Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PREVALENSI TERKONFIRMASI COVID-19 DENGAN JENIS PEKERJAAN DI KEC TUBAN KAB TUBAN Restuningati, Ririn; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 3 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v3i1.4480

Abstract

Virus Covid-19 dapat mengenai siapa saja tanpa kecuali, yang mana bisa menjadi ancaman di seluruh dunia (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2021). Wabah virus tersebut di Indonesia masih terus berlangsung bahkan sebarannya terus meluas ke hampir semua wilayah di Indonesia terutama Kab Tuban Provinsi Jawa Timur (Pemkab Tuban, 2021).Hubungannya prevalensi terkonfirmasi Covid-19 dengan jenis pekerjaan, Furuse dkk (2020) menganalisis 3.184 kasus terkonfirmasi virus corona di Jepang ditemukan bahwa cluster tempat kerja (pelabuhan, restoran dan bar) sebagian besar berusia 39 tahun tanpa gejala. Hasil penelitian Liaw dkk (2021) menunjukkan korelasi positif signifikan antara prevalensi terkonfirmasi Covid-19 dengan jenis pekerjaan, terutama dengan pekerjaan yang memiliki mobilitas tinggi seperti ritel, rekreasi, toko bahan makanan, apotek dan stasiun transit di Mongolia, Tajikistan, Bostwana dan Italia. Selanjutnya, Anand dkk (2020) dalam risetnya ditemukan hubungan prevalensi Covid-19 adalah signifikan dengan jenis pekerjaan pada sektor transportasi, dan praktik perjalanan menggunakan transportasi umum untuk pergi bekerja merupakan prediktor infeksi. Lan dkk (2020), hasil studinya menyampaikan bahwa prevalensi terkonfirmasi Covid-19 cukup tinggi dan peningkatan risiko infeksi tidak terbatas pada petugas kesehatan. Identifikasi dari 103 kemungkinan kasus terkait pekerjaan di antara total 690 transmisi lokal, jenis pekerjaan yang berisiko yaitu pekerja barang dan jasa, sopir, pekerja kebersihan, asisten rumah tangga, polisi dan profesional keagamaan (Lan dkk, 2020).Rumusan dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan prevalensi terkonfirmasi Covid-19 dengan jenis pekerjaan di Kec Tuban Kab Tuban Tahun 2021?”
THE RELATIONSHIP OF INDEPENDENT CURRICULUM LEARNING WITH TEACHERS' MENTAL HEALTH Mulyaningsih, Trisistu; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 4 No. 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v4i1.5375

Abstract

Enhancement prevalence mental disorders of the population age above 15 by 3.7% of 2013-2018 so _ around 12 million Indonesian people experience depression , mental health related elementary teachers usability _ technology and perceptions of the effectiveness of online learning in the COVID-19 era also contributed in enhancement prevalence the . Objective study For analyze learning curriculum independent with teacher mental health . Study done in a manner quantitative and is analytic observational with des ai n cross sectional . Population is teacher at YPI Darussalam 2 Cerme Gresik Vocational School with total sampling technique as many as 32 people . Instrument research , questionnaire The Mental Health Inventory-38 (MHI-38) . Analysis use test Kendall's tau-b on level trust 95%. Results analysis learning curriculum independent almost entirely fulfilled by 84.4% and teacher mental health almost all good by 78.1% with P value = 0.003 < α = 0.05. It means There is connection between learning curriculum independent with teacher mental health
Relationship of Health Examination In Bus Driver with Traffic Accident Level in Sidoarjo District 2019: Relationship of Health Examination In Bus Driver with Traffic Accident Level in Sidoarjo District 2019 salkah, Umi; Inayah, zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 2 No. 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v2i2.5501

