Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

DAYA HAMBAT MINIMUM EKSTRAK DAUN JENGKOL UNTUK BAKTERI Streptococcus iniae DAN LC50NYA PADA IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) Rahma Mulyani; Sugeng Prayogo; M. Hanif Azhar
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v12i2.1421

Abstract

Abstrak Kegiatan Penyakit streptococcosis ini merupakan salah satu permasalahan dalam usaha budidaya Ikan Nila. Penyakit streptococcosis dapat menyebabkan kematian ikan lebih dari 50% populasi dalam 1 minggu. Penggunaan bahan-bahan kimia seperti antibiotik, saat ini dibatasi dan tidak dianjurkan untuk penanggulangan.  Maka, perlu dikembangkan bahan alternatif yang berfungsi sebagai antibakteri, Ekstrak Daun Jengkol dapat berpotensi sebagai antibakteri. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui LC50 pada benih ikan nila gift dan daya hambatnya untuk bakteri Streptococcus iniae. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 dan bertempat di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Palembang dan di Kampus C Fakultas Perikanan UPGRI Palembang, dengan menggunkan metode eksperimental laboratoris  dan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk uji efektivitas antibakteri dan LC50. Jumlah perlakuan  uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration) ekstrak daun jengkol terhadap bakteri Streptococcus iniae sebanyak 6 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, sedangkan uji LC50  terhadap ikan nila gift sebanyak 7 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, nilai MIC pada  konsentrasi tertinggi yaitu 10% yang mengandung 100 mg ekstrak per ml  akuades (100 mg/ml) yang memiliki diameter zona hambat 17,6 mm yang aktivitas antibakterinya tergolong kuat. Sedangkan konsentrasi  0,001 tidak menunjukkan zona hambat (0 mm),maka Konsentrasi 0,01 % dapat digunakan sebagai konsentrasi minimum (mininum inhibitory concentration) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus inae. Sedangkan pada uji LC50 memperoleh hasil bahwa tingkat mortalitas dengan dilakukan uji BNT menghasilkan bahwa P6 (0,04%) berpengaruh nyata terhadap perlakuan P5 (0,032%), P4 (0,016%), P3 (0,008%), P2 (0,004%), P1 (0,002%) dan P0 (0%).Kata Kunci : Ekstrak daun jengkol, LC50, dan MIC.
Efikasi Vaksin Booster Streptococcus agalactiae pada Induk Ikan Nila Terhadap Imunitas Maternal untuk Pencegahan Streptococcosis Dendi Hidayatullah; Sukenda Sukenda; Sri Nuryati; Rahma Mulyani; Ardana Kurniaji
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i2.9277

Abstract

Bakteri Streptococcus agalactiae merupakan patogen utama yang menyerang ikan nila mulai fase benih hingga dewasa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji efikasi vaksin booster S. agalactiae di induk ikan nila sebelum pemijahan kedua terhadap imunitas maternal untuk pencegahan streptococcosis. Vaksin gabungan sediaan sel utuh dan produk ekstraselular (ECP) S. agalactiae diinjeksi sebanyak 0,4 mL/kg induk ikan dengan perbandingan 50:50% (v/v) dari dosis penyuntikan, sedangkan kontrol diinjeksi dengan phosphate buffered saline (PBS). Vaksin diberikan ke induk ikan pada fase tingkat kematangan gonad dua (TKG 2). Perlakuan penelitian yaitu induk diinjeksi PBS (K), induk diinjeksi vaksin satu kali (A), dan induk diinjeksi vaksin booster setelah pemijahan pertama (B). Uji tantang benih dari setiap induk perlakuan dilakukan melalui perendaman S. agalactiae 107 CFU/mL selama 30 menit pada umur benih 5, 10, 15, dan 20 hari setelah menetas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (P<0,05) pada total leukosit dan aktivitas fagositik induk ikan. Level antibodi dan lisozim induk, telur, dan benih dari perlakuan B signifikan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan induk lainnya. Daya tetas telur dari perlakuan induk B (94,52%) signifikan lebih tinggi (P<0,05) dari pada perlakuan induk lainnya. Nilai Relative percent Survival benih dari perlakuan induk B tidak berbeda signifikan (P>0,05) dengan perlakuan benih dari induk A pada hari ke-5 tetapi, signifikan lebih tinggi (P<0,05) pada hari ke-10 hingga 20 pascatetas (96,61-54,17%). Pemberian vaksin booster di induk ikan nila sebelum pemijahan kedua dapat menstimulasi peningkatan imunitas dan transfer imunitas maternal ke anaknya untuk pencegahan streptococcosis.
Forecasting Produksi Perikanan Budidaya Di Kota Palembang Dengan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) Rahma Mulyani; Yulia Puspita Sari; Sumantriyadi Sumantriyadi
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 19 No. 2 (2022): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v19i2.9164

