Pemanfaatan sampah plastik sebagai paving blok di Desa Bah Joga, khususnya dalam lingkungan Pesantren Darul Hikmah, merupakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan akibat limbah plastik. Mengingat Indonesia menghasilkan sekitar 67,8 juta ton sampah per tahun, dengan 15–20% di antaranya adalah sampah plastik, langkah ini penting untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Paving blok yang terbuat dari sampah plastik tidak hanya mengurangi volume limbah, tetapi juga memberikan alternatif material bangunan yang kuat dan ramah lingkungan. Melalui keterlibatan masyarakat dan santri, program ini berpotensi meningkatkan kesadaran lingkungan, membuka lapangan kerja baru, dan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pemanfaatan sampah plastik di Desa Bah Joga dan kontribusinya terhadap gerakan "Desa Bebas Plastik". Metode pengabdian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dan Service Learning. Pendekatan ini dipilih karena melibatkan peserta KKN, santri, serta pihak pesantren dalam setiap tahap kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Pendekatan PAR memungkinkan adanya proses belajar bersama, sedangkan Service Learning memberi nilai tambah berupa pembelajaran praktis yang bermanfaat langsung bagi masyarakat pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiatif ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis pesantren dalam menjaga kelestarian lingkungan.