Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Konsep Pendidikan Anak Dalam Kisah Luqman Berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir Pada Surah Luqman Ayat 13-19 Muhammad Abi Hamzah; Nasrulloh Nasrulloh; La Boy
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 10 (2024): Oktober 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr940

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep pendidikan anak dalam kisah Luqman berdasarkan penafsiran Surah Luqman ayat 13-19. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Data utama berupa terjemahan Surah Luqman ayat 13-19, sedangkan data sekunder meliputi terjemahan kitab tafsir Ibnu Katsir dan literatur pendukung lainnya. Analisis data dilakukan dengan analisis isi untuk menelaah dan menginterpretasikan teks-teks yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisah Luqman dalam Al-Quran mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat relevan, meliputi: 1) Pentingnya menanamkan akidah tauhid dan larangan menyekutukan Allah; 2) Kewajiban anak untuk patuh dan berbakti kepada orang tua, terutama ibu; 3) Penekanan pada amar makruf nahi munkar; 4) Penegakan ibadah shalat; 5) Pentingnya bersikap sabar; serta 6) Penanaman sikap rendah hati dan berbicara dengan lembut. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kisah Luqman dapat dijadikan teladan yang sangat berharga bagi orang tua dan pendidik dalam mendidik anak-anak dengan penuh kasih sayang, menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik, serta membimbing mereka agar menjadi generasi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara, sesuai dengan perspektif pendidikan Islam. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dalam memperkaya khazanah konsep pendidikan anak dalam perspektif Islam melalui analisis mendalam terhadap kisah Luqman, yang dapat dijadikan rujukan bagi orang tua dan pendidik dalam mengembangkan model pendidikan anak yang holistik dan sesuai dengan ajaran Islam.
Analisis Pandangan Ibnu Katsir Terhadap Tafsir Surah Ar-Rum Ayat 21 Mengenai Konsep Sakinah Mawaddah Warahmah hadianto, Sofwan Hadianto Prasetyo; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr951

Abstract

Pandangan Ibnu Katsir mengenai Surah Ar-Rum ayat 21, khususnya konsep sakinah, mawaddah, dan rahmah sebagai fondasi keluarga Islami. Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah menciptakan pasangan hidup dari jenis yang sama, yakni manusia, sebagai manifestasi rahmat-Nya yang bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang antara suami dan istri. Konsep pernikahan dalam Islam, menurut Ibnu Katsir, tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk membangun ikatan emosional dan spiritual yang mendalam. Hubungan yang didasari oleh cinta, ketenangan, dan kasih sayang ini menjadi pilar penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai Islami di lingkungan keluarga. Dengan pendekatan kualitatif dan deskriptif-analitis, artikel ini menyoroti relevansi tafsir Ibnu Katsir dalam konteks modern untuk membangun keluarga yang stabil, seimbang, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Keseimbangan Antara Ujian Dan Kemampuan Manusia: Telaah Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 286 Dalam Tafsir Al-Mishbah Ahmad Ahsanul Khuluq; Nasrulloh Nasrulloh; Moh Rifqi Falah Al Farabi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr954

Abstract

Artikel ini membahas telaah makna Tafsir Al-Mishbah terhadap surat Al-Baqarah ayat 286 serta konsep keseimbangan keseimbangan antara ujian dan kemampuan manusia dalam perspektif Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab, dengan fokus pada Surat Al-Baqarah ayat 286. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, mengandalkan sumber primer dari Tafsir Al-Mishbah dan sumber sekunder yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Hasil penelitian ini mencakup telaah mendalam tentang makna ayat, yaitu 1)Allah tidak membebani diluar kemampuan manusia, 2)konsep tanggungjawab dan balasan atas perbuatan manusia, 3)Doa sebagai pengakuan keterbatasan manusia, dan 4)Tawakkal dan ketergantungan kepada Allah. Quraish Shihab menegaskan bahwa setiap ujian yang diberikan Allah tidak melebihi kemampuan manusia, sehingga memberikan harapan dan ketenangan. Sedangkan pada pembahasan keseimbangan antara ujian dan kemampuan manusia, menyoroti bahwa pemahaman terhadap ayat ini memberikan landasan spiritual yang kuat bagi umat Islam untuk menghadapi berbagai tantangan hidup, mendorong mereka untuk berserah diri kepada Allah, berdoa, dan terus berusaha.
Konsep Pendidikan Berbasis Al-Qur'an Surah Al-‘Alaq Ayat 1-5 dalam Reformasi Pendidikan Menurut Ziauddin Sardar Ayu Rahma Fitri Prameswari Zain; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr961

