Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

DAYA HAMBAT MINIMUM EKSTRAK DAUN JENGKOL UNTUK BAKTERI Streptococcus iniae DAN LC50NYA PADA IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) Mulyani, Rahma; Prayogo, Sugeng; Azhar, M. Hanif
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kegiatan Penyakit streptococcosis ini merupakan salah satu permasalahan dalam usaha budidaya Ikan Nila. Penyakit streptococcosis dapat menyebabkan kematian ikan lebih dari 50% populasi dalam 1 minggu. Penggunaan bahan-bahan kimia seperti antibiotik, saat ini dibatasi dan tidak dianjurkan untuk penanggulangan.  Maka, perlu dikembangkan bahan alternatif yang berfungsi sebagai antibakteri, Ekstrak Daun Jengkol dapat berpotensi sebagai antibakteri. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui LC50 pada benih ikan nila gift dan daya hambatnya untuk bakteri Streptococcus iniae. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 dan bertempat di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Palembang dan di Kampus C Fakultas Perikanan UPGRI Palembang, dengan menggunkan metode eksperimental laboratoris  dan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk uji efektivitas antibakteri dan LC50. Jumlah perlakuan  uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration) ekstrak daun jengkol terhadap bakteri Streptococcus iniae sebanyak 6 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, sedangkan uji LC50  terhadap ikan nila gift sebanyak 7 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, nilai MIC pada  konsentrasi tertinggi yaitu 10% yang mengandung 100 mg ekstrak per ml  akuades (100 mg/ml) yang memiliki diameter zona hambat 17,6 mm yang aktivitas antibakterinya tergolong kuat. Sedangkan konsentrasi  0,001 tidak menunjukkan zona hambat (0 mm),maka Konsentrasi 0,01 % dapat digunakan sebagai konsentrasi minimum (mininum inhibitory concentration) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus inae. Sedangkan pada uji LC50 memperoleh hasil bahwa tingkat mortalitas dengan dilakukan uji BNT menghasilkan bahwa P6 (0,04%) berpengaruh nyata terhadap perlakuan P5 (0,032%), P4 (0,016%), P3 (0,008%), P2 (0,004%), P1 (0,002%) dan P0 (0%).Kata Kunci : Ekstrak daun jengkol, LC50, dan MIC.
APLIKASI TEKNOLOGI AERASI DAN BIOEKONOMI PADA TRANSPORTASI BENUR UDANG VANAME LITOPENAEUS VANNAMEI JARAK PENDEK DENGAN KEPADATAN BERBEDA: Application of Aeration Technology and Bioeconomics on Short Distance Transport of Postlarvae Shrimp Litopenaeus vannamei Transportation in Different Density Henry Kasmanhadi Saputra; Muhammad Subhan Hamka; Lily Susanti; Rahma Mulyani; Agus Dwiarto; Hilman Syaeful Alam
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Sains Terapan, Volume 11 Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.717 KB) | DOI: 10.29244/jstsv.11.1.9-19

