU/σ2DGU yang bernilai kurang dari satu menunjukkan pengaruh DGK lebih besar daripada pengaruh DGU. Aksi gen non aditif terdapat pada karakter jumlah baris biji per tongkol, panjang tongkol, berat tongkol, berat 100 biji, berat jagung tanpa klobot, berat jagung dengan klobot dan kadar Brix. Derajat dominansi menunjukkan dominansi parsial terjadi pada karakter diameter tongkol. Dominansi berlebihan positif terjadi pada beberapa karakter berat jagung dengan klobot, berat jagung tanpa klobot, panjang tongkol, berat tongkol, berat 100 biji dan kadar Brix serta negatif pada karakter jumlah baris biji/tongkol.
Evaluasi Toleransi Salinitas Beberapa Genotipe Padi (Oryza sativa L) Menggunakan Nilai Indeks Nur, Alya Aulia; Soegianto, Andy; Sugiharto, Arifin Noor; Nafisah, Nafisah
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i1.1499

Abstract

Padi merupakan tanaman yang tergolong rentan terhadap lingkungan salinitas (garam tinggi) sehingga dapat menurunkan produktivitas. Faktor genotipe dan lingkungan cekaman salinitas (konsentrasi dan durasi) masing-masing berpengaruh nyata terhadap semua peubah morfologi dan komponen hasil. Pendugaan nilai indeks terhadap toleransi tanaman adalah proses untuk mengukur atau memperkirakan indeks toleransi suatu tanaman terhadap kondisi lingkungan yang berpotensi merusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan beberapa perhitungan nilai indeks toleransi cekaman untuk memilih genotipe padi yang toleran cekaman salinitas. Percobaan dilakukan di rumah kaca Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Tanaman Padi, Jawa Barat. Penelitian ini dibagi menjadi dua unit percobaan. Pertama dengan kondisi optimum. Kedua pada kondisi salin dengan EC terkontrol 5 dS/m sepanjang fase hidup. Hasil penelitian menunjukan terdapat satu genotipe yang toleran terhadap cekaman salinitas dan memiliki hasil lebih besar dibandingkan varietas pembanding yaitu G9 (IR 129336:11-19-Ski-0-KN-20.) dengan nilai Yp=25.39gram dan Ys=5.74gram. Analisis clustergram berdasarkan nilai indeks SSI membagi genotipe menjadi 4 kelompok yaitu sangat rentan, rentan(R), toleran vegetatif rentan generatif(TVRG), dan rentan vegetatif toleran generatif (RTVG).
POLA PEWARISAN SIFAT WARNA POLONG PADA HASIL PERSILANGAN TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS INTRODUKSI DENGAN VARIETAS LOKAL Oktarisna, Frizal Amy; Soegianto, Andy; Sugiharto, Arifin Noor
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola pewarisan sifat warna polong tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) dari tanaman buncis introduksi (Cherokee sun dan Purple queen) ke tanaman buncis varietas lokal (Gogo kuning, Gilik hijau, Mantili). Penelitian masa tanam buncis pertama, terdiri dari lima varietas (dua introduksi dan tiga lokal ) dengan 6 kombinasi perlakuan (persilangan). Setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 30 tanaman. Penelitian masa tanam buncis kedua dilakukan dengan menggunakan metode single plant dan terdiri dari 12 hasil persilangan, dua introduksi, tiga lokal. Hasil percobaan menunjukkan bahwa F1 hasil persilangan varietas introduksi I1 dengan varietas lokal L1, L2, L3, masing-masing memiliki perbandingan yang sesuai dengan nisbah teoritis Mendel, sedangkan resiprok tidak sesuai dengan nisbah teoritis Mendel. Hal ini menunjukkan bahwa persilangan pada introduksi I1 dipengaruhi oleh maternal effect, sedangkan untuk hasil persilangan introduksi I2 tidak dipengaruhi oleh maternal effect (tetua betina). Untuk hasil perhitungan Chi-Kuadrat, F1 hasil persilangan diperoleh data bahwa peluang dari nisbah teoritis Mendel 3:1 memiliki persentase lebih besar dari nisbah lainnya. Hal ini menunjukkan adanya gen tunggal dominan yang mengendalikan karakter warna polong.
