Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Bahan Ajar Bentuk Ensiklopedia Sejarah dan Budaya Lokal Dieng pada Materi Pokok Perkembangan Kehidupan Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia di SMA Negeri 1 Karangkobar Kabupaten Banjarnegara Bhuwana, Girindra Yudha; Jayusman, Jayusman; Muntholib, Abdul
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah; (1) Mendeskripsikan kebutuhan dan kondisi bahan ajar pada materi pokok perkembangan kehidupan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Karangkobar, (2) Menghasilkan bahan ajar ensiklopedia sejarah dan budaya lokal Dieng pada pembelajaran sejarah  pada materi pokok perkembangan kehidupan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia di SMA Negeri 1 Karangkobar, (3) Mengetahui penilaian bahan ajar ensiklopedia sejarah dan budaya lokal Dieng pada materi pokok perkembangan kehidupan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia di SMAN 1 Karangkobar. Hasil penelitian ini menunjukan analisis kebutuhan bahan ajar di SMA Negeri 1 Karangkobar memerlukan bahan ajar penunjang yang menarik untuk mengatasi permasalahan, yaitu untuk menarik minat dan mempermudah pemahaman materi. Urgensi Situs Candi Dieng penting bagi peserta didik untuk mengetahui sejarah yang ada dilingkungannya, menarik minat, dan  mempermudah pemahaman materi perkembangan sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.  Hasil dari pengembangan bahan ajar adalah berupa ensiklopedia sejarah dan budaya lokal Dieng yang telah di validasi oleh ahli materi, media, dan praktisi yang rata-rata menunjukan hasil sangat baik digunakan tanpa revisi. Penilaian kelayakan dari respon guru dan peserta didik menunjukan rata-rata bahan ajar ensiklopedia sejarah dan budaya lokal Dieng sangar baik. Kesimpulannya bahan ajar bentuk ensiklopedia sejarah dan budaya lokal Dieng sangat layak digunakan. Karena menunjang proses pembelajaran sejarah materi perkembangan kehidupan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia di SMA Negeri 1 Karangkobar. Disarankan ensiklopedia menjadi bahan ajar penunjang proses pembelajaran sejarah.
Peran Guru Sejarah dalam Pengembangan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Sejarah Lokal di SMA Negeri 1 Ambarawa Alfiyah, Reni; Jayusman, Jayusman; Shokheh, Mukhamad
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui fokus pembelajaran sejarah lokal, wujud peran guru sejarah, kendala dan upaya yang dilakukan guru sejarah untuk mengembangkan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) fokus pembelajaran sejarah lokal di kelas XI IPS antara lain: peristiwa sekitar pertempuran ambarawa dan peninggalannya, peninggalan sejarah lokal masa Hindu-Buddha, peninggalan masa islam, penyisipan nilai tradisi lokal seperti tradisi tuguran dan peringatan 10 November dalam pembelajaran sejarah lokal. (2) Wujud peran guru sejarah sebagai fasilitator dengan memfasilitasi siswa dengan memberi pembelajaran, mengelola kelas, memberi contoh, dan evaluasi pembelajaran sejarah lokal di kelas XI IPS, sebagai pembimbing dengan mendampingi, mengarahkan, memotivasi, menjadi konselor dan penghubung antar generasi pembelajaran sejarah lokal, sebagai stimulus kreativitas dengan memberi variasi dalam mengajar, menambah sumber sejarah lokal. (3) Kendala yang dihadapi guru seperti karakter siswa yang dibentuk di rumah berbeda dengan di sekolah, kesulitan menyesuaikan karakter yang ingin dicapai dengan materi, kesulitan memahami kondisi psikologi tiap siswa, kurangnya pengawasan terhadap siswa dan pengaruh pergaulan di lingkungan. Upaya yang dilakukan guru dengan memberi contoh yang baik, menasehati, membimbing, memotivasi, melakukan pendekatan personal dan membekali siswa dengan pengetahuan agama sangatlah baik untuk mengembangkan karakter siswa, terutama dalam pembelajaran sejarah lokal.
