Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Kapang Pengkontaminan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Asap di Pasar Sentral Kota Gorontalo Kumaji, Syam S.
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 13, No 1 (2018): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) termasuk komoditi yang mudah busuk dan rusak. Kerusakan pada ikan cakalang bisa disebabkan oleh kapang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui jenis-jenis kapang pengkontaminan pada ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) asap di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu menggambarkan kapang-kapang pengkontaminan ikan cakalang asap. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada ikan asap diperoleh sebanyak 2 jenis kapang yaitu, Aspergillus wentii yang tergolong dalam famili Moniliaceae, dan Fusarium graminearum yang tergolong dalam famili Nectriaceae.
POTENSI ANTI BAKTERI MUCUS IKAN-IKAN NATIVE DI PERAIRAN DANAU LIMBOTO, GORONTALO, INDONESIA Kumaji, Syam S.; Zakaria, Zuliyanto
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 5, No 1: Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v5i1.7992

Abstract

Kerusakan danau Limboto, Gorontalo, Indonesia telah mempengaruhi fungsi ekologis danau sebagai habitat ikan-ikan native sehingga perlu dilakukan kajian tentang potensi ikan native danau Limboto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari mucus ikan-ikan native danau Limboto. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan melalui metode diffsion test dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk pada beberapa bakteri uji. Ekstraksi mucus dilakukan dengan menggunakan pelarut aquadest dan asam asetat sementara bakteri uji yang digunakan yakni Staphylococcus aureus dan Vibrio alginolyticus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri mucus tertinggi terhadap bakteri S. aureus dengan pelarut aquadest adalah ikan Giuris cf. margaritacea (Hulu’u) sebesar 7.45 mm sedangkan dengan pelarut asam adalah ikan Stiphodon sp (Manggabai) sebesar 8.67 mm. Selanjutnya aktivitas antibakteri mucus tertinggi terhadap V. alginolyticus pada pelarut aquadest adalah ikan Stiphodon sp. sebesar 6.85 mm dan pada pelarut asam adalah ikan Giuris cf. margaritacea sebesar 8.32 mm. Aktivitas antibakteri dari mucus ikan Stiphodon sp (Manggabai) dan Giuris cf. margaritacea (Hulu’u) memiliki aktivitas antibakteri dengan kriteria sedang terhadap bakteri S. aureus dan V. alginolyticus.
POLA PERTUMBUHAN KAPANG Monascus purpureus PADA MEDIA BERAS, JAGUNG, DAN KOMBINASI BERAS - JAGUNG Retnowati, Yuliana; Abdurrahmat, Asep S.; Kumaji, Syam; Umadji, Nurinda
Jurnal Entropi Vol 5, No 2, 2009
Publisher : Jurnal Entropi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.035 KB)

Abstract

The aim of the study was to determine the pattern of Monascus purpureus growth on the rice, corn, and rice-corn combination medium. The study was done at microbiology laboratory of Biologi Departement, Gorontalo State University. The study was based on descriptive methods that describe the pattern of Monascus purpureus growth on rice, corn and rice-corn combination medium. The changes of mycelium colour and the addition of mycelium pigmentation area on 0-16 days observations as the indikator of fungal growth. The results showed that the ability of Monascus purpureus to grow at rice, corn,and rice-corn combination medium was different. The difference was showed on the adaptation time or lag grouth phase at each of the growth medium. The stationary growth phase of Monascus purpureus was reached at fifth days after adaptation periode. The pigment production of Monascus purpureus was different at each of growth medium, while 75 %, 95 %, 100 % at rice, corn, and ricecorn combination medium.
PERTUMBUHAN KAPANG Monascus purpureus, Aspergillus flavus DAN Penicillium SP PADA MEDIA BERAS, JAGUNG DAN KOMBINASI BERAS JAGUNG Retnowati, Yuliana; D.Uno, Wirnangsi; Kumaji, Syam; Humokor, Yulianti
Sainstek Vol 5, No 3, 2010
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The object of this study was to know the growth of Monascus purpureus, Aspergillus flavus and Penicillium sp at the rice, corn and rice-corn combination media which based on the description method. The observation of study was done for sixteen days while the increasement of percentage of myselium mass fungus as indicator of the growth. The result of study shown that the growth of Monascus purpureus, Aspergillus flavus and Penicillium sp at each of the rice, corn and ricecorn combination media was dominated by Aspergillis flavus and their forming amensalysm symbiosis. Keywords : growth, Monascus purpureus, Aspergillus flavus, Penicillium sp.
POTENSI ANTI BAKTERI MUCUS IKAN-IKAN NATIVE DI PERAIRAN DANAU LIMBOTO, GORONTALO, INDONESIA Syam S. Kumaji; Zuliyanto Zakaria
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 5, No 1: March 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v5i1.7992

