Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan pendidikan ibu dengan penggunaan alat kontrasepsi di Desa Wringinsongo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Singgih Susilo; Budijanto Budijanto; Ifan Deffinika
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v27i12022p117-125

Abstract

This study aims to analyze the relationship between maternal education and contraceptives use with fertility conditions in Wringinsongo Village, Tumpang District. This study was conducted using a quantitative approach with primary data and supported by secondary data. Primary data was gathered through observation and structured interviews, which included information about the respondent's education level and the respondent's participation in the use of contraceptives. Secondary data in this study such as BPS publications and also previous studies. The location was conducted in the Independent Qualified Family Village (KB) of Wringinsongo Village which was formed by the National Population and Family Planning Board (BKKBN). This study uses the concept of fertility from Freedman. Samples were taken using the random sampling technique. The total samples of this study are 30. The number of samples was 30, where Wringinsongo Village had two hamlets and 15 samples were taken from each hamlet. Data were analyzed using descriptive and inferential nonparametric Spearman Correlation. The result shows that the correlation coefficient of ALH with the duration of contraceptive use is 0.487 with a Sig value of 0.006. Therefore, it can be concluded that there is no correlation between ALH and contraception use. In addition, the correlation coefficient result between ALH and education is -0.550 with a Sig. of 0.002. Thus, it can be concluded that there is an inverse relationship between the number of ALH and education. In conclusion, the higher the maternal education, the smaller the number of children they had. This research can be used as study material in Geography classes, particularly those focusing on population.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pemakaian alat kontrasepsi dengan kondisi fertilitas di Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data utama berupa data primer yang didukung oleh data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur mencakup informasi mengenai tingkat pendidikan responden dan partisipasi responden dalam penggunaan alat kontrasepsi. Data sekunder dalam penelitian ini seperti publikasi BPS dan juga penelitian-penelitian terdahulu. Lokasi penelitian dilakukan di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Klasifikasi Mandiri Desa Wringinsongo yang dibentuk oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Penelitian ini menggunakan konsep fertilitas dari Freedman. Sampel diambil menggunakan random sampling dengan jumlah total 30 sampel. Jumlah sampel sebanyak 30, dimana Desa Wringinsongo memiliki dua dusun dan pada masing-masing dusun diambil 15 sampel. Analisis data dilakukan menggunakan deskriptif dan inferensial berupa Korelasi Spearman. Hasil penelitian ini adalah koefisien korelasi ALH dengan lama penggunaan kontrasepsi sebesar 0,487 dengan nilai Sig. sebesar 0,006. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara ALH dengan penggunaan kontrasepsi. Sedangkan koefisien korelasi antara ALH dengan pendidikan sebesar sebesar -0,550 dengan nilai Sig. sebesar 0,002. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara jumlah ALH dengan pendidikan. Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin sedikit anak yang dimilikinya. Studi ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Geografi sebagai bahan kajian kependudukan.
Hubungan Minat dan Kebiasaan Membaca dengan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA Unggulan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo Kurnia Maulidi Noviantoro; Achmad Amirudin; Budijanto Budijanto
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.02 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i1.297

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengungkap hubungan antara minat membaca dengan hasil belajar geografi, (2) mengungkap hubungan antara kebiasaan membaca dengan hasil belajar geografi, (3) mengungkap hubungan antara minat dan kebiasaan membaca dengan hasil belajar geografi, dan (4) mengungkap hubungan yang paling dominan antara minat dan kebiasaan membaca dengan hasil belajar geografi. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Unggulan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo yang terbagi dalam empat kelas. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling dengan menunjuk dua kelas yang memiliki nilai rata-rata tertinggi dan terendah yaitu siswa kelas X-3 untuk kelas nilai tertinggi dan siswa kelas X-4 untuk kelas terendah. Pengumpulan data dilakukan dengan instrument angket. Hasil belajar diukur dengan keberadaan nilai UAS semester ganjil siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan negatif antara minat membaca dan hasil belajar geografi dengan kontribusi min-at membaca sebesar 8,8%, (2) terdapat hubungan positif antara kebiasaan mem-baca dan hasil belajar geografi dengan kontribusi kebiasaan membaca sebesar 21,8%, (3) terdapat hubungan yang positif secara simultan antara minat dan ke-biasaan membaca dengan hasil belajar geografi, (4) Kebiasaan membaca mem-iliki hubungan yang paling dominan di antara minat membaca dengan hasil belajar geografi.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i12016p022
Tradisi Anjala Ombong masyarakat Selayar dalam perspektif geografi Alfiani Dwi Astuti; Budijanto Budijanto; I Komang Astina
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i12021p030

Abstract

This research aims to uncover the relationship between Anjala Ombong Tradition and Selayar community in a geographical perspective. This study uses a qualitative design with a geographical approach. Data collected by using in–depth interview, field observation and documentation. Data were analyzed by using spatial approach, ecological approach, and regional complex approach. The results of this research show that the spatial perspective of Anjala Ombong tradition is the typical conditions of Sangkulu–Kulu River Estuary, that is: the water conditions including salinity (22%), current strength of water (0.071 m/s), water depth (1–1.2 m), and surface temperature (28oC) at July–August, the conditions are suitable for the environment of juku 'lompa. Ecological perspectives in the Anjala Ombong tradition appear in human interaction with the environment, namely the prohibition of fishing, catching juku lompa rollers, the installation of uhara, violations of the restrictions in tradition, and restrictions on fishing time. The regional–complex perspective of Anjala Ombong tradition can be seen by areal differentiation that creates interaction between one region and another, namely: the migration of juku  lompa from Komba Beach headed for the Sangkulu–Kulu River Estuary and the change in the time of the tradition due to external factors.Penelitian ini bertujuan mengungkap keterkaitan antara tradisi Anjala Ombong dengan masyarakat Selayar dalam perspektif geografi yang akan diungkap melalui analisis menggunakan pendekatan keruangan, pendekatan ekologis, dan pendekatan kompleks wilayah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif keruangan dalam tradisi Anjala Ombong tampak pada kekhasan ruang yang dimiliki Muara Sungai Sangkulu–kulu yaitu pada kondisi perairannya meliputi salinitas (22%), kecepatan arus (0,071 m/s), kedalaman perairan (1–1,2 m), dan suhu permukaan (28oC) yang pada bulan Juli–Agustus memiliki kondisi yang sesuai dengan lingkungan hidup juku’ lompa. Perspektif ekologis dalam tradisi Anjala Ombong tampak pada interaksi manusia dengan lingkungannya yaitu larangan menangkap ikan, penangkapan juku’ lompa beramai–ramai, pemasangan uhara, adanya pelanggaran terhadap larangan–larangan dalam tradisi, dan pembatasan waktu penangkapan ikan. Perspektif kompleks–wilayah dalam tradisi Anjala Ombong tampak pada adanya areal differentiation yang menciptakan interaksi antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya yaitu migrasi juku’ lompa dari Pantai Komba menuju Muara Sungai Sangkulu–kulu dan adanya perubahan waktu pelaksanaan tradisi karena adanya faktor dari luar.
Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Self-Efficacy terhadap Hasil Belajar Geografi Di SMA Fatiya Rosyida; Sugeng Utaya; Budijanto Budijanto
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.821 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.304

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya (1) pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar Geografi, (2) pengaruh self-efficacy terhadap hasil belajar Geografi, dan (3) pengaruh kebiasaan belajar dan self-efficacy terhadap hasil belajar Geografi di SMAN 1 Widang-Tuban. Data dikumpulkan dengan menyebarkan angket dan dokumentasi dari 94 responden. Kebiasaan belajar diukur dengan angket kebiasaan belajar yang dikembangkan oleh Bakare 1971. Instrumen Motivation and Strategy Learning Quetionare (MSLQ) yang dikembangkan oleh Pintrich dkk tahun 1991 digunakan untuk mengukur self-efficacy, sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata ulangan. Setelah data terkumpul, dianalisis secara statistik dengan teknik regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebiasaan belajar secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan sumbangan efektif sebesar 65,60%, (2) Self-efficacy secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan sumbangan efektif sebesar 15,80%, dan (3) kebiasaan belajar dan self-efficacy secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan sumbangan efektif sebesar 65,20%. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i22016p017
IPTEK BAGI MASYARAKAT KELOMPOK PANDE BESI TARIK SIDOARJO Budijanto Budijanto; Adi Sucipto; Nur Iffah
JPM PAMBUDI Vol 1 No 1 (2017): JPM Pambudi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.77 KB) | DOI: 10.33503/pambudi.v1i1.7

