Claim Missing Document
Check
Articles

Strategy to Improve Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Yields and Quality under Teak Trees (Tectona grandis) Ellis Nihayati; Dellia Rezha Bayu Rizqullah; Eko Widaryanto
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol 12 No 2 (2021): Peningkatan Pertumbuhan dan Pengendalian Rebah Kecambah Bibit Cabai Menggunakan
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.2.81-88

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) can grow on dry land that is planted with trees or perennials. Temulawak intensification can potentially use the lands planted with teak trees as there is wide space available to grow temulawak or other gingers between the trees. Planting distance of Temulawak under the teak trees will affect the growth, quality, and quantity of temulawak. The purpose of this research is to study and obtain the optimal planting distance of temulawak grown under the teak trees to obtain better growth and maximum yields. The study was carried out from December 2019 to June 2020 in the experimental field of Brawijaya University at Jatikerto Village, Malang Regency. The experiment was set up in a split-plot design consisted of 2 main plots, i.e. 3-year-old and 17-year-old teak trees, and planting distances as subplots, i.e. 50 cm × 50 cm (J1), 50 cm × 40 cm (J2), 50 cm × 30 cm (J3), 50 cm × 20 cm (J4). All treatments had 4 replications. From the results of the study, it was found that planting temulawak under the 3-year-old teak trees at a spacing of J1 resulted in the optimum weight of temulawak rhizomes per hectare. The optimum quality of temulawak in terms of the antioxidant activity level is found in temulawak planted under 17-year-old teak trees with the spacing of J4. The highest light intensity was found in temulawak planted underneath the 17-year-old teak trees. Keywords: antioxidants, curcumin, light intensity, plant spacing
PENGARUH MULSA JERAMI PADI DAN FREKUENSI WAKTU PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STROBERI (Fragaria ananassa) Shella Sonia Najelina; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroberi (Fragaria ananassa) adalah tanaman hortikultura yang dimanfaatkan buahnya. Buah stroberi mengandung nutrisi yang cukup tinggi terutama kalsium, vitamin C dan karbohidrat (Shamaila, Skura, Daubeny dan Anderson, 1993). Namun produksi stroberi di Indonesia belum mampu mengimbangi permintaan masya-rakat yang relatif meningkat. Rendahnya produksi stroberi disebabkan oleh kurangnya memperhatikan teknik budidaya stroberi seperti penyiangan, pengendalian gulma dan hama penyakit, serta anomali cuaca yang tidak stabil, sedangkan gulma lebih tahan pada kondisi cuaca yang ekstrim dibandingkan dengan stroberi. Salah satu upaya untuk  meningkatkan produktivitas stroberi dapat dilakukan dengan pemberian mulsa jerami padi dan penyiangan gulma. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu dengan ketinggian tempat antara ±800 mdpl dan suhu antara 18oC - 24oC, pada bulan Juli sampai dengan September 2016. Penelitian ini menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 16 spesies gulma yang ditemukan. Perbedaan waktu penyiangan gulma mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi. Kombinasi yang efektif dan efisien untuk mengendalikan gulma yaitu penggunaan mulsa jerami padi dengan kombinasi penyiangan umur 20, 40 dan 60 HST (M9). Penggunaan mulsa mampu mengendalikan gulma hingga 80 HST. Perhitungan analisis usaha tani menunjukkan nilai R/C Ratio pada masing-masing perlakuan yaitu M0 = 0,31, M1 = 0,45, M2 = 0,53, M3 = 0,51, M4 = 0,81, M5 = 0,43, M6 = 0,45, M7 = 0,56, M8 = 0,51 dan M9 = 1,03.
PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK UREA DAN ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. Alboglabra) Etta Rostina Marthogi Sumbayak; Sunaryo Sunaryo; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra) merupakan salah satu sayuran daun dari keluarga kubis-kubisan (Cruciferae). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian kombinasi dosis pupuk ZA dan Urea dan terhadap pertumbuhan dan pro-duksi tanaman kailan. Penelitian dilak-sanakan di Dusun Ngujung, Kecamatan Bumiaji pada bulan Maret 2017 sampai bulan April 2017. Percobaan ini menggunakan perbandingan dosis urea dan ZA berda-sarkan dosis rekomendasi N 100 kg ha-1. Rancangan yang digunakan dalam pene-litian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yang diulang se-banyak 4 kali.  Berikut perlakuan yang di-gunakan: P1= 100% Urea (220 kg ha-1); P2 = 80% Urea + 20% ZA (176 kg ha-1 Urea + 96 kg ha-1 ZA); P3 = 60% Urea + 40% ZA (132 kg ha-1 Urea + 192 kg ha-1 ZA); P4 = 40% Urea + 60% ZA (88 kg ha-1 Urea + 288 kg ha-1 ZA); P5 = 20% Urea + 80% ZA (44 kg ha-1 Urea + 384 kg ha-1 ZA); P6 = 100% ZA (480 kg ha-1).  Parameter pengamatan yang dilakukan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan berat kering tanaman. Hasil penelitian me-nunjukkan bahwa kombinasi dengan dosis urea lebih banyak memberikan hasil bobot segar yang lebih tinggi. Perlakuan urea 100% memberikan hasil bobot segar total dan bobot segar konsumsi yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan besarnya bobot segar dan bobot konsumsi tanaman biasanya ditunjang oleh ketersediaan unsur hara dan penye-rapan unsur hara yang optimal.
Kompetisi Antara Gulma Krokot (Portulaca oleracea) dengan Kembang Kol (Brassica oleracea L. var. Botrytis) pada Berbagai Tingkat Pemberian Nitrogen Opin Adelpho Marnata; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kembang kol (Brassica oleracea L. var. Botrytis) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Bagian yang dikonsumsi dari sayuran ini adalah massa bunganya (curd). Gulma sebagai pengganggu adalah tumbuhan yang juga memerlukan persyaratan tumbuh yang sama dengan tanaman budidaya yaitu memerlukan unsur hara, air, ruang tumbuh, cahaya.  Salah satu bentuk asosisasi gulma dengan tanaman adalah kompetisi faktor berupa unsur hara dan tingkat kepadatan gulma, serta kemampuan gulma dalam memanfaatkan faktor lingkungan.  Menurut Brown dan Brooks (2002) unsur hara N menjadi faktor pembatas bagi tanaman. Pemupukan ialah faktor utama   penunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2017 di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 800 mdpl, dengan suhu 19oC-23oC.  Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan metode rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama aplikasi dosis pupuk N yaitu (P80) Pupuk 80 kg N ha-1, (P100) Pupuk 100 kg N ha-1, dan (P120) Pupuk 120 kg N ha-1. Faktor kedua tingkat kepadatan gulma yaitu (G0) Tanpa gulma, (G20) Kepadatan 20 gulma m-2, (G40) Kepadatan gulma 40 gulma m-2 dan (G60) Kepadatan gulma 60 gulma m-2. Hasil penelitian menunjukan tidak ada interaksi pada setiap pemberian dosis dan tingkat kepadatan gulma. Kompetisi gulma dengan tanaman kembang kol terjadi pada 30 HST. Bobot bunga kol pada populasi 2 gulma tan-1 dan peningkatan pupuk N dari 80-100 kg N ha-1 terjadi peningkatan kemampuan bersaing tanaman kembang kol sebesar 30,34% terhadap gulma krokot.
Pengaruh Herbisida Oksifluorfen dan Penyiangan Terhadap Gulma Serta Pengaruhnya pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) Bayu Sugiarto; Medha Baskara; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu usaha untuk dapat meningkatkan hasil panen buncis ialah pengendalian gulma secara praktis dan tepat guna. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menentukan teknik pengendalian gulma yang tepat dalam budidaya buncis dan untuk mengetahui dosis herbisida yang efektif mengendalikan gulma tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Penelitian ini dilakukan di Junrejo Kota Batu dari bulan Agustus - November 2016, menggunakan pola rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan dengan penjabaran sebagi berikut A1 : Tanpa pengendalian gulma (weedy). A2 : Bebas gulma (weed free, penyiangan tiap dua minggu sekali, 14 hst, 28, hst, 42 hst, 56 hst). A3 : Penyiangan 15 hst. A4 : Penyiangan 30 hst. A5 : Herbisida pra-tumbuh oksifluorfen 240 g b.a. ha-1 + penyiangan 15 hst. A6 : Herbisida pra-tumbuh oksifluorfen 360 g b.a. ha-1. A7 : Herbisida pra-tumbuh oksifluorfen 480 g b.a. ha-1. Hasil penelitian menunjukkan  metode  pengendalian gulma pada berbagai perlakuan memberikan pengaruh yang nyata antara berat kering gulma, parameter pertumbuhan buncis  dan hasil (t ha-1). Dominasi rasio (SDR) gulma krokot dan lulangan yang mendominasi disetiap perlakuan. dan A6 (oksifluorfen 360 g b.a. ha-1) menunjukkan bahwa efektif dan efisien dalam mengendalikan gulma krokot dan lulangan, pertumbuhan terbaik pada A2 (bebas gulma) dan pada hasil panen perlakuan A6 (herbisida pra-tumbuh oksifluorfen 360 g b.a. ha-1) 13,06 t ha-1 dan tidak berbeda nyata dengan A2 bebas gulma.
Pengaruh Berbagai Cara Pengendalian Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Hisar Sitorus; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 5 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang hijau merupakan salah satu komo-ditas kacang-kacangan yang banyak di konsumsi masyarakat Indonesia baik dari olahan sederhana hingga produk olahan teknologi industri. Pada budidaya kacang hijau terdapat beberapa permasalahan yang penting yang dapat menurunkan produksi kacang hijau diantaranya ialah keberadaan gulma.Adanya gulma pada lahan budidaya dapatmerugikan baik dari kualitas atau kuantitas produksi tanaman Pengendalian gulma dapat dilakukan sejak tanaman belum di tanam yaitu dengan menggunakan herbisida pra tanam dan setelah tanaman tumbuh dengan cara penyiangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan herbisida pra tanam dan penyiangan untuk mengendalikan gulma pada tanaman kacang hijau.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2018 di Kebun Percobaan UB, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian gulma memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Perlakuan pengendalian gulma mem-berikan pengaruh nyata pada semua variabel pengamatan yaitu bobot kering gulma, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman, jumlah polong, jumlah biji, bobot kering biji, dan hasil panen. Hasil pengamatan menun-jukkan bahwa perlakuan pe-nyemprotan herbisida Oksifluorfen 480 g ha-1 dan penyiangan 15+30 HST (O2+W15+30) merupakan pengendalian paling efektif dan efisien. Perlakuan ini dapat mengendalikan gulma hingga 30 HST sebesar 94,15%.
Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Elsharani Silalahi; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 6 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tanah merupakan tanaman legume terpenting setelah kacang kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan nasional dan industry karena mengandung nilai gizi yang tinggi. Salah satu kendala teknis yang mengakibatkan rendahnya produksi kacang tanah adalah kurangnya pengetahuan jarak tanam yang optimal dan penggunaan varietas yang akan ditanam untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa jarak tanam dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2018 di-i Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian dilakukan dengan me-nggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan jarak tanam dan penggunaan varietas kacang tanah. Perlakuan jarak tanam dan penggunaan varietas memberikan pe-ngaruh nyata pada beberapa pengamatan pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, intensitas matahari, bobot 100 biji dan hasil panen pada kacang tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 40 cm x 15 cm dengan penggunaan varietas Takar 2 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi kacang tanah.
Pengaruh Pengaplikasian Herbisida dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.) Lidia Firina Gustiani; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 6 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang menjadi sumber protein nabati dan jumlahnya berlimpah di Indo-nesia. Salah satu kendala dalam budidaya kacang tunggak adalah gulma, sehingga terjadi kompetisi antara keduanya. Oleh karena itu, agar dalam budidaya tanaman dapat dicapai hasil produksi yang tinggi, maka kehadiran gulma harus segera dikendalikan. Pengedalian gulma biasanya menggunakan teknik penyiangan dan penggunaan herbisida.Penelitian akan di-laksanakan bulan April hingga Juni 2018 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowok-waru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya interaksi antara perlakuan jarak tanam dan pengapikasian herbisida pada parameter bobot kering gulma,perlakuan jarak tanam 30 x 20 cm (J2) dan pengendalian gulma dengan perlakuan pengaplikasian herbisida pendi-methalin 247,50 g b.a ha-1 dengan kom-binasi kegiatan pe-nyiangan 15 dan 30 HST (G5) mampu menekan gulma jika di-bandingkan dengan perlakuan tanpa penge-ndalian, dengan nilai efisiensi sebesar 92,11%.Sedangkan pada pertumbuhan dan kom-ponen hasil pada parameter jumlah polong, jumlah biji per tanaman, bobot kering biji per tanaman dan bobot kering 100 biji me-nunjukkan dengan penggunaan jarak tanam 40 x 20 cm (J1) mampu meningkatkan pertumbuhan dan komponen hasil yang disertai pengaplikasian herbisida berbahan aktif pendimethalin 247,50 g b.a ha-1 dengan penyiangan 15 dan 30 HST (G5).
