Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Undang Undang Nomor 4 Tahun 2024 Tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan Perspektif Hukum Islam dan Teori Ekologi Bronfenbrenner Nabiela Rafa Callysta; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1029

Abstract

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) merupakan kebijakan strategis dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Fase 1000 HPK merupakan periode emas yang sangat menentukan kualitas kesehatan dan perkembangan anak di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi undang-undang tersebut dari perspektif Hukum Islam dan Teori Ekologi Bronfenbrenner. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan analitis dan konseptual. Data dikumpulkan melalui studi pustaka terhadap dokumen hukum, tafsir Al-Qur'an, dan literatur tentang teori ekologi Bronfenbrenner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip dalam undang-undang tersebut selaras dengan konsep perlindungan dan kesejahteraan anak dalam Hukum Islam, yang menekankan pentingnya pemenuhan hak anak sejak dalam kandungan hingga usia dini. Selain itu, analisis berdasarkan Teori Ekologi Bronfenbrenner mengungkapkan bahwa kesejahteraan ibu dan anak dipengaruhi oleh interaksi antara lingkungan mikro, meso, ekso, dan makro. Penelitian ini merekomendasikan penguatan implementasi undang-undang melalui pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, masyarakat, dan negara untuk memastikan terpenuhinya hak-hak ibu dan anak pada fase kritis tersebut.
Efektivitas Program Tahsin Al-Quran Terhadap Kemampuan Maharah Qiraah Mahasiswa Di UIN Syahada Padangsidimpuan Marisya Putri Diana; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1030

Abstract

Mahārah Qiraah adalah salah satu keterampilan utama dalam pembelajaran bahasa Arab, yang bertujuan tidak hanya untuk membaca teks dengan lancar tetapi juga memahami maknanya. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas program Tahsin dalam meningkatkan Mahārah Qiraah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri SYAHADA Padangsidimpuan. Dengan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara, ditemukan bahwa program Tahsin memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan membaca mahasiswa, baik dari aspek pelafalan maupun pemahaman. Program ini efektif dalam meningkatkan akurasi, kecepatan membaca, dan pemahaman teks tanpa mengorbankan isi makna. Mahasiswa juga menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dalam membaca teks berbahasa Arab. Temuan ini menegaskan bahwa program Tahsin berperan signifikan dalam mendukung penguasaan Mahārah Qiraah dan memperkaya pemahaman bahasa Arab mahasiswa.
Kewajiban Menuntut Ilmu Dalam Islam: Perspektif Tafsir At-Thabari Surat At-Taubah Ayat 122 Azza Aulia Rahmi Daud; Nasrulloh Nasrulloh; Naura Nadhifah; My Love Faizah Putri; Nisa Ulfi Jannah
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1059

Abstract

Artikel ini membahas kewajiban menuntut ilmu dalam Islam dengan fokus pada perspektif Tafsir At-Thabari terhadap Surat At-Taubah ayat 122. Menurut tafsir ini, pendidikan dan pengetahuan merupakan pilar fundamental dalam kehidupan seorang Muslim, di mana ayat tersebut menekankan pentingnya pembagian peran di antara umat Islam dalam konteks jihad dan pendidikan. Kewajiban menuntut ilmu tidak hanya bersifat individual, tetapi juga kolektif, di mana masyarakat harus memiliki sekelompok orang yang berdedikasi untuk belajar dan menyebarkan ilmu. Selain itu, artikel ini menggarisbawahi bahwa ilmu yang dicari harus bermanfaat dan digunakan untuk kebaikan, serta pentingnya niat yang tulus dalam proses pembelajaran. Melalui analisis sejarah, artikel ini menunjukkan kontribusi signifikan para ulama dan cendekiawan Muslim dalam berbagai disiplin ilmu yang telah memberikan dampak positif bagi peradaban manusia. Dengan menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk membangun masyarakat yang cerdas dan kritis, artikel ini juga mengajak umat Islam untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan penyebaran pengetahuan. Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa kewajiban menuntut ilmu merupakan tanggung jawab sosial yang harus dijalankan oleh setiap individu, demi mencapai ridha Allah SWT dan kemaslahatan umat manusia secara keseluruhan.
Peran Bahasa Arab dalam Al-Qur'an: Analisis Pencapaian Peningkatan Pendidikan Sustainable Development Goals (SDGs) Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Khairanis, Retisfa; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1070

Abstract

Penelitian ini mengkaji integrasi karakteristik bahasa Arab Al-Qur'an dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pendidikan, khususnya target pendidikan berkualitas. Melalui metodologi penelitian kepustakaan kualitatif, studi ini menganalisis berbagai sumber literatur, termasuk tafsir Al-Qur'an klasik dan kontemporer, jurnal akademik, dan dokumen resmi SDGs. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa fitur linguistik dan pedagogis bahasa Arab Al-Qur'an berkontribusi signifikan dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kompetensi global yang selaras dengan SDG 4.7. Penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Qur'ani melalui pembelajaran bahasa Arab meningkatkan pencapaian akademik dan pengembangan karakter, mendukung pendekatan pendidikan holistik yang ditekankan dalam SDGs. Lebih lanjut, studi ini mengidentifikasi strategi-strategi efektif dalam mengimplementasikan kajian bahasa Arab Al-Qur'an dalam sistem pendidikan modern, termasuk inisiatif transformasi digital yang meningkatkan aksesibilitas pendidikan dan mendukung pencapaian SDG 4.5 tentang akses setara terhadap pendidikan berkualitas. Penelitian ini menyediakan kerangka komprehensif untuk pengembangan kurikulum berkelanjutan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kebutuhan pendidikan kontemporer sambil mendukung implementasi SDGs dalam pendidikan.
Konsep Empati Sebagai Prinsip Pelayanan dengan Pendekatan Hermeneutika terhadap Ayat Al-Qur’an Dan Hadits Yusril Ihza Elyas; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1101

Abstract

Dalam memberikan pelayanan, baik publik maupun sosial, terdapat aturan formal yang biasa dikenal dengan istilah standard operational procedure (SOP). SOP memberi tuntutan kepada petugas agar bekerja melayani secara profesional. Secara praktis, kinerja profesional seringkali dipisahkan dari kinerja pelayanan. Kinerja pelayanan memiliki objek pelayanan berupa manusia yang membutuhkan uluran bantuan, sehingga aspek rasa perlu dilibatkan agar pelayanan dapat diberikan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan konsep empati sebagai landasan yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan berdasarkan perspektif Al-Qur’an dan Hadits. Temuan data dianalisis menggunakan teori hermeneutika melalui diskursus terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan didukung dengan teks-teks Hadits. Hasil dari penelitian ini adalah adanya ayat Al-Qur’an dan teks Hadits yang membahas soal nilai dan praktik empati dalam bentuk (1) anjuran dan perintah dalam membantu sesama dengan bantuan yang baik, tindakan yang baik, dan tutur kata yang baik, (2) larangan untuk menghina, menyakiti, dan merendahkan orang lain, dan (3) Rasulullah sebagai representasi sikap empati dalam membantu sesama. Penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam pengaplikasian nilai empati dalam kinerja profesional untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan tepat rasa kepada subjek pelayanan atau masyarakat.
Relevansi Budaya Siri’ dalam Ajaran Al-Qur’an: Menjaga Harga Diri Pada Masyarakat Bugis Mirdawati Razida; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1105

Abstract

Budaya siri’ merupakan konsep fundamental dalam kehidupan masyarakat Bugis Makassar yang mencerminkan nilai-nilai menjaga harga diri, kehormatan, dan martabat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi budaya siri’ dalam perspektif ajaran Al-Qur’an, khususnya terkait nilai-nilai menjaga harga diri sebagai salah satu prinsip akhlak mulia. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis teks terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan harga diri dan kehormatan, serta kajian budaya lokal siri’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai siri’ selaras dengan ajaran Al-Qur’an yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri dan komunitas, menghindari perbuatan tercela, serta menegakkan keadilan dan kebenaran. Selain itu, integrasi budaya siri’ dengan nilai-nilai Islam berpotensi memperkuat identitas masyarakat Bugis Makassar dalam konteks modern, sekaligus melestarikan budaya lokal yang berbasis nilai-nilai agama. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan studi budaya dan agama, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan spiritual.            
Eksplorasi Konsep Moderasi dalam Al-Qur'an sebagai Alternatif Solusi Rasisme Antar Suku di Sosial Media moch ubaidillah; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1115