Abstract

Tarik Krian Sidoarjo is one of the areas of agricultural technology and the result pemroduk carpentry most reliable and most turnover compared with other regions. Products produced are tools such as the hoe, trowel, sickles, shovels, machetes, bendo and others. However, these efforts have not seen a sign - a sign of progress and development, which means, it is necessary to increase output menajamen improvement.The method used was a demonstration and practice. Demonstrations conducted at the stage of the introduction of tools to etalworkers, while the practice is performed immediately after the target is considered to use a tool that is prepared to increase production.Activity Results: Effectiveness and efficiency of technology tools / lathe versatile mechanical system seen from the large expenses associated with the manufacture of the benefits calculated by financially. (1) Changes in the behavior of workers before and after using the technology tools / lathe versatile mechanical system. (2) The increase in family income before and after using the technology.
PEMANFAATAN DAUN MIMBA SEBAGAI PESTISIDA ORGANIK DI KECAMATAN KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO Rusdi Rusdi; Titik Purwati; Budijanto Budijanto; Riyanto Riyanto
JPM PAMBUDI Vol 1 No 1 (2017): JPM Pambudi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.009 KB) | DOI: 10.33503/pambudi.v1i1.11

Abstract

Science Program for Wiayah (IbW) is intended to empower the community to form Kademangan Sub-district in Probolinggo City which is more advanced, more prosperous and more faithful. This objective will be achieved by empowering communities through the development of science and technology based areas with a planned approach, in which communities are involved in the planning, implementation, evaluation and utilization of results. In particular the IbW Program is: (1) To identify potential, realistic, realistic, real, and realistic human resources, condition, and resources in Kademangan sub-district, Probolinggo Municipality; (2) To formulate the potential of human resources and natural resources so that it can be used as a commodity of superior territory; (3) Conducting training activities in the framework of technology transfer produced by Higher Education to the community. The methods used in this Program are survey, and observation. Preparation of action programs conducted through workshop activities. The results of the IbW program are: (1) The socialization of IbW Program with the Local Government of Probolinggo Municipality and the Pohsangit Kidul and Pilang Village Farmer Groups; (2) Counseling on the Benefits and Use of Pesticide Neighbors; (3) Training and practice of Mimba Leaf Processing Becoming Plant Pesticide. The conclusion of the IbW program is that it is very potential to develop bio-pesticide biological agents from neem. To cultivate vegetable pesticides especially from neem by farmers still needed the process and time because farmers are still familiar with chemical pesticides.
Population Fertility As an Evaluation of The Success of Family Planning in Jatisari Village Pakisaji District, Malang Regency Budijanto
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 19 No 2 (2019): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.381 KB) | DOI: 10.21009/spatial.192.6

Abstract

The decrease of fertility and improving public health are the main objectives to improve family welfare. The purpose of this study was to determine the fertility level of Kedampul Hamlet in Petung Sewu Village, Tumpang District, Malang Regency and to evaluate the success of family planning (KB) program of Couples of Reproductive Age (CRA) in that area. This research is a survey research with population of couples of reproductive ages in Kedampul Hamlet. The CRA sampling technique of the respondent is purposive, and interview as the main technique in data collection. The results showed that the fertility rate of CRA is higher in non-acceptor than the acceptor. The fertility of acceptor communities with non-acceptors are based on age of first marriage, span of reproduction period, wife's education, family income and infant mortality. There is a no significant difference in fertility based on the use of contraceptive. However, simultaneously the six independent variables have a significant relationship with fertility for acceptors and non-acceptors CRA. The largest contribution is given by the infant mortality variable and the smallest by the use of contraceptive.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MAN 6 JAKARTA Mushoddik Mushoddik; Sugeng Utaya; Budijanto Budijanto
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.345 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v1i1.809

