Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang peneliti lakukan pada 15 orang anak tunanetra di temukan bahwa ada 13 orang anak (87%) terdapat karies gigi dan ada 2 orang anak (13%) bebas karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tindakan menyikat gigi dengan status kebersihan gigi dan mulut anak Tunanetra di SLB Bukesra Kota Banda Aceh. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional melalui metode wawancara berupa tindakan menyikat gigi dan pemeriksaan OHI-S. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak tunanetra yang yang berada di SLB Bukesra Banda Aceh yang berjumlah 30 orang anak dan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Dan analisa data menggunakan uji statistic yaitu uji Chi-square dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa tindakan berupa teknik menyikat gigi masih dalam kriteria kurang baik dengan status kebersihan gigi dan mulut pada kategori buruk yaitu sebanyak 9 orang (30%) dengan nilai p=0,05, tindakan berupa frekuensi menyikat gigi masih dalam kriteria kurang baik dengan status kebersihan gigi dan mulut pada kategori buruk yaitu sebanyak 13 orang (43%) dengan nilai p=0,03 dan tindakan berupa waktu menyikat gigi masih dalam kriteria kurang baik dengan status kebersihan gigi dan mulut pada kategori buruk yaitu sebanyak 14 orang (47%) dengan nilai p=0,03. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa hubungan tindakan menyikat gigi secara teknik, frekuensi dan waktu dengan status kebersihan gigi dan mulut anak tunanetra. Disarankan kepada anak tunantre agar lebih memperhatikan kebersihan gigi dan mulut, seperti menyikat gigi 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.