Abstract

The number of aquaculture households in Palembang City continues to increase from 2017 only 682 households to 1,050 households in 2018. But on the contrary in terms of the amount of aquaculture production, the total production decreased by 24,259 tons in 2014 and only 20,327 tons in 2017 (BPS, 2018). One of the steps that can be taken to determine the condition of aquaculture in Palembang is by doing forecasting. This is useful for knowing or predicting the results of aquaculture production with precise accuracy. This study aims to determine the prediction of aquaculture production in Palembang City using the Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) method. The results of the ACF and PACF plots show that both plots have a tail off pattern. the predictive model obtained is ARIMA (1,0,1) but after over fitting the model, the ARIMA model (2,0,1) is the best model because it has the smallest MAPE value, which is 48,30. Based on the ARIMA model (2,0.1), the forecast values for aquaculture production in Palembang City from 2021 to 2030 are 19542,598 tons, 12846,331 tons, 50682,093 tons, 43389,831 tons, 15352,492 tons. , 9595,313 tons, 26140,949 tons, 36258,543 tons, 29041,898 tons, and 19548.050 tons
Identifikasi Ektoparasit Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) pada Kelompok Pembudidaya Ikan di Sungai Ogan Kabupaten Ogan Ilir Bayumi Bayumi; Indah Anggraini Yusanti; Syaeful Anwar; Rahma Mulyani
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 18 No. 1 (2021): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v17i3.5353

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit, menentukan nilai prevalensi dan intensitas serangan ektoparasit pada ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus). Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling dengan sampel ikan total sebanyak 90 ekor pada 3 stasiun dan 9 sub stasiun ulangan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai Mei 2018 bertempat di 3 Kelompok Pembudidaya Ikan yaitu Mina Kecapi, Sepakat dan Sumber Makmur yang berada pada  aliran Sungai Ogan Kabupaten Ogan Ilir. Identifikasi sampel dilakukan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Palembang. Hasil pengamatan ektoparasit di dapat dua jenis ektoparasit yaitu Dactylogyrus sp dan Trichodina sp.  Tingkat prevalensi ektoparasit Dactylogyrus sp pada Stasiun 1 sebesar 63.33%,  stasiun 2 sebesar 76.66 %  dan stasiun 3 sebesar 56.66 %.  Sedangkan prevalensi ektoparasit Trichodina sp pada stasiun 2 sebesar 6.66% pada insang dan 16.66% pada kulit atau lendir. Untuk nilai intensitas Dactylogyrus sp  pada ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) di stasiun 1 sebesar 4.8 ind/ekor, stasiun 2 sebesar 6.86 ind/ekor dan stasiun 3 sebesar 4.3 ind/ekor dan  Trichodina sp stasiun 2 adalah 16 ind/ekor bagian insang dan 45 ind/ekor bagian kulit atau lendir.
Deteksi Ektoparasit pada Ikan Putak (Notopterus notopterus) di Provinsi Sumatera Selatan Indah Anggraini Yusanti; Sofian Sofian; Rahma Mulyani
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 18 No. 2 (2021): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v18i2.6662

