p-Index From 2020 - 2025
4.566
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Jurnal Penyuluhan Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Jurnal Silvikultur Tropika (JST) Jurnal Lanskap Indonesia MEDIA KONSERVASI JURNAL ILMU SOSIAL AQUATIC Paramita: Historical Studies Journal KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE JURNAL ANALISIS KEBIJAKAN KEHUTANAN Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Jurnal Bina Praja Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Politeia: Jurnal Ilmu Politik Politeia: Jurnal Ilmu Politik Journal of Regional and Rural Development Planning Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Dinasti International Journal of Education Management and Social Science Focus Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan The Indonesian Journal of Socio-Legal Studies Priviet Social Sciences Journal West Science Interdisciplinary Studies Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis West Science Interdisciplinary Studies Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KEBERLANJUTAN PRAKTIK PERTANIAN ORGANIK DI KALANGAN PETANI Widiarta, Aero; Adiwibowo, Soeryo; w, Widodo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 5 No. 1 (2011): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1295.626 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v5i1.5831

Abstract

The objectives of this research are: (1) to analyze the influence of organic farming practice to the economic sustainability of farmers; (2) to compare the complexity level of organic farming practice and conventional farming practice based on farmer’s perception; and (3) to investigate causal factors regarding why organic farming practice is not widely adopted by farmers. This research was conducted by using quantitative approach at Ketapang Village, Susukan Subregency, Semarang Regency, Central Java on November-December 2010. The number of respondents in this research was 79 people from the total population target of farmers. The selected respondents determined through stratified random sampling and simple random sampling technique afterwards. The respondents were devided into two groups: experimental group (organic farmers) and control group (conventional farmers). The kinds of data in this research were: primary quantitative data which collected by spreading questionnaire to the respondents; secondary data from Al-Barokah’s document; and also supported with primary qualitative data which gathered from in depth interview technique. The data were analyzed by using Paired Samples T-test and Kolmogorov-Smirnov Test, supported with SPSS Program for Windows Version 17.0. The results of this research show that organic farming practice has significant positive influence to the economic sustainability of farmers. Nevertheless, organic farming practice is considered more complex or difficult significantly than conventional farming practice based on control group’s perception. Conversely, the fact above doesn’t valid for experimental group. There are several causal factors regarding why organic farming practice is not widely adopted by farmers, such as: pragmatic mindset of farmers in viewing organic farming practice and ecological sustainability; farmers are not satisfied if they only use organic fertilizers for rice that make its leaf green color become less visible; organic farming practice doesn’t ensure pest-free; the use of organic fertilizer is more difficult than synthetic fertilizer; and a large part of farmers have inadequate supply of manures. Socio-economic characteristic of farmers consisting of: education level, agricultural land ownership status, and livestock ownership are also revealed as influential factors to the organic farming decision process.
Independensi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Tengah Kepentingan Donor Assadi, Husain; Hadi Dharmawan, Arya; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 2 (2009): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.177 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i2.5864

Abstract

The top-down development approach has failed to bring Indonesia in meeting prosperity. Alternatively, a critical approach as offered by Non Governmental Organization (NGO) becomes much more attractive to be adopted. However such approach encounters problematics since each NGO carries its own interest, ideology, and its dependency on donor agencies, normally diametrically collide with another NGO’s ideology, its interest as well as donor-supported interest. This study is to answer the question how deep have donors infleunced to the ideology, interest, and financial independency of local NGOs. The study use qualitative method as approach. The financial arrangement network, action, interest, motives and NGOs’ ideologies are the main focus of this study. Two NGOs are observed, namely Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) and Lembaga Pertanian Sehat (LPS). This study revealed that LKTS and LPS were quite dependent in the financial aspect. LKTS was also dependent in formulating action, while LPS was independent. Some factors affecting the independence of NGOs are: (1) degree of militancy of NGOs’ ideology, (2) financial strength, (3) NGOs’ level of achievements. In the development perspective, NGOs are not necessarily reflecting type of social movement organization which are always strongly based on bottom-up ideology. 
BEDAH BUKU: Politics and the Environment: From Theory to Practice Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 1 No. 1 (2007): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.28 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v1i1.5933

Abstract

Abstraksi : Identitas Buku dan PenulisConnelly, J and Smith, G. 2003. Politics and the Environment - From Theory to Practice. Second Edition. Routledge. London. James Connelly adalah Kepala Studi Politik di Southampton Institute of Higher Education, Inggris. Graham Smith adalah Research Fellow di Strathclyde University, Inggris. Struktur dan Isi Buku Buku ini disusun untuk menjawab pertanyaan penting yang diajukan oleh para penulisnya: Why is it so difficult to secure environmental policy? Oleh para penulisnya sejumlah jawaban atas pertanyaan tersebut dirangkai sehingga tersusun buku
Potato Farmers Household Income Systems in Dieng Plateau (Case Karangtengah Village, District Batur, Banjarnegara Regency, Central Java Province) Sodality, Turasih .; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6 No. 2 (2012): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.311 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v6i2.6088

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan strategi mata pencaharian rumah tangga petani kentang di Desa Karangtengah, Dataran Tinggi Dieng yang berhubungan dengan sejarah pertanian kentang di desa tersebut. Selain itu, untuk mengetahui seberapa jauh pertanian kentang dapat membangun sistem mata pencaharian yang berkelanjutan bagi rumah tangga petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada 31 rumah tangga petani yang menjadi responden dalam penelitian ini, sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan pencarian literatur pada data yang terkait. Pada dasarnya, pertanian telah menjadi sumber pendapatan utama bagi rumah tangga petani kentang di Desa Karangtengah. Hal ini disebabkan pertanian yang telah diwariskan ke dalam identitas mereka dari generasi ke generasi. Namun, keterbatasan sumber daya, terutama lahan sebagai tempat produksi menyebabkan sembilan responden dalam penelitian ini menerapkan mata pencaharian ganda yaitu strategi pertanian dan non-pertanian. Dalam perkembangannya sumber daya pertanian kentang semakin berkurang. Meskipun masih menjadi sektor utama, ancaman terjadi secara bertahap misalnya degradasi lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertanian yang mengutamakan pada produksi yang tinggi karena penggunaan zat kimia berlebihan.Kata Kunci: sistem mata pencaharian, rumah tangga petani kentang, pertanian berkelanjutan, Dataran Tinggi Dieng.
Livelihoods Strategies in Kasepuhan Sinar Resmi of Gunung Halimun Salak National Park Khoirun Niswah, Zuhaida; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 1 No. 1 (2013): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.667 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v1i1.9392

Abstract

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat perubahan strategi nafkah pada masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi sebagai akibat dari perubahan akses terhadap sumberdaya alam. Metode penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan data kuantitatif pendukung. Pendekatan kualitatif, diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber yang digunakan untuk mengetahui perubahan akses sumberdaya alam masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi sebelum dan sesudah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sebagai  upaya kolaboratif yang dibangun oleh pihak Taman Nasional Gunung Salak yang dapat menjadi peluang alternatif sumber nafkah bagi masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan metode survey dengan teknik purposive sampling dengan mengambil 30 rumahtangga sebagai responden. Kesimpulan dari penelitian ini, tidak terdapat perubahan pada strategi nafkah akibat berubahnya akses sumberdaya alam pada masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi dikarenakan perluasan Taman Nasional Gunung Salak. Kata Kunci : akses sumberdaya alam, kasepuhan Sinar Resmi, strategi nafkah
Influencing Nature Tourism Park of Pangandaran to The Social Life of Local Communities Dhalyana, Dini; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 1 No. 3 (2013): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.131 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v1i3.9402

Abstract

Penelitian ini dilakukan selama bulan April 2012 di Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini, pertama mengidentifikasi  jenis-jenis pekerjaan yang tumbuh di TWA Pangandaran akibat adanya kegiatan pariwisata. Kedua, menganalisis kontribusi pekerjaan di sektor pariwisata dalam menyumbang pendapatan rumah tangga pelaku usahanya. Ketiga, menganalisis pengaruh kegiatan pariwisata terhadap kehidupan sosial penduduk lokal. Metode penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sekitar 63 responden rumahtangga yang diwawancarai berasal dari jenis pekerjaan yang berbeda. Selama pengambilan data dilakukan wawancara mendalam yang didukung dengan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan sektor pariwisata di Pangandaran telah menciptakan lapangan pekerjaan terutama terhadap total pendapatan rumah tangga penduduk lokal. Sementara pada pola kerjasama antar sesama pelaku usaha, keberadaan industri pariwisata mempererat hubungan diantara pelaku usaha. Namun disisi lain, aktivitas wisata di Pangandaran memberikan pengaruh lain kehidupan masyarakat, seperti perubahan gaya hidup dan perilaku menyimpang.  Kata kunci : kehidupan sosial, masyarakat lokal, pendapatan rumah tangga, pekerjaan pada sektor wisata, wisata
The Impact of Pasir Putih Beach’s Tourism, Situbondo, on Job and Business Opportunities Muthahharah, Afiefah; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 2 (2015): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.038 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i2.11335

Abstract

The objective of this research is to analyze the impact of Pasir Putih Beach’s tourisms on job and business opportunities. The results show that, first, tourism at Pasir Butih Beach strongly promote job and business opportunities for local i.e. hotel and homestay, boat rental, restaurants, peddlers, retailers, and packman. Second, with regards to full job in tourism sector, the economic contribution of tourism to total household income is quite significant. The average monthly income of the rental boatman could reach 69.3 percent (or Rp 859 700) of the total monthly income. Meanwhile for the peddler the contribution of tourism sector to the total household income reach 73.1 percent (or Rp 544 400). As for merchandise, the contribution from tourism reaches 50.3 percent (or Rp 455 500) out of the total household income.Keyword: tourism, job opportunity, business opportunity, and household income
NGO’s Roles and Strategies in the Environmental Politic Arena Ardhian, David; Adiwibowo, Soeryo; Sri Wahyuni, Ekawati
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 4 No. 3 (2016): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.148 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v4i3.14429

Abstract

ABSTRACTNGOs have played increasingly prominent roles and strategies in the environment politic arena. The study was carried out using qualitative approach at national and local to elaborate Indonesia NGOs roles and strategies in responding land and forest fires. The Study reveals that NGOs were be able to take advance of collective deprivations and political opportunities to develop mobilization structure, framing process and various form of actions in responding land and forest fires. NGOs political strategies are directly influence key stakeholders,develop pressure to governmnet using transnational advocacy networks, enhancing market and sustainability standart to private sectors, influencing capital flow, mobilizing elits and promoting best practices at local as alternative solutions. NGOs plays as social movement organization in the frame of new social movement to enhance the equality of power relations, through influencing policies, law enforcement, market and private sectors behaviour, and promoting community-based peatland management model at local, toward better governance of natural resources management in Indonesia.Keywords : NGO, social movement, political ecology, land and forest fireABSTRAKOganisasi Non Pemerintah (ORNOP) memainkan peran dan strategi penting dalam arena politik lingkungan hidup. Studi dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan peran dan strategi ORNOP di Indonesia pada tingkat nasional dan lokal dalam menanggapi kasus kebakaran hutan dan lahan. Studi mengungkap bahwa ORNOP mampu memanfaatkan keluhan kolektif dan struktur kesempatan politik untuk membangun struktur mobilisasi, proses framing dan bentuk-bentuk aksi. Strategi Politik ORNOP diwujudkan dengan cara mempengaruhi secara langsung pihak-pihak kunci, meningkatkan tekanan politik terhadap pemerintah dengan menggunakan jaringan advokasi lintas negara, mendorong standar keberlanjutan pasar, mempengaruhi aliran kapital, mobilisasi dukungan elit dan mempromosikan praktik-praktik terbaik sebagai solusi tandingan. ORNOP mampu memainkan peran sebagai organisasi gerakan sosial untuk mendorong kesetaraan relasi kuasa, dengan mempengaruhi kebijakan, penegakan hukum, perilaku pasar dan sektor swasta, serta mempromosikan pengelolaan lahan gambut berbasis masyarakat pada tingkat lokal, dalam rangka penguatan tata kelola sumberdaya alam di Indonesia.Kata kunci : organisasi non pemerintah, gerakan sosial, ekologi politik, kebakaran hutan dan lahan
The Dynamics of Sasi in Kaimana: the Institutional Change over Traditional Marine Resource Management Patriana, Ratna; Adiwibowo, Soeryo; A. Kinseng, Rilus; Satria, Arif
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 4 No. 3 (2016): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.872 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v4i3.14435

