Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PADA CAECUM PUYUH (Coturnix japonica) Annisah putri Ananda Nasution; Erina Erina; Darmawi Darmawi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.308 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.5470

Abstract

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PADA CAECUM BURUNG PUYUH (Coturnix japonica )  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri asam laktat (BAL) pada caecum puyuh (Coturnix japonica). Sampel yang digunakan adalah ± 1 gram isi caecum dari 6 ekor puyuh yang terdiri dari tiga ekor puyuh jantan dan tiga ekor puyuh betina. Penghitungan total koloni bakteri dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC). Bakteri di tanam pada media MRSA (De Man Rogosa Sharpe Agar) dengan metode spread plate (cawan sebar) setelah dilakukan pengenceran desimal dengan pengenceran 10-1-10-7. Koloni yang tumbuh diamati morfologi koloninya (warna, bentuk, pinggiran, diameter koloni dan elavasi) selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah BAL, pada caecum puyuh jantan adalah 3,06x107 CFU/ml sedangkan pada puyuh betina adalah 21,4 x106 CFU/ml. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah bakteri asam laktat (BAL) pada puyuh jantan lebih tinggi dibandingkan pada puyu  h betina. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jumlah BAL pada puyuh jantan lebih banyak dari pada puyuh betina.The Amount Of Lactic  Acid Bacteria (LAB) In Caecum Of The Quail’s (Coturnix japonica)                                             ABSTRACTThis research was concluted to count the total of lactic acid bacteria in the caecum of quail’s. About 1 gram of fluid from the caecum of three male and three female quail’s were used for this study. The total of lactic acid bacteria in caecum count based on total plate count (TPC) method. The bacteria are inconculated in MRSA(De Man Rogosa Sharpe Agar) with spread plate method after serial dilution dilution (10-1-10-7) were prepared. Colony that grow in MRSA were examined for morfology colony and Gram’s stain. The result show the total of lactic acid bacteria in male quail’s is 3,06 x107CFU/ml and in female quail’s is 21,4 x106 CFU/ml. In conclution, the total colony of lactic acid bacteria of male quail’s is higher than in female quail’s.  
SURVEI PENGETAHUAN DAN SIKAP PEMILIK RUMAH MAKAN TERHADAP RANTAI PENGOLAHAN DAGING AYAM DI BANDA ACEH (Survey of Knowledge and Attitude of Restaurant Owners on Chicken Processing Chain in Banda Aceh) laras berlian xarolin; razali razali; ismail ismail; rastina rastina; Muhammad jalaluddin; darmawi darmawi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 2 (2017): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.767 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i2.2893

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengetahuan dan sikap pemilik rumah makan terhadap rantai pengolahan daging ayam di Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di beberapa rumah makan di Banda Aceh. Penelitian dilakukan dalam bentuk survei lapangan dengan mewawancarai responden menggunakan kuesioner terstruktur. Responden dipilih secara proporsional terhadap pemilik rumah makan di Banda Aceh. Kriteria responden meliputi berumur ≥ 20 tahun, pemilik rumah makan yang menjual olahan daging ayam, rumah makan dengan kebutuhan daging ayamnya ≥ 20 ekor/hari dan pemilik rumah makan di lokasi penelitian. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian terhadap 45 responden menunjukkan bahwa pengetahuan pemilik rumah makan terhadap rantai pengolahan daging ayam tergolong baik, namun sikap pemilik rumah makan terhadap rantai pengolahan daging ayam tergolong kurang baik, karena 22,22% responden menggunakan alat potong (pisau) yang sama dengan sayuran, serta 48,89% responden tidak mencuci tangan sebelum mengolah daging ayam.Kata kunci : pengetahuan, sikap, pemilik rumah makan, daging ayam, rantai pengolahan.ABSTRACT This study was aims to determine the knowledge and attitude of restaurant owners on chicken meat processing chain in Banda Aceh. This study was conducted in January 2017 in several restaurants in Banda Aceh. This research was conducted in the form of a field survey by interviewing respondents using a structured questionnaire. Respondents were selected proportionally which is restaurant owners in Banda Aceh. The criteria of respondents were aged ≥ 20 years, restaurant owners who sell chicken, restaurants that needs ≥ 20 chicken / day and restaurant owners in the study site. Data were analyzed descriptively. The results of 45 respondent shows that the knowledge of restaurant owners on chicken meat processing chain is quite good, but the majority of owners attitude towards chicken meat processing chain relatively poor because 22,22% of respondents using the same knife with vegetables and 48,89% of respondents do not wash their hands before treating chicken meat.Keyword : knowledge, attitude, restaurant owners, chicken meat, processing chain.