Pengaruh Media Tanam dan Konsentrasi Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Butterhead (Lactuca sativa var. capitata) dengan Sistem Hidroponik Substrat Yoseva Mega Zenita; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 8 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukuptinggi. Berdasarkan data per-kembangan kesesuaian lahan pertanian di Jawa Timur, luasan lahan non pertanian tahun  dari tahun 2012 sampai tahun 2014 terus mengalami penurunan. Oleh karena itu diperlukan adanya teknik budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas dan dapat diterapkan pada lahan sempit, salah satu alternatif adalah dengan budidaya secara hidroponik substrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam dan konsentrasi nutrisi terhadap per-tumbuhan dan hasil tanaman selada butterhead (Lactuca sativa var. capitata). Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2018 di greenhouse PT. Hidroponik Agrofarm Bandungan Kecamat-an Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Alat yang akan digunakan dalam penelitian antara lain cetok, timbangan analitik, label perlakuan, penggaris, rockwool, pH meter, EC meter, alat tulis dan alat dokumentasi. Bahan yang akan digunakan dalam penelitian yaitu benih butterhead, arang sekam, cocopeat, pasir, polybag, dan nutrisi AB mix. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor yaitu: faktor I : jenis media tanam (M) dan faktor  II : konsentrasi nutrisi (N). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam cocopeat menunjukkan hasil terbaik pada parameter pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, lebar kanopi tanam-an, luas daun, bobot segar total dan bobot segar konsumsi tanaman dan perlakuan konsentrasi nutrisi (EC) 2,5 mS/cm me-nunjukkan hasil terbaik pada parameter pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, lebar kanopi tanaman, luas daun, berat segar total tanaman dan berat segar konsumsi tanaman.
Pengendalian Gulma pada Tanaman Teh (Camellia sinensis) dengan Herbisida Tunggal dan Campuran Alif Galih Syahrul Abdillah; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 8 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O Kuntze) berasal dari Asia Tenggara. Teh ialah tanaman perkebunan yang dimanfaat-kan daunnya. Pengendalian gulma dapat didefenisikan sebagai proses mem-batasi investasi gulma sedemikian rupa sehingga tanaman dapat dibudidayakan secara pro-duktif dan efisien. Herbisida mempunyai ke-mampuan untuk dapat membunuh meski-pun dalam konsentrasi rendah. Jumlah kon-sentrasi herbisida dapat menentukan ter-jadinya hambatan pertumbuhan dengan se-makin meningkatnya konsentrasi makin meningkat pula penekanannya. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Teh Bantaran PT Perkebunan Nusantara XII Bantaran, Blitar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2018. Alat yang di-gunakan adalah alat semprot punggung, tali plastik, gelas ukur, pasak, cangkul dan timbangan elektrik. Bahan yang digunakan herbisida Amonium Glufosinat (BASTA 150 SL), Metil Met-sulfuron 20% (ALLY 20 WG), air dan gulma tanaman teh. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (dengan 7 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan setiap dosis herbisida terdiri dari Tanpa Pengendalian, Amonium Glufosinat 225 g.ha-1, Metil Metsulfuron 20 g.ha-1, Amonium Glufosinat 300 g.ha-1, Metil Metsulfuron 40 g.ha-1, Amonium Glufosinat 175 g.ha-1+ Metil Metsulfuron 20 g.ha-1, Amonium Glufosinat 200 g.ha-1 + Metil Metsulfuron 30 g.ha-1. Perlakuan herbisida campuran Amonium Glufosinat + Metil Metsulfuron dapat menekan pertum-buhan Setaria barbata, Digitaria ciliaris, Commelina difussa dan Ageratum conyzoides serta memberikan hasil bobot kering gulma dan penekann yang ber-beda. Hasil pengamatan fitotoksisitas tanaman teh yang dilakukan secara visual tidak me-nunjukkan gejala keracunan. Pengenda-lian gulma dengan pengaplikasian herbisi-da Amonium Glufosinat dan Metil Metsul-furon secara campuran mampu mengen-dalikan gulma pada kebun teh dibandingkan her-bisida tunggal untuk beberapa jenis gulma berdaun lebar.
