Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH TELENURSING TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUKUHKLOPO KABUPATEN JOMBANG Herin Mawarti; Syarifah Aini Umaroh; Mukhoirotin Mukhoirotin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 7 (2023): Volume 10 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i7.10308

Abstract

Abstrak: Pengaruh Telenursing Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuhklopo Kabupaten Jombang. Pandemi covid-19 secara umum menurunkan jumlah kunjungan layanan kesehatan serta berdampak negatif pada berbagai sektor publik, terutama pada pelayanan pasien tuberculusis paru. Upaya adaptasi pelayanan kesehatan yang telah dilakukan dengan berbagai cara untuk mengurangi angka kematian yang disebabkan tuberculusis. Namun, cukup besar kemungkinan terjadinya ketidaktuntasan dalam minum obat pasien yang telat dijadwalkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu diberikan informasi kesehatan yang tepat, cepat dan lengkap agar masyarakat yang memang membutuhkan layanan kesehatan, khususnya pada pasien tuberculusis paru menggunakan telenursing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh telenursing terhadap kepatuhan minum obat pasien tuberculosis paru. Metode penelitian Quasy-Experiment dengan desain penelitian postest design group. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling Data dianalisis menggunakan Uji statistik Wilcoxon dan Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Perlakuan Telenursing Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang. Telenursing merupakan media edukasi dan promosi kesehatan yang efektif, efisien, dapat menghemat energi dan ekonomis serta menjangkau seluruh kalangan masyarakat kapanpun dan dimanapun
Kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit x Jombang Herin Mawarti; Khotimah Khotimah; Masruroh Masruroh; Muhammad Zulfikar Asumta; Ade Armada Sutedja
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 1 (2024): Volume 18 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i1.142

