p-Index From 2020 - 2025
4.354
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kebijakan Zona Inti Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil di Kepulauan Seribu Muliadi, Adi; Adiwibowo, Soeryo; Yonvitner, Yonvitner; Panggabean, Donwill; Saleha, Eha; Noviyanti, Rinda; Hotman, Jan
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v14i1.12789

Abstract

Zona inti Kawasan Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) dapat menghadapi ancaman antropogenik alami maupun karena dampak kebijakan dan ego sektoral. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aspek ekologi, sosial, dan ekonomi di kawasan konservasi Kepulauan Seribu sehingga dapat menghasilkan skenario terbaik setelah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2021 tentang perubahan zona inti KKP3K. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan empiris. Data primer diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara serta data sekunder dari studi dokumentasi dengan skenario menggunakan analisis trade-off. Hasil penelitian menunjukkan skenario terbaik (rata-rata 57) adalah skenario B (zona inti digunakan untuk ekowisata berkelanjutan) karena mengedepankan asas keberlajutan lingkungan sebagai salah satu aset dalam mendorong pariwisata. Skenario A (zona inti tidak perlu dirubah) menjadi alternatif kedua karena pembatasan aktifitas melalui sistem zonasi positif terhadap keberlanjutan ekologi lingkungan, sedangkan skenario C (zona inti digunakan untuk ekonomi) menggambarkan perubahan aspek ekologi, ekonomi dan sosial yang berdampak negatif terhadap ekologi dan hanya berimplikasi positif terhadap aspek ekonomi dan sosial. Dasar legalitas dari perubahan zona inti yang digunakan untuk proyek strategis nasional akan menimbulkan dampak sosial dan ekologi, oleh karena itu perubahan terhadap zona inti mestinya tidak perlu dilakukan kecuali dapat memberikan alternatif yang bermuara pada penyelarasan dan peningkatan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial pada kawasan tersebut. Title: Policy Analysis of Core Zone in Marine Conservation Areas, Coastal and Small Islands in Seribu Island The core zone of the Coastal Marine Protected Area and Small Islands (KKP3K) can face anthropogenic, natural threats, as well as due to the impact of sectoral policies and egos. The purpose of this study is to examine the ecological, social, and economic aspects of the Thousand Islands conservation area so that it is expected to produce the best scenario related to the issuance of Government Regulation Number 27 of 2021 concerning changes in the KKP3K core zone. This research uses quantitative methods with an empirical approach and uses primary data obtained through Focus Group Discussion (FGD) and interviews as well as secondary data from documentation studies screened with scenarios using trade-off analysis. The results showed that the best scenario (average 57) was scenario B (core zone used for sustainable ecotourism) because it prioritized the principle of environmental sustainability as one of the assets in encouraging tourism. Scenario A (core zone does not need to be changed) is the second alternative because restrictions on activities through the zoning system positivelly on the sustainability of environmental ecology, while scenario C (core zone is used for economics) describes changes in ecological, economic and social aspects that can produce negative impacts on ecology and only have positive implications for economic and social aspects. The legality basis of changes to core zones used for national strategic projects will have social and ecological impacts, therefore changes to core zones should not be necessary unless they provide alternatives that lead to alignment and improvement of ecological, economic, and social aspects of the region. 
Rule-in-Use for Community-Based Springs Management Faces Land Use Pressures: Lesson Learned from Manggarai District Steni, Bernadinus; Kartodihardjo, Hariadi; Adiwibowo, Soeryo; Djakapermana, Ruchyat Deni
The Indonesian Journal of Socio-Legal Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The struggle for water is one of the greatest immediate risks of the climate crisis. Therefore, the institutional challenge of water management is increasingly urgent and requires a number of consensuses to succeed, including community-based natural resource management (CBNRM). A key challenge to the traditional consensus for water conservation is the increasing need for land conversion due to population growth, which in turn deflects decision-making power away from traditional institutions towards external decision-makers such as regional governments. Using Ostrom's conceptual framework of rules of use, this research examines shifting spring water management in the context of Kabupaten Manggarai. The paper explores traditional rules of water management in the community and compares it to the institutional development of springs in four villages. Ultimately, it analyses the gap between the traditional rules of water management and the reality on the ground. The study finds that traditional community management of springs is subject to power contestation due to unclear institutional direction, which in turn emerges from opaque land and spatial planning policies and political decisions. These policies are overly economic and do not take into account traditional conservation and resources characteristics.
Masa Depan Perlindungan Sumber Daya Alam Berbasis Desa Gambut dalam Pembangunan Nasional Iskandar, Abdul Halim; Satria, Arif; Rudiyanto, Arifin; Adiwibowo, Soeryo; Safitri, Myrna A.; Alfedri
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 3 No 1 (2021): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0301.85-97