Co-Authors Abadi, Iwan Jumrotul Abdillah, Alif Galih Syahrul Adi Setiawan Agus Suryanto Alif Galih Syahrul Abdillah Alivia Rachma AR, Raisa Friska Ardian Tri Wahyu Ridha’i Arif, Alfiyan Ariffin Ariffin Arifin Noor Sugiharto Aulia, David Azizah, Nur Bambang Guritno Banurea, Fathul Hidayat Bayu Sugiarto Brilliantika, Ayuma Aprily Budiyono, Budiyono Cicik Udayana David Aulia Dellia Rezha Bayu Rizqullah Dewi, Noviyanti Ambar Djumali Djumali Dwinata, Yoga Andara Ebtan S., Ringga Eka Setiyabudi, Ervina Elsharani Silalahi Etta Rostina Marthogi Sumbayak Evanita, Ely Ferdian, Herman Firda N. I. K., Yulita Fitria Yuliasmara Fitriyah, Nurul Lailiyatul Frelyta Ainus Zahro Galih Purwanto Gustiani, Lidia Firina Hamdianah, Andi Hariyani, Hariyani Hastanti, Rina Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B.Suwasono Hisar Sitorus Huda, M. Syahrial Husni Thamrin Sebayang Ikbal, Andi Muhtadin Dwi Putra Inaiyah, Asma Jayanti, Afinta Jordy, Muhammad Ridhwan Kartika Yurlisa, Kartika Karuniawan Puji Wicaksono Karuniawan Puji Wicaksono Karuniawan Puji Wicaksono Karuniawan Puji Wicaksono Koesriharti Koesriharti Koesriharti Koesriharti Kristiningsih, Kristiningsih Kurniawan, Rizko Kurniawati, Deby Lailiyah, Wiharyanti Nur Latifa, Rio Yanuar Lidia Firina Gustiani Lutfy Ditya Cahyanti, Lutfy Ditya Mahendra, Reza Mamluah, Lukluatul Marnata, Opin Adelpho Marsal, Dito Medha Baskara Mochammad Dawam Maghfoer Mubarak, Al Fath Mubin Mufarrikha, Lilik Mukti, Dhanang Teja Mustika, Della Maya Nafi’, Rifqi Najelina, Shella Sonia Nanok Julianto Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nugroho, Agung Nugroho, Indanus Faried Nugroho, Pandhu Satrio Nunik Eka Diana Nur Azizah Nur Azizah Nur Edy Suminarti Nurhuda, Arista Nurkhasanah, Nurul Nursanti, Sri Nurul Aini Opin Adelpho Marnata Pakpahan, Ian Gerhat Paramyta Nila Permanasari Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Permana, Asep Deny Permana, Jaka Prasundari, Intan Ratri Purwanto, Galih Ridha’i, Ardian Tri Wahyu Rizko Kurniawan Rosa, Angela Griya Adinda Roviyanti, Fadhilah Saitama , Akbar Saitama, Akbar Saitama, Akbar salman, anisah Santoso, Mudji Sari, Dea Puspita Sativa, Nasrul Ardinan Satriyo, Taufik Adi Sebayang, Husni Thamrin Setiawan, Adi Setiawan, Wiga Tegarmas Setyono Yudo Tyasmoro Shella Sonia Najelina Shera Ameldam Sihaloho, Vianny Dhearia Silalahi, Elsharani Sisca Fajriani Sitawati Sitawati Sitorus, Hisar Sri Nursanti Sudiarso, Sudiarso Sugiarto, Bayu Sumbayak, Etta Rostina Marthogi Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Susanti, Resti Amelia Sutejo, Nur Azizah Luthfina Erry Suwitnyo, Hadi Titin Sumarni Titin Sumarni Ucu Sumirat Uma Khumairoh Uma Khumairoh Warisman, Gandi Wayan Firdaus Mahmudy Wiharyanti Nur Lailiya Wulansari, Harlianti Ratna Yogi Sugito Yohana Avelia Sandy Yoseva Mega Zenita Zaini, Akbar Hidayatullah Zaini, Akbar Hidayatullah Zenita, Yoseva Mega