Claim Missing Document
Check
Articles

KANDUNGAN KIMIA DAN POTENSI BEBERAPA JENIS TEPUNG UBI JALAR PADA PEMBUATAN ROTI Rahmawati, Arisna; Supartono, Supartono; Cahyono, Edy
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v4i1.4757

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kimia tepung ubi jalar (variasi jenis ubi jalar) dan mengaplikasikan dalam pembuatan roti tawar. Kandungan kimia yang ditentukan dalam penelitian ini meliputi kadar air, kadar abu, protein, zat besi (Fe), seng (Zn), dan total karoten dan dibandingkan dengan SNI tepung terigu. Hasil perhitungan didapatkan bahwa kadar air, dan kadar abu, zat besi yang didapat masih memenuhi SNI tepung terigu, tetapi pada kadar protein, seng belum dapat memenuhi SNI tepung terigu. Roti tawar dibuat dengan komposisi campuran tepung terigu dan tepung ubi jalar baik putih, ungu maupun kuning 80:20. Kualitas roti tawar tersebut diketahui dengan menguji kadar air, kadar abu, serat kasar dan uji organoleptik. Berdasarkan uji organoleptik roti tawar yang paling disukai panelis adalah roti tawar ubi jalar putih. Hasil perhitungan kadar air, abu pada roti tawar ubi jalar masih memenuhi SNI, sehingga layak dikonsumsi.
ANALISIS RASIO KADAR AMILOSA/AMILOPEKTIN DALAM AMILUM DARI BEBERAPA JENIS UMBI Pramesti, Henny Ayu; Siadi, Kusoro; Cahyono, Edy
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v4i1.4761

Abstract

Rasio amilosa/amilopektin dalam amilum sangat menentukan aplikasi-nya dalam industri dan sangat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Pada proses pembuatan tepung rasio amilosa dan amilopektin sangat diperhatikan untuk mendapatkan kualitas tepung dengan tekstur yang lebih bagus. Penelitian dilakukan untuk menganalisis rasio amilosa/amilopektin pada amilum yang terdapat dalam beberapa jenis umbi.Sampel amilum umbi yang digunakan yaitu ubi kayu, ubi jalardan suweg. Dalam penelitian ini dilakukan preparasi sampel dengan mengekstraksi amilum, kemudian menentukan kadar amilum dengan metode hidrolisis asam, sehingga didapatkan hasil kadar amilum ubi kayu sebesar 87,95%, kadar amilum ubi jalar sebesar 84,89% dan amilum suweg sebesar 83,86%.Analisis kadar amilosa dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Kadar amilopektin ditentukan dari hasil selisih antara kadar amilum dan kadar amilosa.Hasil analisis rasio amilosa/amilopektin dalam amilum ubi kayu  sebesar 36% : 51,95%,  amilum ubi jalar sebesar 31,86% : 53,03%dan amilum suweg sebesar 24,91 % : 58,95%.
PEMISAHAN SITRONELAL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM DENGAN FASA DIAM SIKLODEKSTRIN TERASETILASI Setyaningrum, Murtiyanti; Cahyono, Edy
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v5i2.9187

Abstract

Pemisahan senyawa kiral telah menjadi perbincangan besar didunia penelitian. Senyawa kiral memiliki pasangan enantiomer dengan efek samping yang berbeda. Melihat kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian tentang pemisahan senyawa kiral (sitronelal) dengan menggunakan kromatografi kolom dengan fasa diam siklodekstrin terasetilasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemisahan senyawa kiral menggunakan kromatografi kolom dengan fasa diam siklodekstrin terasetilasi. Reaksi asetilasi siklodekstrin dengan anhidrida asam asetat selama 36 jam. Hasil reaksi asetilasi dianalisis dengan FTIR untuk mengetahui gugus fungsi. Siklodekstrin terasetilasi digunakan sebagai fasa diam. Pemisahan sitronelal dilakukan dengan eluen yang telah ditentukan dengan KLT yaitu toluen : etil asetat (12:0,1) sehingga diperoleh isolat F1 dari hasil penggabungan beberapa fraksi. Analisis terhadap isolat F1 dilakukan menggunakan GC. Kromatogram GC isolat F1 menunjukkan presentase sitronelal 86,77 %. Dilakukan perbandingan dengan silica gel sebagai fasa diam untuk kromatografi kolom. Kromatogram GC menunjukkan presentase sitronelal sebanyak 80,91 %. Hasil Analisis perlu dilanjutkan dengan GC-kolom kiral untuk mengetahui terpisahnya senyawa kiral.
Uji Aktivitas Patchouli dan 1,8-Sineol sebagai Antifungi Trichophyton rubrum Romawati, Carolina; Cahyono, Edy; Wijayati, Nanik
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v6i3.15680

Abstract

Patchouli alkohol merupakan senyawa yang diisolasi dari minyak nilam dan mempunyai aktivitas biologi sebagai antifungi. Sedangkan 1,8-sineol merupakan senyawa yang diisolasi dari minyak kayu putih dan juga memiliki aktivitas sebagai antifungi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kadar patchouli alkohol dan 1,8-sineol dari destilasi fraksinasi pada minyak nilam dan minyak kayu putih serta mengetahui aktivitasnya sebagai antifungi Trichophyton rubrum. Identifikasi komponen dan kadar senyawa aktif pada minyak nilam dan minyak kayu putih dilakukan dengan menggunakan GC-MS. Kadar patchouli alkohol dan 1,8-sineol hasil isolasi dianalisis menggunakan GC. Kadar patchouli alkohol dan 1,8-sineol hasil isolasi sebesar 34,96% dan 88,79%, hasil isolasi dianalisis menggunakan FT-IR untuk mengetahui gugus fungsi. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi perforasi, hasil daya hambat terbesar diameter 15,00 mm pada waktu 24 jam dan diameter 16,50 mm pada waktu 48 jam pada campuran senyawa 1,8-sineol dan patchouli alkohol dengan perbandingan 2:1.
Perbandingan Daya Antibakteri Ekstrak dan Minyak Piper betle L. terhadap Bakteri Streptococcus mutans Pangesti, Rizki Dwi; Cahyono, Edy; Kusumo, Ersanghono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v6i3.16898

Abstract

Piper betle has been known as against gram positif and gram negatif bacterial including Streptococcus mutans. S. mutans is the main cause of periodental desease. The purpose of this study is to compare antibacterial power between extract and piper betle oil against S. mutans. Amoxcicilin is used as positive control and ethanol 96% for the negative one. The result show that piper betle oil is more effective than its extract against S. mutans. to know the chemical component Piper betle oil analys by GC-MS while extract screen by fitochemical. Then piper betle oil distillation fractionation was done to produce fraction I, fraction II and fraction III. Each fraction beeing tested antibacterial and analysing by GC. Second fraction is more potential to be antibacterial because it has chavicol compounds (15.039%) which is the one of the phenol group that stronger than the other phenol
Isolasi dan Uji Antioksidan Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) pada Minyak Goreng Curah Widayani, Anis; Cahyono, Edy; Harjono, Harjono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v7i3.22610

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan minyak atsiri sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) pada minyak goreng curah. BHT digunakan sebagai pembanding. Minyak atsiri daun sirih merah dianalisis GC-MS untuk mengetahui komponen penyusun minyak. Hasil uji aktivitas antioksidan minyak atsiri daun sirih merah menunjukkan bahwa minyak atsiri daun sirih merah termasuk antioksidan sedang dengan nilai IC50 136,947 mg/mL. Aktivitas antioksidan minyak atsiri daun sirih merah dalam minyak goreng curah ditunjukkan dengan data persen inhibisi dan kualitas minyak goreng curah ditunjukkan dengan data angka asm lemak bebas.
Validasi Metode Penetapan Kuantitatif Metanol dalam Urin Menggunakan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector Mariana, Elyta; Cahyono, Edy; Rahayu, Endah Fitriani; Nurcahyo, Bowo
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v7i3.25608

Abstract

Telah dilakukan uji validitas terhadap tiga metode preparasi analisis metanol dalam urin dengan distilasi, ekstraksi cair-cair dan ekstraksi fase padat menggunakan gas chromatography. Metode gas chromatography-flame ionization detector (GC-FID) dapat digunakan untuk menentukan kadar metanol dalam urin. Pada uji validasi ditambahkan standar internal propanol. Uji validitas yang yang dilakukan meliputi uji linearitas, akurasi, presisi serta penentuan limit of detection (LoD) dan limit of quantitation (LoQ). Linearitas kurva standar dengan GC-FID diperoleh sebesar 0,9998 dengan nilai LoD sebesar 0,0743% dan nilai LoQ sebesar 0,2477%. Uji akurasi dilakukan dengan menghitung persen recovery yaitu 95,56% untuk metode distilasi, 62,40% untuk metode ekstraksi cair-cair dan 66,55% untuk metode ekstraksi fase padat. Hasil uji presisi dengan metode distilasi diperoleh %RSD sebesar 2,03%. Sedangkan %RSD metode ekstraksi cair-cair 3,00% dan 6,77% dengan ekstraksi fase padat. Berdasarkan hasil analisis uji validitas disimpulkan bahwa metode distilasi lebih baik daripada metode ekstraksi cair-cair dan ekstraksi fase padat.
Optimasi Penentuan Kadar Metanol dalam Darah Menggunakan Gas Chromatography Rizalina, Hartias; Cahyono, Edy; Mursiti, Sri; Nurcahyo, Bowo; Supartono, Supartono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v7i3.26299

Abstract

Pemeriksaan keracunan metanol di dalam tubuh dalam dunia forensik perlu dilakukan dengan preparasi yang cepat, tepat dan akurat melihat sampel yang didapatkan jumlahnya sangat terbatas. Penentuan metanol di dalam tubuh seperti darah dapat dianalisis menggunakan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector (GC-FID), sebelum dianalisis sampel darah perlu dipreparasi untuk menghilangkan pengotor oleh karena itu pemilihan metode preparasi yang cepat dan tepat perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preparasi yang paling tepat, cepat, dan akurat, dalam mencapai tujuan tersebut dikaji berbagai jenis metode preparasi sampel yaitu metode distilasi, ekstraksi cair-cair, dan ekstraksi fase padat. Uji validitas dilakukan untuk membuktikan keandalan suatu prosedur yang digunakan dengan beberapa parameter yaitu akurasi, presisi, dan linearitas. Berdasarkan nilai linearitas, LoD dan LoQ, uji akurasi dilakukan dengan menghitung %recovery dan uji presisi dengan metode repeatability didapatkan hasil yang paling tepat dan akurat yaitu pada metode distilasi. Demikian menunjukkan bahwa akurasi dan presisi dari metode distilasi lebih baik dibandingkan metode ekstraksi cair-cair dan ekstraksi fase padat. Oleh karena itu metode distilasi lebih tepat digunakan untuk menentukan kadar metanol dalam darah menggunakan GC-FID.
Sintesis Nanopartikel Emas dengan Bioreduktor Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Marfina, Apriza; Cahyono, Edy; Mursiti, Sri; Harjono, Harjono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v8i2.28658

Abstract

Absrak Nanoteknologi diaplikasikan secara luas di bidang sains dan teknologi dengan tingkat molekul dalam skala normalnya 1-100 nm. Pegunaan tumbuhan sebagai bioreduktor dalam green synthesis nanopartikel berhubungan dengan kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan. Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang mudah menguap (volatil).Komponen utama minyak atsiri kayu manis adalah sinamaldehida merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsi aldehida dan alkena terkonjugasi cincin benzena. Penelitian ini bertujuan untuk kemampuan bioreduktor dalam mensintesis nanopartikel emas dan karakteristik nanopartikel emas. Minyak kayu manis diperoleh melalui proses destilasi uap air. Nanopartikel emas disintesis dengan pendekatan green synthesis, dengan cara mereduksi HAuCl4 berbagai konsentrasi dengan bioreduktor. Hasil analisis GC-MS minyak kayu manis diperoleh kadar sinamaldehid sebanyak 49,61%. Hasil analisis FTIR pada minyak atsiri kayu manis menunjukkan adanya gugus CHO aldehida pada pita serapan 2820,1 cm-1, 2743,54 cm-1, gugus C=C alkena pada pita serapan 1676,91cm-1, 1577,12 cm-1, hal ini menunjukkan adanya senyawa sinamaldehida. Nanopartikel emas yang dikarakterisasi menggunakan PSA memiliki ukuran partikel sebesar 140 nm dan ukuran nilai PI sebesar 0,315. Abstract Nanotechnology is widely applied in the fields of science and technology with molecular levels in the normal scale of 1-100 nm. The use of plants as bioreductors in green synthesis nanoparticles is related to the content of secondary metabolites which have antioxidant activity. Essential oil is one of the volatile secondary metabolites (volatiles). The main component of cinnamon essential oil is cinnamaldehyde, a compound that has a functional group of aldehydes and a benzene ring conjugated alkene. This study aims at the ability of bioreductors to synthesize gold nanoparticles and the characteristics of gold nanoparticles. Cinnamon oil is obtained through a steam distillation process. Gold nanoparticles are synthesized with the green synthesis approach, by reducing HAuCl4 various concentrations with the bioructor. The results of GC-MS cinnamon oil obtained 49,61% cinnamaldehyde. The results of FTIR analysis on cinnamon essential oil showed CHO aldehyde group on absorption band 2820,1 cm-1, 2743,54 cm-1, group C = C alkene on absorption band 1676,91cm-1, 1577,12 cm-1 , this indicates the presence of cinnamaldehyde compounds. Gold nanoparticles characterized using PSA have a particle size of 140 nm and a PI value of 0.315.
Identifikasi Senyawa Minyak Daun Kari (Murraya koenigii) dan Kajian Reaksi Oksidasinya dengan KMnO4 Septiyaningsih, Tri; Cahyono, Edy; Wijayati, Nanik
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v8i3.30346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa pada daun kari dan kajian reaksi oksidasi minyak daun kari (Murraya koenigii L.) menggunakan oksidator KMnO4. Reaksi oksidasi dilakukan pada temperatur 25, 45 dan 65oC berlangsung selama 30; 60; 90; 120; dan 150 menit. Metode penelitian yang dilakukan dimulai dengan isolasi minyak menggunakan penyulingan destilasi uap dan air kemudian dilakukan identifikasi kandungan menggunakan gas chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) dan Fourier Transform Infra Red (FT-IR), selanjutnya dilakukan reaksi oksidasi minyak daun kari dengan KMnO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak daun kari mengandung senyawa golongan terpenoid. Hasil isolasi didapatkan 25 senyawa yang terkandung dalam minyak daun kari. Komponen utamanya yaitu kariofilena (38,92%), α-pinena (19,10%), β-felandrena (8,91%), α-humulena (7,13%) dan germakrena (6,51%). Hasil reaksi oksidasi minyak daun kari terdapat 63 senyawa hasil. Senyawa klovena dan α-terpinena merupakan hasil reaksi yang paling merujuk untuk di analisis lebih lanjut. Klovena diduga berasal dari reaksi oksidasi kariofilena sedangkan α-terpinena diduga merupakan produk isomerisasi α-pinena. The aim of this study was to identify compounds in curry leaves and study the oxidation reaction of curry leaf oil (Murraya koenigii L.) using KMnO4 oxidizing agents. The oxidation reaction is carried out at temperatures 25, 45 and 65oC for 30; 60; 90; 120; and 150 minutes. The research method was carried out starting with oil isolation using steam and water distillation distillation then identification of the content using gas chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) and Fourier Transform Infra Red (FT-IR), then oxidation of curry leaf oil with KMnO4. The results showed that curry leaf oil contained terpenoid compounds. The results of isolation obtained 25 compounds contained in curry leaf oil. The main components are caryophyllene (38.92%), α-pinene (19.10%), β-phellandrene (8.91%), α-humulene (7.13%) and germacrene (6.51%). The results of the curry leaf oil oxidation reaction found 63 compounds. clovene and α-terpinene compounds are the reaction products that most refer to further analysis. clovena is thought to originate from the caryophyllene oxidation reaction whereas α-terpinene is thought to be an α-pinene isomerization product.
Co-Authors - Jumaeri A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achmad Binadj, Achmad Aden Dhana Rizkita Aditya Marianti Agustina, Diah Tria Ahmad Minanur Rohim Alighiri, Dante Aminuyati Ani Rusilowati Ani Rusiolwati Anisa, Rizqi Annisa, Riska Nurfirda Ardi Hermawan, Ardi Ardi Soesilo Wibowo Arfilia Wijayanti Arif Fradina, Rizkyana Arisna Rahmawati, Arisna Arofah, Barorotul Ulfah Asmaul Husna Asna, Ainuz Zahroh Asrizal Wahdan Wilsa Astuti, Fiki Kusuma Avelisia Kusumawati, Avelisia Aziz Rizqi Pratama, Muhammad Azizah, Yuni Nur Bambang Subali Budi Naini Mindyarto, Budi Naini Budiarti, Santi Cepi Kurniawan Dewi Selvia Fardhyanti Dian Kumala Sari, Dian Kumala Didi Nur Jamaludin Dirmanto, Agus Doni Setiawan Duong, Nguyen Thuy Dwi Novieta, Intan Dyah Rini Indriyanti E. Suwarsi Eko Budi Susatyo Eli Trisnowati Ellianawati, Ellianawati Endang Susilaningsih Ersanghono Kusuma Ersanghono Kusumo, Ersanghono Evalisa Apriliani, Evalisa F Widhi Mahatmanti Faiz Mudhofir Fianti Fianti, Fianti Fitriani Fitriani Fourniyati, Indang Retno Gema Arief Wicaksana, Gema Arief Hanifa, Deska Aisyia Harjito Harjito - Harjono Harjono Harno Dwi Pranowo Harno Dwi Pranowo Harno Dwi Pranowo Henny Ayu Pramesti, Henny Ayu Ida Maesyaroh, Ida Indah Urwatin Wusqo Indri Saputri, Indri Islamiyah, Anisalia Nur Julianto Pratomo, Julianto Kasmadi Imam Supardi Kasmui Kasmui Kusoro Siadi Laela Rahma Agustin Latifah - M Hidayatur Rohman M. Muchalal Madayanti Khomsyatun, Madayanti Marfina, Apriza Mariana, Elyta Mariana, Elyta Marliani, Lia Marliani Lia Merlianita, Ditha Mubarak, Syarifatul Muchalal Muchalal Muchalal Muchalal Murbangun Nuswowati Murtiyanti Setyaningrum, Murtiyanti Nanik Wijayati Natanael Natanael, Natanael Niasri, Niasri Nico Aditya Wijaya Noer Hayati Lestari Nofal, Agus Noor Malikhah Muazizah, Noor Malikhah Nuni Widiarti Nur Amalia Afiyanti, Nur Amalia Nurcahyo, Bowo Nurcahyo, Bowo Nurkaromah Dwidayati, Nurkaromah Nurul Hanifah P Parmin Pangesti, Rizki Dwi Pangesti, Rizki Dwi Parmin - Parmin Parmin Priyosetyoko Priyosetyoko, Priyosetyoko Putut Marwoto Qori Agussuryani Rahayu, Endah Fitriani Rahayu, Noviana Sri Ratnawati Kusuma Ningsih Retno Sri Iswari Ribka Wahyuningrum, Ribka Riyanti . Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Rizalina, Hartias Rizalina, Hartias Rizka Rida Utami Rizkita, Aden Dhana Rochmad - Rofiq, Eka Ahmad Rokhmaniyah Rokhmaniyah, Rokhmaniyah Romawati, Carolina Romawati, Carolina Rudiyanto pakiz, Rudiyanto Rusdiyana Rusdiyana S Mursiti S Sulhadi S. B. Waluya, S. B. Saiful Ridlo Saptorini Saptorini, Saptorini Sarwi Sarwi Sarwi Sarwi Sarwi Sarwi Septiyaningsih, Tri Sigit Priatmoko Sigit Saptono Siti Fathonah Siti Fatimah Soeprodjo - Solly Aryza Sri Haryani Sri Haryani Sri Haryani Sri Jumini Sri Kadarwati Sri Mursiti Sri Mursiti Sri Nurhayati Sri Wahyuni Suci Fajariah, Eka Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sulistiyanti, Irma Supartono - Supranowo Supranowo Sutikno Madnasri Syafaatunniyah, Syafaatunniyah Syafaatunniyah, Syafaatunniyah Syafi'i, Imam Syaifuddin Syaifuddin Tjahyo Subroto, Tjahyo Triastuti Sulistyaningsih Triyono Triyono Triyono Triyono Triyono Triyono Ulung Aggraito, Yustinus Umi Rahmawati,, Umi Uswatun Kasanah, Uswatun Van, Ngoc Chau Vita Fitria Ningrum Vita Fitria Ningrum Widayani, Anis Widayani, Anis Wiyanto - Wiyanto Wiyanto Woro Sumarni Yuliana Putri Yuliyati, Tri Budi Yunita, Wulansari Zaenuri Mastur