Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNGKARANG Mei Ahyanti; Artha Budi Susila Duarsa
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i2.108

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah di Indonesia karena kasusnya masih cukup tinggi. Meski pada orang dewasa tidak menimbulkan kesakitan yang parah, namun para orang tertentu menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar. ISPA juga paling sering menjadi penyebab anak bolos sekolah atau orang dewasa bolos kantor, artinya mengganggu dan menurunkan produktifitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi merokok pada mahasiswa dan hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa setelah mengontrol status gizi, jenis kelamin, olahraga, lingkungan fisik rumah, ada pencemar dalam rumah dan kepadatan hunian. Penelitian dengan jenis analitik menggunakan rancangan case control dilakukan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang dengan populasi kasus mahasiswa yang menderita ISPA pada bulan Januari sampai April 2012, dan populasi control adalah mahasiswa yang berobat ke klinik terpadu pada bulan yang sama tetapi tidak menderita ISPA dan tidak menunjukkan gejala ISPA saat penelitian dilaksanakan. Sampel berjumlah 172 mahasiswa namun yang dapat diwawancarai hanya 162 mahasiswa terdiri dari 81 kasus dan 81 kontrol. Hasil penelitian diketahui proporsi mahasiswa merokok 29,6%, ada hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa setelah mengontrol jenis kelamin, status gizi, pencemaran dalam rumah, lingkungan fisik rumah dan interaksi antara jenis kelamin dengan merokok. Perlu dilakukan upaya primary prevention oleh pihak Poltekkes dan Klinik Terpadu untuk memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dan menjadi trendsetter dalam bidang kesehatan, dan spesifik protection oleh mahasiswa dengan tidak menyediakan asbak didalam rumah
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Pesawaran Mei Ahyanti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v2i2.79

Abstract

Sanitasi merupakan kunci kesehatan. Karena sanitasi yang buruk adalah penyebab terbesar kedua timbulnya penyakit di dunia ini. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi pendorong terjadinya diare. Desa Muara Putih berada di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan merupakan desa yang ditetapkan sebagai desa ODF sementara 629 KK belum memiliki jamban. Desa Muara Putih memiliki 6 dusun, yaitu Dusun Muara Putih Induk, Mujimulyo, Tangkit Batu, Way Kandis, Cisarua dan Sidomukti. Diantara 6 dusun tersebut tingkat kepemilikian jamban terendah adalah Dusun Mujimulyo. Selama ini, warganya masih banyak yang melakukan pembuangan tinja dan air limbah domestik langsung ke dalam aliran air yang ada di desa tersebut. Kegiatan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui instalasi WC percontohan secara swadaya dan perubahan prilaku melalui penyuluhan. kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemetaan, pemicuan kepada masyarakat, musyawarah masyarakat desa (MMD) dan pembangunan sarana jamban keluarga, penyuluhan ISPA, Diare, CTPS dan Kecacingan. Sebanyak 5 jamban telah terbangun selama periode kegiatan.
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SEHAT DAN PENCEGAHAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN MELALUI PELATIHAN KADER DAN REMAJA SERTA PERBAIKAN SARANA SANITASI Mei Ahyanti; Sri Ujiani; yustin nur khoiriyah; ririn sri handayani; I Gusti Ayu Mirah Widhisastri; Tori Rihiantoro
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i1.180

Abstract

Permasalahan kesehatan di masyarakat semakin kompleks. Permasalahan penyakit menular belum terselesaikan, sudah makin marak penyakit tidak menular. Permekes RI No. 36 tahun 2016 pasal 1 menyebutkan bahwa Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Desa II Sukasari Desa Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah dengan permasalahan komplek. Dengan permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat dibutuhkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kejadian penyakit agar tidak semakin berat. Dalam mencapai tujuan tersebut, memerlukan peranan dari berbagai tenaga kesehatan secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu berbeda yang memiliki kompetensi dan bekerja secara team work. Pelaksanaan pengabdian masyarakat Masyarakat di Desa Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran diawali dengan penyamaan persepsi, pelatihan kader dan pendampingan dalam pembuatan sarana sanitasi. Terjadi perbedaan hasil pengukuran pengetahuan dan sikap antara sebelum dan setelah kegiatan pelatihan menunjukkan keberhasilan kegiatan pelatihan dan terbangun satu buah jamban keluarga sederhana sehat sebagai percontohan.
Membangun Kelurahan Sehat Melalui Kemitraan Poltekkes Tanjungkarang Dan Puskesmas Susunan Baru Mei Ahyanti, Prayudhy Yushananta, Sarip Usman
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i3.206