Abstract

Keberadaan ikan putak di perairan semakin langka, akibat dari penangkapan ikan putak yang berlebihan di alam, sedangkan kegiatan domestikasi ikan putak belum banyak dilakukan, salah satu kendala dalam domestikasi ikan putak adalah adanya hama penyakit yang menyerang ikan putak. Upaya dalam pengelolaan hama penyakit ikan putak adalah ketersediaan informasi tentang infeksi ektoparasit yang menyerang ikan putak sehingga dapat ditemukan cara atau metode untuk mengatasinya. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit, menganalisis indeks prevalensi dan tingkat serangan ektoparasit pada ikan putak sebagai data awal bagi upaya pengelelolaan dan domestikasi ikan putak di Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif, menggunakan metode purposive sampling dengan 3 stasiun pengamatan, yaitu stasiun 1 penampungan ikan putak di Desa Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin, stasiun 2 penampungan ikan putak di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan stasiun 3 penampungan ikan putak di Sianjur 3 Kota Palembang. Hasil penelitian diperoleh 2 jenis ektoparasit yaitu Dactylogyrus sp dan Trichodina sp yang ditemukan pada organ sirip, insang dan lendir. Indeks prevalensi tertinggi ditemukan pada stasiun 1 yaitu Dactylogyrus sp (insang 43,33%, lendir 10%), Trichodina sp (insang 10%, lendir 10%)  dan terendah pada stasiun 3 dengan tidak ditemukan ektoparasit. Tingkat serangan ektoparasit tertinggi pada stasiun 1 yaitu Dactylogyrus sp (insang 5,61 ind/ekor, lendir 8 ind/ekor), Trichodina sp (insang 6 ind/ekor, lendir 11 ind/ekor).
Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Untuk Feminisasi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) Indah Anggraini Yusanti; Rahma Mulyani; Syaeful Anwar
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 1 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i1.21909

Abstract

 AbstrakAdanya penurunan populasi ikan tambakan betina saat ini diperlukan upaya untuk mendukung keberlangsungan hidup ikan tambakan melalui teknik feminisasi. Feminisasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L) karena mengandung fitoestrogen alami. Penelitian dilakukan selama 3 bulan di Workshop Pembenihan Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Palembang dan Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Palembang. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 6 taraf perlakuan dan 3 ulangan dengan perlakuan 0,5, 10, 20, 40, dan 80 mg/L. Penelitian ini diperoleh hasil perendaman ikan tambakan pada ekstrak kemangi menghasilkan persentase betina tertinggi pada perlakuan P4 (40mg/L) sebesar 85%. Pertambahan bobot ikan tambakan yang optimal diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 0,66 g, pertambahan panjang yang optimal diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 2,37 cm, sedangkan kelangsungan hidup ikan tambakan tertinggi yang dipelihara selama 30 hari pada perlakuan P4 sebesar 96,66%, dapat disimpulkan perlakuan P4 memberikan efek yang signifikan dalam setiap parameter pengamatan.AbstractThe decline in the population of female kissing gouramy is currently needed efforts to support pursued to support the survival kissing gouramy fish through feminization techniques. Feminization can be done by utilizing extracts from basil leaves (Ocimum sanctum L) because they contain natural phytoestogens. The research was conducted for 3 months at the Fish Hatchery Workshop of the Faculty of Fisheries and Marine, PGRI Palembang University and the Biology Laboratory of the Faculty of Science and Technology, PGRI Palembang University. The study used the Complete Random Design method with 6 treatment levels and 3 repeats with treatments of 0.5, 10, 20, 40, and 80 mg/L. From this study obtained the results of soaking kissing gouramy fish in basil extract result in the highest percentage of females at P4 treatment (40mg/L) which is 85%. The optimal weight gain of kissing gouramy fish is obtained at the P4 treatment of 0.66 g, the optimal length gain is obtained at the P4 treatment of 2.37 cm, while the survival of the highest kissing gouramy maintained for 30 days at P4 treatment was 96.66%, it can be concluded that the P4 treatment gives a significant effect in each observation parameter.
PEMANFAATAN KOLAM TANAH DI LAHAN RAWA UNTUK PEMBESARAN IKAN GABUS DI SMK NEGERI 1 OGAN ILIR Rahma Mulyani; Sumantriyadi Sumantriyadi; Lia Perwita Sari; Sujaka Nugraha; Santi Mayasari; Humairani Humairani
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.911

Abstract

In Indonesia, the potential for snakehead fish is very high, especially in South Sumatra. Swamps Areas in Indonesia have great potential to be developed as land used for the fisheries sector. Snakehead fish can be cultivated in swamp waters. The purpose of this PKM activity is expected to be able to provide education and information for teachers and students about how to use swamp land as a place for snakehead fish cultivation. The method used is the observation and preparation stage, the coordination stage, the tool and material preparation stage, and the final stage of implementing PKM activities. The target of the results of Community Service Program activities that have been carried out in general are the community that is specifically aimed at students and teachers at SMK Negeri 1 Inderalaya Selatan, Ogan Ilir Regency, which has specifically been attended by 60 people. During the implementation of this PKM activity, the activity was carried out in 3 major activities, the first was a speech from the principal of SMK N 1 Ogan Ilir and continued by the PKL Team Leader, the second session was followed by a presentation session of 6 materials and the last was a demonstration or practical activity. measuring the quality of swamp water in the school environment as well as socializing fish farming study programs. The results of this PKM are used to increase student interest and knowledge to find out more about the use of swamp land which is often neglected in the area and of course can provide an introduction to fish farming study programs as a place to explore knowledge and abilities to enrich insights about fish farming. From the results of this PKM activity, as many as 60 participants who had been given education about the use of swamp land for snakehead fish cultivation showed an increased understanding of the material provided compared to before the education.
Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Untuk Feminisasi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) Indah Anggraini Yusanti; Rahma Mulyani; Syaeful Anwar
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 1 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i1.21909

Abstract

 AbstrakAdanya penurunan populasi ikan tambakan betina saat ini diperlukan upaya untuk mendukung keberlangsungan hidup ikan tambakan melalui teknik feminisasi. Feminisasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L) karena mengandung fitoestrogen alami. Penelitian dilakukan selama 3 bulan di Workshop Pembenihan Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Palembang dan Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Palembang. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 6 taraf perlakuan dan 3 ulangan dengan perlakuan 0,5, 10, 20, 40, dan 80 mg/L. Penelitian ini diperoleh hasil perendaman ikan tambakan pada ekstrak kemangi menghasilkan persentase betina tertinggi pada perlakuan P4 (40mg/L) sebesar 85%. Pertambahan bobot ikan tambakan yang optimal diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 0,66 g, pertambahan panjang yang optimal diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 2,37 cm, sedangkan kelangsungan hidup ikan tambakan tertinggi yang dipelihara selama 30 hari pada perlakuan P4 sebesar 96,66%, dapat disimpulkan perlakuan P4 memberikan efek yang signifikan dalam setiap parameter pengamatan.AbstractThe decline in the population of female kissing gouramy is currently needed efforts to support pursued to support the survival kissing gouramy fish through feminization techniques. Feminization can be done by utilizing extracts from basil leaves (Ocimum sanctum L) because they contain natural phytoestogens. The research was conducted for 3 months at the Fish Hatchery Workshop of the Faculty of Fisheries and Marine, PGRI Palembang University and the Biology Laboratory of the Faculty of Science and Technology, PGRI Palembang University. The study used the Complete Random Design method with 6 treatment levels and 3 repeats with treatments of 0.5, 10, 20, 40, and 80 mg/L. From this study obtained the results of soaking kissing gouramy fish in basil extract result in the highest percentage of females at P4 treatment (40mg/L) which is 85%. The optimal weight gain of kissing gouramy fish is obtained at the P4 treatment of 0.66 g, the optimal length gain is obtained at the P4 treatment of 2.37 cm, while the survival of the highest kissing gouramy maintained for 30 days at P4 treatment was 96.66%, it can be concluded that the P4 treatment gives a significant effect in each observation parameter.
Efektivitas Penambahan Tepung Batang Pisang Terhadap Performa Pertumbuhan dan Survival Rate Benih Ikan Nila Rahma Mulyani; Sumantriyadi; Nugraha, Sujaka; Indah Anggraini Yusanti; Gilness Frank Silayo
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i2.10210

