Claim Missing Document
Check
Articles

Pembuatan Sabun Scrub Kopi sebagai Produk Souvenir Komoditas Lokal di Desa Kaliaren Kabupaten Kuningan Nining Nining; Yeni Yeni
Jurnal SOLMA Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.63 KB) | DOI: 10.29405/solma.v7i2.1427

Abstract

Peningkatan serapan kopi oleh industri merupakan strategi yang perlu dilakukan dalam memperluas diversifikasi produk kopi. Serapan kopi produksi Indonesia berkisar sekitar 35% dan sisanya masih diekspor. Desa Kaliaren merupakan salah satu desa di Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan yang wilayahnya banyak ditanami kopi. Selama ini, penjualaan kopi oleh para petani secara langsung hanya dalam kondisi segar. Oleh karena itu, perlu dilakukannya suatu usaha untuk memvariasikan produk olahan kopi setempat. Salah satu usaha tersebut adalah memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri memanfaatkan potensi daerahnya yaitu dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai wirausaha dan teknologi tepat guna proses pembuatan sabun scrub kopi yang dapat dijadikan produk souvenir komoditas lokal. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) Kegiatan PKM ini dapat meningkatkan motivasi usaha, kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna untuk mengolah komoditas lokal menjadi produk sabun scrub; (2) Peserta pelatihan kelompok ibu-ibu PKK dan KWT telah mengikuti serangkaian kegiatan pembuatan sabun scrub selanjutnya perlu dikembangkan kerjasama dengan pihak terkait untuk pengembangan bisnis sabun scrub ke depannya.
Penyuluhan Penggunaan Obat Rasional (POR) dalam Swamedikasi Kepada Masyarakat RW 18 Desa Cijengkol Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Nining Nining; Yeni Yeni
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v3i2.13781

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit, tanpa bantuan dari tenaga kesehatan. Penatalaksanaan yang irrasional dapat mengakibatkan berbagai kerugian seperti kesalahan pengobatan karena ketidaktepatan diagnosis sendiri; penggunaan obat tidak sesuai karena perolehan informasi yang salah dari media; pemborosan waktu dan biaya; dapat menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan seperti sensitivitas, alergi, efek samping atau resistensi. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat lingkungan RW 18 Desa Cijengkol Kabupaten Bekasi terutama para ibu mengenai obat yang rasional serta pemberian informasi Dagusibu (Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang obat) di lingkungan rumah tangga. Penyuluhan diberikan dengan metode ceramah interaktif. Efektifitas penyuluhan diuji dengan rancangan quasi eksperimental pre dan post design. Peserta diberi kuisioner pre-test, selanjutnya diberi intervensi penyuluhan dan terakhir diberikan kuisioner post-test. Hasil pengamatan kegiatan menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dan hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh pemberian penyuluhan dalam peningkatan pengetahuan mengenai penggunaan obat rasional (POR) dalam swamedikasi berdasarkan hasil uji t-berpasangan dan uji wilcoxon.
Kajian Literatur: Sediaan Suspensi Poliherbal (Bawang Putih, Jahe Merah, Lemon, Cuka Apel, Madu) sebagai Antihiperlipidemia Nining Nining; Fith Khaira Nursal
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9, No 1 (2022): J Sains Farm Klin 9(1), April 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.068 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.9.1.1-11.2022

Abstract

Hiperlipidemia menjadi suatu kondisi yang perlu diterapi untuk menghindari terbentuknya aterosklerosis dan menjadi penyakit kardiovaskular akut. Salah satu terapinya yaitu obat komplementer berupa poliherbal yang mengandung bawang putih, jahe merah, lemon, cuka apel, dan madu. Kontrol kualitas sediaan herbal menjadi sangat penting dan diperlukan untuk dilakukan agar khasiat bisa dicapai. Studi literatur ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai sediaan herbal yang mengandung poliherbal tersebut sebagai antihiperlipidemia serta berbagai pengujian dalam standarisasi sediaannya. Pencarian literatur dilakukan pada jurnal nasional dan internasional dengan mesin telusur Google, Google scholar, Pubmed, NCBI, Sciencedirect dan lainnya menggunakan kata kunci yang terkait. Literatur yang terkumpul dilakukan skrining dengan kriteria inklusi yaitu waktu terbit pada 2007-2021 dan penelusuran lanjutan dengan melihat secara manual pada referensi yang relevan. Berdasarkan kajian literatur yang diperoleh, sediaan campuran poliherbal ini memiliki efek antihiperlipidemia secara in vivo yang setara dengan simvastatin dengan mekanisme yang mirip. Masing-masing bahan memiliki kumpulan senyawa aktif yang berperan dalam efek antihiperlipidemia yang dapat dijadikan senyawa penanda. Informasi karakterisasi senyawa penanda tersebut bisa menjadi acuan dalam mempelajari stabilitasnya baik secara fisika maupun kimia. Maka dari itu, perlu dikaji lebih lanjut mengenai stabilitas campuran poliherbal ini agar dapat stabil lebih lama dan memberikan manfaat yang lebih luas di masyarakat.
Formulasi dan Uji Kestabilan Fisik Suspensi Poliherbal Bawang Putih, Jahe Merah dan Lemon Fith Khaira Nursal; Nining Nining; Dania Athaya Putri
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v7i3.56654