Abstract

The increase in the number of traffic accident cases in Sidoarjo Regency in 2016 there were 1177 traffic accident cases, and an increase of 18.6% which in 2017 there were 1446 traffic accident cases. Whereas in 2018, there were 1518 cases of traffic accidents resulting in an increase of 4.74%. The purpose of this study was to analyze the relationship between health checks on bus drivers and the level of traffic accidents in Sidoarjo Regency in 2019 This study was an observational analytic study with a cross sectional study design with a total of 77 bus drivers in the Bungurasih Terminal. The results of the study based on the characteristics of the bus driver are the majority of male sex as many as 76 people (98.7%) and most are 41-50 years old as many as 34 people (44.2%). Based on statistical results the bus driver accident rate was influenced by variables of health examination results including blood pressure with Pvalue = 0,000, blood glucose variable with Pvalue = 0.023, while the results of respiratory alcohol and urine amphetamine tests on all bus drivers had negative results, so the value obtained constant and cannot be analyzed statistically. The conclusion of the study is the variable examination of pressure and examination of blood glucose while having a significant relationship with the
Pengaruh Temephos Dan Lamdasihal Terhadap Status Resistensi Vektor Aedes sp. Di Wilayah Buffer Pelabuhan Gresik: Pengaruh Temephos Dan Lamdasihalotrin Terhadap Status Resistensi Vektor Aedes sp. Di Wilayah Buffer Pelabuhan Gresik Risnita, Nellis Eka; Inayah, zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 5 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v5i1.8535

Abstract

Penentuan status resistensi vektor pembawa penyakit digunakan untuk menyusun strategi pengendalian. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh temephos dan lamdasihalotrin terhadap status resistensi vektor Aedes sp. Penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu post-test only, with control group design memakai 4 perlakuan 1 kontrol. Populasi penelitian yaitu jentik di wilayah buffer BBKK Surabaya Wilayah Kerja Gresik diambil dari survei jentik serta nyamuk dewasa hasil pemeliharaan, dengan sampel jentik serta nyamuk dewasa Aedes sp. dengan jumlah sampel uji 125 jentik dan 125 ekor nyamuk. Status resistensi vektor Aedes sp. sebagai variabel dependen dan vektor Aedes sp. yang terpajan temephos dan lamdasihalotrin sebagai variabel independen. Instrumen menggunakan kuesioner Permenaker No. 5 Tahun 2018 dan kuesioner riwayat kecelakaan kerja selama satu tahun terakhir. Analisis data menggunakan formula atau rumus Abbott. Hasil penelitian spesies Aedes aegypti 896 ekor dari lokasi kontainer indoor dan outdoor, 125 jentik untuk uji kerentanan jentik, dan 771 ekor dibiakkan sebagai nyamuk uji. Nyamuk Aedes aegypti betina sebagai nyamuk uji 125 ekor dari 311, diberi makan larutan gula, setelah berusia 3-5 hari dilaksanakan uji resistensi. Status resistensi jentik terhadap themepos 1% dalam kriteria rentan. Status resistensi nyamuk terhadap lamdasihalotrin dalam kriteria rentan. Diskusi diperlukan implementasi pengendalian vektor terpadu bertujuan guna memutus mata rantai penyebaran penyakit Aedes aegypty.
HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, MASA KERJA, LAMA PAPARAN BAHAN KIMIA, DAN APD DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KECAMATAN LAMONGAN: HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, MASA KERJA, LAMA PAPARAN BAHAN KIMIA, DAN APD DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KECAMATAN LAMONGAN Yudistira, Satria; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10383

