Peredaran narkotika di Bali kian memprihatinkan, tidak hanya menyasar kelompok masyarakat di kota-kota besar, tetapi juga merambah ke pelosok desa, seperti Desa Pejarakan. Penyebaran yang tergolong masif dan kurangnya pemahaman masyarakat akan dampak negatif dari narkotika menjadi alasan utama kenapa masyarakat di Desa Pejarakan menjadi pengguna (pecandu). Selain itu, pihak keluarga pecandu belum memahami benar cara menghadapi dan memfasilitasi apabila salah satu dari keluarga mereka menjadi seorang pecandu narkotika. Berdasarkan masalah yang telah teridentifikasi tersebut kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bertujuan untuk memberikan edukasi tentang dampak negatif narkotika serta sosialisasi Peraturan Desa (perdes) dan aturan desa adat (pararem) tentang narkoba bagi masyarakat di desa Pejarakan. Dalam jangka pendek diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai dampak negatif narkotika dan perdes serta pararem desa mengenai penyalahgunaan narkoba. Dalam jangka panjang kegiatan ini diharapkan dapat berdampak pada perubahan perilaku masyarakat agar lebih aktif untuk berpartisipasi dalam menekan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika. Pada tahap selanjutnya dapat terwujud masyarakat Desa Pejarakan yang bebas narkoba lebih sehat, sejahtera, dan mandiri. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu observasi, Focus Group Discussion (FGD), dan edukasi. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan aparat desa mitra, tetapi juga tokoh-tokoh masyarakat yang disegani serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk memberikan pandangan dan kontribusi positif. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan edukasi telah berjalan dengan baik. Hal tersebut dilihat dari adanya peningkatan pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai dampak negatif narkoba serta perdes dan pararem yang berlaku di Desa Pejarakan mengenai narkoba. Peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat tersebut dapat membentengi mereka dari bahaya narkotika dan menekan peredaran narkotika. Secara berkelanjutan aparat desa setempat dapat terus mengembangkan dan memonitoring kegiatan edukasi yang dilakukan serta menambah fasilitas pemuda untuk berkegiatan positif agar dampak kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terus dapat dirasakan kebermanfaatannya. The circulation of narcotics in Bali is increasingly concerning, targeting community groups in big cities and reaching remote villages, such as Pejarakan Village. The massive spread and lack of public understanding of the negative effects of narcotics are the main reasons people in Pejarakan Village become addicts. In addition, the families of addicts do not understand properly how to deal with and facilitate if one of their families becomes a narcotics addict. Based on the problems that have been identified, this community service activity is carried out to provide education about the negative effects of narcotics as well as socialize Village Regulations (perdes) and customary village rules (pararem) regarding drugs for the community in Pejarakan village. In the short term, it is hoped that the community will know and understand the negative impacts of narcotics and village regulations and village pararem regarding drug abuse. In the long term, this activity is expected to change people's behaviour to be more active in suppressing illicit trafficking and narcotics abuse. In the next stage, the drug-free people of Pejarakan Village are healthier, more prosperous, and independent. The methods used in this service activity are observation, Focus Group Discussion (FGD), and education. This activity does not only involve partner village officials but also respected community leaders and the Bhayangkara Supervisor of Community Security and Order (Bhabinkamtibmas) to provide positive views and contributions. Based on the observations, it is known that the implementation of educational activities has been going well. This can be seen from the increase in public knowledge and insight regarding the negative impact of drugs and the village regulations and pararem that apply in Pejarakan Village regarding drugs. Increased insight and knowledge of the community can fortify them from the dangers of narcotics and suppress the circulation of narcotics. On an ongoing basis, local village officials can continue to develop and monitor educational activities and add youth facilities for positive activities so that the impact of this community service activity can continue to be felt.