Abstract

Gangguan kardiovaskular merupakan penyakit dengan tingkat prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia, salah satunya adalah hiperlipidemia. Pengobatan dan pencegahannya dapat melalui konsumsi beberapa herbal, disamping penanganan medis berupa senyawa sintetis. Kombinasi bawang putih, jahe merah, dan lemon terbukti dapat berperan sebagai antihiperlipidemia, dan telah banyak dikonsumsi dalam bentuk cairan minuman. Stabilitas merupakan masalah yang sering muncul dalam sediaan cair. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula optimal suspensi poliherbal (bawang putih, jahe merah, dan lemon) dan melakukan uji kestabilan fisik sediaan formula optimal. Stabilitas sediaan menjadi parameter yang ditentukan sebagai standar persyaratan sediaan yang memenuhi kriteria. Susunan formula terdiri dari komponen tetap umbi jahe merah 2 g, bawang putih 1,5 g, dan cuka apel 1 g, serta komponen yang bervariasi yaitu hidroksi propil metilselulosa (HPMC) sebagai pengsuspensi, lemon, dan madu. Optimasi formula dilakukan dengan metode Box-Behnken Design dengan menentukan pengaruh faktor konsentrasi komponen suspensi (HPMC, madu, dan lemon) terhadap karakteristik fisik seperti pH, viskositas, volume sedimentasi, dan redispersibilitas. Hasil optimasi diperoleh komposisi HPMC 0,25%, lemon 0,2% dan madu 4,6%. Stabilitas fisik sediaan selama empat minggu pada tiga suhu (ruang, 25°C, dan 40°C) tidak mengalami perubahan organoleptis, pH rentang 4,20-4,49, dan viskositas dibawah 50 cps. Berdasarkan volume sedimentasi dan pengamatan redispersibilitas, sediaan masuk kategori yang mudah dituang. Penyimpanan dengan perbedaan suhu mempengaruhi nilai pH, namun tidak berbeda bermakna terhadap nilai viskositas.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PANGAN FUNGSIONAL TEH KASKARA KEPADA POKTAN SUKATANI DESA SUKAWANGI BOGOR Nining Nining; Yeni Yeni; Fith Khaira Nursal; Anisa Amalia
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.478 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i4.3361

Abstract

Sukatani is a farmer group in Sukawangi Village, Sukamakmur District, Bogor Regency, that requires assistance processing coffee peels. So far, coffee post-harvest technology has only focused on the fruit, while the peel, known as cascara, has been limited to animal feed or even thrown away. Cascara contains antioxidants, phenolic compounds and caffeine, which can potentially be used as a functional food for tea materials. Tea consumption is considered part of a balanced diet, enhancing the antioxidant and overall health status. Cascara processing can be an additional income for farmers, so applying appropriate technology to cascara is necessary. This service activity aims to design tea production using cascara and to diversify coffee products. Cascara is made into dried simplicia and powdered, then packaged in tea bags. This activity is carried out with the direct training tutoring method so that the response or target feedback can be obtained spontaneously and quickly. Activities evaluation is carried out to measure knowledge and achievement success. Statistically, there was an increase in the average score from the pretest (40.36) to the posttest (52.21) with a Sig. (2-tailed) 0.003 (< 0.05) using paired t-test. Thus, the evaluation results show a significant increase in knowledge of the activity target.
Potensi Limbah Kulit Biji Kopi dan Pemanfaatannya sebagai Produk Sabun Cair yang memiliki Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri: Potential of Coffee Bean Peel Residue and Its Use in a Liquid Soap with Antioxidant and Antibacterial Fith Khaira Nursal; Anisa Amalia; Supandi Supandi; Nining Nining; Yeni Yeni
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 6 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i6.4030