Abstract

ABSTRACTSasi, as a regime of common (pool) resource management, has long been trusted as one of the most efficient traditional practices in maintaining the sustainability of resources in coastal areas. However, the practice of Sasiwas highly influenced by adat, customary laws set by feudal system that have been replaced by the modern state. This research intended toexamine (1) how the practice of Sasi has changed along with the ecological, social, and economic changes that happened within the society, and (2) what was the impact of this change to the mechanism of the distribution of wealth within the localcommunity. Field research was conducted inthe Kaimana District, West Papua Province,from November - December 2015, using qualitative methods and progressive contextualization strategy.The results indicated that the economic changes were the main driving factor of the dynamic of Sasi in Kaimana. The commercialization of Sasi by village elites hasreplaced this tradition of marine conservation and its orientation with the mechanism ofsurplus accummulation. It degraded the social security mechanism, affectedthe income of the community in general,and developed intimate exclusionsof the sub-ordinate groups,includingwomen.Keywords: coastal resource, social change, social security, intimate exclusion.ABSTRAKSasi, sebagai suatu rezim pengelolaan sumberdaya alam milik bersama, telah lama dipercaya sebagai salah satu praktek tradisional yang efisien dalam memelihara kelestarian sumberdaya di wilayah laut. Namun demikian, praktek Sasi ini sangat dipengaruhi oleh adat yang didirikan oleh sistem feodal, suatu sistem yang kini telah digantikan oleh pemerintahan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) bagaimana praktek Sasi telah berubah sejalan dengan perubahan ekologi, sosial dan ekonomi yang terjadi di masyarakat, dan (2) bagaimana dampak perubahan tersebut terhadap mekanisme distribusi kemakmuran di dalam komunitas. Studi lapangan dilakukan pada November – Desember 2016 di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, dengan menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian progressive contextualization. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan ekonomi adalah yang paling berpengaruh terhadap dinamika Sasi di Kaimana. Komersialisasi Sasi oleh elit desa telah menggeser tradisi konservasi laut serta orientasinya dengan mekanisme akumulasi surplus bagi rumah tangga. Hal ini menyebabkan tergedradasinya mekanisme jaminan sosial masyarakat secara umum, dan menimbulkan intimate exclusion terhadap kelompok sub-ordinat, termasuk perempuan.Kata kunci: sumberdaya laut, perubahan sosial, jaminan sosial, eksklusi karib.
The Impact of Zoning and Whale Shark Attraction Tourism Toward Kwatisore Community Rahayu, Rehastidya; Adiwibowo, Soeryo; Satria, Arif
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 4 No. 3 (2016): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.334 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v4i3.14436