Abstract

Lahan gambut di Indonesia terluas di wilayah tropika dan menempati posisi keempat dari negara-negara dengan lahan gambut terluas di dunia. Ekosistem gambut merupakan salah satu komponen kunci untuk memitigasi perubahan iklim, dan krusial untuk diselamatkan dari destruksi dan degradasi. Kandungan karbon yang tinggi pada lahan gambut memerlukan upaya pemanfaatan yang cermat dan bijak untuk mengendalikan konversi lahan gambut serta dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang selama ini masih terjadi. Strategi untuk mewujudkan Arah Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon pada RPJMN 2020- 2024 salah satunya mencakup Pemulihan Lahan Berkelanjutan yang dilaksanakan dengan: (a) Restorasi dan pengelolaan lahan gambut; (b) Rehabilitasi Hutan dan Lahan; (c) Pengurangan laju deforestasi; serta (d) Peningkatan produktivitas dan efisiensi pertanian. Pengembangan desa gambut perlu tetap memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan mengacu pada kaidah-kaidah sains, karena sains merupakan alat atau instrumen yang dapat digunakan dalam mengelola bumi dan kehidupan.
ANALISIS KEBERLANJUTAN PRAKTIK PERTANIAN ORGANIK DI KALANGAN PETANI Widiarta, Aero; Adiwibowo, Soeryo; w, Widodo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 5 No. 1 (2011): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1295.626 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v5i1.5831

Abstract

The objectives of this research are: (1) to analyze the influence of organic farming practice to the economic sustainability of farmers; (2) to compare the complexity level of organic farming practice and conventional farming practice based on farmer’s perception; and (3) to investigate causal factors regarding why organic farming practice is not widely adopted by farmers. This research was conducted by using quantitative approach at Ketapang Village, Susukan Subregency, Semarang Regency, Central Java on November-December 2010. The number of respondents in this research was 79 people from the total population target of farmers. The selected respondents determined through stratified random sampling and simple random sampling technique afterwards. The respondents were devided into two groups: experimental group (organic farmers) and control group (conventional farmers). The kinds of data in this research were: primary quantitative data which collected by spreading questionnaire to the respondents; secondary data from Al-Barokah’s document; and also supported with primary qualitative data which gathered from in depth interview technique. The data were analyzed by using Paired Samples T-test and Kolmogorov-Smirnov Test, supported with SPSS Program for Windows Version 17.0. The results of this research show that organic farming practice has significant positive influence to the economic sustainability of farmers. Nevertheless, organic farming practice is considered more complex or difficult significantly than conventional farming practice based on control group’s perception. Conversely, the fact above doesn’t valid for experimental group. There are several causal factors regarding why organic farming practice is not widely adopted by farmers, such as: pragmatic mindset of farmers in viewing organic farming practice and ecological sustainability; farmers are not satisfied if they only use organic fertilizers for rice that make its leaf green color become less visible; organic farming practice doesn’t ensure pest-free; the use of organic fertilizer is more difficult than synthetic fertilizer; and a large part of farmers have inadequate supply of manures. Socio-economic characteristic of farmers consisting of: education level, agricultural land ownership status, and livestock ownership are also revealed as influential factors to the organic farming decision process.
Independensi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Tengah Kepentingan Donor Assadi, Husain; Hadi Dharmawan, Arya; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 2 (2009): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.177 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i2.5864

Abstract

The top-down development approach has failed to bring Indonesia in meeting prosperity. Alternatively, a critical approach as offered by Non Governmental Organization (NGO) becomes much more attractive to be adopted. However such approach encounters problematics since each NGO carries its own interest, ideology, and its dependency on donor agencies, normally diametrically collide with another NGO’s ideology, its interest as well as donor-supported interest. This study is to answer the question how deep have donors infleunced to the ideology, interest, and financial independency of local NGOs. The study use qualitative method as approach. The financial arrangement network, action, interest, motives and NGOs’ ideologies are the main focus of this study. Two NGOs are observed, namely Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) and Lembaga Pertanian Sehat (LPS). This study revealed that LKTS and LPS were quite dependent in the financial aspect. LKTS was also dependent in formulating action, while LPS was independent. Some factors affecting the independence of NGOs are: (1) degree of militancy of NGOs’ ideology, (2) financial strength, (3) NGOs’ level of achievements. In the development perspective, NGOs are not necessarily reflecting type of social movement organization which are always strongly based on bottom-up ideology. 
BEDAH BUKU: Politics and the Environment: From Theory to Practice Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 1 No. 1 (2007): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.28 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v1i1.5933

Abstract

Abstraksi : Identitas Buku dan PenulisConnelly, J and Smith, G. 2003. Politics and the Environment - From Theory to Practice. Second Edition. Routledge. London. James Connelly adalah Kepala Studi Politik di Southampton Institute of Higher Education, Inggris. Graham Smith adalah Research Fellow di Strathclyde University, Inggris. Struktur dan Isi Buku Buku ini disusun untuk menjawab pertanyaan penting yang diajukan oleh para penulisnya: Why is it so difficult to secure environmental policy? Oleh para penulisnya sejumlah jawaban atas pertanyaan tersebut dirangkai sehingga tersusun buku
Potato Farmers Household Income Systems in Dieng Plateau (Case Karangtengah Village, District Batur, Banjarnegara Regency, Central Java Province) Sodality, Turasih .; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6 No. 2 (2012): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.311 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v6i2.6088

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan strategi mata pencaharian rumah tangga petani kentang di Desa Karangtengah, Dataran Tinggi Dieng yang berhubungan dengan sejarah pertanian kentang di desa tersebut. Selain itu, untuk mengetahui seberapa jauh pertanian kentang dapat membangun sistem mata pencaharian yang berkelanjutan bagi rumah tangga petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada 31 rumah tangga petani yang menjadi responden dalam penelitian ini, sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan pencarian literatur pada data yang terkait. Pada dasarnya, pertanian telah menjadi sumber pendapatan utama bagi rumah tangga petani kentang di Desa Karangtengah. Hal ini disebabkan pertanian yang telah diwariskan ke dalam identitas mereka dari generasi ke generasi. Namun, keterbatasan sumber daya, terutama lahan sebagai tempat produksi menyebabkan sembilan responden dalam penelitian ini menerapkan mata pencaharian ganda yaitu strategi pertanian dan non-pertanian. Dalam perkembangannya sumber daya pertanian kentang semakin berkurang. Meskipun masih menjadi sektor utama, ancaman terjadi secara bertahap misalnya degradasi lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertanian yang mengutamakan pada produksi yang tinggi karena penggunaan zat kimia berlebihan.Kata Kunci: sistem mata pencaharian, rumah tangga petani kentang, pertanian berkelanjutan, Dataran Tinggi Dieng.
Livelihoods Strategies in Kasepuhan Sinar Resmi of Gunung Halimun Salak National Park Khoirun Niswah, Zuhaida; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 1 No. 1 (2013): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.667 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v1i1.9392

Abstract

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat perubahan strategi nafkah pada masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi sebagai akibat dari perubahan akses terhadap sumberdaya alam. Metode penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan data kuantitatif pendukung. Pendekatan kualitatif, diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber yang digunakan untuk mengetahui perubahan akses sumberdaya alam masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi sebelum dan sesudah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sebagai  upaya kolaboratif yang dibangun oleh pihak Taman Nasional Gunung Salak yang dapat menjadi peluang alternatif sumber nafkah bagi masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan metode survey dengan teknik purposive sampling dengan mengambil 30 rumahtangga sebagai responden. Kesimpulan dari penelitian ini, tidak terdapat perubahan pada strategi nafkah akibat berubahnya akses sumberdaya alam pada masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi dikarenakan perluasan Taman Nasional Gunung Salak. Kata Kunci : akses sumberdaya alam, kasepuhan Sinar Resmi, strategi nafkah
Influencing Nature Tourism Park of Pangandaran to The Social Life of Local Communities Dhalyana, Dini; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 1 No. 3 (2013): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.131 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v1i3.9402

Abstract

Penelitian ini dilakukan selama bulan April 2012 di Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini, pertama mengidentifikasi  jenis-jenis pekerjaan yang tumbuh di TWA Pangandaran akibat adanya kegiatan pariwisata. Kedua, menganalisis kontribusi pekerjaan di sektor pariwisata dalam menyumbang pendapatan rumah tangga pelaku usahanya. Ketiga, menganalisis pengaruh kegiatan pariwisata terhadap kehidupan sosial penduduk lokal. Metode penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sekitar 63 responden rumahtangga yang diwawancarai berasal dari jenis pekerjaan yang berbeda. Selama pengambilan data dilakukan wawancara mendalam yang didukung dengan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan sektor pariwisata di Pangandaran telah menciptakan lapangan pekerjaan terutama terhadap total pendapatan rumah tangga penduduk lokal. Sementara pada pola kerjasama antar sesama pelaku usaha, keberadaan industri pariwisata mempererat hubungan diantara pelaku usaha. Namun disisi lain, aktivitas wisata di Pangandaran memberikan pengaruh lain kehidupan masyarakat, seperti perubahan gaya hidup dan perilaku menyimpang.  Kata kunci : kehidupan sosial, masyarakat lokal, pendapatan rumah tangga, pekerjaan pada sektor wisata, wisata
The Impact of Pasir Putih Beach’s Tourism, Situbondo, on Job and Business Opportunities Muthahharah, Afiefah; Adiwibowo, Soeryo
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 2 (2015): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.038 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i2.11335