Abstract

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN BALITA STUNTING MELALUI PEMANFATAN PANGAN LOKAL SUMBER PROTEIN DAN ZINK BERBASIS KERANG DI KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO Margaretha Solang; Dewi Wahyuni K. Baderan; Syam S. Kumaji
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 2 (2019): APRIL - JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i2.14517

Abstract

Desa Iloheluma merupakan salah satu desa yang menjadi prioritas penanganan stunting tahun 2019. Intervensi stunting dapat dilakukan melalui pemanfaatan pangan lokal sumber protein dan zink seperti kerang dan kelor. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi pangan lokal, dan menghasilkan produk pangan lokal yang dapat dimanfaatkan dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di desa Iloheluma. Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang sadar stunting, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan potensi lokal untuk perbaikan gizi, dan dihasilkannya produk pangan yang bervariasi berbasis kerang dan kelor yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan tambahan balita. Metode pelaksanan kegiatan adalah pelatihan dan pendampingan.  Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini, yaitu mahasiswa peserta KKN PPM dan masyarakat telah memiliki pengetahuan tentang stunting, faktor penyebab, memahami sumber sumber makanan lokal yang berkaitan dengan pencegahan stunting, mampu menghasilkan produk yang berupa kerupuk kerang darah, bakso kerang darah, nugget kerang darah, dan bubur daun kelor, dan terbentuk kelompok ibu –ibu PKK yang secara mandiri mempraktekkan pembuatan bubur kelor yang diimplementasi dalam kegiatan Posyandu. Kegiatan KKN PPM ini mendapat dukungan yang sangat besar dari pemerintah Desa dan Kecamatan yang diwujudkan dengan program penanaman 1000 pohon kelor di desa desa Kecamatan Patilanggio. Kata kunci: Kelor., Kerang., Pemberdayaan, Stunting. Abstract  Iloheluma village is one of the priority villages for stunting eradication program in 2019. Stunting intervention can be implemented through the utilization of local food sources as the sources of protein and zinc, including clams and moringa. This study was aimed at increasing people’s knowledge of local food products potential and producing local food products that could be utilized to prevent and curb stunting in Iloheluma village. The main activity was to increase community awareness on stunting, to increase community participation in local potential empowerment to improve nutritional status, and to produce local food products variety based on clams and moringa that could be used as additional meals for under five-year-old children. These objectives were met through training and intensive community assistance. This activity revealed that the students as participants of community outreach (KKN PPM) and the local community have understood the notion of stunting and the causes as well as the source of local food products related to stunting prevention. Further, they can produce blood cockle chips, and blood cockle -based meatballs, blood cockle nugget, and moringa leave porridge, and have established women’s group, which independently practiced the making of moringa porridge in Posyandu activity. The KKN PPM activity has gained support from village and sub-district level governments, in which they have planted 1000 moringa trees in villages around the Patilanggio sub-district. Keywords: Moringa, Clams, Empowerment, Stunting.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI JAGUNG (Zea mays L.) MELALUI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) MELATI Syam S. Kumaji; Abubakar Sidik Katili
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 1 (2019): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i1.13937