Abstract

Background: Maternal and infant mortality rates still do not meet the targets set in the SDGs. Efforts made to reduce maternal mortality are by improving services for mothers and children, apart from that, measuring the success of a health service is measuring satisfaction. Purpose: To analyze client satisfaction with maternal and baby health services at the x Jombang hospital. Method: The research design used was descriptive with a survey method. The population is patients or families who have received complete services at 3 Arsinu hospitals, namely RSIA Muslimat, RSNU, and RSUM Jombang in January-April 2023. Sample collection used the Krejcie and Morgan table for 200 respondents. The satisfaction questionnaire instrument measures perceptions about the initial labor process, emergency unit services, polyclinics, delivery rooms, operating rooms, treatment rooms, NICU rooms, treatment rooms, laboratories and pharmacy, perceptions of costs and complaint handling. Data analysis uses univariate and bivariate. Results: Performance in all Arsinu Hospital service units is good with a patient satisfaction index between 3.19-3.51. The NICU room service satisfaction index is the highest, namely 3.59 with very good service performance or service quality A. There is a correlation between health service elements. Conclusion: The level of service satisfaction is generally good and the level of satisfaction is related to service quality. Suggestion: It is hoped that services will continue to be improved by creating policies that support the provision of quality, effective, efficient and accountable services, improving the provision of facilities and infrastructure and improving the quality of resources and professionalism of officers regarding behavior and communication issues.   Keywords: Maternal; Neonatal; Satisfaction.   Pendahuluan: Angka kematian Ibu dan bayi masih belum memenuhi target yang ditetapkan dalam SDGs. Upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka kematian ibu adalah dengan peningkatan pelayanan ibu dan anak, selain itu sebagai tolak ukur kesuksesan   suatu pelayanan kesehatan adalah dengan pengukuran kepuasan. Tujuan: Untuk menganalisis kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit x Jombang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survei. Populasi adalah pasien atau keluarga yang telah mendapatkan pelayanan secara paripurna di 3 RS Arsinu, yakni RSIA     Muslimat, RSNU, dan RSUM Jombang bulan Januari-April 2023. Pengumpulan sampel menggunakan tabel krejcie and morgan sebanyak 200 responden. Instrumen kuesioner kepuasan mengukur persepsi tentang proses awal persalinan, pelayanan UGD, poliklinik, kamar bersalin, kamar operasi, kamar perawatan, ruang NICU, ruang perawatan, laboratorium dan farmasi, persepsi biaya dan penanganan pengaduan. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil: Kinerja di semua unit pelayanan RS Arsinu yaitu baik dengan indeks kepuasan pasien antara 3.19-3.51. Indeks kepuasan pelayanan ruang NICU paling tinggi yaitu 3.59 dengan kinerja pelayanan sangat baik atau mutu pelayanan A. Terdapat korelasi antara unsur pelayanan kesehatan. Simpulan: Tingkat kepuasan pelayanan secara umum baik dan tingkat kepuasan berhubungan dengan kualitas pelayanan. Saran: Diharapkan tetap meningkatkan pelayanan dengan menciptakan kebijakan-kebijakan yang mendukung terselenggaranya pelayanan yang berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel, meningkatkan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya dan keprofesionalan petugas terkait masalah perilaku dan komunikasi.   Kata Kunci: Kepuasan; Maternal; Neonatal. Background: Maternal and infant mortality rates still do not meet the targets set in the SDGs. Efforts made to reduce maternal mortality are by improving services for mothers and children, apart from that, measuring the success of a health service is measuring satisfaction. Purpose: To analyze client satisfaction with maternal and baby health services at the x Jombang hospital. Method: The research design used was descriptive with a survey method. The population is patients or families who have received complete services at 3 Arsinu hospitals, namely RSIA Muslimat, RSNU, and RSUM Jombang in January-April 2023. Sample collection used the Krejcie and Morgan table for 200 respondents. The satisfaction questionnaire instrument measures perceptions about the initial labor process, emergency unit services, polyclinics, delivery rooms, operating rooms, treatment rooms, NICU rooms, treatment rooms, laboratories and pharmacy, perceptions of costs and complaint handling. Data analysis uses univariate and bivariate. Results: Performance in all Arsinu Hospital service units is good with a patient satisfaction index between 3.19-3.51. The NICU room service satisfaction index is the highest, namely 3.59 with very good service performance or service quality A. There is a correlation between health service elements. Conclusion: The level of service satisfaction is generally good and the level of satisfaction is related to service quality. Suggestion: It is hoped that services will continue to be improved by creating policies that support the provision of quality, effective, efficient and accountable services, improving the provision of facilities and infrastructure and improving the quality of resources and professionalism of officers regarding behavior and communication issues.   Keywords: Maternal; Neonatal; Satisfaction.   Pendahuluan: Angka kematian Ibu dan bayi masih belum memenuhi target yang ditetapkan dalam SDGs. Upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka kematian ibu adalah dengan peningkatan pelayanan ibu dan anak, selain itu sebagai tolak ukur kesuksesan   suatu pelayanan kesehatan adalah dengan pengukuran kepuasan. Tujuan: Untuk menganalisis kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit x Jombang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survei. Populasi adalah pasien atau keluarga yang telah mendapatkan pelayanan secara paripurna di 3 RS Arsinu, yakni RSIA     Muslimat, RSNU, dan RSUM Jombang bulan Januari-April 2023. Pengumpulan sampel menggunakan tabel krejcie and morgan sebanyak 200 responden. Instrumen kuesioner kepuasan mengukur persepsi tentang proses awal persalinan, pelayanan UGD, poliklinik, kamar bersalin, kamar operasi, kamar perawatan, ruang NICU, ruang perawatan, laboratorium dan farmasi, persepsi biaya dan penanganan pengaduan. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil: Kinerja di semua unit pelayanan RS Arsinu yaitu baik dengan indeks kepuasan pasien antara 3.19-3.51. Indeks kepuasan pelayanan ruang NICU paling tinggi yaitu 3.59 dengan kinerja pelayanan sangat baik atau mutu pelayanan A. Terdapat korelasi antara unsur pelayanan kesehatan. Simpulan: Tingkat kepuasan pelayanan secara umum baik dan tingkat kepuasan berhubungan dengan kualitas pelayanan. Saran: Diharapkan tetap meningkatkan pelayanan dengan menciptakan kebijakan-kebijakan yang mendukung terselenggaranya pelayanan yang berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel, meningkatkan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya dan keprofesionalan petugas terkait masalah perilaku dan komunikasi.   Kata Kunci: Kepuasan; Maternal; Neonatal.
PENGARUH TERAPI AKUPUNTUIR TERHADAP PENURUNAN SKALA PENURUNAN VERTIGO : THE EFFECT OF ACUPUNCTUARY THERAPY ON REDUCING THE VERTIGO SCALE Mukhamad Rajin; Siti Urifah; Herin Mawarti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.194

