Claim Missing Document
Check
Articles

Tempat Penitipan Anak Bernuansa Alam dengan Pendekatan Architecture and Human Sense Dwita Hapsarie Riandhini; Muhammad Faqih
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.464 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26108

Abstract

Proses tumbuh kembang seorang anak membutuhkan pemantauan dan perhatian, baik segi fisik maupun mental. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan baik dan benar. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak orang tua yang memiliki aktivitas yang padat sehingga mengakibatkan minimnya waktu yang dimiliki dan tidak dapat mengasuh anaknya sepanjang hari. Tempat penitipan anak bernuansa alam merupakan sarana alternatif yang menyediakan jasa pengasuhan, perawatan dan pendidikan dengan menggunakan alam sebagai media yang membantu tumbuh kembang anak melalui pengalaman langsung dengan lingkungan sekitar. Sarana ini diharapkan dapat mewadahi dan menyesuaikan dengan kecenderungan proses perkembangan dan pertumbuhan anak, dimana anak-anak cenderung akan menggunakan panca indera (sense) mereka untuk mempelajari sesuatu yang baru. Apa yang mereka pahami akan berdasarkan pada pengalaman dan informasi yang mereka miliki. Oleh karena itu pengawasan yang lebih sangat dibutuhkan akan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat tumbuh dengan baik dan tepat.
Taman Vokasi : Pendidikan Tenaga Kerja dengan Konsep Dampak Lingkungan Poppy Reza Hamanda; Muhammad Faqih
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.318 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26508

Abstract

Indonesia di tahun 2016 telah memasuki area MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang berpengaruh pada persaingan tenaga kerja. Namun, disisi lain  masyarakat Indonesia sebagian besar belum siap untuk menghadapi MEA dikarenakan banyaknya penduduk Indonesia, tidak memiliki pekerjaan terutama di usia produktif yang dikarenakan kurang adanya keterampilan dalam diri, budaya pilih-pilih pekerjaan, dan lain sebagainya yang mengakibatkan kurang adanya percaya diri. Menurut Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, menyebutkan bahwa masih banyaknya tingkat pengangguran yang menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti kriminalitas, kejahatan, dan pergaulan bebas yang sebagian besar dilakukan oleh remaja hingga dewasa. Oleh karena itu, penulis mendukung adanya usaha dari pemerintah, yaitu  dengan adanya pusat pelatihan kerja di kota Surabaya dan adanya daya dukung untuk mengurangi tekanan yang dimiliki oleh seorang penganggur, melalui segi arsitektural yaitu dengan menggunakan dukungan taman yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang. Arsitektur berwawasan perilaku dengan pendekatan  psikologis dan konsep dampak lingkungan, diharapkan dapat membantu untuk mengurangi bahkan menyelesaikan masalah yang ada dengan menggunakan metode penyelesaian masalah lingkungan yang menganalisis berbagai aspek yang mengacu pada masalah tersebut.  
Penerapan Arsitektur Ekologis pada Bangunan Resort Tepi Pantai Karimunjawa Kurniawati Fadhilah; Muhammad Faqih
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.317 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.32761

Abstract

Kepulauan Karimunjawa merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Jepara. Pariwisata di Kepulauan Karimunjawa mempunyai prospek yang baik dan masih dapat dikembangkan secara lebih optimal. Objek wisata yang beragam menjadi salah satu potensi dalam sektor pariwisata di Kepulauan Karimunjawa sehingga tergolong sebagai daya tarik dalam menghasilkan devisa negara. Keindahan yang menakjubkan dari pulau-pulau dan pantai-pantai yang terdapat di Karimunjawa diprediksi akan semakin diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain objek wisata yang beragam, Kepulauan Karimunjawa menawarkan keindahan alam salah satu diantaranya adalah Terumbu Karang. Pengembangan potensi daya guna lahan yang ada saat ini belum maksimal, hal ini terkait dengan belum terpenuhinya fasilitas akomodasi bagi wisatawan. Namun seiring meningkatnya kegiatan pariwisata dengan aktivitas yang tidak bertanggung jawab akan kelestarian lingkungan, secara langsung dapat memberi dampak buruk terhadap kerusakan terumbu karang.Pendekatan desain pada resort adalah arsitektur biomorfik yang mengambil ide-ide bentukan dari makhluk hidup di alam yang kemudian diterapkan pada rencana tapak. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai resort, tipe dan syarat hotel, sejarah dan perkembangan hotel, pedoman perencanaan hotel resort dan tinjauan arsitektur biomorfik. Berdasarkan keseluruhan aspek-aspek tersebut dapat saling mempengaruhi dalam menghasilkan perancangan resort dengan konsep arsitektur ekologis. Konsep Ekologis diwujudkan dengan perancangan resort yang memperhatikan lingkungan, melalui pola tatanan massa bangunan, konsep penghawaan dan pencahayaan bangunan, pemilihan material yang ekologis serta sistem sanitasi pada resort. Resort difasilitasi dengan laboratorium terumbu karang sebagai sarana penelitian bagi para peneliti dan pecinta alam.
Penerapan Vertical Harvesting dan Rainwater Harvesting Pada Apartemen Untuk Mengurangi Fenomena Urban Heat Island di Jakarta Farizan Putri Andini; Muhammad Faqih
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.974 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.32811

