Kebijakan pengembangan kurikulum yang ada di Indonesia pada saat ini mengacu kepada Kurikulum Merdeka yang secara garis besar menerapkan aktivitas pembelajaran yang mengandung prinsip personalisasi. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya, proses pendidikan yang terjadi dalam aktivitas pembelajaran harus dapat memenuhi kebutuhan peserta didik yang beraneka ragam. Keberagaman tersebut melahirkan munculnya model dan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Model pembelajaran ini diperuntukkan supaya dapat mengayomi profil belajar, kesiapan belajar, dan minat belajar peserta didik, agar mereka mendapatkan proses pembelajaran yang bermakna. Matematika sebagai salah satu ilmu yang memiliki daya tarik paling sedikit di kalangan peserta didik, dianggap sebagai bidang studi yang menjenuhkan dan menakutkan. Keterbatasan guru di dalam mengembangkan model pembelajaran dalam aktivitias di kelas acapkali menjadi penyebab utama munculnya alasan tersebut. Untuk mengatasinya, pembelajaran berdiferensiasi di dalam aktivitas belajar matematika dianggap sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi solusi untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka dan studi literatur dalam pengumpulan datanya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika.