Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani melalui Inovasi Silase Kulit Nanas Berbasis Ekonomi Sirkular di Desa Karangjengkol Budiyoko, Budiyoko; Zulkifli, Lutfi; Prihambodo, Tri Rachmanto; Syamsi, Afduha Nurus; Rachmah, Malinda Aptika; Hidayat, Atika Wildatun; Prasetya, Emanuel Desta Herry; Hidayat, Yazid Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2026

Abstract

Honey pineapple is one of the commodities widely cultivated by the community of Karangjengkol Village, Purbalingga District. The utilization of honey pineapple is still focused on the fruit, while the waste from the skin has not been optimally utilized. Pineapple skin has the potential to be further processed into silage, but the community of Karangjengkol Village has limited capacity to do so. This community service activity aims to empower women farmers through training in making silage from pineapple peel using the asset-based community development (ABCD) approach. The implementation of community service activities began with mapping local assets, designing training activities, and conducting training and practice in making silage from pineapple peel. The evaluation of the training activity was carried out by administering pre-tests and post-tests that emphasized key indicators related to silage production. The results of the activity showed a significant increase in the participants' knowledge and understanding of silage production. This was demonstrated by an average increase in pre-test and post-test scores of 94 percent. These results indicate that training followed by hands-on practice can increase community capacity, particularly in terms of knowledge and skills in processing pineapple peels into silage.ABSTRAKNanas madu menjadi salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan masyarakat Desa Karangjengkol, Kabupaten Purbalingga. Pemanfaatan nanas madu masih ditekankan pada buahnya, sedangkan limbah kulitnya belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit nanas berpotensi untuk diolah lebih lanjut menjadi silase, namun masyarakat Desa Karangjengkol memiliki keterbatasan dari sisi kapasitas dalam melakukan hal ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok wanita tani melalui pelatihan dalam pembuatan silase dari kulit nanas dengan pendekatan asset-based community development (ABCD). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan pemetaan aset lokal, perancangan kegiatan pelatihan, serta pelaksanaan pelatihan dan praktik pembuatan silase dari kulit nanas. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan dengan pengisian pre-test dan post-test yang menekankan pada indikator utama terkait pembuatan silase. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan pemahaman peserta terkait pembuatan silase. Hal ini ditunjukkan dengan dengan peningkatan rata-rata skor pre-test dan post-test sebesar 94 persen. Hasil ini mengindikasikan bahwa pelaksanaan pelatihan yang diikuti dengan praktik langsung dapat meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya dari aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan kulit nanas menjadi silase.