SELEKSI TONGKOL KE BARIS (EAR TO ROW SELECTION) JAGUNG UNGU (Zea mays var Ceratina Kulesh) Kristiari, Dita; Kendarini, Niken; Sugiharto, Arifin Noor
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi jagung tahun 2012 (Angka Sementara) sebesar 19,38 juta ton pipilan kering atau mengalami kenaikan sebesar 1,73 juta ton (9,83 persen) dibanding tahun 2011 (Badan Pusat Statistik, 2013). Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang mempunyai ketinggian ± 610 m dpl, suhu minimum 22°C dan suhu maksimum 30°C, kelembaban udara sekitar 75% dan curah hujan ± 215 mm per bulan, pada bulan November 2012 sampai dengan bulan Maret 2013. Penelitian ini menggunakan seleksi ear to row, merupakan seleksi tongkol ke baris. Diulang dua kali dengan 15 tanaman tiap plot pada tiap ulangan. Satu ulangan terdiri dari 25 tanaman dan 5 tanaman diambil menjadi sampel. Sehingga terdapat 225 unit percobaan. Data yang diperoleh dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis ragam dengan taraf 5%, apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada seleksi ear to row tidak berdasarkan hasil panen secara kuantitatif melainkan kualitatif. Tidak berbeda nyata dan juga tidak terdapat keragaman yang tinggi antara populasi terdapat pada sifat tinggi tongkol dan jumlah biji per tongkol. Tinggi tongkol umumnya mempunyai hubungan positif dengan jumlah biji per tongkol. Saran penelitian ini adalah populasi IX merupakan populasi yang apling seragam yang perlu diuji lebih lanjut pada seleksi berikutnya. Kata kunci: jagung ungu, galur inbred, seleksi tongkol ke baris, korelasi
KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) TERHADAP POPULASI GULMA TEKI (Cyperus rotundus) Ebtan S., Ringga; Widaryanto, Eko; Sugiharto, Arifin Noor
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis adalah komoditi yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia (Sudarsana, 2000). Kehadiran gulma teki pada lahan pertanaman jagung manis tidak jarang menurunkan hasil dan mutu biji. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui perlakuan terbaik dari beberapa varietas jagung manis terhadap ketahanan dan populasi gulma teki. Hipotesis penelitian adalah varietas yang tidak ditumbuhi gulma teki akan memberikan hasil yang lebih tinggi. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober – Desember tahun 2012 di Desa Mojorejo kota Batu dengan ketinggian 750 m dpl dan suhu rata-rata 24,2º C. Metode penelitian menggunakan RAK faktorial  dengan faktor pertama adalah perlakuan varietas jagung manis (Bisi Sweet, Bonansa dan Jambore) dan faktor kedua adalah populasi teki (tanpa teki, teki 10/polibag, teki 20/polibag, dan teki 30/polibag)  serta diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan tanaman meliputi pertumbuhan jagung manis (tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun), komponen hasil jagung manis (panjang tongkol, diameter tongkol dan bobot basah tongkol), komponen teki (tinggi teki dan jumlah anakan teki) serta komponen hasil teki (bobot basah teki dan bobot kering teki). Data dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh signifikan maka dilanjutkan dengan uji BNT pada p = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara perbedaan varietas dan perlakuan keberadaan gulma pada panjang tongkol dan bobot basah gulma.  Pada panjang tongkol menunjukkan varietas Jamboree tanpa teki menghasilkan panjang tongkol tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan pada bobot basah teki menunjukkan varietas Bonansa perlakuan teki 30/polibag menghasilkan bobot basah teki tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.Kata kunci: jagung manis, gulma teki, populasi, interaksi ketahanan
Co-Authors Abadi, Wildan Abadi, Wildan Abdul Latief Abadi Adiredjo, Afifuddin Latif Adiredjo, Afifuddin Latif Agatha Eritza Wigathendi Agus Purwito Agustin, Eka Agustin, Eka Aili, Evi Nur Aili, Evi Nur Ainurrasjid Ainurrasjid Ainurrasjid, Ainurrasjid Ainurrohmah, Nurul Aji, Agip Purnama Akashi, Ryo Al-Faiqoh, Rizka Alfiyan Arif Alghifari, Robbi Amrullah, Rizki Abi Amrullah, Rizki Abi Andy Soegianto Angga Wahyu Prasetyo, Angga Wahyu Anggraeni, Mita Anini Siswati Anwar, Moh. Saiful Anwar, Moh. Saiful Ardyanto, Alfian Trisna Ardyanto, Alfian Trisna Arif, Alfiyan Arifin, Azeri Gautama Arsyam, Asriyanto Atiek Iriany Azmi, Mohammad Jauharul Azmi, Mohammad Jauharul Bagaskara, Reindy Katon Bagaskara, Reindy Katon Bambang Guritno Basuki, Nur Belaffif, Mohammad Bahrelfi Biamrillah, Muhamad Arief Biamrillah, Muhamad Arief Budi Waluyo Cahyo Artho Nugroho Candra Wicaksono Cantika, Devira Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi, Darmawan Deka Ludia Draseffi, Deka Ludia Devira Cantika Diah Kartika Sari Dian Sari Dita Kristiari Draseffi, Deka Ludia Ebtan S., Ringga Eko Widaryanto Fathoni, Musthofa Muhammad Fathoni, Musthofa Muhammad Fatimah, Fila Fatya Khalisa Salsabil Fauwziah, Lailatul Fauwziah, Lailatul Fiddin, Fikriyah Nuril Fiddin, Fikriyah Nuril Fila Fatimah Firdaos, Erliza Rizki Firdaos, Erliza Rizki Frizal Amy Oktarisna Ghoiri, Annisatul Umami Sulistia Gondo, Takahiro Gracella Angelica Sagala Hajroon Jameela Hariyanti, Ismi Dahlia Herison, Catur hidayat, iqbal Huda, Vina Alfa Centauri Hutauruk, Jonathan Nicholas Hutauruk, Jonathan Nicholas Indraswari, Rizqi Laili Indraswari, Rizqi Laili Ismi Dahlia Hariyanti Iwan Kurniawan Izmi Yulianah Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, Mohammad Jameela, Hajroon Kamukten, Prihanti Panditia Kamukten, Prihanti Panditia Khairum Tri Wahyuli Khoiril Anam, Khoiril Kristiari, Dita Kumar, Ajay Goel Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Laksono, Nur Dian Laksono, Nur Dian Lasmono, Giri Lasmono, Giri Lesy Nerawati Lilis Suryani Lita Soetopo Luqman Qurata Aini M. Hasan Suhaedi Maulidha, Aditya Resty Maulidha, Aditya Resty Mienanti, Devi Mita Anggraeni, Mita Mitreka, Raka Fauzi Muhamad Ridwan Muhammad Fathan Mulyasantika, Yesika Oktavilenda Mulyasantika, Yesika Oktavilenda Nafisah Nafisah Niken Kendarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noor Farid Noviani Susanto Nur Basuki Nur Basuki Nur, Alya Aulia Nursa’adah, Ika Nursa’adah, Ika Nurul Istiqomah Oktarisna, Frizal Amy Orlimao, Sanu Dwi Orlimao, Sanu Dwi Perwitosari, Gia Warih Perwitosari, Gia Warih Prasetyo, Angga Wahyu Prasetyo, Riza Agus Prasetyo, Riza Agus Pratama, Putra Aji Putra, Gaka Yoga Putra, Rizki Karunia Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Winaryo, Kusumaning Ayu Putri Winaryo, Kusumaning Ayu Putri, Savitri Perwitasari Rahmatan, Apik Ilham Respatijarti Respatijarti Respatijarti, Respatijari Reza Prakoso Dwi Julianto Riandon, Ghesa Ringga Ebtan S. Riris Dialista Rizqiningtyas, Hana Rizqiningtyas, Hana Ryo Akashi, Ryo Saefulloh, Muhammad Firdaus Sagala, Gracella Angelica Salsabil, Fatya Khalisa Saptadi, Darmawan Saputra, Ridwan Wahyu Saputra, Ridwan Wahyu Sarashati, Devi Cinintya Sarashati, Devi Cinintya Saraswati, Ika Dyah Saraswati, Ika Dyah Sari, Diah Kartika Sari, Dian Sari, Endah Nurmala Sari, Endah Nurmala Satriawan, Irfan Budhi Satriawan, Irfan Budhi Setiyawan, Mohamad Doni Setiyawan, Mohamad Doni Sinaga, Asima Putri Sari. Sinaga, Asima Putri Sari. Singgah, Mochammad Illafi Singgah, Mochammad Illafi Siswati, Anini Sugiyanto, Moh Veri Sumeru Ashari Surjono Hadi Sutjahjo Takahiro Gondo, Takahiro Trihatmojo, Hendro Trihatmojo, Hendro Wahyuli, Khairum Tri Wicaksono, Candra Wicaksono, Kharismasetya Dermawan Wicaksono, Kharismasetya Dermawan Widanni, Lucynda Windy Widanni, Lucynda Windy Widowati, Anggi Widowati, Anggi Wigathendi, Agatha Eritza Wigbertus Ngabu Wulandari, Diyah Retno Wulandari, Diyah Retno Yanik, Yanik Yanik, Yanik Yanuar Danaatmadja, Yanuar Yudi, M. Rafli Yudi, M. Rafli