Abstract

The objective of this research is to analyze the impact of Pasir Putih Beach’s tourisms on job and business opportunities. The results show that, first, tourism at Pasir Butih Beach strongly promote job and business opportunities for local i.e. hotel and homestay, boat rental, restaurants, peddlers, retailers, and packman. Second, with regards to full job in tourism sector, the economic contribution of tourism to total household income is quite significant. The average monthly income of the rental boatman could reach 69.3 percent (or Rp 859 700) of the total monthly income. Meanwhile for the peddler the contribution of tourism sector to the total household income reach 73.1 percent (or Rp 544 400). As for merchandise, the contribution from tourism reaches 50.3 percent (or Rp 455 500) out of the total household income.Keyword: tourism, job opportunity, business opportunity, and household income
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abdulkadir Sunito, Melani Adi Muliadi Adiwilaga, Enam M. Aero Widiarta Afiefah Muthahharah Afiefah Muthahharah, Afiefah Ageng Hasanah Sulaiman Ahmad Choibar Tridakusumah Aida Vitayala Aida Vitayala S. Hubbeis Akhmad Fauzi Alfedri Alfin Murtadho Amanda, Jessica Vanelia Andi Chairil Ichsan Andi, Arya Fajar Art C Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Ardhian, David Arif Satria Arya Hadi Dharmawan Bachril Bakri Bachril Bakri, Bachril Bayu Budiandrian, Bayu Bernadinus Steni Cahyadi, Firdaus Charity Naysa Nasution Darlina Kartika Rini Dary Farah Fikriyyah Diah Zuhriana Dini Dhalyana Djakapermana, Ruchyat Deni Djuara P Lubis DONY SAPUTRA Dudung Darusman Edy Hartulistiyoso Eha Saleha Ekawati Sri Wahyuni Enan M Adiwilaga Enan M Adiwilaga Endang Koestati Sri Harini Muntasib Endriatmo Soetarto Ernan Rustiadi Fikriyyah, Dary Farah Foley, Sean Gista M. Rukminda Hadi S Alikodra Hadi Sukadi Alikodra Hardinsyah Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hartisari S. Hartulistiyo, Edy Hartulistyoso, Edy Hidayaturahmi Hidayaturahmi Hidayaturahmi Hidayaturahmi, Hidayaturahmi Husain Assadi Iffah Luthfiyah Arham Imelda Kusuma Wardani Irdika Mansur Iskandar, Abdul Halim Iwan Kurniawan Jan Hotman Janiarto Paradise Pawa Kartodihardjo, Hariadi Khoirul Muslih Khoirul Muslih Lala M Kolopaking LILIK BUDIPRASETYO M. Bambang Pranowo M. Bambang Pranowo M. Imam Arifandy marwoto marwoto Muliadi, Adi Muslih, Khoirul Muthohharoh, Nur Hannah Myrna A. Safitri, Myrna A. Nandi Kosmaryandi Pakniany, Yamres Panggabean, Donwill Patriana, Ratna Pratama, Muhammad Aldy Ilham Rahayu, Rehastidya Resti Meilani Rilus Kinseng Rina Mardiana Rinda Noviyanti, Rinda Rinekso Soekmadi Rudiyanto, Arifin S.M.P. Tjondronegoro Sahrain Bumulo Sambas Basuni Satyawan Sunito Septianto, Marzuqo Setiawan, Nur Siti Nurisjah Soedomo, Sudarsono Sofyan Sjaf Subair - Subair Subair Sudarmalik Sudarmalik Tamaulina Br Sembiring Titik Sumarti Turasih . Sodality Widodo w Xezly Fegis Zulevi Yonvitner - Yudha Heryawan Asnawi Yunindyawati Yunindyawati Zahri Nasution Zuhaida Khoirun Niswah Zulevi, Xezly Fegis