Abstract

Fenomena rasisme berbasis suku di media sosial, seperti diskriminasi terhadap Suku Madura yang sering dikaitkan dengan stereotip negatif, menunjukkan urgensi solusi berbasis nilai untuk meredam konflik sosial. Artikel ini mengeksplorasi konsep moderasi (wasathiyah) dalam Al-Qur'an sebagai pendekatan alternatif untuk menangani permasalahan ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis literatur dengan pendekatan kualitatif, menelaah ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan seperti Al-Baqarah: 143 dan Al-Hujurat: 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai moderasi, seperti toleransi, keadilan, dan inklusivitas, memberikan panduan praktis untuk menciptakan harmoni sosial di media sosial. Studi kasus diskriminasi terhadap Suku Madura memperkuat pentingnya pendekatan ini dalam menghilangkan stereotip negatif. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa nilai moderasi dapat diterapkan melalui kampanye edukasi, moderasi konten, dan dialog lintas komunitas. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dan konseptual untuk mengatasi rasisme di media sosial sekaligus mempromosikan interaksi yang inklusif.
Makna Simbolik Dui’ Menre’ dalam Pernikahan Masyarakat Suku Bugis: Perspektif Hukum Islam Nurhikmah Nurhikmah; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1120

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik dui’ menre’ dalam adat pernikahan masyarakat Bugis dan bagaimana agama Islam memaknai adat tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dengan lima orang informan, dan sejumlah artikel ilmiah yang relevan. Temuan penelitian ini menunjukkan pentingnya simbolis dui’ menre’ dalam pernikahan Bugis sebagai tanda kesungguhan dan kerja keras seorang pria dalam melamar seorang wanita. Pekerjaan calon pengantin perempuan, status sosial, tingkat pendidikan, kondisi fisik, dan faktor-faktor lain memainkan peran penting dalam menentukan berapa banyak dui’ menre’ yang pantas diberikan. dui’ menre’ dan mahar merupakan hal yang berbeda. Meskipun keduanya diwajibkan, dui’ menre’ tidak sama dengan mas kawin karena menurut adat masyarakat Bugis, dui’ menre’ adalah sebuah kewajiban, sedangkan mas kawin adalah sebuah kewajiban menurut tradisi Islam. Dari sudut pandang Islam, seorang pria tidak diwajibkan untuk memberikan dui’ menre’, melainkan hanya diharapkan untuk memberikan mahar kepada wanita yang akan dinikahinya. Tradisi ini diperbolehkan selama tidak memberatkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, meskipun tidak diatur oleh hukum Islam. Agar pernikahan dapat berlangsung dengan baik dan damai, masyarakat harus menyeimbangkan antara tradisi dan ajaran agama.
"Marakka Bola": Tradisi Gotong Royong Memindahkan Rumah Adat Bugis dalam Perspektif Islam Arham Ahmad; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan nilai dari tradisi marakka bola dalam suku Bugis dan bagaimana Islam memaknai tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi dan sejumlah artikel ilmiah yang relevan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi marakka bola merupakan praktik budaya khas suku Bugis yang melibatkan pemindahan rumah panggung secara gotong royong oleh masyarakat. Tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita ini memiliki konsep yang mendalam tentang nilai melindungi warisan budaya dan ikatan dengan tanah leluhur. Pada kenyataannya, merelokasi rumah membutuhkan peralatan dan perencanaan khusus, serta bantuan dari lingkungan sekitar. Dari sudut pandang filosofis, Marakka Bola mewujudkan prinsip-prinsip Islam termasuk kerendahan hati, ketekunan, kesabaran, dan kerja sama. Ketekunan dan kesabaran menunjukkan semangat Islam dalam mengatasi rintangan, sementara kerja sama yang terjadi selama proses pemindahan rumah mengajarkan nilai untuk saling membantu dengan cara yang baik. Kerendahan hati dalam tradisi ini menunjukkan bahwa setiap orang dalam masyarakat, tanpa memandang status sosial ekonomi, secara aktif berkontribusi dalam pencapaian tujuan bersama. Secara umum, tradisi Marakka Bola merupakan representasi dari prinsip-prinsip moral dan spiritual Islam yang mengutamakan persatuan, kerja keras, dan kerendahan hati, serta merupakan warisan budaya.
Multiple Burden Perempuan dalam Perspektif Tafsir al-Qurthubi dan al-Maraghi: Studi Komparatif Ma'rifah, Imroatul; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1148

Abstract

Tafsir al-Qurthubi dan al-Maraghi tentang "Multiple Burden Women" adalah topik yang menarik untuk melihat bagaimana dua ulama besar ini memaknai dan menafsirkan peran dan tanggung jawab perempuan dalam konteks sosial dan religius. Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir al-Maraghi adalah dua tafsir Al-Qur'an yang signifikan yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis beban ganda yang dihadapi perempuan dalam masyarakat. Tafsir al-Qurthubi, yang menggunakan pendekatan tradisional, menekankan peran penting perempuan dalam keluarga, seperti mendidik anak dan menjaga rumah tangga. Ia mengakui bahwa banyak perempuan mengalami kesulitan ketika harus menyeimbangkan tanggung jawab rumah tangga dengan keinginan untuk melakukan kontribusi di luar rumah. Sebaliknya, Tafsir al-Maraghi menawarkan perspektif yang lebih kontemporer dan progresif. Al-Maraghi menekankan betapa pentingnya mempertahankan hak-hak perempuan dan mendukung keadilan gender. Ia percaya bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam masyarakat dalam berbagai bidang sosial dan ekonomi, bukan hanya sebagai pengurus rumah tangga. Dia percaya bahwa perubahan sosial dan dukungan masyarakat dapat membantu perempuan mengatasi dua tantangan yang mereka hadapi. Studi ini menunjukkan bahwa, dengan membandingkan kedua tafsir ini, ada perbedaan yang signifikan dalam cara masing-masing tafsir memahami dan menawarkan solusi untuk masalah yang dihadapi perempuan. Hasil penelitian ini juga memberikan wawasan yang berharga untuk membangun pendekatan yang lebih adil dan mendukung perempuan di era modern, serta memperkuat pemahaman tentang pentingnya peran perempuan dalam kehidupan sosial dan keluarga. Fokus penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang perspektif al-Qurthubi tentang perempuan dalam kaitannya dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan perempuan, khususnya tentang kedudukan dan hak perempuan yang dibahas dalam kitab tafsir al-Qurthubi.
Co-Authors Abdul Muid Abduloh Rohman Utomo Adyaksa Adyaksa Ahdika Dafiq Mafaja Yoni Ahmad Ahsanul Khuluq Ahmad Fauzi Ahmad Fauzi, Ahmad Akbar Shiddiq, Akbar Al Awshat, Muhammad Ali Al-Irsyadiyah Yayah Ambo' Dalle, Abd. Rahman Anas Indratanaya Andhika Nur Haikal Haikal Annafik Fuad Hilmi Arham Ahmad Ariny Tamamul Minnah Astika Nurul Hidayah Ayu Rahma Fitri Prameswari Zain Azza Aulia Rahmi Daud Dandi Pamungkas Dewi Balqis Maharani Diella Anggieta Maharani Edmund Ucok Armin Erpin Harahap Fairusah, Qonita Najmah Farhanah Az Zahrowani Nabila Fina Aidah Soraya Galuh Widitya Qomaro hadianto, Sofwan Hadianto Prasetyo Hany Am Mari'a Hidayat, Raya Imam Agus Maulana Izzal Afifir Rahman Khairanis, Retisfa Khoirul Putera, Rizky Ardian La Boy Laxsniky, Reza Stefiona M Khabibu Rahman A M. Ageng Satrio Ma'rifah, Imroatul Manisha Aulia Marisya Putri Diana Maula, Nanda Lia Roiya Maulida, Rizky Mega Kilawati Mirdawati Razida Moch Rizki Fadlillah moch ubaidillah Moh Rifqi Falah Al Farabi Muhamad Jundanila Muhammad Abi Hamzah Muhammad Fahmi Aziz Muhammad Firman Dwi Febrianto Muhammad Hasyim, Muhammad Muhammad Rizky Mubarok Muhammad Rizqi Ramadhan Muhammad Ulul Fahmi My Love Faizah Putri Nabiela Rafa Callysta Nabil Achmad Aufani Nabila Rihhadatul Aisy Nabila Salma Amaliya Nabila Salsabilla Naura Nadhifah Niken Silmi Surjandari Nisa Ulfi Jannah Nurdeng Deuraseh Nurhikmah Nurhikmah Nuril Aida Rodiana Nurjamilatul Muhairira Paramitha, Attahiraa Prajna Syamsul Hidayat Tino Mutiarawati Titi Rusydiyati Al Kaswy Trisna Dwi Nur Rodhiyah Vera Ayu Mandasari Waryanto, Bambang Dwi Wawan Sutari Yusep Purwana Muslih Yusril Ihza Elyas