Claim Missing Document
Check
Articles

Analısıs karakterıstık organoleptıs dan kimia tepung ıkan sepat rawa (Trıchopodus trıchopterus) Bella Rosalina Endah; Fitri Yanti; Karunita Ika Astuti; Vebruati Vebruati
Journal Borneo Vol. 2 No. 2 (2022): Volume 2 Issue 2 tahun 2022
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.04 KB) | DOI: 10.57174/jborn.v2i2.47

Abstract

Ikan sepat rawa (Trıchopodus trıchopterus) merupakan hewan yang banyak ditemukan di Kalimantan Selatan. Ikan sepat rawa muncul musiman namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui karakteristik oraganoleptis dan kimia berupa kadar air, kadar abu, kadar serat, kadar lemak dan kadar protein tepung ikan sepat rawa. Pembuatan tepung ikan sepat rawa dengan menggunakan metode pengukusan pada suhu 90˚C selama 20 menit dan pemanasan oven dengan suhu 70˚C selama 80 menit. Hasil penelitian ikan sepat rawa menunjukkan karakteristik organoleptis berupa warna cokelat muda, aroma harum/khas, rasa hambar kemanisan, dan tekstur kering sedangkan hasil analisis kimia didapatkan kadar protein sebesar 44,84%, kadar serat 1,88%, kadar lemak 4,12%, kadar abu 14,63%, dan kadar air 5,98%. Berdasarkan Standar Nasional Indonesi (SNI), dari kelima pengujian karakteristik kimia didapatkan hasil uji kadar protein termasuk dalam standar mutu III, serat termasuk dalam standar mutu II, kadar lemak termasuk dalam standar mutu I, kadar abu termasuk standar mutu I, kadar air temasuk standar mutu  I.
OPTIMASI PRODUK KOPI BATUAH DENGAN HERBAL TRADISIONAL DI KELURAHAN KEMUNING KECAMATAN BANJARBARU SELATAN Didik Rio Pambudi; Muhammad Reza Fahlevi; Fitriyanti Fitriyanti; Karunika Ika Astuti; Azmi Yuniarti
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 2 No 1 (2022): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.689 KB)

Abstract

Optimizing coffee products with herbs is part of applying science to social life. Coffee products with herbs aim to maintain endurance during the pandemic and help improve the economic level of the community. The implementation method is by conducting socialization, development training and education for a massive and effective marketing strategy. This activity targets MSMEs in the Kemuning village which was attended by 20 groups of participants. Participants benefit from this training because they can do promotions with better and more targeted photos of product results so that they can attract more buyers' interest. The conclusion of this activity is the need for an active role from academics to channel their expertise, knowledge and ideas to help the community survive and develop, especially in the current pandemic era.
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN BALIK ANGIN (Alphitonia incana) TERHADAP Escherichia coli MENGGUNAKAN DIFUSI SUMURAN Eka Sandra; Fitriyanti; Azmi Yuniarti
Pharmacoscript Vol. 5 No. 2 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i2.1036

Abstract

Indonesia memiliki hutan tropis terluas di dunia dengan potensi tanaman obat. Salah satunya tanaman balik angin (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz.) yang merupakan genus dari Alphitonia dilaporkan memiliki aktivitas farmakologis yaitu antidiare, antimikroba, dan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja golongan senyawa yang terkandung pada ekstrak metanol daun balik angin dan untuk mengetahui efektivitas antibakteri dari ekstrak metanol daun balik angin terhadap bakteri E. coli. Uji aktivitas antibakteri pada ekstrak menggunakan metode difusi sumuran terhadap bakteri E.Coli. Dilakukan skrining fitokimia ekstrak metanol daun balik angin (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz.) dan uji antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan variasi konsentrasi 1,66 mg/mL; 3,32 mg/mL; 6,64 mg/mL; 13,28 mg/mL; 26,56 mg/mL; ciprofloxacin 5 μg/disk sebagai kontrol positif dan Na-CMC 0,5% sebagai kontrol negatif. Kandungan senyawa yang terdapat pada ekstrak metanol daun balik angin (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz.) adalah alkaloid, steroid, flavonoid, fenol, saponin, dan tanin. Hasil uji antibakteri didapatkan rata-rata diameter zona hambat konsentrasi 1,66 mg/mL; 3,32 mg/mL; 6,64 mg/mL; 13,28 mg/mL; 26,56 mg/mL beruturut-turut adalah 6,9 mm; 8,28 mm; 9,41 mm; 10,05 mm; 10,91 mm dan klasifikasi daya hambat pertumbuhan bakteri menunjukkan bahwa konsentrasi 1,66 mg/mL, 3,32 mg/mL, 6,64 mg/mL, dan 13,28 mg/mL memiliki kategori antibakteri sedang, konsentrasi 26,56 mg/mL memiliki kategori antibakteri kuat, dan kontrol positif memiliki kategori sangat kuat. Hal ini juga dibuktikan dengan analisis SPSS pada uji Mann-Whitney didapatkan bahwa semua konsentrasi ekstrak terdapat perbedaan bermakna terhadap kontrol positif.
Pendampingan Pengolahan Sediaan Wedang Telang (Clitoria ternatea L.) pada Masyarakat Landasan Ulin Utara, Banjarbaru Fitriyanti Fitriyanti; , Karunita Ika Astuti
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/literasi.v3i1.940