Abstract

Penelitian ini membahas konsep pendidikan berbasis Al-Qur'an, khususnya dari Surat Al-'Alaq ayat 1-5, dalam perspektif Ziauddin Sardar, seorang pemikir Islam kontemporer. Melalui metode kualitatif deskriptif-analitis, penelitian ini mengeksplorasi relevansi pendidikan berbasis nilai Al-Qur'an dalam menghadapi tantangan era digital. Temuan menunjukkan bahwa konsep "Iqra'" dalam Surat Al-'Alaq menekankan keseimbangan antara pengetahuan dan nilai spiritualitas, yang dianggap Sardar penting untuk reformasi pendidikan Islam. Pendidikan berbasis Al-Qur'an diharapkan mampu membentuk individu yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga memiliki moralitas dan etika yang kuat, relevan untuk menciptakan generasi Muslim yang berintegritas dalam era modern.
Konsep Al-Qur’an Mencegah Ghazwah Fikrah (Liberalisme) Dalam Pendidikan Menurut Q.S Al-Baqarah 256 Perspektif Tafsir Ibnu Katsir Annafik Fuad Hilmi; Nasrulloh Nasrulloh; Ahmad Fauzi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr966

Abstract

Penelitian ini berfokus pada Ghazwah Fikrah(Perang pemikiran) liberalisme, yang marak belakangan ini, dengan menyoroti dampaknya tehadap pendidikan Islam. Dunia Pendidikan saat ini diguncang oleh Kerancuan berpikir oleh liberalisme , hal yang di soroti adalah bagaimana kaum liberalis ini menjadikan dalil Qur’an Sebagai konsep kebebasan Berpikir serta menjadi dasar berpikir dalam pendidikan Islam dan kehidupan sehari-hari. Liberalisme yang identik dengan kebebasan berpikir menimbulkan konsekuensi yang kontroversial dalam konsep pemikiran. Penelitian berjudul " Konsep Al-Qur’an mencegah Ghazwah Fikrah (Liberalisme) dalam Pendidikan menurut Q.S Al-Baqarah 256 Prespektif Tafsir Ibnu Katsir" ini mengkaji fenomena konsep ayat Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 256 sebagai dasar pemikiran liberalis secara global maupun dalam konteks pendidikan Islam. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini meneliti kondisi kelompok manusia, sistem pemikiran, dan fenomena pada pendidikan islam yang berkembang saat ini. Hasil dari Penelitian ini adalah bahwa konsep berpikiran liberalisasi yang menjadikan surah Al-Baqarah ayat 256 sebagai salah satu dasar ayat untuk berpikir secara bebas dapat dipatahkan dengan prespektif tafsir ibnu katsir yang menyatakan bahwa kebebasan dalam berpikir ini perlu di kaji dan di telaah lebih dalam karena dalam memahmi maksudnya harus disertai pengetahuan yang meluas dan mendalam.
Pengaruh Konsep Keadilan Dalam Al Qur’an Dan Relevansinya Dalam Hukum Manusia Muhammad Rizqi Ramadhan; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr972

Abstract

Keadilan adalah nilai fundamental yang mendasari interaksi sosial dan sistem hukum di seluruh dunia. Dalam Islam, konsep keadilan tidak hanya merupakan tuntutan moral tetapi juga prinsip yang tercantum dalam ajaran agama, terutama Al-Qur'an. Studi ini mengeksplorasi pengaruh konsep keadilan dalam Al-Qur'an dan relevansinya dalam sistem hukum modern. Penelitian ini membahas berbagai ayat yang menekankan keadilan, interpretasi, serta aplikasinya dalam hukum Islam. Dengan pendekatan studi literatur kualitatif, kajian ini menyoroti tantangan dalam penerapan keadilan Qur’ani di era kontemporer dan menyarankan reformasi sistem hukum agar lebih adil. Hasil penelitian menekankan pentingnya keadilan sebagai pilar utama dalam membangun masyarakat yang beradab, mencakup aspek sosial dan ekonomi
Pengaruh Sound Horeg Terhadap Lingkungan Sekitar Dalam Perspektif Ayat Al-Qur’an Surat Al-A’raf Ayat 31 Pada Penafsiran Ibnu Katsir Ahmad Fauzi, Ahmad; Nasrulloh Nasrulloh; Annafik Fuad Hilmi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr973