Abstract

ABSTRACTDensity in shrimp farming is closely related to the dissolved oxygen needs, this can be overcome one of them through aeration technology to increase dissolved oxygen in the waters. Economic activities in the form of shrimp benur packaging is also an important thing because the safety of benur to consumers becomes a benchmark for the success of farmers in distributing their products so as to support the increase in the level of profit obtained. The aim of this study is to evaluate the opportunity of applying simple aeration technology on the transportation of closed short-range shrimp benur, bioeconomic aspect and oxygen consumed/post larvae. The method in this study is divided into several series, the first weighing weight of the benur is post larvae 10 with average a weight of 0,0026 ± 0,0021 g/larvae. The second is the preparation of raw water with aeration or bubbling type aeration technology. The third is by providing benur with research treatment into plastic bags and the last is short distance transportation process. The treatment applied is 200 post larvae/bag, 400 larvae/bag and 600 larvae/bag with a volume of 450 ml. The results showed that all treatments do not differ significantly both in terms of water quality, oxygen consumption rate and survival rate (sintasan), but in the bioeconomic count of treatment with a density of 600 larvae/bags in 450 ml of water showed the largest net profit of Rp45 753 000 compared to other treatments in the value of the profit including bonuses of a number of larvae if there is a death of larvae during the trip. ABSTRAKKepadatan dalam budidaya udang erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan oksigen terlarut, hal ini bisa diatasi salah satunya melalui teknologi aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut pada perairan. Kegiatan ekonomi berupa pengemasan benur udang juga menjadi hal penting karena keselamatan benur ke konsumen menjadi tolak ukur keberhasilan pembudidaya dalam mendistribusikan produknya sehingga dapat mendukung kenaikan level keuntungan yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi peluang penerapan teknologi aerasi sederhana pada transportasi tertutup benur udang jarak pendek, aspek bioekonomi dan kebutuhan oksigen yang dikonsumsi/ekor benur udang. Metode dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa rangkaian, pertama penimbangan bobot benur yakni post larvae 10 dengan bobot 0,0026 ± 0,0021 g/ekor. Kedua yakni persiapan air baku dengan teknologi aerasi jenis gelembung atau bubbling. Ketiga yakni dengan penyediaan benur dengan perlakuan penelitian ke dalam kantong plastik dan terakhir yakni proses transportasi jarak pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak berbeda nyata baik dari segi kualitas air, tingkat konsumsi oksigen maupun tingkat kelangsungan hidup (sintasan), namun pada hitungan bioekonomi perlakuan dengan kepadatan 600 ekor/kantong dalam 450 ml air menunjukkan keuntungan bersih terbesar yakni Rp45 753 000 dibandingkan perlakuan lainnya yang didalam nilai laba tersebut sudah termasuk bonus sejumlah benur jika ada kematian benur selama di perjalanan.
PENINGKATAN PRODUKSI IKAN KONSUMSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN TEKNOLOGI CULTURE BASED FISHERIES ( CBF) DI MA BAHRUL ULUM MULIASARI, BANYUASIN Rahma Mulyani; Sumantriyadi Sumantriyadi; Lia Perwita Sari; Yulia Puspita Sari; Santi Mayasari; Humairani Humairani
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i2.626

Abstract

One of the aquaculture techniques is Culture Based Fisheries (CBF). CBF or Cultivation-Based Capture Fisheries is a capture fishery activity where the caught fish come from cultured fish seeds that are spread into water bodies, and the stocked fish seeds will grow by utilizing available natural food in increasing consumption fish production based on local wisdom. The purpose of this activity is to add insight and information for teachers and students about aquaculture using the CBF technique. The method used is the observation and preparation stage, the coordination stage, the tool and material preparation stage, and finally the implementation stage. The results of PKM activities The target audience in this Community Service activity is the community in general, but specifically it is addressed to the Santri/Students and Teachers at MA Bahrul Ulum Muliasari Tanjung Lago, Banyuasin Regency, which specifically has been attended by 41 people. During the PKL implementation, activities were carried out in 3 activities, the first was a speech from the head of MA Bahrul Ulum and also the PKL Team Leader, in the second session followed by a presentation session of 6 materials and the last was a demonstration activity or practice of measuring water quality as well as socialization of aquaculture study programs. fish. The results of this PKM are used to increase the willingness and knowledge of the community through students/teachers in developing their area to apply CBF technology to develop the fisheries sector in the area which looks quite promising.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT UDANG PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT KECERAHAN WARNA IKAN KOMET (Carrasius auratus) T Reza Efianda; Sabirin Sabirin; Dini Islama; Rahma Mulyani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i2.5195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh pemberian tepung kulit udang pada pakan komersil terhadap tingkat kecerahan warna ikan komet (Carrasius auratus). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Produksi Benih dan Pakan Ikan. Rancangan percoban yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dimana terdiri dari 4 perlakuan 4 ulangan, A0 = 100% pakan komersil (Kontrol), A1 = Tepung kulit udang 10 gram/90 gram pakan komersil A2 = pakan Tepung kulit udang 20 gram/(80 gram) pakan komersil A3 = Tepung kulit udang 30 gram/(70 gram) pakan komersil. Hasil penelitian menunjukan bahawa pemberian tepung kulit udang berpengaruh nyata terhadap rasio konversi pakan dan yang terbaik A3= 1,85% benih ikan komet ( Carrasius auratus). Namun, pemberian tepung kulit pada pakan komersil tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan warna ikan komet (Carrasius auratus). Semakin tinggi dosis pemberian tepung kulit udang dalam pakan menghasilkan tingkat kecerahan warna orange yang lebih tinggi.
BEBERAPA ASPEK BIOLOGI KEBOGERANG (Mystus nigriceps) DI SUNGAI CITARUM, JAWA BARAT Makri Makri; Rangga Bayu Kusuma Haris; Rahma Mulyani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i2.5282