Abstract

Clitoria ternatae has many health benefits, one of which is to increase body immunity. As a flower that is easy to find and grows in various regions, this is one of the plants that can be used as a health drink in the form of wedang. This community service aims to provide knowledge and skills in making wedang with the main ingredients from nature. The training materials (theory and practice) were place at the houses of RT.07, RW.01 in the Landasan Ulin Village, Liang Anggang District, Banjarbaru. Apart from being aimed at providing education to local residents regarding the benefits of the butterfly pea flower, they are also educated on how to cultivate it, how to use it and how to pack it. So that later the local residents/communities can carry out the processing in an independent manner independently both for personal consumption and used as business.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN SIRSAK TUA (Annona muricata L.) TERHADAP Propionibacterium acnes Fitriyanti; Ari Surya Pratama; Karunita Ika Astuti
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 5 No. 2 (2019): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.988 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v5i2.4

Abstract

Acne is a skin disease. One of the common bacteria that infects acne is Propionibacterium acnes. Natural ingredient that can be used to treat acne is Annona muricata L. leaves. This study aims to determine the compound content and effective concentration of antibacterial infusion of old Annona muricata L leaves against p.acnes bacteria. This research is experimental by using the liquid dilution method, solid dilution method, and the diffusion well method. The extraction method used in this study is an infusion. Infusion test solution using concentrations of 1.56%; 3.12%; 6.25%; 12.5%; 25%; 50%; 100%; and 200%. The results of this study are old Annona muricata L leaves infusion containing flavonoid compounds, saponins, and tannins. The results of the dilution test obtained the MIC value at a concentration of 25% and the MBC value was found at a concentration of 100%. In the dilution test the infusion of old Annona muricata L leaves infusion with concentrations of 100% and 200% has strong antibacterial activity and effective concentrations or MEC infusion and old Annona muricata L are found at concentrations of 100% with an average inhibition zone diameter of 11 mm (strong category).
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol 96% Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix D.C. ) Terhadap Propionibacterium Acnes Fitriyanti Fitriyanti; Syaid Nofal Assegaf; Karunita Ika Astuti
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 6 No 2 (2022): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Universitas Borneo Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/bjp.v6i2.471

Abstract

Acne is a disease on the surface of the skin that often causes pain and leaves red, pus-filled spots. The plant that can be developed as an antibacterial is the citrus tribe which is also useful as a flavor enhancer in cooking, namely kaffir lime leaves (Citrus hystrix D.C). The purpose of this study was to test the activity of 96% ethanol extract of kaffir lime leaves against the inhibition of the acne-causing bacteria Propionibacterium acnes. In testing the antibacterial activity of this study using a good method. Based on the results of phytochemical screening, the extract was positive for flavonoids, saponins, tannins, and steroids. Based on the test results of measuring the diameter of the inhibition zone of kaffir lime leaf extract at a concentration of 100%; 80%; 60%; 40%; 20%; and 10% by 22.133 mm; 19,333 mm; 17,266 mm; 15,933 mm, 14.9 mm; and 12.133 mm. Data were analyzed using SPSS with Mann Whitney to obtain a significant value for each concentration variation, with a value of sig <0.05, which means that there are significant differences in each treatment group.
Daya Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Umbi Bawang Dayak (Eleutherine Americana Merr.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Fitriyanti Fitriyanti; Ahmad Ridha; Hafiz Ramadhan
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 2 (2023): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i2.12080

Abstract

Umbi Bawang Dayak secara turun temurun dipergunakan masyarakat Dayak sebagai obat tradisional. Secara empiris, umbi Bawang Dayak (E.americana Merr.) dikenal memiliki khasiat untuk mengatasi bisul atau penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai KHM dan KBM dari ekstrak etanol 96% umbi Bawang Dayak (E.americana Merr.) terhadap bakteri P.acnes dengan menggunakan metode dilusi, serta untuk mengetahui konsentrasi yang efektif dari ekstrak etanol 96% umbi Bawang Dayak (E.americana Merr.) dalam menghambat bakteri P.acnes menggunakan metode difusi sumuran. Umbi Bawang Dayak (E.americana Merr.) diekstraksi menggunakan metode maserasi. Aktifitas antibakteri ekstrak etanol 96% umbi Bawang Dayak (E.americana Merr.) dengan variasi konsentrasi 30%, 15%, 7,5%, 3,75%, 1,875% dan 0,9375% menggunakan metode dilusi cair dan serta difusi padat. Pada dilusi cair tidak menunjukkan adanya kekeruhan yang artinya tidak terdapat pertumbuhan bakteri, dengan nilai KHM 0,9375%. Pada uji dilusi padat tidak menunjukan pertumbuhan bakteri pada media padat dengan nilai KBM yaitu 0,9375%. Pada uji aktifitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% umbi Bawang Dayak (E.americana Merr.) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri P.acnes dengan kemampuan penghambatan tertinggi pada konsentrasi 30% yaitu sebesar 9,566 mm (kategori sedang). Sedangkan konsentrasi terendah yaitu 0,9375% dengan zona hambat sebesar 5,833 mm (kategori sedang).
Pengaruh Perbedaan Pelarut dan Optimasi Waktu Inkubasi Bakteri Propionibacterium acnes Terhadap Ekstrak Etanol 96% Umbi Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) M. Andi Chandra; Didik Rio Pambudi; Fitriyanti; Siti Kholilah; Wahyudin Bin Jamaludin
Jurnal Ilmiah Farmasi 2023: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2023.art7

Abstract

Background: Acne (acne vulgaris) is still a major health problem. Treatment with antibiotics raises problems in the form of resistance, irritation, and immune hypersensitivity. Alternatives derived from natural ingredients are needed to avoid these problems, namely Dayak onions.Objective: To find out the activity of the ethanol extract of onion bulbs in inhibiting the growth of P. acnes based on the variation of the incubation time duration of the bacteria as well as the solvent.Method: Phytochemical screening tests looked for alkaloids, flavonoids, phenols, steroids, tannins, and saponins. Testing of the extract’s ability to inhibit bacteria was carried out with variations in the incubation times (24 and 48 hours) and solvents, namely Na-CMC and DMSO. The bacteria growth inhibition test employed the well-diffusion method, and the resulting data was analyzed using SPSS software.Results: Dayak onion extract contains alkaloids, saponins, flavonoids, and triterpenoids. Na-CMC solvent obtained the highest inhibition ability of Dayak onion extract at a concentration of 40% with an inhibition value of 10.12±1.840mm (24 hours), and 11.575±1.694 mm (48 hours) while DMSO solvent showed the highest inhibition at a concentration of 20% with inhibition values of 15.48±1.198 mm (24 hours) and 15.91±1.625 mm (48 hours). Interpretation of the results of the Wilcoxon test based on ranking showed a positive difference at 48 hours of incubation.Conclusion: The optimal incubation time of P. acnes was 48 hours with dimethyl sulfoxide (DMSO) as the best solvent. Intisari Latar belakang: Jerawat (acne vulgaris) masih menjadi masalah kesehatan utama. Penannganan dengan antibiotik memunculkan masalah berupa resistensi, iritasi hingga imunohipersensitivitas. Diperlukan alternatif yang berasal dari bahan alam untuk menghindari masalah-masalah tersebut, yaitu bawang dayak (Eleutherine americana Merr.). Tujuan: mengetahui aktivitas ekstrak etanol umbi bawang Dayak dalam menghambat pertumbuhan P. acnes berdasar variasi lama waktu inkubasi bakteri P. acnes dan variasi pelarut.Metode: Pengujian skrining fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas ekstrak dalam menghambat bakteri dilakukan dengan variasi waktu inkubasi yaitu 24 jam dan 48 jam, serta penggunaan pelarut yang berbeda yaitu Na-CMC dan DMSO. Uji penghambatan bakteri menggunakan metode difusi sumuran dan dilanjutkan dengan analisis data menggunakan SPSS.Hasil: Ekstrak bawang dayak mengandung alkaloid, saponin, flavonoid dan triterpenoid. Pengujian menggunakan pelarut Na-CMC didapatkan kemampuan hambat esktrak bawang dayak tertinggi pada konenstrasi 40% dengan nilai penghambatan 10,12±1,840mm (inkubasi 24jam) dan 11,575±1,694mm (inkubasi 48jam) sedangkan dengan pelarut DMSO didapatkan daya hambat tertinggi pada konsentrasi 20% dengan nilai penghambatan 15,48 ±1,198mm (inkubasi 24jam) dan 15,91±1,625mm (inkubasi 48jam). Interpretasi hasil dari uji Wilcoxon berdasarkan peringkat, menunjukkan perbedaan yang positif pada inkubasi 48 jam. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh waktu inkubasi optimal dari bakteri P. acnes adalah 48 jam dengan pelarut terbaik yang dapat digunakan adalah dimetil sulfoksida (DMSO).Kata kunci: Bawang Dayak, antibakteri, DMSO, Na-CMC, waktu inkubasi
EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN RAMANIA (Bouea macrophylla Griffith) dan GLIBENKLAMID DENGAN METODE INTOLERANSI GLUKOSA Karunita Ika Astuti; Fitriyanti Fitriyanti; Hadirvika Tjuthiyanda
Jurnal Ilmiah Farmasi 2023: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2023.art4