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji dampak penggunaan sound horeg terhadap lingkungan sekitar dalam Al-Qur’an, khususnya surat Al-A’raf ayat 31 perspektif Ibnu Katsir. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sound horeg memiliki dampak positif dan negatif dalam penggunaannya.  Penafsiran Ibnu Katsir terhadap surat Al-A’raf ayat 31 menekankan atas pentingnya moderasi terhadap lingkungan sekitar dan tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan, minuman, maupun tindakan sehari-hari dan khususnya pada pembahasan ini yaitu masalah penggunaan sound horeg. Berdasarkan penelitian ini, merekomendasikan penerapan regulasi kebisingan, edukasi masyarakat, dan penetapan zona khusus untuk acara-acara sound horeg. Selain daripada itu, sound horeg juga mampu menciptakan energi positif dan memberi nilai barokah dalam penggunaan yang tepat. Penerapan prinsip-prinsip ini diharapkan masyarakat mampu menyeimbangkan ketentraman dan ketertiban kehidupan dan alam.
Kajian Makna Lamastumunnisa' dalam Surat An-Nisa': Studi komparatif Perspektif Madzhab Hanafi dan Syafi’i Muhammad Fahmi Aziz; Nuril Aida Rodiana; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr976

Abstract

Penafsiran lafadz lamastumunnisa' dalam surat An-Nisa’ ayat 43 telah menjadi sumber ikhtilaf di kalangan ulama fiqih, khususnya dalam mazhab Hanafi dan Syafi’i. Imam Hanafi menginterpretasikan lafadz ini sebagai bentuk kinayah yang mengacu pada hubungan jima’ (hubungan seksual) antara suami dan istri, bukan sekadar sentuhan fisik. Berdasarkan adanya alif dalam kata tersebut, Imam Hanafi berpendapat bahwa lamastumunnisa' mencakup makna yang lebih dalam, menunjukkan hubungan yang lebih intim. Sebaliknya, Imam Syafi’i dalam kitabnya Al-Umm menafsirkan kata lamastumunnisa' sebagai "menyentuh" secara literal tanpa melibatkan hubungan seksual, didukung oleh qiro'at dari Hamzah dan Kasa’i yang tidak menyertakan alif. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (library research). Pendekatan ini memungkinkan peneliti mengeksplorasi secara mendalam pandangan kedua mazhab melalui analisis literatur klasik dan modern yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan pandangan tersebut dan memberikan wawasan tentang bagaimana metode istinbath hukum yang berbeda memengaruhi praktik ibadah dalam Islam.
The Role of Education in the Formation of Character and Noble Morals from the Perspective of the Qur’an Abdul Muid; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr992