Abstract

Kasus diare di Puskesmas Susunan Baru cenderung berfluktuasi, dan masih selalu menjadi masalah kesehatan. Sarana sanitasi merupakan salah satu komponen dari sanitasi permukiman juga merupakan aspek penting terkait langsung dengan kesehatan dan masyarakat. Hasil penelitian oleh Ahyanti (2018) di Kota Bandar Lampung, menemukan komponen sarana sanitasi pemukiman berhubungan dengan penyakit diare (p value = 0,000 OR=2,558 CI = 1,681 – 3,892). Dalam menindaklanjuti uraian tersebut perlu dilakukan upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kejadian penyakit. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Sanitasi Lingkungan Poltekkes Tanjungkarang bermitra dengan Puskesmas Susunan Baru Kota Bandar Lampung membangun jamban sederhana sehat dan penyuluhan tentang perilaku pembuangan tinja yang aman. Pembangunan jamban keluarga diarahkan kepada masyarakat prioritas yaitu yang tinggal di bantaran sungai. Pada kegiatan masyarakat ini telah terbangun sejumlah 16 unit jamban sederhaan sehat dan 2 unit septiktank komunal. Masyarakat Kelurahan Segala Mider 100% telah memiliki akses pembuangan tinja di tempat yang aman dan siap untuk diverifikasi dalam rangka pencanangan Open Defecation Free (ODF) atau daerah bebas buang air besar sembarangan.
Door-to-Door Health Education to Increase Community Knowledge in Preventing Covid-19 Prayudhy Yushananta; Yenni Rosita; Mei Ahyanti; Bambang Murwanto; Enro Sujito
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.52 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.64900

Abstract

Coronavirus disease (COVID-19) caused by SARS-COV-2 has a very high transmission rate and can potentially cause deaths. This disease is a great public health concern globally and considered as humanitarian disaster. Person-to-person transmission of COVID-19 occurs through close contact and droplets. Therefore, the preventions should be done through wearing masks, hand washing with soap, and social distancing. The spreading of misinformation causes a low level of public awareness. It will increase the risk of spreading the disease. This community service aims to increase public knowledge about the prevention and expansion of the COVID-19 disease. One hundred target households were visited and educated during the service. We have also distributed 250 masks and 500 leaflets and put up banners in open places containing what and how to prevent COVID-19. Installation a portable hand washing sink with soap was also carried out to reduce transmission risks. Dissemination of valid information must be carried out to change people’s behaviors. The involvement of all elements of society are needed to create a new normal era of life.
Penyuluhan Risiko Keracunan Pestisida dan Pemeriksaan Kesehatan pada Ibu Hamil Prayudhy Yushananta; Iwan Sariyanto; Yetti Anggraini; Mei Ahyanti; Enro Sujito; Bambang Murwanto
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 3: Agustus (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i3.177

Abstract

Abstrak: Keracunan pestisida merupakan masalah kesehatan yang kritis pada pertanian hortikultura, akibat dari penggunaan dosis berlebihan, cara penanganan yang salah, dan tidak menggunakan APD secara lengkap. Salah satu efek kronis keracunan pestisida adalah anemia. Pada kehamilan, anemia menyebabkan gangguan pertumbuhan intrauterin sehingga bayi lahir BBLR dan pendek (stunted). Pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang risiko paparan pestisida, serta memeriksa kadar kolinesterase dan Hb. Penyuluhan dengan penilaian diberikan kepada 50 orang ibu hamil, dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kesehatan. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikans pada sebagian besar peserta (p-value kurang dari 0,01). Pada pemeriksaan kesehatan, didapatkan sebanyak 30% ibu hamil mengalami keracunan pestisida dan 16% anemia, menunjukkan paparan pestisida yang tinggi dan perlindungan diri yang rendah. Pada akhir kegiatan, seluruh peserta diberikan buku saku tentang pengelolaan pestisida yang aman, sebagai media pembelajaran dan perluasan informasi. Sebanyak 500 eksemplar juga diserahkan kepada Dinas Kesehatan Lampung Barat, untuk dibagikan kepada ibu hamil di kecamatan lainnya. Penyuluhan yang disertai dengan penyampaian bukti gangguan kesehatan telah mampu memicu perubahan perilaku sasaran, terlihat dari peningkatan penggunaan APD selama bekerja, dan pemeriksaan kehamilan. Pengabdian diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak mitra.Abstract: Pesticide poisoning is a critical health problem in horticultural agriculture due to excessive doses, wrong handling methods, and incompletely using PPE. One of the chronic effects of pesticide poisoning is anemia. In pregnancy, anemia causes intrauterine growth disorders, so that the baby is born LBW dan stunted. This community service aims to increase pregnant women's knowledge about pesticides' risks and check cholinesterase dan Hb levels. Counseling with assessments was given to 50 pregnant women, followed by taking blood samples for health checks. The services results showed a significant increase in knowledge in most participants (p-value less than 0.01). On the medical check, it was found that 30% of pregnant women experienced pesticide poisoning dan 16% anemia, indicating high pesticide exposure dan low self-protection. At the end of the activity, all participants were given pocketbooks on safe pesticide management as a medium for learning and expanding information. A total of 500 copies were also handed over to the West Lampung Health Office to be distributed to pregnant women in other districts. Counseling accompanied by the delivery of evidence of health problems has triggered changes in the target behavior, as seen in the increased use of PPE during work dan antenatal care. The service is expected to be carried out sustainably and involves many partners.
KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN UNTUK BALITA DI KOTA BANDAR LAMPUNG Rini Alita; Mei Ahyanti
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.694 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.17