Abstract

Kota Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia dengan luas sekitar 661, 52 km². Sehingga sampai saat ini, Jakarta sangat marak akan urbanisasi yang menyebabkan masalah kepadatan penduduk. Dengan letaknya yang berada di daerah tropis serta memiliki angka kepadatan penduduk yang tinggi terciptalah masalah yang serius yaitu urban heat island (UHI). Salah satu penyebab terjadinya urban heat island ini adalah berkurangnya lahan hijau yang dijadikan bangunan yang dapat meningkatkan temperatur perkotaan karena tuntutan bertambanya penduduk di Jakarta, khususnya kawasan Kelapa Gading. Sehingga, pada artikel ini akan dibahas mengenai perancangan apartemen dengan pendekatan biophilic yang ramah lingkungan agar tercipta keterkaitan antara alam, manusia dan bangunan itu sendiri, serta dapat memberikan jawaban dalam mengurangi tingginya temperatur (fenomena urban heat island) pada pusat perkantoran dan daerah perumahan di kota Jakarta.Selain dapat mengurangi fenomena urban heat island, sebagaimana konsep dari perancangan apartemen tersebut yaitu sebagai hutan Jakarta, rancangan juga berguna untuk mengurangi beban kebutuhan air, menghasilkan pangan, sebagai tempat tinggal untuk berlindung (papan) dan sumber penghidupan lainnya bagi penghuni. Sehingga, untuk memenuhi konsep tersebut, apartemen dengan ketinggian ±20 lantai ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang meningkatkan kualitas lingkungan. Beberapa diantaranya seperti, balkon yang tersebar di fasad bangunan sebagai media penanaman pohon-pohon penghasil O2, organic market untuk distribusi sumber pangan, ruang terbuka hijau yang cukup luas untuk menyerap dan menampung air hujan, dsb.
Perancangan Permukiman pada Lahan Terbatas Anggun Fresiani; Muhammad Faqih
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.453 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.33298

Abstract

Kota yang inklusif merupakan kota dengan segala macam yang ada di dalamnya dapat dijangkau dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut menjadi penting karena fasilitas kota seharusnya dapat dirasakan oleh segala golongan. Namun faktanya, mengenai inklusifitas masih harus diciptakan di banyak bidang, salah satunya mengenai permukiman yang berada di bantaran rel kereta api Sidotopo. Penelitian yang merupakan bagian dari penyelesaian masalah ini mengacu pada tujuan SGDs nomor 11 yang mengusung tentang kota dan hunian inklusif. Masalah yang muncul utamanya mengenai lahan terbatas, privasi, kebutuhan ruang dan pemenuhan lingkungan sehat. Di dalamnya, terdapat lima tahapan design framework [1] dengan menggunakan pendekatan perilaku. Pattern-based design method digunakan sebagai alat eksplorasi desain untuk mencapai efektivitas dalam penerapan pada hunian dan lingkungan yang inklusif. Tujuan dari perancangan ini yaitu untuk mewujudkan permukiman inklusif yang dapat mewadahi fasilitas dan kebutuhan, baik ruang maupun fisik pada lahan terbatas untuk kalangan masyarakat yang tidak dapat menjangkau secara individu. Dengan masalah dan tujuan tersebut, penyelesaian yang dihasilkan yaitu terpenuhinya standar fasilitas lingkungan hunian dengan efisiensinya; terakomodasinya program aktivitas pada ruang hunian, dengan terbentuknya empat tipe hunian yang ukuran luasannya berbeda pada setiap tipe.
Jakarta Multipurpose Sports Arena Mahfuz Hadi; Muhammad Faqih
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.752 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34360

Abstract

Fenomena tumbuhnya kompetisi e-sports dalam lingkup global sudah sampai di Indonesia. E-sports merupakan olahraga elektronik yang membutuhkan alat – alat elektronik seperti Personal Computer sebagai medianya. Tumbuhnya kompetisi olahraga semacam ini menimbulkan kebutuhan akan wahana berkompetisi. Bukan tidak mungkin jenis – jenis kegiatan lainnya akan muncul di masa yang akan datang. Dengan menggunakan data dari cabang olahraga yang sudah ada, pembangunan gedung arena harus dapat menampung kegiatan yang spesifikasinya belum diketahui pada hari ini. Dengan memprediksi tipologi – tipologi bangunan yang akan ada, penggunaan sebuah metode performance form dapat dibentuk sebuah bangunan arena yang mampu menampung bermacam kegiatan yang berbeda kebutuhannya. Rancangan ini bertujuan untuk menciptakan bangunan sebagai aksen terhadap lingkungan sekitar, tujuan lainnya adalah menghadirkan konsep bangunan multiguna yang tidak dimiliki oleh bangunan sekitarnya.
PENATAAN DISTRIK BERKARAKTER KOTA SUNGAI DI MAKROMAN-SAMARINDA Edith Abram Rochdi; Muhammad Faqih; Endang Titi Sunarti BD
Neo-Bis Vol 10, No 1 (2016): JUNI
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/nbs.v10i1.1586

Abstract

Pada saat ini perkembangan yang cukup pesat terdapat pada kota Samarinda dengan kondisi geografi dan bentuk fisik kotanya yang berbeda dengan kota-kota yang berada di pulau Jawa. Sebagai ibukota Kalimantan Timur, kota Samarinda dapat memberikan pengaruh besar bagi perkembangan kota dan wilayah sekitarnya. Kondisi  fisik wilayah perkotaan Samarinda dalam 10 (sepuluh) tahun belakangan ini sangat perlu rambu-rambu penataan dalam bentuk perancangan kota yang jelas dan terarah. Perkembangan kota Samarinda banyak dipengaruhi pada perkembangan koridor sungai Mahakam. Sungai ini membelah kota Samarinda dengan koridor yang dapat memberikan ciri khas, dan beberapa tempat potensial yang sangat memerlukan penataan fisik. Dengan adanya penataan koridor sungai Mahakam maka diharapkan Samarinda menjadi tempat yang mempunyai identitas kota yang berkarakteristik. Salah kawasan yang sangat spesifik untuk dijadikan distrik adalah di Makroman. Daerah ini akan dijadikan kawasan pemerintahan provinsi yang tentunya perlu arahan penataan dengan karakter kota sungainya yang khas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif-komparatif menggunakan studi preseden dan pendekatan studi kearah perancangan kota. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah adanya konsep dan arahan penataan dengan cara memadukan hasil sintesa teori dan kajian preseden dengan hasil pengamatan dilapangan.
AKULTURASI RUANG PADA RUMAH TINGGAL DI PERMUKIMAN SEKITAR KERATON SUMENEP, MADURA (Space Acculturation of Dwelling in a Settlement around Sumenep Palace, Madura) Mehdia Iffah Nailufar; Muhammad Faqih; Murni Rachmawati
Tesa Arsitektur Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v13i1.356

Abstract

Atas Taman village is a settlement located at the Sumenep palace nearby. It has been acculturated by the Chinese culture, one of the significant influence that affect the architecture of Sumenep since 18th century including the houses. Most of Chinese who came to Sumenep work as the artisan and the craftman at that periode. The aim of this study is to identify the space characteristic of houses of Atas Taman village which is influenced by the style of Chinese houses. Interpretation history and qualitative method were used to complete the data by observing and unstructured interview on house owner and the stakeholders who related to the object of research. The data were analyzed by comparing among the space of houses in Atas Taman and Madura traditional houses to include the space of Chinese houses. This study showed that people in Atas Taman Village still maintain the culture of Madura at their home, especially in the aspect of space, even though the culture has been acculturated to the Chinese culture. They integrated tanean lanjang and Chinese houses. Each of them has a meaning behind it but the people in Atas Taman change the house plan consider to the function of the space and their activities.
Pesantren’s Dormitory Design Parameters Based on Student’s Preference and Adaptation Mimin Aminah Yusuf; Arina Hayati; Muhammad Faqih
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 4 No. 2 (2018): EIJA|December 2018 ~ February 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1641.885 KB) | DOI: 10.29080/eija.v4i2.395

Abstract

Currently the development of pesantren in Indonesia is very rapid, while there is still no concept that is used as a reference in designing of the dormitory building. There are several standards or references used in dormitories but currently only found for campus dormitories. In addition, there are some problems in pesantren dormitory such as infrastructure that is less supportive and very high occupancy density, therefore students make adaptations. This study aims to formulate the parameters used in designing pesantren based on preferences and adaptation. Preference is included because there is relationship between preference and adaptation. The method used is qualitative by comparing from some literatures. The results consist of thread of thought, determining of pesantren and variable, indicator used. There are five thread that used to formulated design concept, among others existing, typology, preference, adaptation and proposal design. Variable and indicators of activity, facility and environmental scope can be assessed on student preference and adaptation in any contexts and type of pesantren. Further, the upcoming result of parameter can be set as the underlying consideration for the designing of pesantren dormitory.
The Effect of Physical Quality Improvement to Inhabitant’s Sense of Place Annisa Nur Ramadhani; Arina Hayati; Muhammad Faqih
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 5 No. 1 (2019): EIJA | August ~ October 2019 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2317.332 KB) | DOI: 10.29080/eija.v5i1.656

Abstract

Sense of place is closely related to the level of community participation and sustainability development. In this paper, the context of environment is tourism kampung. Tourism kampung has a dynamic activities and cultural values both tangible and intangible. The development of tourism kampung has a positive goal to improve inhabitant’s socio-economic welfare. But, there was a change in kampung’s function, activity and meaning from a closed settlement system with low social accessibility to a tourism kampung. This change can also affect the people’s sense of place. Research method used in this study is mixed method, which combines quantitative and qualitative research. Data collection techniques were obtained from questionnaires, field observations, and in depth interviews. The result shows that physical improvement has a positive effect in escalating the level of inhabitant’s sense of place. The finding will be important to the development of the sense of place’s theory and sustainable development.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Aan, Aan Adam, Farhan Adi Susetyaningsih Afriza, Muhamad Rizky Ahmad Syukri Ainah, Nur Ainun Nurin Sharvina Amelia, Nonny Rifka Rizky Amien, Muchammad Amirulhaq, Rama Mohammad Anggun Fresiani Anwari, M Riadi Firdaus Al Ari Kusumaningsih Arief Rahman Hakim Arik Kurniawati Arina Hayati Arina Hayati Asep Nurjaman As’ad, As’ad Azizi, Kemal Bambang Soemardiono Briantito Adiwena Budi Setiyono Cindy Alisia Artanty Defrianto, M. Donny Derta Nur Anita Dwita Hapsarie Riandhini Edith Abram Rochdi Efrianto, Dias Reza Eldine, Achyar Ellandra, Athallah Zahran Endang Titi Sunarti BD Fadhila Amani Hardiyanti Fajrin, Akhmad Raditya Maulana Farizan Putri Andini Feti Mayasari Happy Ratna Santosa Happy Ratna Santosa Hasyim Hasanah Heri Prasetyo Hikmal, Fauzan Ilahi, fitrah shafran Ispurwono Soemarno Istiqamah, Farida Istiqomah, Wardah Jaka Prima Kamaludin, Ali Kartono, Kartono Kurniawan, Hari Kurniawati Fadhilah Laya, Putri Maharani Maharani Mahfuz Hadi Matnin Maulana, Muhamad Farhan Mehdia Iffah Nailufar Mehdia Iffah Nailufar, Mehdia Iffah Mimin Aminah Yusuf Mohamad Muhajir Mujakki, Akmal Mujiburrahman . Mulianti, Etik Muniroh, Leny Murni Rachmawati Natasya Z, Nazwa Nilla Ardya Prihatanti Noer Aisyah Barlian, Noer Aisyah Nordin Nurendah, Siti Poetra, Bilal Ambara Herlando Poppy Reza Hamanda Pramudia, Yogha Prasetyo, Hascaria Budi Priska Paramita Pradipta Purwanita Setijanti Putra, Royan Zanuar Putri Nur Sakinah Rahmah Rahman, Khairur Ramadhani, Ani Ramadhani, Annisa Nur Randhana, Destria Ratri Wahyuningtyas Rina Djunita Pasaribu Rismansyah, Tendi Risti, Lutfi Zulvia Rizka, Muhammad Arief Rochani, Titis Sobri Safutri, Mahardieani Rida Sandy, Trio May Sarbini Shafira Zulfa Audina Sri Maryati Suciyana, Gina Supriatna, Salsabilla Feby Syadza, Tiara Aulia Asy Vashti Andini Widyanto, Sadewa Yudhitya Wulandari, Pristya Any Yumassik, Abdul Mahmud