Abstract

Abstrak Vertere atau yang dikenal dengan vertigo dapat terjadi pada semua orang bahkan pada semua golongan usia. Intervensi secara farmakologi dapat memberikan efek mengganggu kompensasi sentral pada kerusakan vestibular oleh sebab itu pemberian intervensi secara non farmakologi seperti akupuntur lebih direkomendasikan untuk pasien vertigo. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa efek terapi titik akupuntur pada pasien vertigo. Metode penelitian ini menggunakan metode systematic literature review dengan cara menelaah, mengidentifikasi, mengkaji, dan menyajikannya. Sebanyak 990 literature diambil dari 3 database yaitu Google Scholar, PubMed dan Science Direct dimana 956 dari google scolar, 25 artikel dari Pubmed, 9 artikel dari Proquest dan yang sesuai kriteria inklusi terdapat 13 artikel yang sesuai dan digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa pemberian terapi akupuntur selama 8 kali, 12 kali, dan 14 kali dengan durasi 10-15 menit pada titik GV20, GB20, LI4, PC6, CV12, ST36, LR3, EX HN3 dan ST40 dapat menurunkan gejala vertigo baik pada pasien dewasa maupun lansia. Umumnya masalah vertigo diatasi dengan pemberian obat suppressant, namun masalah ketergantungan obat akan menjadi masalah baru bagi pasien vertigo. Oleh sebab itu intervensi non farmakologi seperti pemberian terapi akupuntur sangat direkomendasikan. Kata kunci : Terapi akupuntur, Vertigo, Literature review   Abstract Vertere or as known vertigo could have occurred for everyone, even in all age groups. Pharmacological interventions give an effect on central compensation for vestibular damage, therefore non-pharmacological interventions such as acupuncture are recommended for vertigo patients. The aim of this study was to analyzed the effect of acupuncture point therapy on vertigo patients. This research method used a systematic literature review by reviewing, identifying, studying and presenting. A total of 990 articles were taken from 3 databases, namely Google Scholar, PubMed and Science Direct, of which 956 articles were from Google Scholar, 25 articles from Pubmed, 9 articles from Proquest and according to the inclusion criteria there were 13 articles that were suitable and used in this research. The results of this study indicated that acupuncture therapy in 8 times, 12 times and 14 times with a duration of 10-15 minutes at points GV20, GB20, LI4, PC6, CV12, ST36, LR3, EX HN3 and ST40 was reduced the symptoms of vertigo in both adult and elderly patients. Generally, vertigo problems are treated by administering suppressant drugs, but drug dependency problems will become a new problem for vertigo patients. Therefore, non-pharmacological interventions such as acupuncture therapy are highly recommended. Key words: Acupuncture therapy, Vertigo, Literature review
Pendampingan Pembuatan Hak Kekayaan Intelektual Peserta Krenova Kabupaten Jombang Dina Eka Shofiana; Yahya Ashari; Herin Mawarti; Chandra Sukma A
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1291

Abstract

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) didefinisikan sebagai hak untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang HKI, seperti UU Hak Cipta, Paten, Desain Industri, Rahasia Dagang, Varitas Tanaman, Sirkuit terpadu dan Merek. Secara substantif pengertian HKI dapat dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Karya-karya intelektual yang dimaksud di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra ataupun teknologi, dilahirkan dengan pengorbanan tenaga, waktu dan bahkan biaya. Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya yang dihasilkan menjadi memiliki nilai. Apabila ditambah dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati, maka nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan konsepsi kekayaan (Property) terhadap karya-karya intelektual. Bagi dunia usaha, karya-karya itu dikatakan sebagai assets perusahaan. Pengenalan HKI sebagai hak milik perorangan yang tidak berwujud dan penjabarannya secara lugas dalam tatanan hukum positif terutama dalam kehidupan ekonomi merupakan hal baru di Indonesia. Dari sudut pandang HKI, aturan tersebut diperlukan karena adanya sikap penghargaan, penghormatan dan perlindungan tidak saja akan memberikan rasa aman, tetapi juga mewujudkan iklim yang kondusif bagi peningkatan semangat atau gairah untuk menghasilkan karya-karya inovatif, inventif dan produktif.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN LAMA MENDERITA TB BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI SEMBUH PASIEN TB DI POLI PARU RUMAH SAKIT ISLAM SAKINAH MOJOKERTO Mawarti, Herin; Asumta, Muhammad Zulfikar; Annisa, Fatma
coba Vol 12 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v12i2.672

Abstract

Pendahuluan: Jumlah pasien tuberkulosis paru yang drop out pengobatan semakin banyak, diantaranya terjadi karena kurangnya motivasi untuk melakukan pengobatan secara rutin agar lekas sembuh dari penyakitnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, lama menderita TB dengan motivasi penderita TB Paru. Metodologi: Desain penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan crossectional. Populasinya seluruh penderita TB paru di Poli Paru RSI Sakinah MojokertoMetode purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel. Jumlah sampel 47 orang. Analisis penelitian uji spearman rho menggunakan SPSS 23. Hasil: Responden dengan pengetahuan kurang seluruhnya mempunyai motivasi untuk sembuh dalam kategori rendah sedangkan pengetahuan baik hampir seluruhnya mempunyai motivasi untuk sembuh tinggi. Responden yang lama menderita TB kurang dari 2 bulan mempunyai motivasi sembuh rendah dan responden yang lama menderita TB lebih dari 6 bulan mempunyai motivasi tinggi. Berdasarkan hasil uji spearman rho, nilai ρ= 0,000, r= 0,760 untuk pengetahuan dan nilai ρ= 0,004, r= 0,414 untuk lama menderita TB. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan dan motivasi. Semakin lama menderita TB semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh responden. Pengetahuan yang tinggi mempengaruhi kemauan atau motivasi responden dalam melakukan pengobatan agar mereka dapat segera sembuh dari penyakitnya Kata Kunci: pengetahuan, lama menderita TB, motivasi sembuh
Pengaruh Komponen HBM (Health Belief Model) terhadap Self Awareness pada Pasien TB Paru yang LTFU (Lost to Follow Up): Literatur Review Handayani, Ferry; Mawarti, Herin; Asumta, Muhammad Zulfikar
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.829-839