Abstract

ABSTRACTThe establishment of a conservation area, especially the area became a national park is not without a problem. Many research has been done in the area of conservation with the result of people who have long lived in the conservation area be marginalized mainly due to the zoning applied to conservation and tourism. Therefore, this study is intended to explore the impact of zoning and tourism to the marginalization of people living in the national park. This research was conducted in Cenderawasih Bay National Park, especially located in the Kwatisore Village, Nabire District of Papua Province. The method used is qualitative method with data collection technique through in-depth interviews. The research finds, first, zoning do not disturb Kwatisore community access toward resources. Second, tourism gained additional income for the local community by selling souvenir, renting boat, and ritual ceremony for tourist attraction. Third, floating capture fisheries and floating net cage changes fisheries technology and gain additional income. So it can be concluded that zoning, and tourism are not marginalized the Kwatisore community.Keywords: conservation, zoning, tourism, marginalization, community KwatisoreABSTRAKPembentukan kawasan konservasi, khususnya kawasan yang ditetapkan menjadi taman nasional bukanlah tanpa masalah. Banyak penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembentukan suatu kawasan menjadi taman nasional berdampak pada terjadinya marginalisasi terhadap masyarakat terutama masyarakat yang telah lama bermukim di kawasan konservasi karena penetapan zonasi dan pariwisata. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih jauh dampak dari zonasi dan pariwisata terhadap marginalisasi masyarakat yang telah bermukim lama di dalam taman nasional. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Teluk Cenderawasih khususnya di Kampung Kwatisore, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, implementasi zonasi di kawasan Perairan Kwatisore tidak mempengaruhi akses komunitas Kwatisore terhadap sumber daya alam. Kedua, adanya pariwisata memberikan penghasilan tambahan terhadap komunitas Kwatisore. Tambahan penghasilan berasal dari penjualan souvenir, penyewaan perahu, dan pengadaan upacara adat penyambutan tamu. Ketiga, dilapangan juga ditemukan bahwa keberadaan bagan dan Keramba Jaring Apung (KJA) memberikan perubahan terhadap teknologi penangkapan sekaligus juga memberikan tambahan pendapatan bagi komunitas Kwatisore. Jadi implementasi zonasi, keberadaan pariwisata, bagan dan KJA tidak menyebabkan terjadinya marginalisasi terhadap komunitas Kwatisore.Kata kunci: konservasi, zonasi, pariwisata, marginalisasi, komunitas Kwatisore
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abdulkadir Sunito, Melani Adiwilaga, Enam M. Aero Widiarta Afiefah Muthahharah Afiefah Muthahharah, Afiefah Ageng Hasanah Sulaiman Ahmad Choibar Tridakusumah Aida Vitayala Aida Vitayala S. Hubbeis Akhmad Fauzi Alfedri Alfin Murtadho Amanda, Jessica Vanelia Andi Chairil Ichsan Andi, Arya Fajar Art C Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Ardhian, David Arif Satria Arya Hadi Dharmawan Bachril Bakri, Bachril Bayu Budiandrian, Bayu Bernadinus Steni Cahyadi, Firdaus Charity Naysa Nasution Darlina Kartika Rini Dary Farah Fikriyyah Diah Zuhriana Dini Dhalyana Djakapermana, Ruchyat Deni Djuara P Lubis Donwill Panggabean DONY SAPUTRA Dudung Darusman Edy Hartulistiyoso Eha Saleha Ekawati Sri Wahyuni Enan M Adiwilaga Enan M Adiwilaga Endang Koestati Sri Harini Muntasib Endriatmo Soetarto Ernan Rustiadi Fikriyyah, Dary Farah Foley, Sean Gista M. Rukminda Hadi S Alikodra Hadi Sukadi Alikodra Hardinsyah Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi, Hariyadi Hartisari S. Hartulistiyo, Edy Hartulistyoso, Edy Hidayaturahmi Hidayaturahmi Hidayaturahmi Hidayaturahmi, Hidayaturahmi Husain Assadi Iffah Luthfiyah Arham Imelda Kusuma Wardani Irdika Mansur Iskandar, Abdul Halim Iwan Kurniawan Jan Hotman Janiarto Paradise Pawa Kartodihardjo, Hariadi Khoirul Muslih Khoirul Muslih Lala M Kolopaking LILIK BUDIPRASETYO M. Bambang Pranowo M. Bambang Pranowo M. Imam Arifandy marwoto marwoto Muliadi, Adi Muslih, Khoirul Muthohharoh, Nur Hannah Myrna A. Safitri, Myrna A. Nandi Kosmaryandi Pakniany, Yamres Patriana, Ratna Pratama, Muhammad Aldy Ilham Qomardiansyah, Qomardiansyah Rahayu, Rehastidya Resti Meilani Rilus Kinseng Rina Mardiana Rinda Noviyanti, Rinda Rinekso Soekmadi Rini, Darlina Kartika Rudiyanto, Arifin S.M.P. Tjondronegoro Sahrain Bumulo Sambas Basuni Satyawan Sunito Septianto, Marzuqo Setiawan, Nur Siti Nurisjah Soedomo, Sudarsono Sofyan Sjaf Subair - Subair Subair Sudarmalik Sudarmalik Tamaulina Br Sembiring Titik Sumarti Turasih . Sodality Widodo w Xezly Fegis Zulevi Yonvitner - Yudha Heryawan Asnawi Yunindyawati Yunindyawati Zahri Nasution Zuhaida Khoirun Niswah Zulevi, Xezly Fegis