Claim Missing Document
Check
Articles

Proses Berpikir Kritis Siswa Reflektif dalam Menyelesaikan Masalah Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Dana Yuli Christiyanto; I Made Sulandra; Rustanto Rahardi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 10: OKTOBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.3 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i10.11679

Abstract

Abstract: This study aims to describe the reflective students' critical thinking process in solving the problem of two-variable linear equation system. Instruments used to know the critical thinking process of the subject is a problem-solving test and interview. Through tests and interviews, we can analyze the critical thinking process of the subject based on six criteria focus, reason, inference, situation, clarity, and overview. The results showed that both subjects only met the criteria of focus, and experienced errors in making mathematical models, so that both are not able to solve the problem.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa reflektif dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui proses berpikir kritis subjek adalah tes pemecahan masalah dan wawancara. Melalui tes dan wawancara, dapat dianalisis proses berpikir kritis subjek berdasarkan enam kriteria, yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, dan overview. Hasil penelitian menunjukkan kedua subjek hanya memenuhi kriteria focus, serta mengalami kesalahan dalam membuat model matematika sehingga keduanya tidak mampu menyelesaikan masalah.
Deskripsi Representasi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Lailin Hijriani; Swasono Rahardjo; Rustanto Rahardi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 5: MEI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.496 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i5.11061

Abstract

Abstract: The aims of this research is to describe students’ mathematical representation ability in solving PISA test. Data were collected by using test instrument and interview. The test was tested to 31 students and one of them choosen as a research subjects and analyzied by qualitative descriptive technique. The research results are research subject works PISA test which given using by visual and simbolic representation and the lack of accuracy causing the research subject has not constructed a properly created visual and simbolic representation.Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal PISA. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen soal tes dan wawancara. Soal tes diujikan kepada 31 siswa dan satu siswa dijadikan sebagai subjek penelitian dan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu subjek penelitian mengerjakan soal PISA yang diberikan dengan menggunakan representasi visual dan simbolik serta serta kurangnya ketelitian yang dimiliki subjek menjadi penyebab ketidakmampuan subjek untuk mengonstruksi representasi visual dan simbolik secara benar.
Profil Pointing dan Representational Gesture Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Fungsi Linear Ewan Gunawan; Erry Hidayanto; Rustanto Rahardi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 3: MARET 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i3.14669

Abstract

Abstract: This study used a qualitative-descriptive study with the aim of this study to describe the pointing profile and gesture representation of students in solving mathematical problems with the material of linear functions. The subjects in the study were 2 students of class X SMA Negeri 2 Dompu. The research subjects were selected by 1 student as the pointing gesture and 1 student as the representational gesture. Data was collected by providing assignments, gesture observation sheets, and interviews with selected subjects. The data were analyzed qualitatively through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. This study resulted that the pointing gesture helped P1 describe the answer completion plan, helped focus himself to perform calculations, generate ideas, and facilitate the description of information from questions and answers as well as check and understand questions and answers when solving questions. Representational gesture helps R1 to describe the steps to understand the graphic related to the problem, helps focus on understanding the problem and can be careful in solving the problem. Also plays a role in concretizing ideas/ideas that are being worked on or are being thought of by students.Abstrak: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif-deskriptif dengan tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil pointing dan representasi gesture siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi fungsi linear. subjek dalam penelitian adalah 2 orang siswa kelas X SMA Negeri 2 Dompu. Subjek penelitian dipilih 1 orang siswa sebagai pointing gesture dan 1 orang siswa sebagai representational gesture. Perolehan data dilakukan dengan memberikan lembar tugas, lembar Observasi gesture, dan wawancara yang terpilih menjadi subjek. Data di analisis secara kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan bahwa Pointing gesture membantu P1 menggambarkan rencana penyelesaian jawaban, membantu memfokuskan dirinya untuk melakukan hitungan, memunculkan ide, dan mempermudah gambaran informasi dari soal dan jawaban serta mengecek dan memahami soal dan jawaban saat menyelesaikan soal. Representational gesture membantu R1 untuk menggambarkan langkah memahami grafik terkait hubungan dengan soal, membantu memusatkan perhatian memahami soal dan dapat teliti dalam menyelesaikan soal. Berperan juga untuk mengkongkretkan ide/gagasan yang sedang dikerjakan maupun sedang dipikirkan siswa.
Konflik Kognitif Internal Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Proses Asimilasi Akomodasi Ratnah Lestary; Subanji Subanji; Rustanto Rahardi
Numerical: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.313 KB) | DOI: 10.25217/numerical.v2i2.329