isolasi dan identifikasi bakteri gram negatif pada ambing sapi aceh rina dwita; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Abdullah Hamzah
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 4 (2018): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.554 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i4.9015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Gram negatif pada ambing sapi aceh, dengan mengisolasi bakteri yang berasal dari 10 swab ambing sapi aceh yang tumbuh pada media NB, media Mac Conkey, SSA dan PAB. Selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram, pengamatan morfologi koloni dan uji biokimia. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan 3 bakteri. Bakteri A merupakan  Shigella boydii dengan ciri berbentuk batang, koloni berwarna kuning pada media SSA, tembus cahaya, mampu memecahkan asam amino triptofan, hanya mampu menurunkan pH menjadi asam, memfermentasikan manitol dan dubius pada fermentasi sukrosa. Bakteri B merupakan Enterobacter cloacae dengan ciri berbentuk batang, koloni berwarna merah muda pada media SSA, berflagel, hanya mampu meningkatkan pH menjadi basa, memfermentasikan gula (manitol, laktosa dan sukrosa). Bakteri C merupakan Enterobacter aerogenes dengan ciri berbentuk batang, koloni berwarna putih pada media PAB, berflagel, hanya mampu meningkatkan pH menjadi basa dan memfermentasikan gula (manitol dan sukrosa). Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan Tabel Cowan and Steel’s (1993) didapatkan bakteri dengan spesies : Shigella boydii, Enterobacter cloacae dan Enterobacter aerogenes.This study aims to identify Gram negative bacteria on aceh cow udders, by isolating bacteria from 10 growing aceh cow udder swabs on Nutrient Broth media, Mac Conkey, SSA and PAB media. Then Gram staining is done, morphological observations of colonies and biochemical tests. The results were obtained 3 bacteria. Bacteria A is Shigella boydii with trunk shaped, yellow colony on SSA media, translucent, able to break tryptophan amino acids, only capable decreases pH to acid, ferments mannitol and dubius in sucrose fermentation. Bacteria B is Enterobacter cloacae with trunk shaped, colored colonies pink on SSA media, flaked, only able to increase pH to alkaline, ferment sugar (mannitol, lactose and sucrose). Bacteria C is Enterobacter aerogenes with a rod-shaped characteristic, white colony on PAB media, flaked, only able to increase pH to become alkaline and ferment sugar (mannitol and sucrose). The conclusion of this study is based on Cowan and Steel’s Table (1993) bacteria found with species: Shigella boydii, Enterobacter cloacae and Enterobacter aerogenes.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Micrococcus luteus dan Staphylococcus epidermidis pada Ambing Sapi Aceh (Isolation and Identification Micrococcus luteus and Staphylococcus epidermidis Bacteria on the Udder of Aceh Cattle) Usma Aulia; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Fakhrurrazi Fakhrurrazi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 2 (2022): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i2.8630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Micrococcus luteus dan Staphylococcus epidermidis pada ambing sapi aceh. Penelitian ini menggunakan metode Carter yang dianalisis secara deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 10 ambing sapi aceh yang terdapat di UPT Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Kode sampel dibuat berdasarkan nomor yang terdapat pada telinga sapi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan swab steril, kemudian dikultur dalam media nutrient broth (NB) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 °C. Selanjutnya dilakukan penanaman pada media selektif mannitol salt agar (MSA) dan media blood agar (BA) lalu diinkubasi kembali selama 24 jam dengan suhu 37 °C. Koloni bakteri yang tumbuh terpisah pada media MSA dan BA diamati morfologi koloni bakteri, pewarnaan Gram, uji katalase dan uji biokimia (manitol dan glukosa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel swab ambing diidentifikasi 3 isolat Micrococcus luteus dan 7 isolat Staphylococcus epidermidis. Kesimpulan penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus epidermidis lebih sering berada pada ambing sapi aceh dibandingkan dengan keberadaan Micrococcus luteus (The aims of this study was to isolate and identify Micrococcus luteus and Staphylococcus epidermidis bacteria on the udder of aceh cattle. This study used Carter method which analyzed descriptively. The samples used were 10 udder of aceh cattle at UPT Hewan Coba faculty of Veterinary of Syiah Kuala University. The samples code created based on the number tag on the cattle’s ear. The sample was taken from cattle’s udder by using sterile swab cultured in nutrient broth (NB) media and incubated for 24 hours at 37 °C. Furthermore, cultured in mannitol salt agar (MSA) media and blood agar (BA) media then re-incubated for 24 hours at 37 °C. Bacterial colonies that grew apart on MSA and BA media were observed the morphology of bacterial colonies, Gram stained, catalase test and biochemical test (mannitol and glucose). The result of this study indicated that from 10 samples, identified 3 samples are Micrococcus luteus and 7 samples are Staphylococcus epidermidis. The conclusions of this study was Staphylococcus epidermidis bacteria was more common on the udder of aceh cattle than Micrococcus luteus bacteria).