Abstract

Penambahan tepung pisang ambon dalam pakan komersil dapat meningkatkan status kesehatan ikan gurami secara signifikan karena kandungan senyawa imunostimulan dalam tepung btang pisang. Penelitian yang dilaksanakan selama 40 hari menggunakan benih ikan nila ukuran 3-5 cm dengan menggunakan metode rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu pemberian tepung batang pisang yang dicoating pada pakan komersil (30 g/kg pakan) dengan lama pemeliharaan ikan nila selama 7 hari (P7) pemberian pakan pada pemeliharaan ikan nila selama 14 hari (P14), pemberian pakan pada pemeliharaan ikan nila selama 28 hari (P28), pemberian pakan tanpa tambahan tepung batang pisang pada pemeliharaan ikan nila (Kontrol). Hasil menunjukkan rata-rata nilai survival rate dan parameter pertumbuhan berat dan panjang tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata secara signifikan (P<0,05). Namun berbeda nyata secara signifikan pada parameter glukosa darah. Hal tersebut diduga karna adanya pengaruh senyawa anti nutrisi yang berperan sebagai anti mikroba yang terdapat pada batang pisang. Penambahan tepung batang pisang ini, walaupun tidak berbeda secara signifikan dalam peningkatan pertumbuhan. Namun pertumbuhan ikan nila selama pemeliharaan masih meningkat dibandingkan diawal pemeliharaan.   The addition of Ambon banana flour to commercial feed can significantly improve the health status of gourami due to the content of immunostimulating compounds in banana stem flour. The research was carried out for 40 days using tilapia seeds measuring 3-5 cm using a completely randomized design (CRD) method with 4 treatments and 3 replications, namely feeding tilapia rearing for 7 days (P7) feeding tilapia rearing for 14 days (P14), feeding on tilapia rearing for 28 days (P28), feeding without additional banana stem flour on tilapia rearing (Control). The results showed that the average survival rate and growth parameters for weight and length did not show a significantly different effect (P<0.05). But significantly different in blood glucose parameters. This is presumably due to the influence of anti-nutrition compounds that act as anti-microbials found in banana stems. The addition of banana stem flour, although not significantly different in increasing growth. However, the growth of tilapia during maintenance still increased compared to the beginning of maintenance.
Kadar Glukosa Darah Dan Laju Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang Yang Diberi Tambahan Ragi Roti Pada Pakan Komersil sukmawati; Sumantriyadi; Rahma Mulyani; Humairani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i2.11192

Abstract

ABSTRAK             Permasalahan yang sedang dialami bagi para pembudidaya ikan lele sangkuriang saat ini berupa efesiensi penggunaan dari pakan yang terbilang belum maksimal pada penggunaan pakan komersil yang diberikan hingga terjadi kenaikan biaya pada pakan lumayan tinggi. Penanggulangan yang bisa diambil dari permasalahan ini yaitu bisa dengan cara pemberian ragi roti  (Saccharomeycess cerivisiae) pada pakan komersil. Ragi roti merupakan jeni ragi yang berperan untuk imunostimulan yang bisa memacu peningkatan efesiensi penggunaan pakan dan bisa memacu pada pertumbuhan ikan. Tujuan dari penelitian yakni sebagai pengkaji pada pengaruh ragi roti yang terdapat dalam pakan komersil terhadap kadar glukosa darah, pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang. Ikan yang digunakan sebagai bahan yaitu benih lele sangkuriang dengan ukuran 9-12 cm sebanyak 120 ikan. Parameter yang diamati pada penelitian yakni parameter kadar glukosa darah, pertumbuhan berat ikan mutlak dan spesifik, laju pertumbuhan panjang ikan mutlak dan spesifik, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwasanya pemberian ragi roti pada pakan komersil meningkatkan hasil yang terbaik penelitian terdapat pada perlakuan P3 dengan pemberian ragi roti (12 gram/1 kg pakan) menghasilkan kadar glukosa darah sebesar 29,17 mg/dl, pertumbuhan berat 13,65 gram, pada pertumbuhan panjang sebesar 5,33 cm, rasio konversi pakan pakan sebesar 1,71, kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang sebesar 100%. ABSTRACT Probelems that are being experienced by sangkuriang catfish cultivators at this time. In the form of efficiency in  the use of feed which is considered not optimal in the use of commercial feed given so that there is a fairly high increase in feed costs. The countermeasures that can be taken from this problem are by applying baker’s yeast (Saccharomycess cerivisae)to commercial feed. Baker’s yeast is a type of yeast that acts as an immunostimulant which can increase the efficiency of feed use and can spur fish growth. The aim of the study was to assess the effect of baker’s yeast found in commercial feed on blood glucose levels, growth, feed conversion ratio and survival of sangkuriang catfish. Observed in the study namely blood glucose levels, absolute and specific fish weiht growth, absolute abd sresific fish lenght growth rate, feed conversion ratio and sangkuriang catfish survival. In the P3 treatment by giving baker’s yeast (12 gram/1 kg of feed) resulted in blood glucose levels of 29,1 mg/dl, weight growth of 13,65 grams,  growth in lenght of 5,33 cm, feed conversion ratio of 1,71 fish survival sangkuriang catfish by 100 %