Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI)

Kadar SGPT setelah Pemberian Vitamin E pada Tikus Putih Jantan Terpapar Allethrin Anggiansyah Pohan; Nurhayati Nurhayati; Dessy Arisanty
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i4.416

Abstract

Latar Belakang: Allethrin merupakan zat yang banyak dipakai sebagai bahan antinyamuk elektrik mat. Allethrin dapat terhirup dan terserap melalui paru-paru, memasuki sirkulasi, dan menyebar ke berbagai organ termasuk hati. Allethrin dapat memicu pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang dapat merusak membran sel hati sehingga terjadi kebocoran enzim SGPT ke sirkulasi darah. Vitamin E dapat menangkal ROS dan melindungi membran sel. Objektif: Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian vitamin E terhadap kadar SGPT tikus putih jantan yang terpapar allethrin. Metode: Penelitian ini merupakan experimental study dengan desain post-test only control group. Sampel adalah 30 serum darah tikus yang terbagi dalam 3 kelompok, yaitu kontrol negatif (K) berasal dari tikus dengan pakan saja, kontrol positif (KP) dari tikus terpapar allethrin 12 jam/hari selama 31 hari, dan perlakuan (P) dari tikus terpapar allethrin serta diberikan vitamin E secara oral selama 14 hari. Serum dicampur reagen kit SGPT lalu diukur kadar SGPT dengan photometer. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dengan Post-Hoc Bonferroni. Hasil: Didapatkan perbedaan bermakna rerata SGPT ketiga kelompok (p<0,05), dengan K, KP, dan P sebesar 21,1 ± 2,51 U/L; 36,9 ± 6,36 U/L; 25,6 ± 2,31 U/L. Didapatkan perbedaan bermakna antara K dengan KP, P dengan KP, dan perbedaan tidak bermakna antara K dengan P. Kesimpulan: Pemberian vitamin E berpengaruh menurunkan kadar SGPT pada tikus putih jantan yang terpapar allethrin.
Potensi Ekstrak Daun Sirsak Dalam Menginduksi Apoptosis Sel Kanker Serviks HeLa Nadya Mirenda Putri; Dessy Arisanty; Noza Hilbertina
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i1.722

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks merupakan kanker dengan tingkat kematian tertinggi pada wanita di Indonesia. Sebagian besar penderita kanker serviks datang pada stadium lanjut yang menyebabkan pengobatan menjadi kurang optimal sehingga memerlukan penelitian untuk mencari modalitas terapi, termasuk terapi alternatif. Setiap sel kanker mempunyai karakteristik khusus akibat mutasi genetik (hallmark of cancer) seperti sel kanker serviks yang memiliki kemampuan untuk menghindar dari apoptosis. Pada penelitian terdahulu, ekstrak daun sirsak berpotensi menginduksi apoptosis pada sel kanker. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun sirsak dalam menginduksi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa. Metode: Penelitian in vitro ini dilakukan dengan sel kanker serviks HeLa. Sel HeLa yang konfluens diinkubasi selama 24 jam setelah diberi perlakuan ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi IC50 15,8 µg/ml. Apoptosis dilihat dengan pewarnaan Acridine Orange dan Propidium Iodide dan dilihat dibawah mikroskop fluoresens. Analisis data dilakukan menggunakan uji T independen. Hasil: Persentase apoptosis sel HeLa lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol. (p< 0,001) Kesimpulan: ekstrak daun sirsak dapat menginduksi apoptosis pada sel HeLa.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) terhadap Viabilitas HeLa Cell Line Ilham Andhika Zulen; Dessy Arisanty; Rahmatini Rahmatini
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i4.831

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian kanker serviks di Indonesia sangat tinggi. Kebanyakan pasien datang pada stadium lanjut karena pada tahap awal tidak menimbulkan gejala yang berarti. Kandungan pada daun sirsak berpotensi menghambat viabilitas sel kanker. Objektif: Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui apakah ekstrak daun sirsak mampu menghambat 50% viabilitas HeLa cell line. Metode: Penelitian eksperimental in vitro ini menggunakan HeLa cell line yang diinkubasi selama 24 jam yang telah diberikan perlakuan ekstrak daun sirsak sesuai dengan kelompok konsentrasi yang telah ditentukan. Uji aktivitas sitotoksik ekstrak daun sirsak dengan etanol 95% sebagai pelarut dilakukan dengan metode MTT (microtetrazolium). Pembacaan hasil dilakukan dengan menggunakan xMark microplate reader. Persentase viabilitas dapat dihubungkan dengan log konsentrasi dengan menggunakan rumus regresi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan makin tinggi konsentrasi makin rendah viabilitas sel. Konsentrasi penghambatan 50% viabilitas HeLa cell line dengan masa inkubasi selama 24 jam adalah 112,2 μg/ml. Kesimpulan: Perbedaan konsentrasi ekstrak daun sirsak dapat berpengaruh terhadap viabilitas sel kanker serviks HeLa dengan menghasilkan persentase viabilitas yang berbeda. Nilai penghambatan 50% viabilitas sel HeLa menunjukkan potensi ekstrak daun srisak sebagai antikanker.
Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak terhadap Ekpresi Gen P53 Sel Kanker Payudara T47D Ariesko Gunanda Rangkuti; Dessy Arisanty; Yuniar Lestari
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v4i2.561