Abstract

Bagi pasien TB paru yang mengalami LTFU (Lost to Follow Up), penting untuk mengembangkan kesadaran diri tentang dampak ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Pengobatan TB harus diselesaikan secara tuntas dan teratur adalah langkah krusial untuk mencegah kekambuhan dan resistensi obat. Tujuan literatur review ini adalah mencari pengaruh Health Belief Model terhadap self awareness pada pasien TB paru yang lost to follow up melalui literatur review. Desain penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur. Pencarian literatur dibatasi pada artikel yang diterbitkan antara tahun 2020 dan 2024. Pengumpulan artikel jurnal dilakukan menggunakan basis data pencarian elektronik seperti "Google Scholar," "PubMed," dan "Springer." Kata kunci yang digunakan adalah "Health Belief Model OR Self Awareness AND Lost To Follow Up AND Tuberculosis." Berdasarkan hasil analisis tinjauan literatur diperoleh 138.045 artikel dari database, selanjutnya menjadi 135.990 artikel setelah dipilih yang fulltex dan diambil sesuai kriteria ekslusi dan eksklusi menjadi 10 artikel, ditemukan berbagai pendekatan dan faktor yang mempengaruhi pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TB. Penelitian menunjukkan bahwa persepsi keparahan dari Health Belief Model mempengaruhi perilaku pasien TB paru dalam mencari perawatan kesehatan, meskipun mereka merasa malu dan takut. Pendekatan terstruktur dan berbasis teori, seperti Health Belief Model, penting dalam pengendalian tuberkulosis (TB). Kolaborasi efektif, dukungan keluarga, dan pendidikan kesehatan meningkatkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TB. Faktor seperti dukungan penyedia layanan, kepercayaan pada pemerintah, dan manajemen stigma juga penting untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan dan mengurangi putus pengobatan TB. Pendekatan holistik dan terintegrasi sangat diperlukan untuk keberhasilan eliminasi TB.
Penurunan Kadar Glukosa Darah setelah Minum Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata Liin): Studi pada Pasien Diabetes Mellitus Asumta, Muhammad Zulfikar; Sutedja, Ade Armada; Yudianto, Andi; Najib, Ainun; Mawarti, Herin
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 4 (2023): Jurnal Farmasetis: November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i4.1818

Abstract

Diabetes Mellitus menjadi penyebab kematian keempat di Indonesia. Oleh karena itu pengendalian penyakit ini memerlukan manajemen pengobatan yang aman. Pengobatan Diabetes Mellitus dilakukan untuk mengendalikan kadar glukosa yang tinggi pada darah. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan pencegahan mengunakan pengobatan alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ekstrak daun sirsak (Annona muricata liin) mampu menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes Mellitus. Penelitian ini menggunakan metode Quasy Experiment dengan menggunakan pendekatan One Group Pre-Post-Test Design. Teknik pengambilan sampel purposive menggunakan 10 orang.  Alat ukur gluko test digital easy touch. Ekstrak daun sirsak yang diberikan adalah tiga kali satu kapsul setiap hari sesudah makan. Terapi berlangsung selama satu minggu, dan diakhiri dengan pengujian glukosa darah digital Easy Touch. Data dianalisis dengan mengunakan uji Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan p=0,00 dengan perbedaan rerata (means difference) sebesar 164,4 dan nilai IK 95 % adalah 146,7 sd 179,93.Hasil penelitian ini menunjukkan potensi ekstrak daun sirsak pada pengendalian glukosa darah pada pasien diabetes mellitus. Diharapkan ekstrak daun sirsak dapat digunakan sebagai obat herbal holistik untuk pengobatan pendamping pasien diabetes mellitus.  
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Puskesmas: Literature Review Setiawan, David; Mawarti, Herin; Nasrudin, Nasrudin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i2.3541

Abstract

Kepuasan kerja merupakan salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas pegawai, termasuk perawat di Puskesmas. Pengelolaan kepuasan kerja akan tepat sasaran jika diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan mengulas dan menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat Puskesmas serta pengelompokan faktor-faktor tersebut. Artikel ini merupakan Literature review untuk menganalisis artikel yang berfokus pada pembahasan kepuasan kerja perawat.  Pencarian dalam database dari  sumber data: Google Scholar, Science Direct, Pubmed, ProQuest dan  Perpusnas. Kata kunci “factor” AND “job satisfaction” AND “nurse” AND “primary healthcare”untuk literatur yang diterbitkan antara Januari 2021 hingga Juni 2024. Sebanyak Data disusun, diringkas dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Jumlah studi yang memenuhi kriteria inklusi dari 41 artikel yang eligible didapatkan 12 artikel.  Selanjutnya artikel dianalisis untuk mengali data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kinerja perawat di puskesmas; yaitu faktor gaji, insentif, tunjangan dan kompensasi ,faktor lingkungan kerja, adanya promosi jabatan dan peluang pengembangan karir, tunjangan di luar gaji, rekan kerja, beban kerja, pengawasan dari atasan, motivasi, tanggungjawab, keselamatan dan kesehatan kerja, kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, tipe puskesmas, status kepegawaian, jenis kelamin, usia dan status kewarganegaraan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat puskesmas dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Prioritisation of Problems in Public Health Programme Planning Using The Difficulty Usefulness Method: Scoping Review Sukartini , Binti; Zakaria, Achmad; Sutedja, Ade Armada; Mawarti, Herin
Jurnal Kesehatan Vol 15 No 3 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v15i3.4738

Abstract

The difficulty-usefulness method is not widely known as a prioritization method. Some researchers have used this method in prioritization, but no researcher has reviewed the difficulty-usefulness method, the elements used, or the development of this method. This scoping review examines the difficulty-usefulness method in priority setting, the elements used, and the development of this method. This scoping review follows the five-stage framework of Arksey and O'Malley. A database search used keywords for literature published between January 2014 and June 2024. Data were organized, summarized, and presented in tables based on various themes. Eight studies were reviewed that utilized the difficulty-usefulness method in improving e-learning activities, preventing pesticide usage risks, selecting contraceptive methods, determining healthy family indicators, and determining community-based disaster preparedness parameters. The elements used in priority setting were aligned with the activities or issues to be improved or enhanced. These elements were determined through focus group discussions (FGD) and previous research results. The development of the difficulty-usefulness method has been carried out by several researchers, including the arrangement of elements in a pyramid structure, weighting attributes, and grouping elements into quadrants. The effectiveness of the difficulty-usefulness method has not yet been assessed, and there is still significant potential for further development.
Empowering Mothers And Facilitators Of Girls' Schools In Preparing Healthy Brides And Stunting-Free Generations In Kedung Betik Village, Kesamben, Jombang: Pemberdayaan Ibu Dan Fasilitator Sekolah Perempuan Dalam Mempersiapkan Calon Pengantin Sehat Dan Generasi Bebas Stunting Di Desa Kedung Betik, Kesamben, Jombang Hasyim, Masruroh; Herin Mawarti; Nur Ulwiyah; Pujiani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): JPM SEPTEMBER 2024
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v10i2.2345

Abstract

Pernikahan anak meningkatkan risiko stunting akibat kehamilan dini dan kurangnya pengetahuan serta akses gizi yang memadai.  Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi komprehensif kepada fasilitator dan peserta sekolah perempuan dalam mempersiapkan calon pengantin yang sehat, mandiri, dan siap menghadapi kehidupan pernikahan. Edukasi yang diberikan meliputi kesehatan reproduksi, Gizi remaja, balita, kesiapan fisik dan mental calon pengantin serta pendidikan karakter. Metode yang digunakan adalah sosialisasi,  pendampingan dan evaluasi, dan keberlanjutan program. Hasil pelaksanaan pengabdian ini adalah kegiatan sekolah perempuan Amanah yang telah terbentuk mempunyai aktifitas pembelajaran dan sebanyak 34 peserta sekolah perempuan yang terdiri dari fasilitator dan peserta sekolah mengalami peningkatan pengetahuan.  Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan perempuan dalam menghadapi pernikahan dengan lebih matang dan bertanggung jawab, sehingga mampu mewujudkan keluarga yang harmonis dan berkualitas dan menjadikan desa kedung betik bebas Stunting. Rekomendasi dari pengabdian masyarakat ini Sekolah Perempuan Amanah berjalan berkelanjutan dengan terciptanya kurikulum sebagai panduan pembelajaran