Claim Missing Document
Check
Articles

UPAYA GURU DALAM MENANGANI KETERTINGGALAN KEMAMPUAN CALISTUNG PADA KELAS V SEKOLAH DASAR Rinawati, Agnes; Handayani, Arri; Rakhmawati, Dini
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Pendidikan Dasar - Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jpd.v16i1.55959

Abstract

Basic skills that every student must possess include reading, writing, and arithmetic (calistung). This study aims to describe the efforts made by teachers to address calistung learning delays among fifth-grade students at SD Negeri Lamper Tengah 02. The research employed a descriptive qualitative method, with data collected through interviews. The results revealed that teachers implemented various instructional strategies, such as remedial teaching, the use of engaging learning media, peer tutoring, active collaboration with parents, differentiated instruction, and efforts to build students’ self-confidence. These planned and consistent efforts proved effective in improving students’ calistung abilities. The findings emphasize the crucial role of teachers as facilitators and motivators in the learning process, particularly in addressing challenges in the post-pandemic era.
PENGEMBANGAN KARAKTER GOTONG ROYONG DAN KETERAMPILAN MOTORIK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Ari Susanti; Handayani, Arri; Rakhmawati, Dini
Edukatika Vol. 2 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/edukatika.v2i1.753

Abstract

Permainan tradisional merupakan salah satu contoh dari ribuan permainan tradisional yang ada di Indonesia. Namun permainan tradisional tersebut semakin hilang keberadaannya baik di desa maupun di kota kota besar, bahkan banyak anak – anak zaman sekarang yang tidak mengenal permainan tradisional yang ada, padahal permainan tradisional merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang wajib kita lestarikan. Berdasarkan wawancara dengan sebagian siswa SDN Karakan 01, siswa juga cenderung bermain mainan modern, bahkan ada beberapa siswa yang tidak mengenali permainan tradisional. Melihat nilai karakter gotong royong siswa SD Negeri Karakan 01 yang rendah penting dilakukan pendidikan bagi anak usia sekolah dasar untuk mengenal dan bermain dengan permainan tradisional untuk mengembangkan karakter gotog royong dan keterampilan motorik pada pembelajaran. Metode yang digunakan adalah dengan kajian pustaka dari beberapa sumber. Sumber diperoleh dari beberapa referensi baik jurnal hasil penelitian maupun buku – buku yang relevan. Pada pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler guru melibatkan permainan tradisional, selain melatih keterampilan motorik melalui aktivitas fisik dalam permainan tradisional mereka juga dapat merasakan nilai karakter gotong royong yang ada pada setiap permainan yang dimainkan. Beberapa jenis permmainan yang dapat dimainkan di SD Negeri Karakan 01 antara lain, gobak sodor, petak umpet, engklek dan tarik tambang.
Habituasi Karakter Disiplin Positif (Dispos) Melalui Pembelajaran Profil Pancasila di Sekolah Dasar Susanti, Tri Indri; Rakhmawati, Dini; Handayani, Arri
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 14, No 2 (2024): Malih Peddas, Volume 14, Nomor 2
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v14i2.21570

Abstract

Pembelajaran profil pancasila memiliki peranan penting dalam membentuk karakter dan menumbuhkan disiplin positif pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat karakter disiplin positif melalui pembelajaran profil pancasila ditingkat sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Pencarian melalui google scholar dengan mengumpulkan artikel-artikel dari penelitian terdahulu kemudian dianalisis. Terdapat 8 artikel yang relevan dalam 10 tahun terakhir mengenai karakter disiplin positif melalui pembelajaran profil pancasila. Berdasarkan hasil kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek-aspek profil pelajar pancasila, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif, sangat mendukung perkembangan siswa. Aspek-aspek tersebut dapat di aplikasikan dalam media kontrol (mutaba’ah). Sehingga penerapan itu akan menjadi sebuah kebiasaan yang akan membentuk karakter kedisiplinan anak. Kurangnya pengawasan dari orang tua dan lingkungan pergaulan siswa juga menjadi hambatan dalam penerapan kedisiplinan. Maka dari itu sekolah perlu bekerja sama dengan orang tua dalam pengawasan, dan guru harus memberikan teladan yang baik sehingga siswa dapat menirunya. Orang tua juga harus lebih memperhatikan lingkungan pergaulan anak-anak mereka di rumah. Melalui kerjasama ini, pembelajaran profil pancasila dapat diterapkan dengan lebih efektif dan menghasilkan siswa yang berkarakter baik dan disiplin.Kata Kunci: karakter, disiplin positif, profil pelajar pancasila
STUDI LITERATUR KETERGANTUNGAN EMOSIONAL MAHASISWA FATHERLESS Pangesti, Lia Nanik; Handayani, Arri; Ajie, Gregorius Rohastono
Jurnal Sarjana Ilmu Pendidikan Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Sarjana Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jsip.v4i2.24376

Abstract

Fenomena fatherless atau ketidakhadiran sosok ayah dalam kehidupan anak menjadi isu yang semakin menonjol di Indonesia. Mahasiswa yang tumbuh dalam kondisi fatherless sering kali mengalami tantangan psikologis yang kompleks, salah satunya berupa ketergantungan emosional. Studi literatur ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara kondisi fatherless dengan kecenderungan ketergantungan emosional pada mahasiswa. Melalui telaah pustaka dari berbagai sumber nasional dan internasional, ditemukan bahwa ketidakhadiran ayah dalam masa perkembangan individu berdampak pada pembentukan regulasi emosi, harga diri, dan kemampuan menjalin relasi sosial. Ketergantungan emosional pada mahasiswa fatherless dapat muncul dalam bentuk kebutuhan akan validasi, rasa aman, serta kesulitan mengambil keputusan secara mandiri. Temuan ini mempertegas pentingnya pemahaman terhadap aspek emosional mahasiswa yang mengalami fatherlessness sebagai landasan dalam perancangan intervensi psikososial dan layanan bimbingan di perguruan tinggi.Kata kunci: fatherless; ketergantungan emosional; mahasiswa; perkembangan psikologis; studi literaturThe phenomenon of fatherlessness, or the absence of a father figure in a child's life, has become an increasingly prominent issue in Indonesia. Students who grow up in fatherless conditions often experience complex psychological challenges, one of which is emotional dependence. This literature review aims to examine the relationship between fatherlessness and the tendency toward emotional dependence in students. Through a review of various national and international sources, it was found that the absence of a father during an individual's developmental period impacts the formation of emotional regulation, self-esteem, and the ability to establish social relationships. Emotional dependency in fatherless students may manifest as a need for validation, a sense of security, and difficulty making decisions independently. These findings emphasize the importance of understanding the emotional aspects of students experiencing fatherlessness as a foundation for designing psychosocial interventions and counseling services in higher education institutions. Keywords: fatherlessness; emotional dependency; students; psychological development; literature review
Kepercayaan Diri Remaja Awal Filma Nukiki, Fathia; Rakhmawati, Dini; Handayani, Arri
Edukatika Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/edukatika.v1i2.721

Abstract

Masa awal remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa yang meliputi perubahan fisik, psikologi maupun perubahan sosial pada manusia. Dengan terjadinya masa awal remaja ini, anak cenderung kurang percaya diri dengan perubahan yang dialami baik perubahan biologis maupun perubahan psikologis. Dalam hal ini remaja awal perlu adanya penyelesaian untuk menghadapi perubahan tersebut. Seperti halnya komunikasi terhadap seluruh kompenen yang berkaitan seperti orang tua dan pendidik. Hal tersebut menjadi sebagian penyebab terjadinya kurangnya percaya diri pada saat mengalami masa remaja awal.
Analisis Masalah Perkembangan Sosial Emosi Pada Anak Didik di Kelas Rendah dan Penanganannya astuti, budi; Handayani, Arri; Rakhmawati, Dini
Edukatika Vol. 2 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/edukatika.v2i1.814

Abstract

Perkembangan sosial dan emosional siswa kelas awal memainkan peran penting dalam keberhasilan akademik dan kesejahteraan psikologis mereka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah yang berkaitan dengan perkembangan sosial dan emosional anak sekolah dasar dan mengevaluasi strategi penanganan yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipan. Penelitian menunjukkan bahwa masalah utama siswa meliputi kesulitan mengatur emosi, keterampilan interaksi sosial yang buruk, dan perilaku agresif dan acuh tak acuh. Strategi penanganan yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan guru, orang tua, dan lingkungan sekolah. Intervensi sistematis seperti program pengembangan keterampilan sosial, konseling individu, dan kegiatan ekstrakurikuler telah terbukti meningkatkan keterampilan sosial dan emosional anak. Studi ini menunjukkan bahwa sekolah mengambil pendekatan multidisiplin untuk mengatasi masalah sosial dan emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.