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus aureus PADA VAGINA SAPI ACEH (Isolation and Identification of Staphylococcus aureus Bacteria in Vagina of Aceh Cattle) siti hajar; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Al Azhar; Fakhrurrazi Fakhrurrarzi; Azhar Azhar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.04 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Staphylococcus aureus pada vagina sapi aceh. Penelitian menggunakan sampel berupa 10 swab vagina sapi aceh. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode Carter, spesimen untuk pemeriksaan bakteri berupa hasil swab vagina sapi aceh yang di ambil dengan menggunakan swab steril. Spesimen yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi nutrient broth (NB) sebagai media perkembangbiakan bakteri. Selanjutnya dilakukan isolasi pada media manitol salt agar (MSA) sebagai media selektif, identifikasi bakteri menggunakan pewarnaan Gram, uji katalase, uji hemolisa dan uji biokimia (manitol dan glukosa). Hasil penelitian melalui isolasi pada media manitol salt agar (MSA) adalah pertumbuhan koloni bakteri berwarna kuning keemasan, berwarna ungu pada pewarnaan Gram yang menandakan bakteri Gram positif, berbentuk kokus, uji katalase positif, uji hemolisa menghasilkan beta (β) hemolisis, dan mampu memfermentasi pada uji glukosa dan manitol. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dari 10 sampel swab vagina sapi aceh positif diisolasi dan diidentifikasi bakteri Staphylococcus aureus.This study was conducted to isolate and identify the Staphylococcus aureus bacteria in vagina of Aceh Cattle. This study used 10 swab vaginal samples from 10 female Aceh Cattle. Data obtained were analyzed descriptively using Carter method, the specimen of bacteria had taken by using sterile swab. The result of specimens were fed into a test tube containing nutrient broth (NB) as a bacterial growth media. Furthermore, the isolation was done on manitol salt agar (MSA) media as selective media, bacterial identification were used Gram staining, catalase test, and biokimia test (mannitol and glucose). The results of research through isolation on manitol salt agar (MSA) media was a golden yellow colony, had purple color in Gram stain that signified Gram positive bacteria, coccus-shaped, catalase test positive, produced beta (β) hemolysis in hemolysis test and able to ferment on glucose and mannitol tests. This research conclude that Staphylococcus aureus bacteria were positively identified from vaginal swabs of aceh cattle.
ISOLASI Salmonella sp PADA AIR TEMPAT PEMELIHARAAN KURA-KURA AMBON (Cuora amboinensis) (Isolation of Salmonella sp in the Rearing Water of Ambon Turtle (Cuora amboinensis)) Erina Erina; Amalia Sutriana; Darmawi Darmawi; Winaruddin Winaruddin; Sugito Sugito; Feby Fema Amzani Nasution
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.692 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10787

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri Salmonella sp pada air tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis). Sampel penelitian ini menggunakan  air yang berasal dari sumber air yang akan dimasukan ke tempat pemeliharan dan air dari tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diambil dari enam tempat pemeliharan. Penelitian ini menggunakan metode Carter. Sebanyak 1 ml air dari masing-masing sumber diambil dengan pipet steril dan diinokulasikan pada media SCB. Apabila warna SCB menjadi orange setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam maka akan dilanjutkan dengan penanaman pada media SSA. Koloni yang tumbuh pada media SSA diamati morfologi koloninya secara makroskopis. Untuk pengamatan secara mikroskopis maka dilakukan pewarnaan Gram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari keenam sampel air tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diteliti positif terdapat bakteri Salmonella sp. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Salmonella sp dapat diisolasi pada air yang diambil dari enam tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis).