Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Komunikasi Visual Promosi Inovasi Produk Kuliner Malbi Khas Kota Palembang Rizkha Okta Wahdjudha; Yosef Yulius; Heri Iswandi
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 1 No. 2 (2022): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jcs.v1i2.41

Abstract

Palembang merupakan salah satu kota yang memiliki banyak sejarah budaya dan kuliner tradisionalnya. Kuliner tradisional Indonesia adalah kuliner atau makanan khas dari suatu daerah yang telah ada sejak dahulu dengan bahan-bahan dan rempah asli dari Indonesia. Kuliner Malbi adalah salah satu kuliner khas dari Kota Palembang yang sudah ada sejak kerajaan dan kesultanan Palembang. Dahulu Kuliner Malbi di sajikan dan dimakan bersama-sama oleh para kesultanan dan suku elit Arab dan India sesudah menunaikan Shalat Jumat bersama. Kajian utama pada penelitian ini dititikan pada identifikasi, analisis dan perancangan pada karya desain produk Mie CupInstan dengan rasa Kuliner Malbi, video B-roll Cinematic dan media pendukung lainnya. Pada perancangan Promosi ini menggunakan metode perancangan main media, pre-media, dan lainnya. Data tersebut kemudian diindentifikasi dan dianalisis menggunakan metode Design Thinking yang diintepretasikan sesuai teks dan konteksnya. Perancangan Komunikasi Visual Promosi Inovasi Produk Kuliner Malbi khas Kota Palembang yang merupakan bagian pada dalam pembahasan perancangan ini. Perancangan ini bertujuan mengajak para remaja dan masyarakat Kota Palembang agar melestarikan kearifan lokal dari kuliner Malbi Khas Kota Palembang ini
Perancangan Komunikasi Visual Promosi Inovasi Produk Kuliner Malbi Khas Kota Palembang Yosef Yulius; Rizkha Okta Wahdjudha; Heri Iswandi
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 1 No. 3 (2022): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jcs.v1i3.75

Abstract

Palembang merupakan salah satu kota yang memiliki banyak sejarah budaya dan kuliner tradisionalnya. Kuliner tradisional Indonesia adalah kuliner atau makanan khas dari suatu daerah yang telah ada sejak dahulu dengan bahan-bahan dan rempah asli dari Indonesia. Kuliner Malbi adalah salah satu kuliner khas dari Kota Palembang yang sudah ada sejak kerajaan dan kesultanan Palembang. Dahulu Kuliner Malbi di sajikan dan dimakan bersama-sama oleh para kesultanan dan suku elit Arab dan India sesudah menunaikan Shalat Jumat bersama.Kajian utama pada penelitian ini dititikan pada identifikasi, analisis dan perancangan pada karya desain produk Mie CupInstan dengan rasa Kuliner Malbi, video B-roll Cinematic dan media pendukung lainnya. Pada perancangan Promosi ini menggunakan metode perancangan main media, pre-media, dan lainnya. Data tersebut kemudian diindentifikasi dan dianalisis menggunakan metode Design Thinking yang diintepretasikan sesuai teks dan konteksnya. Perancangan Komunikasi Visual Promosi Inovasi Produk Kuliner Malbi khas Kota Palembang yang merupakan bagian pada dalam pembahasan perancangan ini. Perancangan ini bertujuan mengajak para remaja dan masyarakat Kota Palembang agar melestarikan kearifan lokal dari kuliner Malbi Khas Kota Palembang ini
ANALISIS TANDA VISUAL DAN VERBAL PADA DESAIN POSTER “HARI BIDAN NASIONAL” Yosef Yulius
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol. 17 No. 02 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/prasi.v17i02.53824

Abstract

The role of midwives in the health sector is no less important than other medical personnel, especially in dealing with the health of mothers during pregnancy, childbirth and breastfeeding. Therefore, a midwife must be prosecuted as a professional who can be relied upon and is at the forefront in providing services to pregnant women, this is very related to human life. Seeing the important role of midwives in the midst of this community, this is the design concept for the National Midwife Day poster of the Indonesian Ministry of Health. The visual appearance of the poster contains messages or information both visually and verbally which are very interesting to review in detail and comprehensively. The main problem raised through this research is how the message or information in the form of a sign contained in the poster work to commemorate 'National Midwife Day' is to be informed to the wider community. Therefore, special research and studies are needed that use Saussure's semiotic approach which consists of signifiers and signifieds in exploring verbal and visual signs. The method used in this research is descriptive qualitative method. The quality of the data that has been identified is then analyzed using an interpretation approach. The results and conclusions obtained that the design of this poster visual communication media was made to remind again the important role of a midwife in the midst of society in realizing a superior generation towards a more advanced Indonesia. Keywords: Midwives, poster, information, communication, semiotic.   Abstrak Peran bidan dalam bidang kesehatan tidak kalah penting dengan tenaga medis lainnya, khususnya dalam menangani kesehatan ibu saat hamil, proses persalinan hingga menyusui. Maka dari itu, seorang bidan harus dituntut profesional yang bisa dihandalkan dan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil, hal ini sangat berhubungan dengan nyawa manusia. Melihat peran penting bidan di tengah-tengah masyarakat tersebut, hal ini lah yang menjadi konsep perancangan dari poster Hari Bidan Nasional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tampilan visual poster di dalamnya terdapat pesan atau informasi baik secara visual ataupun verbal yang sangat menarik untuk ditinjau secara detail dan menyeluruh. Permasalahan utama yang diangkat melalui penelitian ini adalah bagaimana pesan atau informasi berupa tanda yang terdapat di dalam karya poster untuk memperingati ‘Hari Bidan Nasional’ yang ingin diinformasikan kepada masyarakat luas. Maka dari itu, diperlukan riset dan kajian khusus yang menggunakan pendekatan semiotika Saussure yang terdiri dari penanda dan petanda dalam mengupas tanda verbal dan visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Kualitas dari data yang telah diidentifikasi, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan interpretasi. Hasil dan simpulan yang diperoleh bahwa perancangan media komunikasi visual poster ini dibuat untuk mengingatkan kembali peran penting seorang bidan di tengah-tengah masyarakat dalam mewujudkan generasi unggul menuju Indonesia yang lebih maju. Kata kunci: Bidan, poster, informasi, komunikasi, semiotika.
Workshop Pembuatan Video Pembelajaran Interaktif Menggunakan Microsoft Powerpoint Dan Editing Menggunakan Video Editor Imelda Saluza; Dewi Sartika; Indah Permata Sari; Yosef Yulius
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 6 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i6.11895

Abstract

PKM activities are carried out to improve teacher knowledge and skills regarding learning media, in this case interactive learning videos. And more specifically, there is an increase in teacher creativity in designing learning media so that they become interactive media that can be used for the learning process. The method used in the implementation of this PKM is in the form of lectures, demonstrations (simulations), and practices which are followed by 33 teachers at SMP Negeri 30 Palembang. This activity includes three stages, namely, observation with the aim of knowing the initial conditions of the school that will be given this activity. Based on the observations, it was found that most of the teachers at SMP Negeri 30 Palembang find it difficult to cope with the different levels of understanding of students and the media that can be used for repetitive learning. Then proceed to the second stage by sharing knowledge between the team and the teacher and the last stage evaluating the activities that have been carried out. Based on the results of the evaluation, it can be concluded that the activities carried out are able to increase the knowledge and skills of teachers in making interactive learning videos, this is indicated by the number of teachers whose knowledge increases by 30 people and will use them as learning media as many as 30 people.
TINJAUAN UNSUR VISUAL DESAIN POSTER IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ‘YUK KURANGI SAMPAH PLASTIK MU’ Yulius, Yosef; Halim, Bobby; Patriansah, Mukhsin
Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2017.4 KB) | DOI: 10.34010/visualita.v10i02.6345

Abstract

Poster sebagai sebuah media berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dan mampu mengubah prilaku masyarakat ke arah yang lebih baik untuk kepentingan bersama atau bersifat sosial. Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI ) ‘Yuk Kurangi Sampah Plastik Mu!’ dan tidak menutup kemungkinan dari hasil peninjauan terhadap unsur visual ditemukan suatu pemaknaan melalui pesan visual atau verbal yang diinformasikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Temuan utama dari penelitian ini menjelaskan bahwa Tujuan utama dari penelitian ini adalah meninjau aspek-aspek visual pada desain poster Iklan Layanan Masyarakat konsep ide dan gagasan merepresentasikan konsep didasari dengan kebiasaan membuang sampah sembarangan bagi para turisme lokal yang berkunjung ke tempat- tempat objek wisata. Secara umum, persoalan sampah sangat rumit dan sulit diatasi, hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Maka dari itu, Kemenparekraf RI merancang sebuah poster Iklan Layanan Masyarakat yang unsur visualnya mampu environment sustainability). Berdasarkan tinjauan unsur visual poster ini sudah menerapkan prinsip-prinsip desain grafis yang baik, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan mudah dimengerti.
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PENGENALAN SENJATA TRADISIONAL SUMATERA SELATAN Dika Putri Pratiwi; Heri Iswandi; Yosef Yulius
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v8i1.2829

Abstract

Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam warisan budaya salah satunya yaitu senjata tradisional. Hal tersebut, tidak terlepas dari pengaruh peninggalan kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang. Senjata tradisional Sumatera Selatan diantaranya keris Palembang, siwar, skin, parang, pedang Palembang, tombak trisula, kujur dan kudhok. Dari sekian banyak senjata tradisional Sumatera Selatan tersebut, sangat jarang sekali ditemukan pengrajin senjata ataupun masyarakat Sumatera Selatan yang tetap melestarikannya. Generasi muda saat ini juga kurang mengenal senjata tradisional Sumatera Selatan, hal tersebut dikarenakan sangat terbatasnya media yang membantu untuk mengenalkan senjata tradisional Sumatera Selatan seperti buku khusus yang membahas mengenai senjata tradisional Sumatera Selatan dan senjata tradisional Sumatera Selatan juga telah mengalami peralihan fungsi, dimana pada zaman dahulu senjata tradisional memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai alat pertahanan diri (untuk perang dan melindungi diri), upacara adat atau tradisi serta digunakan juga sebagai alat pertanian, namun saat ini senjata tradisional hanya berfungsi sebagai benda hias yang dipajangan dan disimpan dimuseum-museum. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya pengenalan masyarakat terhadap senjata tradisional Sumatera Selatan dan karena faktor kemajuan teknologi yang semakin modern berdampak terhadap kurangnya minat dan ketertarikan generasi muda terhadap peninggalan sejarah terutama senjata tradisional. Maka dari itu perluh adanya perancangan komunikasi visual yang menarik minat dan dapat menjadi media edukasi untuk memperkenalkan senjata tradisional Sumatera Selatan kepada masyarakat terutama generasi muda. Sangatlah penting untuk memperkenalkan ragam kebudayaan yang ada di Sumatera Selatan terutama senjata tradisional Sumatera Selatan kepada masyarakat khususnya generasi muda, agar identitas dari senjata tradisional Sumatera Selatan sebagai salah satu warisan budaya dan peninggalan sejarah Sumatera Selatan tidak hilang atau terlupakan.
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BOARD GAME PENGENALAN DESTINASI WISATA KOTA PALEMBANG UNTUK ANAK USIA 9-12 TAHUN Maharani Maharani; Yosef Yulius; Bobby Halim
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v8i1.2830

Abstract

Kota Palembang merupakan kota yang di dalamnya terdapat banyak destinasi wisata baik alam, buatan manusia, ataupun wisata sejarah dan budaya. Kota Palembang merupakan ibu kota provinsi di Sumatera Selatan. Kajian utama penelitian ini dititikberatkan pada identifikasi, analisa dan perancangan pada karya prototype board game dan media pendukung lainnya. Perancangan ini menggunakan metode perencanaan design thinking meliputi premedia, main media dan follow up media. Data dikumpulkan melalui observasi, kusioner, wawancara, literatur dan website. Data tersebut kemudian diidentifikasi, diklasifikasi, diseleksi, selanjutnya dianalisis menggunakan metode 5W+1H, SWOT dan di interpretasikan sesuai teks dan konteksnya. Perancangan komunikasi visual board game pengenalan destinasi wisata kota Palembang untuk anak  usia 9-12 tahun ini digunakan sebagai media komunikasi visual yang merupakan pembahasan perancangan ini. Perancangan ini bertujuan mengenalkan destinasi wisata yang ada di kota Palembang kepada khalayak sasaran yaitu anak usia 9-12 tahun. Dalam perancangan ini adapun media-media yang dihasilkan adalah board game, poster, t-shirt, keychain, buku, pena, pouch, tumbler, tas, dan topi.
Pelatihan Perancangan Komunikasi Visual Pada Media Sosial Resmi Organisasi Di Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan Dan Bangka Belitung Yosef Yulius; Bobby Halim; Imelda Saluza
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1204

Abstract

Seiring meningkatnya perkembangan teknologi informasi, proses berkomunikasi haruslah mengikuti perkembangan jaman. Penyaluran informasi dari komunikator kepada komunikan mengalami perubahan, media baru dengan koneksi internet mulai bermunculan tidak hanya sebagai media hiburan namun dipakai sebagai media untuk bersosialisasi. Hal tersebut secara tidak langsung membuat para penggiat organisasi turut serta menggunakan media sosial sebagai media informasi. Proses perancangan media sosial ini menjadi problematika organisasi karena tidak semua sumberdaya manusia yang dimiliki memiliki kemampuan merancang  yang baik secara grafis, visual dan verbal. Maka dari itu pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai bentuk pemecahan masalah yang dialami mitra yakni Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII (BPTD VII) dengan mengadakan pelatihan perancangan komunikasi visual pada media sosial organisasi resmi dengan narasumber dari bidang desain komunikasi visual. Dalam pelatihan ini jumlah peserta yang dilibatkan berjumlah 40 orang staff kehumasan dari BPTD VII yang dimana 85% peserta belum menguasai kemampuan desain komunikasi visual dan grafis. Metode yang dipakai dalam pengabdian ini menggunakan metode design thinking lima tahap yaitu emphatize, define, ideate, prototype dan test. Metode ini dianggap efektif sebagai pemecah masalah dari suatu perancangan visual dengan harapan kegiatan ini mampu memberikan edukasi terhadap peserta agar mampu menciptakan konten media sosial yang baik, kreatif dan estetis secara visual maupun verbal sebagai sarana informasi yang tepat dan mudah diterima di masyarakat. Secara teknis peserta mendapatkan peningkatan kemampuan kreatif dalam menggunakan aplikasi desain grafis diatas 70% dengan nilai kebermanfaatan di angka 83%. Semoga pelatihan ini dapat dilaksanaan secara berkelanjutan agar mampu meningkatkan kualitas dari konten media sosial yang selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman. Visual Communication Design Training on Organizational Official Social Media at the Region VII Land Transportation Management Center in South Sumatra and Bangka Belitung Provinces Along with the increasing development of information technology, the communication process must keep up with the times. The distribution of information from communicators to communicants has changed, new media with internet connections have begun to emerge not only as entertainment media but are used as media for socializing. This indirectly makes organizational activists participate in using social media as a medium of information. The process of designing social media is an organizational problem because not all human resources have the ability to design well graphically, visually and verbally. Therefore this community service is carried out as a form of solving problems experienced by partners, namely BPTD VII by holding training on visual communication design on official organizational social media with resource persons from the field of visual communication design. In this training the number of participants involved was 40 public relations staff from BPTD VII where 85% of the participants had not mastered visual and graphic communication design skills. The method used in this service uses a five-stage design thinking method, namely empathize, define, ideate, prototype and test. This method is considered effective as a problem solver of a visual design with the hope that this activity will be able to educate participants so that they are able to create good, creative and aesthetically pleasing social media content both visually and verbally as a means of accurate information and easily accepted in society. Technically the participants get an increase in creative ability in using graphic design applications above 70% with a usefulness value of 83%. Hopefully this training can be carried out on an ongoing basis so as to be able to improve the quality of social media content which always evolves with the times.
ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM "SELESAI" Bobby Halim; Yosef Yulius
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.41423

Abstract

During a pandemic like this, Indonesians are more active at home. Apart from work and study, entertainment is also presented on the monitor screen, from films to video games. Many content provider companies are competing to produce and sell their content. Like Netflix, a company that focuses on digital streaming media service providers, has become one of the best-selling digital content provider companies today. On the basis of internet channels, it is clear that it is very profitable for Netflix to sell its services and products which can be accessed by everyone in this hemisphere as long as they use internet access. In a film there is often a message conveyed implicitly. Indonesian film with the title "Selesai", 82 minutes in total duration and a husband and wife who have problems in their relationship. “Selesai” will be released in 2021. This research examines the relationship between camera point of view in influencing the moral communicated by a film and how cinematography is used as visual rhetoric. The study was conducted qualitatively with a film semiotic analysis approach. The "Done" film data is grouped into 4 structures, namely Visual Structure, Verbal Structure (Character, Language, Time, Setting), Narrative Structure and Audio Structure. Diachronically examined by using the views of the signifier and the signified (Signifier and Signified). Like any other research, this research uncovers facts from the film “Selesai” both stated and implied, both good and bad meanings. There are 3 points that lead to the conclusion of this study, namely 1) Infidelity is a Familiar Thing in Indonesia, 2) The Percentage of Mental Disorders in Indonesia is Quite High, 3) The Problem of the Covid-19 Pandemic Has an Impact on Home Harmony.Keywords: done, semiotics, pandemic, family. AbstrakSaat pandemi seperti ini, penduduk Indonesia lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Selain bekerja dan belajar, hiburan pun banyak tersaji melalui layar monitor dari Film hingga Video Game. Banyak perusahaan penyedia konten yang berlomba-lomba untuk menghasilkan dan menjual konten-konten mereka.Seperti Netflix, perusahaan yang fokus pada penyedia layanan media streaming digital, menjadi salah 1 perusahaan penyedia konten digital terlaris saat ini. Dengan basis jalur internet, jelas sangat menguntungkan Netflix untuk menjual jasa maupun produknya yang dapat diakses oleh setiap orang di belahan bumi ini selama memakai akses internet. Pada suatu film acapkali terdapat pesan yang disampaikan secara tersirat. Film Indonesia dengan judul “Selesai”, 82 menit total durasinya dan pasangan suami istri yang bermasalah dalam hubungan mereka. “Selesai” dirilis pada tahun 2021. Penelitian ini mengkaji kaitan sudut pandang kamera dalam mempengaruhi moral yang dikomunikasikan oleh suatu film dan bagaimana sinematografi dipakai sebagai retorika visual. Kajian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan analisa semiotika film. Data Film “Selesai” dikelompokan dalam 4 struktur, yaitu Struktur Visual, Struktur Verbal ( Karakter ,Bahasa, Waktu ,Setting), Struktur Naratif dan Struktur Audio. Dikaji secara diakronik dengan menggunakan pandangan penanda dan petanda (Signifier dan Signified). Seperti penelitian umumnya, penelitian ini menyibak fakta-fakta dari film “Selesai” baik yang tersurat maupun yang tersirat, baik bermakna baik maupun buruk. Terdapat 3 poin yang menghasilkan kesimpulan dari penelitian ini, yaitu 1) Perselingkuhan Merupakan Hal Yang Tidak Asing Di Indonesia, 2) Tingkat Persentase Gangguan Kejiwaan Di Indonesia Cukup Tinggi, 3) Masalah Pandemi Covid-19 Berdampak Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga.Kata Kunci: selesai, semiotika, pandemi, keluarga. Authors:Bobby Halim : Universitas Indo Global MandiriYosef Yulius : Universitas Indo Global Mandiri References: Budiman, K. (2011). Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.Herawati, E., & Rosidah, R. (2013). Tanda-Tanda dalam Iklan Komersial di Televisi (Analisis Semiotika pada Iklan Susu Sgm Eksplor Presinutri 3). Humaniora, 4(1), 71-81.Liliweri, A. (2003). Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.Tinarbuko, S. (2008). Semiotika Komunikasi Visual: Metode Analisis Tanda dan Makna pada Karya Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.Tinarbuko, S. (2017). Semiotika Tanda Verbal dan Tanda Visual Iklan Layanan Masyarakat. Panggung, 26(2).
Perancangan Film Dokumenter “Parsan” Sebagai Apresiasi terhadap Sosok Parsan, Pelukis Poster Manual Bioskop Rajawali Purwokerto: - Riri Irma Suryani; Dwi Chandra Purnamasari; Yosef Yulius
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v8i2.3249

Abstract

As technology develops rapidly from era to era, who would have thought that there would still be people who maintain the traditional style in conveying their messages. Parsan, is a traditional poster painter at the Rajawali Cinema, Purwokerto, who has been dedicating himself as a film poster painter for decades. The planning of this documentary film is an effort to appreciate the figure of Parsan. Documentary Film is a film that contains data, facts and actual events about the life and daily life of Parsan, a 57 year old man at Rajawali Cinema Purwokerto which has been established since 1980. The research method used is a qualitative method with 5W+1H data analysis to determine the point of view and perspective used in the storyline. The stages of documentary film production start from research, data collection, data analysis, creating a story synopsis, writing a treatment script, production and then the editing process for the Parsan film. This research aims to design a documentary film that depicts Parsan's life, as the figure behind the manual film poster paintings at the Rajawali Cinema, Purwokerto. The film aims to be a medium for appreciation of the figure of Parsan, who so far not many people know about his dedication. This documentary film has been screened at several film festivals, one of which was nominated at the NETPAC-Jogja Asian Film Festival and received a screening contract with BioskopOnline.id.
Co-Authors Ainunnisa, Amalia Aiununnisa, Amelia Aji Windu Viatra Alfina Damayanti Amelia Aiununnisa Anisya Apriani Apriani Aulia, Dita Auliya Hegar, Tata Bobby Halim Bobby Halim Darmawan, Adel Ari Dewi Sartika Didiek Prasetya Dika Putri Pratiwi Dwi Chandra Purnamasari Edo Pratama Febina Dwi Rahmah Febriansyah, Luki Fernanda, Yohanes Reno Ferry, Ferry Muhammad Rahman Firdaus Pangestu Marfa Hadhira Rahma Halim, Bobby Halim, Bobby Hallim, Bobby Heri Iswandi Heri Iswandi Hestia Rachmat Nunciata Lubis Husni Mubarat Husni Mubarat Husni Mubarat Husni Mubarat, Husni Imelda Saluza, Imelda Indah Permata Sari Indah Permatasari Iswandi, Heri Iswandi, Heri Jessica Halim Junoko, Safar Kharimah, Ayu Nissa Khoiriyah, moh yogie pratama Lubis, Hestia Rachmat Nunciata M Edo Pratama Putra Maharani Maharani Marcelina, Dona Marnisah, Luis Muhammad Rivan Hakim Mukhsin Patriansah Mukhsin Patriansah Noor Faiza Febrianti Nugraha, M. Ihsan Nyoman Dewi Pebryani Pangestu, Risvi Patriansah, Mukhsin Patriansah, Mukhsin Prasetya, Didiek Pratiwi, Febbi Neliandri Putra, M. Edo Pratama Putri, Rheina Anastasia Raden Okta Riansyah Rahma, Hadhira Ramadhon, Nando Riri Irma Suryani Risvi Pangestu Rizkha Okta Wahdjudha Rizkha Okta Wahdjudha S. Suharto Salsabila, Fifin Salsabilah Soha, Fadhilah Mutiara Sapar Junoko Sapitri, Ria Sartika, Dewi Setyo, Sutikno Try Setyo, Sutikno Try Suharto Suharto Sutikno Try Setyo Terttiaavini, Terttiaavini Tiana, Melda Ulfa, Yulia Verdianto, Valentinus Windu Viatra, Aji Yuniarti Wulandari, Yuniarti