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan angka kejadiannya menempati posisi pertama terbanyak di Indonesia dibandingkan dengan jenis kanker lain. Daun sirsak yang mengandung acetogenin memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirsak terhadap level ekspresi gen p53 sel kanker payudara T47D secara in vitro. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode kuantifikasi relatif real time PCR menggunakan cell line T47D diinkubasi selama 72 jam yang dibagi menjadi 2 kelompok sampel, yaitu perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan diberikan larutan uji ekstrak etanol daun sirsak dengan konsentrasi IC50 = 94,26 µg/ml. Hasil: Hasil nilai Cq dari gen target dan referensi dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney dan rumus livak. Hasil penelitian didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai p = 0,003 (p < 0,05). Analisis dengan rumus livak menunjukkan adanya peningkatan ekspresi gen p53 sel kanker payudara T47D yang diberi perlakuan, yaitu 2,8015 kali lipat lebih tinggi dari sel kelompok kontrol. Kesimpulan: Ekstrak daun sirsak efektif dapat meningkatkan ekspresi gen p53 pada cell line T47D dan terdapat perbedaan yang bermakna dari nilai Cq gen p53 sel kelompok perlakuan dan kontrol.
Perbandingan Nilai Diagnostik Menggunakan Real Time Polymerase Chain Reaction dan Kultur Sebagai Baku Emas dalam Mendeteksi Mycobacterium tuberculosis Tyas, Syanindhita Wikanthining; Linosefa, Linosefa; Tri Anggraini, Fika; Eka Putra , Andani; Bahar, Elizabeth; Arisanty, Dessy; Meinapuri, Malinda
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 6 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v6i2.1400

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menduduki peringkat kedua penyebab kematian terbanyak. Faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian adalah keterlambatan dalam penegakan diagnosis. Pemeriksaan baku emas untuk tuberkulosis adalah kultur Lowenstein-Jensen yang membutuhkan waktu cukup lama untuk pertumbuhan koloni bakteri. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas dari RT PCR menggunakan kit RT PCR yang bermerk Kit Crown Lab TB Dx dibandingkan dengan Kultur Lowenstein-Jensen. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross-sectional dengan teknik purposive sampling sebanyak 87 sampel dari data sekunder yang diolah dan dianalisis dengan rumus uji diagnostik. Hasil: Hasil RT PCR didapatkan nilai positif 44 orang (50,6%) dan nilai negatif 43 orang (49,4%). Kultur Lowenstein- Jensen didapatkan nilai positif 43 orang (49,4%) dan nilai negatif 44 orang (50,6%). Hasil perbandingan kedua metode didapatkan nilai sensitivitas sebesar 97%, spesifisitas 95%, nilai duga positif 95%, dan nilai duga negatif 97% Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini Real Time PCR memiliki sensitivitas, spesifisitas, dan nilai duga positif dan negatif yang tinggi dan memiliki kelebihan waktu pemeriksaan yang lebih cepat dibandingkan pemeriksaan dengan Kultur Lowenstein-Jensen.  
Co-Authors Aaliyya, Zaki S. Abdah M.D. Akim Afriani, Nita Agustian, Dede Rahman Aizah, Havina Nurul Amel Yanis Andani Eka Putra Anggiansyah Pohan Annisa Permata Sari, Annisa Permata Aprilia Susanti, Aprilia Ariesko Gunanda Rangkuti Ariouso, Al H. Asmah Rahmat Asmah Rahmat Budianto, Raymond E. Cimi Ilmiawati, Cimi Daan Khambri Dede Agustian Rahman Desmawati Desmawati Desmawati Desmawati Dina Arfiani Rusjdi Dwi Yulia Elizabeth Bahar Endrinaldi Erlina Rustam Erly Erly Eti Yerizel Eva Decroli Fadrian, Fadrian Fauziah Othman Hanum, Fathiya Juwita Hasnah Hasnah Hasnah, Hidayatul Havina Nurul Aizah Hirowati Ali Hirowati Ali, Hirowati Husnil Kadri Ilham Andhika Zulen Ilmiawati, Ilmiawati Kamila, Isna C. Khairani, Salsabila P. Lim, Nurul Naimah binti Muhammad Khairuddin Linosefa Linosefa Magza, Dekasih Tria Maharani, Malya CS. Malinda Meinapuri Meilisa Rahmawati Mulfa Satria Asnel Nadya Mirenda Putri Nathaniel, Kevin Nelmi Silvia Noza Hilbertina Nugraha, Ikwandi C. Nurhayati, Nurhayati Nurmawaty - Pratama, Fajri Rahendra Pratama, Fajri Rahendra Puti Anggun Sari Rahmaddiansyah, Refa Rahmadian, Rizki Rahman, Awalil RK. Rahmatini . Rahmawati, Meilisa Rahmi, Wahida Rauza Sukma Rita Refa Rahmaddiansyah Refa Rahmaddiansyah Risviani, Darayani Rizki Rahmadian Rusti, Sukarsi Salsabila, Amilia Salsabila, Amilia Sari, Annisa Permata Shofiy, Alifya R. Sofia Mubarika Sofia Mubarika Haryana Suhaida. M. Jalil Sukarsi Rusti Susanti, Aprilia Syakira, Hasya Syakira, Hasya Theodora, Eillen Tofrizal Tofrizal Tofrizal Tri Anggraini, Fika Tyas, Syanindhita Wikanthining Utama, Bobby Indra Vella Amalia Wahida Rahmi Wahyudi, Dhyani P. Wirsma Arif Harahap Wiwi Pertiwi Yanwirasti - Yanwirasti - Yulia, Dwi Yuniar Lestari Yustini Alioes Zolkapli Eshak Zolkapli Eshak