Abstract

This research aims to describe the role of education in the formation of noble character and morals based on the perspective of the Qur'an. The Qur'an as the main source of Islamic teachings emphasizes the importance of holistic education, which not only focuses on the intellectual aspect but also includes moral and spiritual development. The method used in this study is a literature study, by analyzing interpretations and related literature that discusses the relationship between education, morality, and character. The results of the study show that there are several implications in the formation of character and noble morals from the perspective of the Qur'an, such as: 1) Education as a process of self-purification (Tazkiyah), 2) Character formation through parental advice to children. 3) Building character with positive traits and attitudes. 4) Education as a process of noble moral development. This research concludes that education based on the principles of the Qur'an has a crucial role in creating individuals who are not only intellectually intelligent, but also have noble ethics, which ultimately contributes to the creation of a harmonious and civilized society.
Memuliakan Tamu: Analisis Surat Adz-Dzariyat Ayat 24-27 Perspektif Imam Ghazali Dalam Ihya Ulumuddin Nabila Salsabilla; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai memuliakan tamu dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 24-27, dikaitkan dengan pandangan Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, serta relevansinya dalam konteks sosial kontemporer. Ayat-ayat ini menggambarkan kisah Nabi Ibrahim AS yang menunjukkan penghormatan luar biasa kepada tamu yang tidak dikenal, dengan menyajikan hidangan terbaik sebagai wujud keramahan dan kesungguhan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tafsir tematik dan analisis tekstual terhadap karya Ihya Ulumuddin. Tafsir ayat dan pandangan Al-Ghazali dieksplorasi untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip akhlak yang berkaitan dengan adab memuliakan tamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim AS memberikan teladan universal dalam menyambut tamu dengan sikap ramah, kesungguhan, dan tanpa pamrih. Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menekankan bahwa memuliakan tamu merupakan sunnah yang sangat dianjurkan, karena menjadi wujud nyata dari adab Islami dan ukhuwah. Al-Ghazali juga memberikan panduan praktis untuk memuliakan tamu sesuai kemampuan tanpa memberatkan tuan rumah. Pembahasan menyoroti relevansi nilai-nilai ini dalam masyarakat modern yang cenderung individualistis. Memuliakan tamu dipandang sebagai cara membangun hubungan sosial yang harmonis, menunjukkan toleransi, dan menciptakan keberkahan. Kesimpulan menyatakan bahwa ajaran ini relevan sebagai pedoman akhlak dalam memperkuat solidaritas sosial di tengah perubahan zaman. Nilai-nilai ini tidak hanya berakar pada tradisi keislaman, tetapi juga memiliki dimensi universal yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks budaya.
Co-Authors Abdul Muid Abduloh Rohman Utomo Adyaksa Adyaksa Ahdika Dafiq Mafaja Yoni Ahmad Ahsanul Khuluq Ahmad Fauzi Ahmad Fauzi, Ahmad Akbar Shiddiq, Akbar Al Awshat, Muhammad Ali Al-Irsyadiyah Yayah Ambo' Dalle, Abd. Rahman Anas Indratanaya Andhika Nur Haikal Haikal Annafik Fuad Hilmi Arham Ahmad Ariny Tamamul Minnah Astika Nurul Hidayah Ayu Rahma Fitri Prameswari Zain Azza Aulia Rahmi Daud Dandi Pamungkas Dewi Balqis Maharani Diella Anggieta Maharani Edmund Ucok Armin Erpin Harahap Fairusah, Qonita Najmah Farhanah Az Zahrowani Nabila Fina Aidah Soraya Galuh Widitya Qomaro hadianto, Sofwan Hadianto Prasetyo Hany Am Mari'a Hidayat, Raya Imam Agus Maulana Izzal Afifir Rahman Khairanis, Retisfa Khoirul Putera, Rizky Ardian La Boy Laxsniky, Reza Stefiona M Khabibu Rahman A M. Ageng Satrio Ma'rifah, Imroatul Manisha Aulia Marisya Putri Diana Maula, Nanda Lia Roiya Maulida, Rizky Mega Kilawati Mirdawati Razida Moch Rizki Fadlillah moch ubaidillah Moh Rifqi Falah Al Farabi Muhamad Jundanila Muhammad Abi Hamzah Muhammad Fahmi Aziz Muhammad Firman Dwi Febrianto Muhammad Hasyim, Muhammad Muhammad Rizky Mubarok Muhammad Rizqi Ramadhan Muhammad Ulul Fahmi My Love Faizah Putri Nabiela Rafa Callysta Nabil Achmad Aufani Nabila Rihhadatul Aisy Nabila Salma Amaliya Nabila Salsabilla Naura Nadhifah Niken Silmi Surjandari Nisa Ulfi Jannah Nurdeng Deuraseh Nurhikmah Nurhikmah Nuril Aida Rodiana Nurjamilatul Muhairira Paramitha, Attahiraa Prajna Syamsul Hidayat Tino Mutiarawati Titi Rusydiyati Al Kaswy Trisna Dwi Nur Rodhiyah Vera Ayu Mandasari Waryanto, Bambang Dwi Wawan Sutari Yusep Purwana Muslih Yusril Ihza Elyas