Penelitian ini menganalisis pola komunikasi interpersonal dalam membangun solidaritas remaja di RT 002 Pondok Karya, Tangerang Selatan, dengan merujuk pada teori solidaritas sosial Émile Durkheim. Solidaritas sosial, yang terbagi menjadi solidaritas mekanik dan organik, menjadi landasan dalam memahami hubungan sosial di komunitas remaja. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi untuk mengidentifikasi pola komunikasi yang digunakan remaja dalam memperkuat kebersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal, baik verbal maupun non-verbal, berperan penting dalam membangun solidaritas mekanik berbasis nilai-nilai kolektif, gotong royong, dan kebersamaan. Namun, modernisasi dan perkembangan teknologi komunikasi juga mempengaruhi dinamika hubungan sosial, yang berpotensi menggeser pola solidaritas mekanik menuju solidaritas organik. Temuan ini menyoroti pentingnya strategi komunikasi yang adaptif untuk menjaga dan memperkuat ikatan sosial di kalangan remaja dalam menghadapi perubahan sosial.