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a chronic disease in which the body cannot produce insulin effectively. Glibenclamide is often used either in single preparations or in combination. Ramania (Bouea macrophylla Griffith) is one of the typical Kalimantan plants for diabetes treatment.Objective: Determine the best concentration of a combination of the extract of ramania leaves with glibenclamide as an antidiabetic.Method: This study used the oral glucose tolerance test (OGTT). Twenty-four mice were divided into six groups: a negative control (Na-CMC0.5%), a glucose control, a positive control (glibenclamide 5 mg/kgBW), and a combination group of 70% ethanol extract of ramania leaves (125, 250, and 500 mg/kgBW) with glibenclamide 5 mg/kgBW. Mice were induced by oral glucose to experience hyperglycemia. The results were measured at 0 minutes before treatment and at 30, 60, 90, and 120 minutes.Results: A combination extract of ramania leaves and glibenclamide with doses of 25 and 500 mg had an effect on glucose-induced male white mice.Conclusion: The best combination dose of 500 mg of extract and glibenclamide was obtained. Intisari Latar belakang: Diabetes Melitus merupakan kondisi kronis yang disebabkan kurang efektifnya insulin bekerja. Glibenklamid merupakan salah satu obat antidiabetes oral yang sering digunakan baik dalam sediaan tunggal ataupun kombinasi. Ramania (Bouea macrophylla Griffith) merupakan tanaman khas Kalimantan yang dapat digunakan sebagai pengobatan diabetes. Tujuan: Mengetahui konsentrasi terbaik dari kombinasi ekstrak etanol 70% daun ramania dengan glibenklamid sebagai antidiabetes. Metode: Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji toleransi glukosa oral (UTGO). Hewan uji menggunakan mencit putih jantan yang dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok kontrol (Na-CMC 0,5%), kontrol positif (glibenklamid 5 mg/kg BB), kelompok kombinasi ekstrak etanol 70% daun ramania 125; 250; dan 500 mg/kgBB - glibenklamid 5 mg/kg BB. Mencit pada semua kelompok diinduksi glukosa secara oral agar mengalami hiperglikemia. Kadar glukosa darah ditentukan pada menit ke-0, 30, 60, 90, 120 setelah induksi glukosa. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai AUC0-120 serta dianalisis dengan menggunakan SPSS bertaraf kepercayaan 95%.Hasil: Semua kelompok dosis kombinasi ramania-glibenklamid menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna dengan kontrol positif sehingga berdasarkan nilai AUC0-120 menunjukkan kombinasi ekstrak dan glibenklamid dengan dosis 125 mg/KgBB memberikan efek antihiperglikemik terbaik.Kesimpulan: Diperoleh kombinasi terbaik dengan dosis 125 mg/KgBB yang dikombinasikan dengan glibenklamid.Kata kunci : Ramania, antidiabetes, intoleransi glukosa, kombinasi, glibenklamid
Pengaruh Masa Inkubasi Bakteri Propionibacterium acnes terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Umbi Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) Didik Rio Pambudi; Fitriyanti Fitriyanti; Siti Kholilah; Wahyudin Bin Jamalludin; M. Andi Chandra
Jurnal Pharmascience Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v10i2.15531