Abstract

Jenis ikan asli yang masih bertahan hidup di Sungai Citarum sebanyak 26 jenis dengan distribusi yang berbeda untuk setiap kawasan. Salah satu ikan asli di Sungai Citarum berasal dari famili Bagridae yaitu ikan kebogerang (Mystus nigriceps). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biologi reproduksi ikan kebogerang (Mystus nigriceps) di Sungai Citarum. Metode analisis yang digunakan adalah Indeks of Preponderance dan Analisis lndeks Kematangan Gonad. Analisis fekunditas dihitung berdasarkan metode gravimetrik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus dan September 2020. Alat tangkap yang digunakan adalah gill-net dengan ukuran mata jaring 1; 1,5, 2; 2,5 inci dan jala/kincrik (cashnet). Ikan sampel diukur panjang beratnya, diambil isi perut dan gonadnya kemudian diawetkan dengan formalin 4%; selanjutnya diamati di bawah mikroskop. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa ikan kebogerang merupakan ikan omnivora yang memanfaatkan serangga, larva serangga sebagai makanan utama. Dengan Ukuran pertama kali matang gonad  yaitu 14,5 cm dan memiliki fekunditas berkisar antara 3.475 - 37.611 butir telur.
Pengaruh Sistem Bioflok dan Penambahan Chlorella sp. terhadap Kualitas Air pada Pemeliharaan Larva Ikan Lele Sujaka Nugraha; Siti Balqis Huriyah; Rahma Mulyani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i2.8334

Abstract

Bioflok adalah salah satu sistem budidaya ikan yang merupakan kumpulan dari berbagai organisme yang tergabung dalam gumpalan atau flok seperti bakteri, jamur, protozoa, cacing, algae, dan lain-lain. Chlorella sp. merupakan jenis fitoplankton yang memiliki kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi. Kandungan protein dan lemak Chlorella sp. yaitu sebesar 58% dan 22% yang bermanfaat sebagai sumber nutrisi penting pada awal pemeliaraan larva ikan. Sistem bioflok yang mengandung mikroalga memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dari pada yang didominasi oleh bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimental yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga ulangan yaitu Larva dipelihara dengan media kontrol dengan pergantian air (K), Larva dipelihara dengan media bioflok (BF) dan Larva dipelihara dengan media bioflok ditambah Chlorella sp. (BFC). Analisis data dilakukan secara deskrisptif serta data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan pada sistem bioflok dalam pemeliharaan larva ikan lele dapat mempercepat proses nitrifikasi sehingga dapat menurunkan senyawa nitrit yang berbahaya untuk ikan dan meningkatkan senyawa nitrat yang bermanfaat untuk pertumbuhan fitoplankton.
HASIL TANGKAPAN DAN LAJU TANGKAP TUGUK (TRAP NET) DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BARITO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Makri Makri; Rangga Bayu Kusuma Haris; Rahma Mulyani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v16i1.5874

Abstract

Alat tangkap tuguk ialah salah satu jenis  alat tangkap yang ditujukan untuk menangkap udang. Permasalahan pada perikanan tuguk adalah rendahnya selektivitas alat tangkap ini terhadap hasil tangkapan. Kondisi ini mengakibatkan hasil tangkapan didominasi ukuran kecil. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan dan laju tangkap tuguk. Penelitian dilakukan dengan metode observasi lapangan melalui wawancara dan pengamatan langsung terhadap hasil tangkapan tuguk yang beroperasi di muara sungai Barito. Pengamatan lapangan dilakukan bulan  Maret, Mei, Agustus  dan Oktober  serta data enumerator bulan Maret sampai Oktober 2018. Kegiatan penangkapan menggunakan alat tangkap tuguk berdemensi ukuran bukaan mulut jaring 6 x 7 meter,  panjang 13 meter, meshsize 1,0 ; 0,75 dan 0,25 inci sebagai  kantong hasil. Hasil penelitian menunjukan kisaran laju tangkap tuguk  26,4 – 48,6 kg/hari, rata-rata 36,97 kg/hari. Hasil tangkapan udang memiliki laju tangkap lebih tinggi dibanding laju tangkap ikan. Rata-rata laju tangkap udang  23,28 kg/hari atau 63 %, laju tangkap  ikan 12,94 kg/hari atau 35 %, dan laju tangkap sampingan yang dibuang (buntal, ular, anak kepiting laut dan teripang) 0,92 kg atau 2,48 %. Proporsi biomas hasil tangkapan kelompok udang didominasi udang bajang (Metapenaeus lysianassa) 25,9 %, kelompok ikan didominasi ikan panting famili (Ariidae sp.) 7,10 % dan ikan gulama  family (Sciaenidae sp.)  7,53%.
Penambahan Tepung Maggot Pada Pelet Tepung Komersil Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Patin Pangasius hypophthalmus Rahma Mulyani; Rangga Bayu Kusuma Haris
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v16i2.6990