Abstract

Rini Alita1) Mei Ahyanti2)1)Puskesmas Way Halim Bandar Lampung2)Jurusan Kesehatan Linkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkaang ABSTRACT: The success of Supplementary Feeding Program-Recovery For Toddlers in Bandar Lampung. Prevalence of underweight children under five and very thin in the city of Bandar Lampung are above condition is considered serious (15.2%). Necessary to control and reduce the incidence of underweight children under five malnutrition through PMT-P, hereinafter referred to PMP. Results of preliminary studies in early May 2012 found several problems, namely: weighing the recipient toddler PMT-P is not routinely done every month, so the results are not optimal and the reporting of the results of the PMT-P for a toddler to the Department of Health in 2011 halting. This study aims to determine the relationship with the successful operational management functions PMT-P program of Bandar Lampung on 2011.Desain year research study is a cross sectional analytic approach. The study population was all over the Executive Power of Nutrition at the health center of Bandar Lampung some 28 people, and is the total sample population. Data collected by direct interviews using a structured questionnaire. Data analysis includes univariate, bivariate and multivariate analyzes. The results showed more than 64.3% has a good execution plan, 46.4% of respondents to exercise properly, 60.7% of respondents with good monitoring, 50% of respondents do good recording, 71.4% of respondents assessed good, and 75% of respondents reporting the implementation of the well, as well as 60.7%) of respondents had success PMT-P program is good. Relationship analysis results showed no relationship planning, execution, recording, assessment and reporting to the success of the PMT-P program. Recommended for the next researcher can conduct research with quantitative and qualitative methods, in order to obtain a detailed description of the operational management of PMT-P for toddlers.Keywords: program, meals, additional, recovery, toddlerAbstrak : Keberhasilan program pemberian makanan tambahan-pemulihan untuk balita di Kota Bandar Lampung. Prevalensi balita kurus dan sangat kurus di kota Bandar Lampung berada di atas kondisi yang dianggap serius (15,2 %). Perlu dilakukan penanggulangan gizi kurang dan menekan kejadian gizi buruk anak balita melalui PMT-P yang selanjutnya disebut PMT-P. Hasil studi pendahuluan pada awal bulan Mei 2012 ditemukan beberapa masalah, yaitu : penimbangan terhadap balita penerima PMT-P tidak rutin dilakukan setiap bulan, sehingga hasilnya tidak maksimal dan pelaporan hasil kegiatan PMT-P untuk balita ke Dinas Kesehatan pada tahun 2011 tersendat-sendat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  fungsi manajemen operasional dengan keberhasilan  program PMT-P Kota Bandar Lampung pada Tahun 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh Tenaga Pelaksana Gizi di Puskesmas Kota Bandar Lampung sejumlah 28 orang, dan sampel penelitian adalah total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 64,3% memiliki perencanaan pelaksanaan yang baik, 46,4% responden melakukan pelaksanaan dengan baik, 60,7% responden melakukan pemantauan dengan baik, 50% responden melakukan pencatatan yang baik, 71,4% responden melakukan penilaian yang baik, dan 75% responden melakukan pelaporan pelaksanaan dengan baik, serta 60,7%) responden memiliki keberhasilan program PMT-P yang baik. Hasil analisis hubungan menunjukkan ada hubungan perencanaan, pelaksanaan, pencatatan, penilaian dan pelaporan dengan keberhasilan program PMT-P.Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan metode kuantitatif dan kualitatif, agar diperoleh gambaran secara detil tentang manajemen operasional PMT-P untuk balita.Kata Kunci: program, makanan, tambahan, pemulihan, balita
Efektivitas Ekstrak Biji Bintaro (Cerbera manghas) sebagai Larvasida Hayati pada Larva Aedes aegypti Instar III Khoiriyanti Wulandari; Mei Ahyanti
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.472 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i2.889

