Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN RAMANIA (Bouea macrophylla Griffith) TERHADAP Staphylococcus aureus Fitriyanti; Syifa; Ahmad; Revita Saputri; Rahmi Muthia
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1462

Abstract

Ekstrak metanol dari daun Ramania (Bouea macrophylla Griffith) telah teruji dengan dosis kecil memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, namun belum pernah dilakukan pengujian pada dosis yang lebih tinggi dan membandingkan pada metode ekstraksi yang berbeda seperti maserasi dan soxhletasi. Pada penelitian bermaksud untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat pada ekstrak metanol dari daun ramania dengan metode yang berbeda dan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak terhadap penghambatan bakteri S.aureus dengan penyarian secara maserasi dan soxhletasi. Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi sumuran. Penapisan fitokimia terhadap ektrak metanol daun remania menunjukkan keberadaan senyawa yaitu mengandung senyawa saponin, flavonoid, fenol, tanin, steroid. Hasil ují antibakteri terhadap ekstrak daun ramania yang diperoleh dengan metode maserasi lebih baik dibandingkan dengan ekstrak yang diperoleh dengan metode Soxlet, yaitu pada konsentrasi 50, 40, 30, 20 dan 10%, memberikan zona hambat berturut-turut sebesar 19,28;13,28; 12,93; 12,25; dan 10,98 mm, dengan kategori kuat. Sedangkan hasil pada pengujian dengan esktraksi menggunakan alat soxhlet pada konsentrasi 50, 40, 30, 20 dan 10%, memberikan zona hambat berturut-turut sebesar 10,7; 10,3; 8,9; 8,6; dan  8,3 mm dengan kategori sedang sampai kuat.
Skrining Fitokimia Dan Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Terhadap Staphylococcus aureus Fitriyanti, Fitriyanti; Zannah, Meryatul; Nazarudin, Muhammad
Sains Medisina Vol 2 No 3 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v2i3.356

Abstract

Daun jeruk purut memiliki kandungan flavonoid, saponin, triterpenoid   dan tanin yang dapat berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji daya hambat ekstrak daun Jeruk Purut (Citrus hystrix  D.C)   terhadap Staphylococcus aureus . Ekstrak daun Jeruk Purut  (Citrus  hystrix  D.C)  diperoleh  dari  proses  maserasi  dengan  etanol  70%  selanjutnya divariasi konsentrasinya, 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Uji aktivitas  metode pengujian secara difusi sumuran menggunakan media Mueller Hinton Agar (MHA). Hasil menunjukkan ekstrak etanol 70% daun Jeruk Purut dengan konsentrasi 80% dan 100% memiliki aktivitas antibakteri paling baik dengan kategori sangat kuat yaitu dengan rata-rata zona hambat sebesar 19,827 mm dan 20,831 mm terhadap Stapylococcus aureus, sedangkan pada konsentrasi 10% 20%, 40%, dan 60% diperoleh zona hambat dalam kategori kuat. Konsentrasi efektiv ekstrak etanol 70% daun Jeruk Purut jika dibandingkan dengan kontrol positif yaitu Tetrasiklin untuk menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus adalah pada konsentrasi 80% dan 100% yang tergolong sangat kuat.
ANTIDIABETIC ACTIVITY OF THE COMBINATION OF SEPAT RAWA FISH FLOUR (Trichopodus thricopterus) AND ETHANOL EXTRACT OF RAMANIA LEAVES (Bouea Macrophylla Griffith): AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI TEPUNG IKAN SEPAT RAWA (Trichopodus thricopterus) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN RAMANIA (Bouea Macrophylla Griffith) Fitriyanti; Ika Astuti, Karunita
SPIN JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA Vol. 6 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/spin.v6i1.9505

