ABSTRAK Kawasan panas bumi Gunung Ungaran, Jawa Tengah, menampilkan berbagai manifestasi hidrotermal seperti mata air panas Gedongsongo, Nglimut, dan Diwak yang memiliki potensi tinggi untuk pemanfaatan langsung (direct use). Penelitian ini mengkaji karakteristik geokimia air panas bumi serta potensinya sebagai media terapi kesehatan masyarakat berbasis geoheritage. Analisis lapangan dan laboratorium menunjukkan bahwa air panas Ungaran tergolong tipe Na–HCO₃ dengan kandungan dominan SiO₂, Ca²⁺, Mg²⁺, dan HCO₃⁻, pH netral hingga sedikit basa, serta suhu berkisar 38–45°C. Komposisi tersebut berperan penting dalam proses regenerasi kulit, relaksasi otot, dan peningkatan sirkulasi darah, sehingga mendukung fungsi terapeutik alami. Selain temuan ilmiah, penelitian ini juga menyoroti keberadaan situs Candi Derekan sebagai bukti arkeogeologis pemanfaatan air panas sejak masa kerajaan kuno, yang memperkuat nilai geoheritage dan geo-culture kawasan Gunung Ungaran. Dengan demikian, sistem panas bumi Ungaran tidak hanya signifikan sebagai sumber energi, tetapi juga sebagai aset geoheritage berorientasi kesehatan masyarakat, yang merepresentasikan integrasi antara geosains, budaya, dan kesejahteraan komunitas lokal. Pemanfaatan berbasis masyarakat ini berpotensi dikembangkan menjadi geowisata kesehatan berkelanjutan, sekaligus memperkuat upaya konservasi sumber daya panas bumi sebagai bagian dari warisan geologi nasional.