Abstract

Potensi maggot Chrysomya megacephala sebagai bahan alternatif sebagai sumber protein dapat dimaanfaatkan untuk pakan benih ikan patin Pangasius hypophthalmus. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yang bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kelagsungan hidup benih ikan patin yang diberi pakan dengan tambahan tepung maggot dengan berbagai perlakuan  yaitu perlakuan A pelet tepung (100), perlakuan B pelet dengan tepung  maggot (75:25), perlakuan C pelet dengan tepung Maggot (50:50), dan perlakuan D tepung maggot (100). Hasil pengamatan menunjukkan penambahan tepung magot pada pakan menunjukkan hasil pertumbuhan berat tertinggi sebesar C 2,91 g dan terendah pada perlakuan D sebesar 1,99 g sedangkan pertumbuhan Panjang tertinggi terdapat pada perlakuan C sebesar 4,67, untuk kelangsungan hidup benih ikan patin yang memberikan nilai tertinggi sebebsar 93,3 % sehingga hasil analisis menunjukkan perlakuan B dan C berbeda nayata dengan kontrol.
ANALISIS FOTOPERIODE TERHADAP KECERAHAN WARNA, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN KOMET (Carassius auratus) Muhammad Hafiz; Dian Mutiara; Rangga Bayu Kusuma Haris; Tyas Dita Pramesthy; Rahma Mulyani; Arumwati Arumwati
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i1.4287

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama penyinaran berpengaruh terhadap kecerahan warna, pertumbuhan panjang dan berat serta kelangsungan hidup ikan komet (Carassius auratus). Penelitian dilaksanakan di kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Kegiatan penelitian dilakukan selama 30 hari. Ikan uji yang digunakan adalah Ikan komet ukuran 5 cm dengan menggunakan akuarium sebanyak 12 buah yang berukuran 40 x 30 x 20 cm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri 4 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan P0 dipelihara tanpa adanya perlakuan penyinaran, P1 lama penyinaran (LP) 6 jam/hari, P2 lama penyinaran (LP) 12 jam/hari, dan P3 lama penyinaran (LP) 18 jam/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan lama penyinaran selama 18 jam setiap harinya (P3) memberikan hasil terbaik terhadap parameter kecerahan warna badan ikan komet (Carassius auratus) sebesar 20,96 serta pertumbuhan berat rata-rata dan panjang ikan komet (Carassius auratus) yang terbaik terdapat pada perlakuan P3 dengan berat 0,66 gram dan panjang 0,4 cm. Untuk kelangsungan hidup ikan komet (Carassius auratus) nilai tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu sebesar 93.33%.Kata kunci : Ikan Komet (Carassius auratus), Fotoperiode, Kecerahan warna
EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN BENIH IKAN SUMATERA (Puntius tetrazona) MELALUI PENDEKATAN KETINGGIAN AIR MEDIA PEMELIHARAAN Wahyu Noor Yuliansyah; Sumantriyadi Sumantriyadi; Syaeful Anwar; Rahma Mulyani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v16i1.5876

Abstract

Ketinggian air berperan penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan Sumatera (Puntius tetrazona) hal ini dikarenakan semakin besar jarak yang ditempuh untuk mengambil oksigen ke permukaan maka semakin besar energi yang terpakai sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan benih ikan Sumatera (Puntius tetrazona). Dari informasi di atas, perlu dilakukan penelitian tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan Sumatera (Puntius tetrazona) dengan ketinggian air yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada Bulan Juli-Agustus 2018 bertempat di Unit Balai Benih Ikan Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan Metode Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 (tiga) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan, yaitu P1 (Ketinggian Air 5cm), P2 (Ketinggian Air 10cm), dan P3 (Ketinggian Air 15cm). Sampling dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P2 (Ketinggian Air 10 cm) memberikan hasil terbaik yaitu pertambahan berat sebesar 0,88 gram dan panjang sepanjang 3,39 cm serta dan kelangsungan Hidup sebesar 100%.