Abstract

Perkembangan industri dan teknologi yang pesat meningkatkan risiko penyakit akibat kerja, terutama dermatitis kontak, yang mencakup 90% dari penyakit kulit akibat pekerjaan dan sering terjadi pada pekerja sektor informal seperti bengkel motor. Dermatitis kontak disebabkan oleh paparan bahan iritan / alergen di lingkungan kerja, dengan faktor risiko meliputi paparan bahan kimia, kebiasaan personal hygiene serta kurangnya penggunaan alat pelindung diri (APD). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor individu dan lingkungan kerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel di Kec. Lamongan, guna memberikan dasar intervensi kesehatan kerja yang lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji hubungan sebab-akibat antara faktor individu dan lingkungan kerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel di Kec. Lamongan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara statistik menggunakan SPSS versi 27, dengan uji validitas, reliabilitas, serta analisis regresi linier berganda untuk mengevaluasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa faktor individu dan lingkungan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel. Faktor individu, seperti usia, jenis kelamin, riwayat penyakit kulit, dan kebiasaan personal hygiene, berkontribusi besar dalam meningkatkan risiko dermatitis kontak. Selain itu, faktor lingkungan kerja, seperti paparan bahan kimia, suhu, kelembapan, dan minimnya penggunaan alat pelindung diri (APD), juga menjadi penyebab utama yang memperburuk kondisi kulit pekerja. Kesimpulan berikutnya dari penelitian ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kedua faktor tersebut secara bersamaan untuk mencegah dermatitis kontak. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui edukasi pekerja mengenai kebiasaan personal hygiene yang baik, penggunaan APD secara konsisten, serta perbaikan kondisi lingkungan kerja. Dengan langkah-langkah ini, risiko dermatitis kontak pada pekerja bengkel dapat diminimalkan, sehingga kesehatan dan produktivitas pekerja tetap terjaga
THE RELATIONSHIP BETWEEN GENDER, MARITAL STATUS, AND WORK FATIGUE WITH WORK STRESS (CULINARY BUSINESS WORKERS, TULUNGAGUNG DISTRICT, TULUNGAGUNG REGENCY): HUBUNGAN JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN DAN KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA (PEKERJA USAHA KULINER KEC. TULUNGAGUNG KAB. TULUNGAGUNG) Prayoga DIana Putra, Muhammad; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10390

Abstract

Background: Usaha kuliner di Kec. Tulungagung telah mengalami perkembangan pesat sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Menurut data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kab. Tulungagung tahun 2021, jumlah UMKM di Kab. Tulungagung meningkat dari 93.488 menjadi 129.173 unit, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor ini (Krisdayanti & Dewandaru, 2023). Dalam konteks ini, industri kuliner di Tulungagung berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan keterampilan lokal. Sebagai contoh, industri kuliner di Tulungagung tidak hanya menyediakan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan masyarakat setempat (Ahmad et al., 2021 Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengukur hubungan antar variabel yang telah ditentukan, yaitu jenis kelamin, status pernikahan, kelelahan kerja, dan stres kerja pada pekerja usaha kuliner di Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung. Penelitian ini mengadopsi pendekatan korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel bebas (jenis kelamin, status pernikahan, dan kelelahan kerja) dengan variabel terikat (stres kerja) (Pratama & Rachman, 2021). Korelasi positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kelelahan kerja yang dialami pekerja, semakin tinggi pula tingkat stres kerja yang dirasakan. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha dan manajer di sektor kuliner untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kelelahan kerja, seperti beban kerja yang berlebihan, jam kerja yang panjang, dan kondisi kerja yang tidak ergonomis, guna mengurangi tingkat stres kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Factors Influencing the Incidence of Occupational Contact Dermatitis in Salon Employees in Lamongan District Muflihah , Aflahul Lu’lu’ul; Inayah, Zufra
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v5i2.2995