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disease with impaired insulin secretion. Sepat Rawa fish has been proven to contain alpha-amino acids, which can increase insulin action by increasing energy in the cell metabolic cycle. Ramania leaves contain compounds for antidiabetic treatment, such as saponins and flavonoids. This study aims to find the best dose to increase the antidiabetic activity of the combination of sepat rawa fish meal and ethanol extract of ramania leaves. This research activity uses pre- and post-tests with a control group design. The 25 mice used were divided into 5 groups, namely group I: negative control (CMC Na 0.5%), group II: positive control (glibenclamide 3 mg/kgBW), group III: sepat Rawa fish meal dose of 300 mg/kg. KgBW, group IV: ramania leaf extract at a dose of 300 mg/kg BW, group V: a combination of fish meal 300 mg/KgBW and ethanol extract of ramania leaf 300mg/kg BW. Mice were induced by alloxan to experience hyperglycemia. Observations on the decrease in blood sugar levels of each test group were carried out on the 7th day after alloxan induction by taking sufficient blood from the tails of mice and measuring using glucose. Data was analyzed for variance (ANOVA) (p=0.05). The result is that a single group of Ramania extract with a dose of 300 mg/KgBB shows the best activity with a percent decrease in blood sugar levels by 28.438,  a combination dose of 25.107 %, and a Sepat Rawa dose of 21,675%. The Third of them was not significantly different with positive control.
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Cutibacterium acne Fitriyanti, Fitriyanti; Ayunda, Feradella; Susiani, Eka Fitri
Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jff.2024.v2i2.10729

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun sirsak (Annona muricata L.). Daun sirsak telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional di Indonesia dan di berbagai negara. Daun sirsak mempunyai manfaat sebagai antibakteri penyebab jerawat. Jerawat merupakan gangguan kulit yang disebabkan adanya sekresi kelenjar sebum yang menyumbat pori-pori kulit sehingga terjadinya pembengkakan pada kulit. Bakteri yang sering menyebabkan infeksi jerawat adalah bakteri Cutibacterium acne. C. acne merupakan jenis bakteri gram positif dan digolongkan sebagai anaerob. Penelitian ini juga melakukan uji skrinning terhadap ekstrak daun sirsak yang menghasilkan senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Uji zona hambat dilakukan dengan metode sumuran dengan berbagai macam konsentrasi dari 1%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40%, kontrol positif yaitu klindamisin 2µg, dan kontrol negatif yaitu Na-cmc. Hasil dari uji uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun sirsak memiliki efektivitas antibakteri C. acne pada konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40% dengan diameter zona hambat senilai 2,3 mm; 2,3 mm; 5 mm; 7 mm; 8,167mm; 9,3 mm; 12 mm; 8,3 mm; dan 12 mm.
Uji Aktivitas Face Mist Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Propionibacterium acnes Hayati, Noor; Chandra, M. Andi; Fitriyanti
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 6 No. 1 (2024): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v6i1.6342

Abstract

Ekstrak umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) memiliki aktivitas antibakteri pada S. aureus, S. epidermidis serta P. acnes dan dapat dikembangkan dalam bentuk sediaan yang kemudian dapat diuji aktivitas antibakterinya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas antibakteri dari variasi konsentrasi zat aktif pada formula face mist ekstrak etanol 96% bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.). Metode pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar. Adapun variasi konsentrasi ekstrak 2%, 4%, 6% dan 8%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri Face mist ekstrak etanol 96% bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap bakteri S. aureus konsentrasi 8% (6,51 mm) tergolong kategori sedang. Pada bakteri S. epidermidis (12,33 mm) aktivitasnya termasuk kategori kuat. Sementara pada bakteri P. acnes (7,15 mm) kategori sedang. Kesimpulannya pada F4 face mist menghasilkan zona hambat lebih tinggi dibandingkan F1(2%), F2(4%) dan F3 (6%) terhadap bakteri S. aureus, S. epidermidis dan P. acnes. Pada analisis data diuji dengan Mann Whitney, didapatkan hasil pada formula F1, F2, F3 dan F4 memiliki nilai signifikansi p≤0,05 terhadap kontrol positif yang berarti terdapat perbedaan antar keempat formula dengan kontrol positif. Dayak Onion Bulb extract (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) has antibacterial activity on S. aureus, S. epidermidis and P. acnes, can be developed as a dosage form, and further tested as antibacterial agent. The aim of this research was determine the antibacterial activity of variations in the concentration of active substances in the face mist formula containing 96% ethanol extract of Dayak onion (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.). The antibacterial activity testing method was carried out using the disc method with varying extract concentrations of 2%, 4%, 6% and 8%. The results of this study showed that the antibacterial activity of face mist 96% ethanol extract of Dayak onion (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) against S. aureus bacteria was at a concentration of 8% (6.51 mm) in medium category. In S. epidermidis bacteria (12.33 mm) was strong category. In P. acnes bacteria (7.15 mm) was medium category. In conclusion, F4 face mist produced a higher zone of inhibition than F1 (2%), F2 (4%) and F3 (6%) against S. aureus, S. epidermidis and P. acnes bacteria. In data analysis tested with Mann Whitney, the results obtained for F1, F2, F3 and F4 had a significance value of p≤0,05 against the positive control, which means there was a difference between the four formulas and the positive control.
Efek Antiinflamasi Infusa Bunga Asoka (Ixora coccinea l) pada Tikus Jantan yang Diinduksi Karagenan Fitriyanti Fitriyanti; Nurul Hikmah; Karunita Ika Astuti
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2020): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v2i4.177

Abstract

Bunga Asoka merupakan tanaman hias yang banyak tumbuh di Indonesia serta memiliki khasiat untuk beberapa penyakit, namun dalam pemanfaatannya belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi infusa bunga Asoka (Ixora coccinea L) pada tikus jantan yang diinduksi karagenan. Haksel bunga asoka diekstraksi menggunakan metode infusa. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah penghambatan udem pada kaki tikus yang diinduksi 0,1 ml karagenan 1% selama 6 jam. Pengukuran volume udem menggunakan alat pletismometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa bunga asoka dosis 20%, 40%, 60% memiliki potensi sebagai obat antiinflamasi dengan persen daya antiinflamasi masing-masing 10,52 %, 11,84% dan 22,22%. Sedangkan persen daya antiinflamasi natrium diklofenak 9 mg/KgBB yaitu 29,38%. Berdasarakan hasil analisis statistic data nilai AUC rata-rata kelompok dosis infusa memiliki efek antiinflamasi yang tidak berbeda signifikan (p<0,05) dengan natrium diklofenak
Uji Aktivitas Antidiabetes Minyak Ikan Sepat Rawa (Trichopodus Trichopterus) Asal Kalimantan Selatan : Antidiabetic Activity of Swamp Fish (Trichopodus Trichopterus) Oil from South Kalimantan Karunita Ika Astuti; Fitriyanti Fitriyanti; Norhasanah Norhasanah
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i4.531

Abstract

Ikan sepat rawa (Trichopodus trichopterus) termasuk ikan komoditas penting Kalimantan Selatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antidiabetes dan dosis terbaik dari minyak ikan sepat rawa (T. trichopterus). Pengujian kuantitatif yaitu uji bilangan iod dan pengujian antidiabetes menggunakan hewan uji yaitu mencit putih jantan dan diukur kadar gula darahnya menggunakan alat glukometer. Sebanyak 25 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I diberikan kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kelompok II diberikan glibenklamid dengan dosis 0,013 mg/20gBB, kelompok III, IV, dan V diberikan minyak ikan sepat rawa dengan dosis 0,26 mg/20 gBB; 0,52 mg /20 gBB; dan 0,78 mg/20 gBB. Hasil pengujian bilangan iod yang dilakukan 3 kali replikasi didapat rata-rata 37,95 g/100 g. Pada pengujian uji aktivitas antidiabetes, kelompok glibenklamid sebagai antidiabetes terbaik dengan persentase penurunan sebesar 63,52%, kontrol negatif memiliki persentase penurunan 6,81%, minyak ikan sepat rawa menunjukkan bahwa dosis 0,78 mg/20gBB merupakan dosis paling baik dengan persentase penurunan sebesar 20,26%, diikuti oleh dosis 0,52 mg/20gBB dengan persentase penurunan sebesar 19,07% dan dosis 0,26 mg/20gBB sebesar 6,81%. Minyak Ikan Sepat Rawa (T. trichopterus) dosis 0,52 mg/20gBB dan dosis 0,78 mg/20gBB memiliki aktivitas sebagai antidiabetes namun tidak sebanding dengan kontrol positif.
Penyuluhan dan Pendampingan Pembuatan Izin Berusaha untuk Produk Olahan UMKM Kecamatan Martapura Barat Nurbidayah Nurbidayah; Fitriyanti Fitriyanti; Depy Oktavian Akbar; Faradilla Iedliany; Gusti Khairunnisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17090

Abstract

ABSTRAK Kemasan merupakan wadah yang diperuntukkan tidak hanya untuk membungkus produk namun bisa dipergunakan untuk media berupa promosi kepada pembeli. Pelaku usaha wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) kemudian Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) untuk produk yang dijual. UMKM telah memiliki produk, namun belum memiliki izin edar.  Memberikan pengetahuan kepada UMKM Kecamatan Martapura Barat melalui kegiatan penyuluhan dan pendampingan akan pentingnya memiliki perizinan berusaha. Penyuluhan pentingnya memiliki perizinan berusaha dan pemberian edukasi, mengikutsertakan pelaku UMKM pada kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP), serta pendampingan pembuatan NIB dan pembuatan P-IRT. UMKM Sungai rangas dan keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat telah mendapatkan NIB, telah mengikuti kegiatan PKP, dan telah mendapatkan nomor SPP-IRT untuk UMKM Sungai Rangas nomor P-IRT 270524004971200000001 dan UMKM Keliling Benteng Ulu nomor P-IRT 270524006172400000001 dengan berlaku perizinan berusaha tersebut selama 5 tahun yaitu sampai 24 Juli 2029. Pelaku UMKM telah mendapatkan pengetahuan mengenai manfaat, prosedur, dan syarat pendaftaran izin edar dan memiliki nomor izin edar. Kata Kunci: Kemasan, Penyuluhan, PIRT, UMKM  ABSTRACT Introduction: Packaging is a container that is intended not only to wrap products but can be used as media in the form of promotions to buyers. Business actors are required to have a Business Identification Number (NIB) and then Home Industry Products (P-IRT) for the products they sell.  Purpose: To provide knowledge to UMKM in West Martapura District through counseling and mentoring activities about the importance of having a business license. Research Methods: Educating on the importance of having business permits and providing education, involving UMKM actors in Food Safety Education (PKP) activities, as well as assistance in making NIB and making P-IRT. Results: UMKM in Sungai Rangas and Keliling Benteng Ulu, West Martapura District have received NIB, have participated in PKP activities, and have received an SPP-IRT number for UMKM in Sungai Rangas number P-IRT 270524004971200000001 and UMKM Keliling Benteng Ulu number P-IRT 270524006172400000001 with valid permits This business will last for 5 years, namely until 24 July 2029. Conclusion: UMKM players have gained knowledge about the benefits, procedures and requirements for registering a distribution permit for a product. Keywords: Packaging, Counseling, PIRT, UMKM
Pelatihan Pembuatan Kemasan dan Pemasaran Produk Olahan UMKM di Kecamatan Martapura Barat Fitriyanti Fitriyanti; Nurbidayah Nurbidayah; Depy Oktavian Akbar; Faradilla Iedliany; Gusti Khairunnisa
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 4 No 3 (2024): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2024)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v4i3.5082

Abstract

Utilizing the herbal potential of kelakai and empon-ompon which have many health benefits can be applied to support health, one of which is by making processed products that are practical, healthy and safe. Previously, training had been carried out on the production of processed kelakai and empon-empon powders and tea dips, but regarding packaging and marketing, the information was still limited. The aim of this community service is for participants to: 1) understand more deeply the development of processed products; 2) Produce competitive products and market them in a modern way; 3) Understand good labeling and packaging. The activity was held on May 22 2024 at the Sungai Rangas Village Hall, West Martapura. The activity method is outreach through presentations related to entrepreneurship, how to make good product packaging and online marketing practices. The activity was attended by 10 people from the community of Sungai Batang village. The results obtained were that participants understood the importance of making products with attractive labels and packaging. Apart from that, participants also understand how to apply their social media for promotional media and apply other supporting marketing applications.
Efektivitas Tonikum Tepung Ikan Sepat Rawa (Trichopodus thricopterus) Dengan Metode Rotarod Test Astuti, Karunita Ika; Fitriyanti; Alista, Siti
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 5 No. 2 (2023): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v5i2.5625