Abstract

This study aims to describe the internal cognitive conflicts that occur to students when they were solving mathematics problems. There were two participants in this research. They were 7th grade students from SMPN 1 Malang. The first participant was a student who has experienced internal cognitive conflicts and has capability to resolve it as well as the mathematics problems. Meanwhile, the second participant was a student who has experienced internal cognitive conflict but cannot resolve that conflict and also the mathematics problems. This research was used descriptive qualitative. The data of this study was gathered from students’ test on cognitive conflict and interview which was adapted from Newman's interview procedure. It was found that, the students who are able to find a relationship between the ratio of the number of workers and the number of chairs produced in a day, have capability to resolve their cognitive conflicts so that it brings them to the right problem solving. Meanwhile, the students that fail to build a relationship between the comparison concepts with mathematics problems and fail to find the relation between the numbers of people with the number of chairs in one day can not resolve the cognitive conflict so that they solve the problems in the wrong ways.
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SAAT PANDEMI COVID-19 Novi Nurhayati; Rustanto Rahardi
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 4, No 2 (2021): JPMI
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v4i2.p%p

Abstract

This study aims to describe students' creative thinking skills in developing mathematics learning media. The research method used is descriptive qualitative method. The subjects of this study were 27 students majoring in mathematics education at a state university in Malang. The collection technique is a project-based group assignment in developing instructional media and the analysis technique uses the indicators used by following the indicators of creative thinking skills and data collection is the assessment of product results and interviews if needed. The results of the study show that the capability to think actively of students in developing learning media is included in the creative model of modification, namely changing the shape of a product so that it becomes more attractive and more practical (2) students develop mathematics learning media based on the problems found, in order to assist students in understanding the learning material; (3) the level of student creativity in developing learning media is very high despite the covid-19 pandemic.
Kesalahan Mahasiswa Pendidikan Matematika dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi dan Persamaan Polinomial Anik Rizka Rahmawati; Sudirman Sudirman; Rustanto Rahardi
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.893

Abstract

Kurang kuatnya penguasaan konsep mahasiswa terhadap materi yang dipelajari mengakibatkan munculnya kesalahpahaman atau kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika. Mendeskripsikan kesalahan mahasiswa Pendidikan Matematika dalam menyelesaikan masalah fungsi dan persamaan polinomial ditinjau dari tipe kesalahan Kastolan adalah tujuan penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif. Pentingnya penelitian tentang kesalahan mahasiswa dapat menjadi acuan sejauh mana pemahaman dan penguasaan konsep mahasiswa terhadap materi yang telah dipelajari. Terpilih sebanyak empat subjek secara purposive sampling berdasarkan hasil pekerjaan dengan langkah-langkah penyelesaian yang tidak lengkap atau menunjukkan adanya kesalahan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah peneliti, lembar tes, serta pedoman wawancara. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kesalahan tertinggi yang dilakukan mahasiswa terletak pada kesalahan teknik dengan persentase 43,9% dan dikategorikan kesalahan berat. Kesalahan kedua dengan kategori kesalahan cukup berat ialah kesalahan konseptual dengan persentase sebesar 39.4%. Kesalahan ketiga ialah kesalahan prosedural dengan persentase sebesar 16.7% dan termasuk pada kategori kesalahan ringan.
Pengembangan LKS Berbasis Guided Discovery Learning pada Materi Statistika Kelas VIII SMP Faradila Nur Sabrina; Rustanto Rahardi
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.900

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis Guided Discovery Learning pada materi Statistika kelas VIII yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian Research and Development (R&D) ini menggunakan model pengembangan Plomp. Dalam penelitian pengembangan LKS ini menggunakan teknik analisis data hasil uji validitas, uji kepraktisan, dan uji keefektifan produk. Hasil dari penelitian ini adalah LKS yang dinyatakan valid berdasarkan uji validasi oleh validator dengan hasil 93,75%. Setelah dilakukan uji validasi, LKS diujicobakan kepada subjek penelitian dan dinyatakan praktis berdasarkan hasil angket respon siswa yaitu 82,19% dan angket respon guru yaitu 93,31%. LKS juga dinyatakan efektif berdasarkan hasil tes formatif subjek penelitian yaitu terdapat 80% siswa mendapat nilai di atas KKM.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tipe Campers dalam Menyelesaikan Soal Cerita Khalisa Naura Imanda; Rustanto Rahardi; Swasono Rahardjo
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i2.1372

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa bertipe Camper dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan tahapan pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya. Materi yang diujikan yaitu Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini terdiri dari tiga siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Nganjuk. Pemilihan subjek penelitian diawali dengan memberikan angket Adversity Response Profile (ARP) pada 27 siswa. Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa yang bertipe campers. Siswa yang bertipe campers memiliki skor sebesar 95 s/d 134. Subjek penelitian terpilih lalu diminta untuk mengerjakan tes tulis pemecahan masalah dan kemudian dilanjutkan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket Adversity Response Profile (ARP), tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa bertipe campers tidak dapat memenuhi semua tahapan polya. Subjek C1 hanya mampu memenuhi sampai tahapan kedua polya yaitu merencanakan penyelesaian masalah. Sedangkan pada subjek C2 dan C3 hanya mampu memenuhi tahapan pertama polya yaitu memahami masalah.
The Relationship of Student’s Algrebraic Thinking and Cognitive Learning Style Alip Rahmawati Zahrotun Nisak; Abdur Rahman As'ari; Rustanto Rahardi; S Subanji
IndoMath: Indonesia Mathematics Education Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed at investigating the relationship between student’s algebraic thinking and cognitive style of Field Independent (FI) and Field Dependent (FD). The method implemented in the study is Group Embedded Figure Test (GEFT) which was intended to categorize students into the FI and FD styles. Afterward, to collect the data of students’ algebra thinking ability, a test was administered. The result of the test was compared to the result of GEFT test by integrating a computer program to find out the relationship between the students’ algebraic thinking and their cognitive styles, both FD and FI. The subjects of this research were the eighth-grade students totaling at 24 students. The findings of this study indicate that there is no relationship between manipulating symbols and students’ cognitive style.. There is a relationship between generalizing and formalizing and stundents’ cognitive styles. There is a relationship between using algebra as a tool and FD. There is a relationship between reasoning and representation and student’s cognitive style.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Rachmat Wasqita; Rustanto Rahardi; Makbul Muksar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.239 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i2.5029

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi bangun datar ditinjau dari gaya belajar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat. Subjek penelitian sebanyak 8 dengan masing-masing dua siswa dari visual, auditori, kinestetik dan visual-auditori. Data penelitian diambil dari kuesioner gaya belajar, lembar tes siswa, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data kuesioner dilakukan untuk menentukan kecendrungan gaya belajar siswa, sedangkan lembar tes untuk mengetahui kemampuan berpikir krtitis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada masing-masing gaya belajar memiliki tingkatan yang berbeda. Siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori cukup kritis, siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori kurang kritis, siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori cukup kritis, sedangkan siswa dengan gaya belajar visual-auditori memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori kritis. Dari 3 gaya belajar tersebut didapatkan bahwa gaya belajar visual memiliki kemampuan berpikir kritis lebih baik dari auditori dan kinestetik. This study aims to describe students' critical thinking ability on two-dimentional figure material in terms of learning styles. This type of research is descriptive qualitative. The research subjects were students of class VIII SMPN 1 Jereweh, West Sumbawa Regency. The research subjects were 8 with two students each from visual, auditory, kinesthetic and visual-auditory. The research data were taken from learning style questionnaires, student test sheets, and interviews. Data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Questionnaire data was conducted to determine the tendency of students' learning styles, while the test sheet was to determine students' critical thinking ability. The results showed that students' critical thinking ability in each learning style had different levels. Students with visual learning styles have critical thinking ability in the moderately critical category, students with auditory learning styles have critical thinking ability in the less critical category, students with kinesthetic learning styles have critical thinking ability in the moderately critical category, while students with visual-auditory learning styles have the ability to think critically in the critical category. From the 3 learning styles, it was found that the visual learning style has better critical thinking ability than auditory and kinesthetic.
Co-Authors Abdur Rahman As’ari Abdur Rohim, Abdur Agusman, Agusman Akhidayati, Ria Risyandani Alip Rahmawati Zahrotun Nisak Anik Rizka Rahmawati Anita Dewi Utami Ardan S, Muhammad Rey Ardan Saputra, Muhammad Rey Arnaningtyas Rofi'i Arwan Mhd. Said Astuti, Ririn Novia Cahyani, Nia Cahyaningtyas, Octavita Cholis Sa’dijah Christiyanto, Dana Yuli Dahliatul Hasanah Dana Yuli Christiyanto Destri Mega Arumanita Elis Dwi Wulandari Emanuel, Endrayana Putut Laksminto Erry Hidayanto Ewan Gunawan Faradila Nur Sabrina Fauziyyah Alimuddin HAFIIZH, MOCHAMMAD Herdiansyah, Adi Hery Susanto Hery Susanto Hijriani, Lailin Huda, Ristianur I Made Sulandra I Nengah Parta Indriati Nurul Hidayah Irianto, Savitri Oktavia Izzah Khairu Rahmah Janah, Miftakul Khalisa Naura Imanda Kusumaningtyas, Nopem Lailin Hijriani Lestary, Ratnah Lucky Tri Oktaviana Lutfika Zayyenu Zuhairini M Zainul Arifin Makbul Muksar Maulana Al - Ghofiqi Millenia Nugraha, Hermawan Septa Muhammad Rizaldi Nia Cahyani Novi Nurhayati Nugraha, Hermawan Septa Millenia Nursani Indah Pratiwi Octavita Cahyaningtyas Okviarini, Dewi Permadi, Hendro Prasetyo, Yudha Eka Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Putra, Zuhadur Ra'is Ariyono Qomarudin, Moch Hamzah Rachmat Wasqita Rahma Wahyu Rahmadani, Desi RIA ANGGRAINI Risna Zulfa Musriroh Rony, Zahara Tussoleha Saidah Ajilatun Nahdawiyah Sisworo Siti Na’imah Slamet . Subanji Subanji Sudirman Sudirman Sukoriyanto Susiswo Suwanto Suwanto Swasono Rahardjo Syaiful Hamzah Nasution Tjang Daniel Chandra Toto Nusantara Trianingsih Eni Lestari Widuri, Nabila Ekaputri Ziadatul Muslimah, Khilma Zuhadur Ra'is Ariyono Putra