Abstract

Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan jagung melalui kegiatan KKN PPM tahun 2019 dilaksanakan di desa Ilohungayo. Adapun tujuan dari program ini adalah menyerap tenaga kerja, menambah pendapatan masyarakat melalui Usaha Kecil Menengah, meningkatkan kreativitas dan inovasi lokal yang dapat dijadikan produk khas daerah Gorontalo dan meningkatkan nilai jual komoditas Jagung di Desa Ilohungayo, Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Solusi yang dapat dilakukan yaitu melalui pengolahan bahan mentah jagung menjadi produk yang lezat, bergizi dan disukai serta bisa menjadi produk khas daerah yang dapat bersaing dengan daerah lain. Adapun metode yang digunakan dalam program ini adalah metode penyuluhan dan pelatihan. Program ini bekerja sama dengan KUBE Melati Desa Ilohungayo sebagai mitra dalam pusat pengolahan jagung menjadi stik jagung dan Plaza Amanda Jaya Gorontalo sebagai mitra dalam proses pemasaran produk cemilan. Alur kegiatan meliputi tahap persiapan berupa observasi ke dinas  instansi terkait dan pembekalan mahasiswa KKN-PPM. Kemudian tahap pelaksanaan, yaitu penyuluhan dan pelatihan pada masyarakat di 4 dusun yakni Dusun Ilito, Ilito Barat, Hungayo, Hungayo Timur, dan Hungayo Selatan  yang berpusat di Desa Ilohungayo. Kata Kunci: Pemberdayaan, Produk, Jagung.  Abstract The Implementation of a community service program through the processing of corn through the community service program 2019 is conducted at Ilohungayo Village. This program aims to absorb labors, add community income through small and medium enterprises, improve creativity and local innovation that can be the typical products from Gorontalo and increase the selling value of corn commodities at Ilohungayo Village, Batudaa Sub-district, Gorontalo District. The solution that can be done is through the processing of the raw corn into the delicious, nutritious and preferredproduct as well as to be the typical local product that can compete with products from other areas. The methods used in this program are counseling and training. This program cooperates with Melati joint venture at Ilohungayo village as a partner in the center of corn processing into corn stick as well as Plaza Amanda Jaya Gorontalo as a partner in the marketing process of the snack products. The flow of activities includes a preparation phase in the form of observation to the related institutions and students’ Community Service Program briefing. The next phase is implementation which is counseling and training to the community at 4 orchards; Ilito Orchard, Ilito Barat, Hungayo, Hungayo Timur, and Hungayo Selatan which centered on Ilohungayo Village. Keywords: Empowerment, Product, Corn.
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KERANG DAN JERUK SUANGGI DI DESA OLELE SEBAGAI PASTA GIGI RAMAH LINGKUNGAN (BIALIMUDENT) Margaretha Solang; Djuna Lamondo; Syam S Kumaji
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 27, No 2 (2021): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v27i2.19485

Abstract

Cockle (or “bia” in Gorontalo language) and lime (“limu” in Gorontalo language) can be found in Olele village, which is located nearby Tomini bay. The objective of this community service program was to disseminate information regarding the chemical content of the shell of cockles and the addition of lemon extract as a preservative, which has the potential as an eco-friendly toothpaste, to society. Further, this program was also aimed at improving people’s skills in processing the two products. The program consisted of mentoring and training activities. It was revealed that the program improved the knowledge of the local community, especially fishermen’s wives and the participants of the program, regarding the content of calcium carbonate (CaCO3) within the shells of cockle at 12,254.64 mg/kg, which could be used as a material of natural, eco-friendly toothpaste. On top of that, the people were also aware of the utility of lime as a preservative material. This community service program received support from the governance of Olele village. Further follow-ups would be designed in the form of innovative village competition.  Keywords: Shells of cockles; lemon; society, toothpaste
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGOLAHAN LABU KUNING (CURCUBITA MOCHATA) MENJADI PRODUK CEMILAN DI DESA BARAKATI KABUPATEN GORONTALO Citron Supu Payu; Yulinda Lubis Ismail; Syam Salim Kumaji
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 23, No 3 (2017): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v23i3.7457

Abstract

Abstrak Tujuan dari program ini adalah meningkatkan nilai ekonomi komoditas labu kuning di Desa Barakati, Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Penjualan bahan mentah Labu Kuning dinilai masih terkendala dalam proses distribusi/penjualan yang hanya terbatas di pasaran tradisional. Upaya yang dilakukan adalah melalui pengolahan bahan mentah Labu Kuning menjadi produk cemilan yang enak dan bergizi, serta memiliki nilai jual yang berkompeten dipasaran. Adapun metode yang digunakan dalam program ini adalah metode penyuluhan dan pelatihan. Program ini bekerja sama dengan UP. FMA Desa barakati sebagai mitra dalam pusat pengolahan labu kuning menjadi cemilan dan Plaza Amanda Jaya Gorontalo sebagai mitra dalam proses pemasaran produk cemilan. Alur kegiatan meliputi tahap persiapan berupa observasi ke dinas / instansi terkait dan pembekalan mahasiswa KKN-PPM. Kemudian tahap pelaksanaan, yaitu penyuluhan dan pelatihan pada masyarakat di 4 dusun yakni Dusun I Hungayo, Dusun II Botuhuwayo, Dusun III Hutamela, dan Dusun IV Bontula, yang berpusat di UP-FMA Desa Barakati. Dengan adanya partisipasi langsung oleh masyarakat, diharapkan muncul ide-ide baru dan kreatif oleh masyarakat dalam mengolah Labu Kuning sehingga program ini dapat berkelanjutan sebagai upaya konkrit untuk terus meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.  Kata Kunci : Labu Kuning, Cemilan Abstract This program aims at increasing the economic value of pumpkin commodity in Barakati village of Batudaa sub-district, Gorontalo regency. The sales of raw pumpkin is still low due to its distribution which was only distributed among traditional markets. In order to increase its economic value, this pumpkin has to be processed into delicious and nutritious snacks that can be marketed in wider market. This study used training and socialization methods. This study was conducted in cooperation with UP. FMA of Barakati village as the partner in processing these pumpkin into snacks. It was also conducted in cooperation with Plaza Amanda Jaya Gorontalo as the partner in marketing the snacks produced from pumpkin. This program was preceded by preparation stage through observation to related stakeholders and preparing students who will participate in KKN-PPM program. The implementation program, namely the socialization and community trainings were conducted our hamlets namely, Dusun I Hungayo, Dusun II Botuhuwayo, Dusun III Hutamela, and Dusun IV Bontula. This training was focused in UP-FMA Barakati village. Through direct community participation it is expected that there will be new ideas arise from community in processing these pumpkin, hence this program would be sustainable and can be a concrete effort in increasing the economy and livelihood of the local community.  Keywords: Pumpkin, Snacks
PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SAPI TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT PADA PEMBUATAN YOGHURT JAGUNG MANIS OLEH Streptococcus thermophillus DAN Lactobacillus bulgaricus Aryati Abdul; Syams Kumaji; Faisal Duengo
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v3i2.5635

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan susu sapi terhadap kadar asam laktat pada pembuatan yoghurt jagung manis oleh Streptococcus thermophillus dan Latobacillus bulgaricus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan 7 perlakuan (0%,10%, 20%,   30%, 40%, 50% dan 60%) dan 4 ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dengan taraf kepercayaan 0.05% untuk membedakan antar perlakuan digunakan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan penambahan susu sapi berpengaruh terhadap kadar asam laktat pada pembuatan yoghurt jagung manis oleh Streptococcus thermophillus dan Latobacillus bulgaricus.Kata Kunci:Susu Sapi, Sari Jagung, Asam Laktat, Yoghurt
Co-Authors Abdul Haris PanaI Abubakar Sidik Katili Abubakar Sidik Katili Adnan Malaha Ahmad Zainuri Ani M. Hasan Ani M. Hasan Arpin Aryati Abdul Aryati Abdul Aryati Abdul Asep S. Abdurrahmat Asniwati Zainuddin Astin Lukum Astuti, Mindy Eka Aydalin, Regina Valentina Budy Santoso Chairunnisa J. Lamangantjo Chairunnisah J Lamangantjo Citron S Payu Daud Yusuf Daud Yusuf Daud, Srinianti U Daud Dewi Wahyuni K. Baderan Djuna Lamondo Eka Zahra Solikahan Eman Rahim Enisa Kobandaha Erfan AR. Lainjong Faisal Duengo Farid SM Farid SM Febrianti Febrianti febriyanti febriyanti Fitryane Lihawa HASAN, ANI M. Hasim Hasim Hasim Hasim Herinda Mardin Heru Z Thalib Ilyas Husain Iswan Dunggio Jusna Ahmad La Nane Lilan Dama Magfirahtul Jannah Margaretha Solang Marike Mahmud Marini Susanti Hamidun Marwan Hasan Masra Latjompoh Melanie Torana Misnawaty Wantogia Moh. Heru Sulistyo P. Yusuf Mohamad Haikal K. Djafar Mohamad, Nurdin Muh. Nur Akbar Muhammad Isra Nur Mustaqimah Nur Risnawati Harun Nur'ain Marton Angio Nurdin Mohamad Nurfadila Salam Nurinda Umadji Pinangsi Lalu Pobela, Juliani Pratama, M.Iqbal Liayong Rakhmat Jaya Lahay Ramli Utina Regina Valentine Aydalina Regitacahyanisauring Gita Rini Daud Supu Sadapu, Rifka Salihi, Irvan Abraham Sarini Pani Siti Ainun Mabuia Siti Nurliana Moha SM, Farid Sri Anggriyanti Putri Bohoka Sri Vanrovia Usman Sri Widyastuty Pikoli Sri Wulandari Sukirman Rahim Suma, Fani Syarifudin Rahim Uno, Wirnangsi D. Wantogia, Misnawaty Widya Rahmawaty Saman Widya Salandri Kisman Wirnangsi D. Uno Wirnangsi D. Uno Wirnangsi D.Uno Wirnangsih D. Uno Wiwin Kobi Yuliana Retnowati Yulianti Humokor Yulinda L. Ismail Zakaria Husain Zuliyanto Zakaria