Abstract

Masa inkubasi bakteri berbeda-beda tergantung jenis bakteri yang digunakan. Propionibacterium acnes (P.acnes) merupakan bakteri gram positif dengan masa inkubasi 24 jam dan 48 jam. Penetilian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masa inkubasi P. acnes terhadap aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% umbi bawang dayak (E. palmifolia (L.) Merr.). Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 20%, 25%, 30%, 35%, 40% dengan kontrol positif yang digunakan adalah Doksisiklin 30 µg/disk dan Na-CMC 0,5% sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian ekstrak etanol 96% umbi bawang dayak (E. americana Merr.) terhadap bakteri P. acnes diperoleh zona hambat berturut-turut 8,21±1,092; 6,89±1,160; 5,74±1,992; 8,71±2,392 dan 10,12±1,840 untuk 24 jam dan9,5±1,586; 8,912±1,888; 8,575±3,035; 9,6±1,810 dan 11,575±1,694 untuk 48 jam. Hasil menunjukkan masa inkubasi bakteri P.acnes berpengaruh terhadap aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% umbi bawang dayak (E. americana Merr.). Kata Kunci: Bawang Dayak, 24 Jam, 48 Jam, Zona Hambat, Metode Sumuran The incubation time for bacteria varies depending on the type of bacteria used. Propionibacterium acnes (P.acnes) is a gram-positive bacterium with an incubation period of 24 hours and 48 hours. This study aims to determine the effect of the incubation period of P. acnes on the antibacterial activity of the 96% ethanol extract of Dayak onion (E. palmifolia (L.) Merr.) bulbs. Antibacterial activity testing used the well-diffusion method with 5 concentration variations, namely 20%, 25%, 30%, 35%, and 40% with the positive control used being Doxycycline 30 µg/disk and 0.5% Na-CMC as a negative control. The results of the 96% ethanol extract of Dayak onion (E. americana Merr.) bulbs against P. acnes bacteria obtained inhibition zones of 8.21 ± 1.092; 6.89±1.160; 5.74±1.992; 8.71 ± 2.392 and 10.12 ± 1.840 for 24 hours and 9.5 ± 1.586; 8,912±1,888; 8.575±3.035; 9.6±1.810 and 11.575±1.694 for 48 hours. The results showed that the length of incubation time for P.acnes bacteria affected the antibacterial activity of the 96% ethanol extract of Dayak onion (E. americana Merr.) bulbs.
Co-Authors Abdurrazaq Abdurrazaq Abdurrazaq Abdurrazaq, Abdurrazaq Ahmad Ahmad Ridha Akbar, Depy Oktavian Alista, Siti Aprillia Rahmadina Ari Surya Pratama Aristha Novyra Putri Astuti, Karunita Ika Ayunda, Feradella Azmi Yunarti Azwarina Nuke Bella Rosalina Endah Bin Jamaludin, Wahyudin Chandra, M. Andi Cindy Pasaribu Depy Oktavian Akbar Depy Oktavian Akbar Didik Rio Pambudi Dyera Forestryana Eka Sandra Era Habibah Faradilla Iedliany Faradilla Iedliany Gunawan Gunawan Gusti Khairunnisa Gusti Khairunnisa Gusti Rizaldi Gustii Khairunnisa Hadirvika Tjuthiyanda Hafiz Ramadhan Hafiz Ramadhan hairunnisa nisa Helmina Wati Hidayati Rahmi Iedliany, Faradilla Jamaludin, Wahyudin Bin Karunika Ika Astuti Khairunnisa, Gusti Liana Fitriani Hasyim Liana Fitriani Hasymi M. Andi Chandra M. Fahrul Ricky NorHavid Malik Yustika Marlia Fatwa Muammaroh Muhammad Hafizudin Muhammad Hidayattullah Muhammad Nazarudin Muhammad Nazarudin, Muhammad Muhammad Nur Rahman Hendrawan Muhammad Reza Fahlevi Muhammad Saufi Muhammad Sauqi Murniati . Nashrul Wathan Noor Hayati, Noor Nopita Norhasanah Norhasanah Novita Sari Nur Huda Nurbidayah Nurul Hikmah Nurul Mardiati Putri Indah Sayakti Putri Kartika Sari Putri Kartika Sari Rahmayanti Fitriah Rahmi Muthia Ratna Restapaty Rina Helmina Riwanda Oktaviani Rizka D.A. Widianti Rusida, Esty Restiana Saputri, Revita Sari Wahyunita Setyo Yogi Shelin Shelin Siti Kholilah Siti Kholilah Susiani, Eka Fitri Syaid Nofal Assegaf Syamratul Qalbiyah Syifa Tania Nasyawa Azzahra Tia Mariati Risma Melati Vebruati Vebruati Vebruati Vebruati Wahyudin Bin Jamalludin Wahyudin Bin Jamaludin Wahyudin Bin Jamaludin Yuni Fahriana Yusmalina Yusmalina Yusrina Conitaty Zannah, Meryatul