Abstract

Ikan Sepat Rawa (Trichopodus thricopterus) memiliki senyawa asam amino yang berpotensi sebagai tonikum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek tepung ikan sepat rawa sebagai tonikum. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rotarod Test yang dilakukan pada hari ke 1 dan hari ke 7 dengan menggunakan mencit jantan sebanyak 25 ekor, yang dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing kontrol negative (NaCMC), positif (Kafein 100mg/kgBB), dan kelompok dengan dosis 50,100 dan 150 mg/kgBB. Hasil menunjukan rata-rata jumlah jatuh kumulatif dalam 3×10 menit dan % efek tonikum hewan uji pada hari ke 1 pada kelompok kontrol negatif, positif dosis 50,100, dan 150mg/kgBB masing-masing sebesar 88,6 & 0%; 26,8 & 69,7%; 23 & 74,04%; 24 & 72,91%, 40,8 & 53,73% sementara pada hari ke 7 nilainya sebesar 88,6 & 0%; 17,8 & 79,90%; 15,4 & 82,61%; 17 & 80,81%, dan 19,6 & 77,87%. Berdasarkan hasil analisis Kurskal-Wallis pada hari ke 1 dan ke 7 sama-sama menunjukan tidak adanya perbedaan bermakna antara dosis pemberian (50 mg, 100 mg, 150 mg)/kgBB dan kontrol positif dengan nilai sig>0,05. Sehingga dapat disimpulkan dosis pemberian 50 mg/kgBB memiliki efek tonikum yang terbaik dibandingkan dengan dosis pemberian 100 mg/kgBB dan 150 mg/kgBB. Sepat Rawa (Trichopodus thricopterus) has amino acid compounds considered to have potential as a tonic. This study aimed to determine the sepat rawa fish powder as a tonic. The experiment was performed with the Rotarod Test method in 3×10 minutes, carried out on day 1 and day 7 using 25 male mice that divided into 5 groups, namely negative control group (Na-CMC); positive control group (Caffeine 100 mg/BW); and group with 50,100 dan 150 mg/kgBB doses. The results showed that the average number of cumulative in 3×10 minutes and percentage of tonic effect on first day on negative control until 150 mg/kgBW Doses were 88,6 & 0%; 26.8 & 69.7%; 23 & 74.04%; 24 & 72.91%; 40.8 & 53.73% and at the seventh showed 88,6 & 0%; 17.8 & 79.90%; 15.4 & 82.61% 17& 80.81%; 19.6 & 77.87%. Based on the results of SPSS analysis using Kurskal-Wallis on day 1 and 7, both showed no significant difference between the dose of administration (50 mg, 100 mg, 150 mg)/kgBB and a positive control with a sig>0,05. It can be concluded that the tonic effect in dose 50 mg/kgBW has better than others.
Co-Authors Abdurrazaq Abdurrazaq Abdurrazaq Abdurrazaq, Abdurrazaq Ahmad Ahmad Ridha Akbar, Depy Oktavian Alista, Siti Aprillia Rahmadina Ari Surya Pratama Aristha Novyra Putri Astuti, Karunita Ika Ayunda, Feradella Azmi Yunarti Azwarina Nuke Bella Rosalina Endah Bin Jamaludin, Wahyudin Chandra, M. Andi Cindy Pasaribu Depy Oktavian Akbar Depy Oktavian Akbar Didik Rio Pambudi Dyera Forestryana Eka Sandra Era Habibah Faradilla Iedliany Faradilla Iedliany Gunawan Gunawan Gusti Khairunnisa Gusti Khairunnisa Gusti Rizaldi Gustii Khairunnisa Hadirvika Tjuthiyanda Hafiz Ramadhan Hafiz Ramadhan hairunnisa nisa Helmina Wati Hidayati Rahmi Iedliany, Faradilla Jamaludin, Wahyudin Bin Karunika Ika Astuti Khairunnisa, Gusti Liana Fitriani Hasyim Liana Fitriani Hasymi M. Andi Chandra M. Fahrul Ricky NorHavid Malik Yustika Marlia Fatwa Muammaroh Muhammad Hafizudin Muhammad Hidayattullah Muhammad Nazarudin Muhammad Nazarudin, Muhammad Muhammad Nur Rahman Hendrawan Muhammad Reza Fahlevi Muhammad Saufi Muhammad Sauqi Murniati . Nashrul Wathan Noor Hayati, Noor Nopita Norhasanah Norhasanah Novita Sari Nur Huda Nurbidayah Nurul Hikmah Nurul Mardiati Putri Indah Sayakti Putri Kartika Sari Putri Kartika Sari Rahmayanti Fitriah Rahmi Muthia Ratna Restapaty Rina Helmina Riwanda Oktaviani Rizka D.A. Widianti Rusida, Esty Restiana Saputri, Revita Sari Wahyunita Setyo Yogi Shelin Shelin Siti Kholilah Siti Kholilah Susiani, Eka Fitri Syaid Nofal Assegaf Syamratul Qalbiyah Syifa Tania Nasyawa Azzahra Tia Mariati Risma Melati Vebruati Vebruati Vebruati Vebruati Wahyudin Bin Jamalludin Wahyudin Bin Jamaludin Wahyudin Bin Jamaludin Yuni Fahriana Yusmalina Yusmalina Yusrina Conitaty Zannah, Meryatul