Abstract

Occupational Contact Dermatitis (OCD) is a contact dermatitis disease obtained from work, due to the interaction between the skin and substances used in the work environment. These substances irritate the skin, causing damage and stimulating inflammatory reactions, so that skin irritation is the most common cause of dermatitis. Therefore, to find out and understand more deeply about occupational contact dermatitis, especially in hairdressers, it is felt necessary to conduct a study on the factors that influence the incidence of occupational contact dermatitis in salon employees. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the incidence of OCD in salon workers in Lamongan District. This research method is qualitative with a cross-sectional design and this research instrument uses the Simple Random Sampling technique and the Slovin formula. The results of this study were processed using the Multiple Logistic Regression statistical test which obtained a p-value <0.05, which means that there is an influence between the length of contact (p-value 0.044) and personal hygiene (p-value 0.033) with the incidence of OCD. There is a significant relationship between contact duration and personal hygiene with the incidence of DKAK among salon workers in Lamongan District. Suggestions for Improvements include conducting regular education, ensuring the presence of supervisors at all work activities, and collaborating with local community health centers regarding periodic skin examinations.
Improved Baby Lactation Management and Stimulation for Family Welfare Empowerment (FWE) Hamidah, Siti; Inayah, Zufra
Journal for Quality in Public Health Vol. 5 No. 1 (2021): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v5i1.289

Abstract

Background : Exclusive breastfeeding is breastfeeding alone without additional food, including water during breastfeeding, except for medical indications. Breast milk and baby stimulation support optimal health, growth and development of babies. Exclusive breastfeeding is recommended as long as it is still sufficient for the baby's needs, breastfeeding has an effect on brain development, and is effective in improving children's cognitive understanding, but exclusive breastfeeding has not reached the expected target. The aim of this research is; (1) Provide learning about lactation management and infant stimulation, (2) To determine the effect of the workshop on the knowledge and skills of Family Welfare Empowerment (FWE) mothers regarding lactation management and infant stimulation. Materials And Methods : Quasi-experimental design research, conducted in Gresik Regency, East Java. Research time; February to June 2021. A sample of 80 people was selected by quota sampling. The dependent variable is skills in breastfeeding practice and baby stimulation. The independent variable was a workshop on lactation management and infant stimulation. Data collection using questionnaires and observation sheets. Data were analyzed using t test. Results : The mean value of breastfeeding practice correctly after the workshop (mean=86.80 SD=4.16) was higher than before the workshop (mean=; 48.52; SD=8.69), and statistically significant (p<0.001), and the score was statistically significant (p<0.001). the average stimulation skills of infants 3-6 months after the workshop (mean = 87.89; SD=3.53) were higher than before the workshop (mean=53.88; SD=8.76), and statistically significant (p<0.001). Conclusion : Knowledge about lactation management and infant stimulation is still not widely known to the public. Support from families and the surrounding community, especially mothers for Family Welfare Empowerment (FWE), is needed to disseminate knowledge and lactation management.
Perbedaan Karakteristik Gejala Nyeri Dada pada Pasien Laki-Laki Islamiyah, Suaibatul; Inayah, Zufra
Journals of Ners Community Vol 16 No 2 (2025): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v16i2.1948

Abstract

Sindrom koroner akut (SKA) adalah terjadinya kerusakan jaringan jantung akibat penyempitan arteri koroner karena adanya aterosklerosis. Salah satu keluhan pasien dengan sindrom koroner akut adalah nyeri dada. Diabetes mellitus menjadi faktor terpenting dari tingginya mortalitas kejadian sindrom koroner akut sehingga perlu adanya protocol dari karakteristik gejala nyeri dada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karateristik gejala nyeri dada pada pasien laki-laki yang mengalami sindrom koroner akut dengan diabetes mellitus dan non diabetes mellitus. Responden berjumlah 44 pasien dengan sindrom koroner akut yang dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar dan RSI Aisyiyah Malang (dari Januari 2020-Maret 2020). Rancangan penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik penelitian ini adalah purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini Odds Ratio (OR). Setelah dilakukan uji analisis didapatkan karakteristik gejala nyeri dada yang memiliki perbedaan yang signifikan antara pasien SKA dengan diabetes mellitus dan non diabetes mellitus antara lain muncul saat istirahat (P-value=0.008; odds ratio [OR] = 0,764), tertindih dan tertekan (P-value=0.001; odds ratio [OR] = 0,889), tidak pernah nyeri dada seperti ini sebelumnya (P-value=0.001; odds ratio [OR] = 0,952), dan nyeri saat ini lebih berat dari sebelumnya (P-value=0.001; odds ratio [OR] = 1,012). Terdapat perbedaan yang signifikan pada karakteristik gejala nyeri dada antara pasien laki-laki yang mengalami sindrom koroner akut dengan diabetes mellitus dan non diabetes mellitus. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk menentukan karakteristik gejala nyeri dada dan faktor-faktor lain pada pasien sindrom koroner akut dengan diabetes mellitus dengan memerhatikan waktu onset saat nyeri dada.
Co-Authors Agung Wahyu Aldawiyah, Kolipatul Koiriyah Ana Dwi Silvana Andi Rahmad Rahim Anggraeni, Arvina Diah Anggraeni, Desy Novita Anisa Karyati Anisa Karyati Arif Gunawan asmuni, hari Assir, Gresea Chasanah Athala Syarania Putri Yuda Ayuningtyas, Raditya Budiono, Nugrahadi Dwi Pasca Dewi, Made Sawitri Diani Octaviyanti Handajani Diyah Fauziyah Durrotul Hikmah, Nurul Fauziyah Dwi Ayu Nurafifah Elok Pramiswara Ristanti Endah Retnani Wismaningsih, Endah Retnani Ernawati Ernawati Ernawati Ervi Suminar Fanani, Moch. Nizar Farikha, Nadhiyatul Fauziyah, Diyah Felicia Rizki T Fildzatul Rohmawati Firman Firdauz Saputra Fitriyah, Nadiyatul Furi A, Fifit Eka Furi Asturik, Fifit Eka Habibun Nabila Nur Mustaqimah Hariyanti, Catur Oktivia Herawaty, Arny Hikmah, Nurul Fauziyah Durrotul Hilda Aulia Saputri Ika Putri Novita N Intan Tri W Isna Novi Fitriyani Jihad, Muhammad Khalifaturofi'ah, Sholikha Oktavi Kholisatun Nisa Kirana Warita Megowati Kurnia Mukminat Larasati Ayu Sekarsari Lilis Ardini Maraqonitatilla, Nurma Meidyna, Salsya Nur Melvani, Nisma Adelya Merita, Hernanda Trisya Mufida, Rina Muflihah , Aflahul Lu’lu’ul Mulyaningsih, Trisistu Munisah, Munisah Murti, Dewinta Risna Nabiella Rahayu Kurniasih Nastiti Trikurniadewi Nihayatul Munaa Nisma Melvani Nova, Tri Novalia Krisyanti Nugrahadi Dwi Pasca Budiono Nurul Fauziyah Nurun Nikmah Oktavia Qonik H Oktavia, Dwi Lina Prayoga DIana Putra, Muhammad Putri, Angelika Adhani Surya Putri, Azizah Rahmani Rachma, Riski Allivia Rahmawati, Titik Dwi Restuningati, Ririn Reza Fitri Yanti Rina Zahrotul Mufida Rinda Fitri Ayuni Risnita, Nellis Eka Roobben, Abdulloh Rosyidah, Dina Salkah, Umi Sania Mawaddah Sari, Ardillia Pramesti Septiya Anjar Sestiono Mindiharto Siti Hamidah Sri Agus Sudjarwo Suaibatul Islamiyah Sukaris Supiyatun, Supiyatun Syahputra, Rizki Aryadinata Tri Nova Utama, Mas Adhi Hardian Vita Dwi Rohmah Nur Rosanti Wahidah Romadloni Mayandari Wahidah Romadloni Mayandari Wardini, Yuliana Kusuma Widya Lita Fitrianur, Widya Lita Wiwik Widiyawati Wulan Setyowati Yanti, Imaya Dhama Yoyon Hariadi Cahyono Yudistira, Satria Zain Fayyad Ziyad, Mohamad Fakhri