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengkaji apakah model pembelajaran Group Investigation berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa MAN 6 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experimen dengan pre test and post test control group design. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang homogen berdasarkan nilai raport semester 1. Hasilkemampuan berpikir kritis siswa diukur dengan menggunakan soal esai. Skor tes kemampuan berpikir kritis ditentukan berdasarkan hasil skor pretest dan posttest (gainscore). Hasil penelitian menunjukkanbahwa model pembelajaran Group Investigation berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dilihat dari analisis data nilai t = 3,432 dan signifikansi dua ekor 0,01 lebih kecil dari α =0,05. Hal ini dapat dilihat rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen adalah 25,64, lebih tinggi dari kelas kontrol 19,88.Kata kunci: Group Investigation, Kemampuan Berpikir Kritis
Makna Berpikir Spasial Masyarakat Minangkabau Dalam Logo Pemerintahan Daerah di Sumatera Barat Muhammad Aliman; Silvia Marni; Budijanto Budijanto; Sumarmi Sumarmi; I Komang Astina
JURNAL GEOGRAFI Vol 11, No 2 (2019): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v11i2.13049

Abstract

Tujuan penelitian ini memberikan deskripsi tentang makna yang terkandung dari tanda dan simbol pada logo pemerintahan daerah di Propinsi Sumatera Barat. Metode deskriptif  kualitatif digunakan untuk mengkaji tema pada artikel ini dengan pendekatan semiotik. Pendekatan semiotik yang digunakan adalah analisis denotasi dan konotasi. Logo pemerintahan daerah yang dijadikan subjek penelitian mewakili daerah kepulauan, daerah pesisir, daerah dataran rendah dan daerah dataran tinggi. Unsur spasial untuk menganalisis makna logo menggunakan unsur spasial menurut Sharpe dan Huynh. Hasil penelitian menjelaskan makna yang terkandung pada logo pemerintahan daerah berasal dari kearifan lokal masyarakat setempat yang mewakili berbagai elemen fisik maupun non fisik. Salah satu makna yang terkandung adalah elemen fisik berupa unsur spasial. Hal ini menjelaskan bahwa pemikiran masyarakat Minangkabau sejak dahulu berasal dari unsur-unsur spasial dalam kehidupannya. Makna pada logo pemerintahan daerah perlu diungkapkan secara terbuka agar masyarakat dan pegawai pemerintahan dapat mengetahui dan memahami serta memaknainya sebagai kekayaan kearifan lokal yang harus dijaga, diamalkan dan dilestarikan.The purpose of this research is to provide a description of the meaning contained in signs and symbols on the logo of regional government in West Sumatra Province. Qualitative descriptive method is used to examine the theme in this article with a semiotic approach. The semiotic approach used is the analysis of denotations and connotations. The logo of the regional government that was used as the research subject represented islands, coastal areas, lowland areas and highland areas. Spatial elements to analyze the meaning of logos using spatial elements according to Sharpe and Huynh. The results of the study explain the meaning contained in the logo of regional government derived from the local wisdom of the local community which represents various physical and non-physical elements. One of the meanings contained is a physical element in the form of spatial elements. This explains that the thinking of the Minangkabau community has long been derived from spatial elements in his life. The meaning of the logo of regional government needs to be disclosed openly so that the public and government employees can know and understand and interpret it as a wealth of local wisdom that must be maintained, practiced and preserved.
Pengaruh Latihan Aerobik Dan Anaerobik Terhadap Profl Lipid Pada Tikus Rattus Norvegicus Wistar Budijanto Budijanto
Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya Vol 24 No 2 (2018): PARADIGMA: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.542 KB) | DOI: 10.33503/paradigma.v24i2.472

Abstract

Doing exercises regularly is useful to help improve strength, frmness, and endurance and also to avoid early aging process The best exercises to make body healthy are swimming, quick hiking, jogging, and cycling. The goal of the research was to verify the difference of influence toward aerobic and anaerobic exercises towards the change of cholesterol, cholesterol HDL and LDL as well as ratio of cholesterol HDL and LDL. The research was experimental using post test and control group. The sample was classifed into three groups, each of which consisting 10 mice and then randomly aerobic and anaerobic exercises and control group were done. The aerobic exercise by swimming used 3% burden of body weight for 13 minutes and the anaerobic exercise 9% for 0ne minute by taking rest for 3 minutes intermittently as many as 4 sets, while control group did it without exercise. Based on the data analysis, it was found that aerobic exercises was effective to reduce cholesterol, improve cholesterol of HDL and LDL, and ratio of cholesterol of HDL and LDL. In addition the aerobic exercise was better than anaerobic exercise