Abstract

Numerous coffee plantation workers are members of the Neglasari village farmer group, located in Sukawangi village, Bogor district. The problem frequently raised is coffee bean residue, which is typically discarded and provides an idea for the group to consider using it. This issue can be remedied by providing knowledge and direction regarding possible coffee bean husk residues. According to earlier studies, coffee bean skin includes polyphenols with potential antibacterial and antioxidant properties, allowing it to be formulated into skin-safe liquid soap solutions. Participants are productive-age men and female farmers with a constant motivation for entrepreneurship. Participants were provided with a direct explanation of the possibilities of coffee bean husk residue, followed by a short training on manufacturing liquid soap. Comparing the outcomes of the pre-test and post-test provided to participants is an indication of the activity's efficacy. Based on the collected results, it can conclude that the participant's comprehension of the presented material increased significantly (p < 0.05). It anticipated that the outcomes of this product development education and training would enable Farmer Group members to become home-based entrepreneurs.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN HERBAL RAMAH LINGKUNGAN DI KAMPUNG LOJI DESA GEKBRONG CIANJUR JAWA BARAT Nining Nining; Tahyatul Bariroh; Ristianti Azharita; Kori Yati; Fujianti Fujianti; Ema Dewanti; Agustin Yumita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11319

Abstract

ABSTRAKSabun herbal merupakan sabun yang diproduksi dari tanaman berkhasiat obat secara sederhana tanpa penambahan bahan sintetik atau bahan aditif lainnya. Kegiatan ini merupakan pelatihan dalam pembuatan sabun herbal yang ramah lingkungan kepada masyarakat Kampung Loji Desa Gekbrong Cianjur sebagai bagian yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Tematik Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2022. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan dalam pabrikasi produk sabun herbal dengan berbagai bahan aktif seperti kopi, teh hijau, dan sereh. Kegiatan ini dilakukan dengan metode observasi dan penyuluhan secara langsung dengan sasaran masyarakat Kampung Loji. Kegiatan diawali dengan pemberian materi mengenai sabun herbal ramah lingkungan dan dilanjutkan dengan simulasi pembuatan sabun herbal menggunakan variasi bahan aktif seperti teh hijau, kopi, dan sereh. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta terhadap teknologi pembuatan sabun herbal yang akan dipraktikkan dan keberhasilan capaian kegiatan. Peserta sangat antusias selama kegiatan berlangsung. Secara statistik, terdapat rata-rata peningkatan nilai dari pretest ke posttest sebanyak 12,00 poin (positive ranks) dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 (p-value ≤ 0,005) menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Dengan demikian, hasil evaluasi menunjukkan strategi pelatihan dalam kegiatan ini tepat untuk diterapkan dalam rangka meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pembuatan sabun herbal ramah lingkungan. Kata kunci: sabun herbal; ramah lingkungan; pengabdian masyarakat; kampung loji. ABSTRACTHerbal soaps are soaps that are produced from simple medicinal plants without the addition of synthetic ingredients or other additives. This activity is training in producing environmentally friendly herbal soap for the Loji community, Gekbrong Village, Cianjur, as an integrated part of the Thematic Student Real Work Lecture (KKNM) of the Faculty of Pharmacy and Science, UHAMKA in the Merdeka Campus Competition Program (PKKM) 2022. This activity applies direct observation and counselling methods with the Loji community target. This activity aims to impart knowledge and skills in producing herbal soap products with various active ingredients such as coffee, green tea, and lemongrass. The activity began with the educational delivery of environmentally friendly herbal soap. It continued with a simulation of producing herbal soap using various active ingredients such as green tea, coffee, and lemongrass. The evaluation was conducted to determine the extent of the participant's knowledge of the technology for producing herbal soap to be practiced and the success of the activities. Participants were very enthusiastic during the activity. Statistically, there is an average increase in scores from the pretest to the posttest of 12.00 points (positive ranks) with an Asymp value. Sig. (2-tailed) 0.000 (p-value 0.005) using the Wilcoxon Signed Ranks Test. Thus, the evaluation results indicate that the training strategy in this activity is appropriate to be applied to increase the participants' knowledge about producing environmentally friendly herbal soaps. Keywords: herbal soap; environmentally friendly; community dedication; loji village.
Workshop Pembuatan Detergen Cair dan Sabun Padat sebagai Pembelajaran Kimia Berbasis Praktikum di MAN 2 Kabupaten Bekasi Nining Nining; Yeni Yeni; Fith Khaira Nursal; Anisa Amalia; Ari Widayanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5893

Abstract

MAN 2 Kabupaten Bekasi terletak di Desa Cibening Kecamatan Setu. Jumlah ruang kelas di sekolah cukup memadai hanya saja belum lengkap dalam menunjang kegiatan belajar yang berbasis pengalaman kerja ilmiah. Ketidaklengkapan tersebut membatasi kegiatan pendidikan seperti dalam pembelajaran kimia. Selain itu, pembelajaran yang umumnya diberikan satu arah dapat menimbulkan turunnya minat siswa dalam belajar. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan berupa workshop pembuatan produk kimia terapan rumah tangga seperti deterjen cair dan sabun padat sebagai kegiatan pembelajaran kimia berbasis praktikum untuk meningkatkan partisipasi dan minat siswa sehingga mengubah pandangan internal siswa terhadap kimia. Pelatihan dilakukan dengan metode eksperimental dan simulasi dengan suasana yang menggembirakan untuk memaksimalkan penyampaian materi yang diberikan. Pengukuran pengetahuan dan keberhasilan capaian dilakukan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Selama proses pembuatan produk, siswa antusias dan berpartisipasi aktif dari awal hingga akhir kegiatan. Berdasarkan analisis statistik uji-t berpasangan, terdapat peningkatan pengetahuan secara signifikan (p<0,05) antara nilai rata-rata sebelum (30,4) dan sesudah (65,2) kegiatan. Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan adanya partisipasi aktif dan perbaikan pemahaman secara signifikan pada sasaran kegiatan.
Penyuluhan Pemilihan dan Penggunaan Kosmetika yang Tepat dan Aman di Kalangan Remaja Yeni Yeni; Nining Nining
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 6, No 4 (2023): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v6i4.9372

Abstract

Pada usia remaja, penggunaan kosmetika merupakan kebutuhan yang penting. Bahan kimia  dalam kosmetika belum tentu memberikan dampak yang sama pada semua konsumen. Beberapa kosmetika mengandung zat berbahaya, dan penggunaannya dalam kosmetika dilarang. Masalah yang dihadapi remaja dalam memilih dan menggunakan kosmetika mungkin karena kurangnya informasi tentang kosmetika yang tepat dan aman. Dalam penyuluhan ini, kami menjelaskan cara mengecek "KLIK" (Kemasan, Label, Izin edar dan Kadaluarsa) kosmetik dan memilih kosmetik yang benar dan aman. Peserta juga telah dijelaskan mengenai beberapa zat berbahaya yang mungkin ada di dalam kosmetika. Penyuluhan ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2021 dengan jumlah peserta 62 orang. Peserta diberikan pretest sebelum penyuluhan dan posttest setelah penyuluhan. Hasil pengujian menunjukkan ±13,4% peningkatan pengetahuan  remaja tentang  memilih dan menggunakan kosmetika yang tepat dan aman
Pengaruh ball milling pada dispersi padat ibuprofen dengan pembawa HPMC terhadap ukuran partikel dan kecepatan disolusi kapsul Nining Nining; Inding Gusmayadi; Febri Romansyah
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 7 Nomor 1 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v7i1.250

Abstract

One factor that greatly influences the active drug solubility is particle size. Ibuprofen is a non-steroidal anti-inflammatory that is poorly water-soluble, potentially slowing its drug dissolution. Milling is one way to reduce particle size and help to enhance drug dissolution. This research aims to study the milling process effect on the particle size of ibuprofen and the capsule dissolution rate. Micrometer-sized ibuprofen (P1) is processed to nanometer size using the wet-milling method for 15 hours (P2) and 20 hours (P3) using HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) as a stabilising polymer. All particles were evaluated for particle size, and FTIR was tested and formulated into capsules. The powder mass was evaluated for flow properties. Capsule evaluation was also carried out, which included a disintegration time test, weight uniformity test, and dissolution test. The three particles have sizes of 40.6 µm (P1), 438.9 ± 20.9 nm (P2), and 267.1 ± 4.1 nm (P3). FTIR test results show compatibility between ibuprofen and HPMC. The disintegration time test results and capsule weight uniformity met the compendial requirements. Based on the dissolution test, the three formulas showed significant differences (sig p 0.0002 < 0.05) in the per cent dissolution. Obtained Q60 F1-F3 respectively were 99.61 ± 8.75%; 110.03±5.97%; and 115.95 ± 3.34%. The conclusion obtained is that the milling process has a significant effect on the dissolution percentage of ibuprofen.