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) or Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by a virus which is very dangerous because it can cause the patient to die within a few days. Bandar Lampung city itself is a dengue endemic area. According to data from the Lampung Provincial Health Office, in 2015, from 15 there were 2,996 deaths in 31 people. The study aimed to knowing the effectiveness of bintaro seed extract (Cerbera manghas) as larvacide in III instars Aedes aegypti larvacides experimental research with post test only control group design. The sampling method was purposive sampling. Independent variables were bintaro seed extract (dose and time), the dependent variable was Aedes aegypti larvAedes The results showed that from 5 types of doses with 5 repetitions, the death result of Aedes aegypti larvae with a dose of 0% had no mortality, a dose of 0.1% with an average of 12.55, a dose of 0.5% with an average of 15.15 , 1% dose with an average of 18.20, a dose of 1.5% with an average of 22.15, and a dose of 2% with an average of 25. At the time of contact, the death result of the larvae was found with an average 6-hour contact time. an average of 8.70, 12 hours with an average of 14.13, 24 hours with an average of 18.37 and 48 hours with an average of 20.83. According to the results of statistical tests, the most effective effect of bintaro seed extract dosage is at a dose of 1.5% and contact time of 6 hours.
PENGARUH FAKTOR IKLIM DAN KEPADATAN JENTIK AE.AEGYPTI TERHADAP KEJADIAN DBD Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti
Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.491 KB) | DOI: 10.26630/jk.v5i1.58

Abstract

Prayudhy Yushananta1)Mei Ahyanti1)1) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarange-mail:prayudhyyushananta@gmail.com Abstract: The effect of climate factors and density of larvae Ae.aegypti for DHF incidence. Pringsewu district incidence of DHF in 2011 is 30.83/100,000 population, and 2012 increased to 119.16/100,000 population or 381.92% greater than the national average. One of the factors that lead to high incidence of DHF is climate change.This study to determine the effect of climate factors and density of larvae Ae.aegypti for DHF incidence at district Pringsewu. Data analyzed were January 2011-December 2012 from the Health Office of Pringsewu and Meteorology and Geophysics Agency of Lampung Province. The variables studied are rainfall, temperature, humidity, wind speed, density and the incidence of dengue larvae Ae.aegypti. The analysis techniques using path analysis ( path analysis ).The results of the study found that the climatic factors that affect the density of larvae Ae.aegypti are rainfall, amounting to 0.456 (p = 0.025). So that each increase of 1 mm rainfall will increase the density of larvae Ae.aegypti (House Index) of 0.456 %. Total rainfall amount of influence on the incidence of dengue through mosquito larvae density of 0.210 Ae.aegypti. While the influence of external factors on the incidence of DHF is not examined in this study was 0.825. Environmental management by modification and manipulation of the environment is the only one of the most effective efforts to reduce of larvae density and the incidence of DHF. So that public health education activities became subject to create behavioral activity against mosquito bite prevention, the behavior of the control larvae, and health seeking behavior in DHF after infection. Keywords : DHF, climate change, larvae Ae.aegypti Abstrak : Pengaruh  faktor  iklim  dan  kepadatan jentik ae.aegypti terhadap kejadian DBD. Kabupaten Pringsewu,pada tahun 2011 terdapat 141 kasus (IR=30,83/100.000 penduduk dan tahun 2012 meningkat menjadi 501 kasus (IR=119,16/100.000 penduduk) atau 381,92% lebih besar dibandingkan angka nasional. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian DBD adalah perubahan iklim. Penelitian merupakan Studi Korelasi dengan tujuan mengetahui pengaruh faktor iklim dan kepadatan jentik Ae.aegypti terhadap kejadian DBD di Kabupaten Pringsewu. Data yang dianalisis adalah data bulan Januari 2011 - Desember 2012 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dan Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Lampung. Variabel yang diteliti adalah curah hujan, suhu, kelembaban, kecepatan angin, kepadatan jentik Ae.aegypti dan kejadian DBD. Sedangkan teknik analisis menggunakan path analysis (analisis jalur). Hasil penelitian mendapatkan bahwa faktor iklim yang berpengaruh terhadap kepadatan jentik Ae.aegypti adalah curah hujan, yaitu sebesar 0,456 (p=0,025). Sehingga setiap kenaikan curah hujan sebesar 1 mm, akan meningkatkan angka kepadatan jentik Ae.aegypti (House Index) sebesar 0,456%. Pengaruh total curah hujan terhadap kejadian DBD melalui kepadatan jentik Ae.aegypti sebesar 0,210. Sedangkan pengaruh faktor luar terhadap kejadian DBD yang tidak dikaji pada penelitian ini sebesar 0,825.Melakukan pengelolaan lingkungan dengan cara modifikasi dan manipulasi lingkungan merupakan satu-satunya upaya yang paling efektif untuk menurunkan angka kepadatan jentik Ae.aegypti dan kejadian penyakit DBD. Sehingga kegiatan pendidikan kesehatan masyarakat menjadi kegiatan pokok untuk menciptakan perilaku terhadap pencegahan gigitan nyamuk Ae.aegypti, perilaku terhadap pengendalian jentik Ae.aegypti, dan perilaku dalam mencari pertolongan kesehatan setelah terinfeksi penyakit DBD. Kata Kunci : DBD, Perubahan Iklim, Jentik Ae.aegypti
Pemanfaatan Mata Air Gunung Dalam Mewujudkan Penyediaan Air Bersih Pascabencana Tsunami Mei Ahyanti; Ahmad Fikri; Retno Puji Hastuti; Sulastri Sulastri; Reka Lagora Larsofely; Bambang Murwanto
Indonesia Berdaya Vol 3, No 2: February-April 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022220

Abstract

The tsunami natural disaster is a natural disaster that is very much feared in Indonesia. Several times a tsunami has occurred in Indonesia. On December 22, 2018, residents of the coast of Lampung were shocked by the tsunami that hit the coast to the east of South Lampung, Lampung Province. In the initial survey conducted on April 19, 2019, many people experienced difficulties in meeting public health needs, such as providing clean water. The community service activity carried out by the Tanjungkarang Health Polytechnic lecturer and Bengkulu Health Polytechnic lecturer and students was carried out at Pekon Kunjir, Rajabasa, South Lampung. The activity time is from February to December 2020, using the method of advocacy and science and technology research. The target of the activity is the community in Pekon Kunjir. The implementation method is community empowerment in building a clean water pipeline network. The result of the activity is the construction of 1 water storage unit with 1 intake and a 1000 meter piping network. To ensure sustainability, the village has established a water management organization appointed by the Head of Pekon Kunjir. The community is satisfied and the local government hopes that community service activities can be continued to other villages affected by the disaster.    Abstrak: Bencana alam tsunami merupakan bencana alam yang sangat ditakuti di Indonesia. Beberapa kali tsunami telah terjadi di Indonesia.pada tanggal 22 Desember 2018, warga pesisir Lampung dihebohkan dengan bencana tsunami yang melanda Pantai di sebelah Timur Lampung Selatan Provinsi Lampung. Dalam survei awal yang dilakukan pada 19 April 2019, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, seperti penyediaan air bersih. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Poltekkes Tanjungkarang dan dosen Poltekkes Bengkulu beserta mahasiswa ini dilaksanakan di Pekon Kunjir, Rajabasa, Lampung Selatan. Waktu kegiatan dari Februari hingga Desember 2020, menggunakan metode advokasi dan dipusi ipteks. Sasaran kegiatan adalah masyarakat di Pekon Kunjir. Metode pelaksanaannya adalah pemberdayaan masyarakat dalam membangun jaringan perpipaan air bersih. Hasil kegiatan berupa pembangunan 1 unit penampungan air dengan 1 intake dan jaringan perpipaan 1000 meter. Untuk memastikan keberlanjutan, desa telah membentuk organisasi pengelolaan air yang ditunjuk oleh Kepala Pekon Kunjir. Masyarakat merasa puas dan pemerintah setempat berharap kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilanjutkan ke pekon lain yang terkena bencana.