Implementasi Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Semarang Nurhayati, Ela; Jayusman, Jayusman; Ahmad, Tsabit Azinar
Indonesian Journal of History Education Vol 6 No 1 (2018): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui pemahaman guru terhadap penilaian autentik pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Semarang; mengetahui pelaksanaan penilaian autentik oleh guru sejarah di SMA Negeri 1 Semarang; dan mengetahui kendala yang dialami guru di SMA Negeri 1 Semarang dalam penilaian autentik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus. Lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Semarang. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yakni wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan peserta didik, aktivitas pembelajaran serta dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi dokumentasi, angket dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru sejarah mempunyai pemahaman yang baik terhadap penilaian autentik dalam kurikulum 2013; guru sejarah sudah melaksanakan penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan baik sedangkan dalam hal analisis dan pelaporan hasil penilaian autentik guru menggunakan software pengolah nilai secara online; kendala yang dialami oleh guru sejarah adalah kemajemukan peserta didik dengan latar belakang dan karakter yang berbeda-beda, sedangkan faktor yang mendukung guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik adalah peserta didik yang berkualitas, tersedianya fasilitas dan sumber belajar serta adanya software pengolah nilai. Kata kunci: penilaian; autentik; pembelajaran sejarah
Penanaman Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2017/2018 Lestariningsih, Wahyu Adya; Jayusman, Jayusman; Purnomo, Arif
Indonesian Journal of History Education Vol 6 No 2 (2018): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui nilai-nilai multikultural yang ditanamkan dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Rembang, mengetahui pelaksanaan nilai-nilai multikultural di SMA Negeri 1 Rembang, dan mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam menanamkan nilai-nilai multikultural di SMA Negeri 1 Rembang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teknik dan sumber. Analisis data yang digunakan adalah model analisis Interaktif. Berdasarkan hasil penelitian  mengungkapkan bahwa penanaman ilai-nilai multikultural dalam pembelajaran sejarah  yang diajarkan di SMA Negeri 1 Rembang sudah terlaksana dengan baik. Penanaman nilai-nilai multikultural dalam pemblajaran sejarah di SMA Negeri 1 Rembang tidak hanya diajarkan dalam kelas saja, namun juga melalui pembelajaran luar kelas. Kurikulum menjadi faktor penghambat dalam menanamkan nilai-nilai multikultural yang ada di SMA Negeri 1 Rembang, dan pembelajaran luar kelas menjadi faktor pendorong dalam penanaman nilai-nilai multikultural. Kata kunci: nilai; multikultural, pembelajaran sejarah
PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR Jayusman, Jayusman
Paramita: Historical Studies Journal Vol 20, No 1 (2010)
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v20i1.1059

Abstract

This research on agricultural history is focused on the cultivitation of Palmyra palm cultivation and economy, social and cultural aspect in Sawu Island. Palmyra palm cultivation in this island has been held from generation to generation. And it’s hard to find out the exact time when did it begin. The activity of obtaining Palmyra palm occurred as the adjustment of Sawu society to their new environment. Seeing to traditional behavior of Sawu society, it seemed that the activity of collecting kept on in a very long period. The factor which supported that act was the system of sociocultural pattern that supported the success of conservation of the cultivation of Palmyra palm. The sociocultural pattern was called rai (social organization based on custom) and religion ceremonies.   Keywords: Palmyra palm cultivation, traditional, social pattern  Penelitian tentang sejarah pertanian ini difokuskan pada budidaya lontar ditinjau dari aspek ekonomi, social, dan budaya di Pulau Sawu. Budidaya lontar di pulau ini telah dilakukan secara turun temurun. Dengan demikian, susah untuk menemukan waktu tepat ketika upaya pembudidayaan tersebut dimulai. Aktivitas untuk memperoleh lontar terjadi sebagai penyesuaian dari masyarakat Sawu untuk lingkungan baru mereka. Melihat ke perilaku tradisional dari masyarakat Sawu, ini tampak bahwa aktivitas tersebut telah terjadi dalam periode yang sangat panjang. Faktor yang mendukung bahwa tedapat aturan tentang sistem dari pola budaya kemasyarakatan sehingga menghasilkan upaya konservasi yang berhasil terhadap pembudidayaan tanaman lontar. Pola social budaya yang brekembang tersebut disebut dengan rai    (organisasi sosial berlandaskan kebiasaan) dan upacara agama.   Kata kunci : budidaya lontar, tradisional, pola sosial  
PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAHAN DESA BERBASIS TERTIB ADMINISTRASI DALAM MENINGKATKAN LAYANAN MASYARAKAT SEKECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG Jayusman, Jayusman
Jurnal Abdimas Vol 15, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan administrasi yang tertib akan mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi yang sewaktu-waktu diperlukan. Akses informasi akan dapat tersaji dengan cepat dan tepat, apabila aparatur desa siap dan mempunyai kemampuan dalam menemukan kembali dokumen yang sesuai dengan kepentingan masyarakat. Karena dokumen pemerintah atau arsip merupakan salah satu komponen esensial dalam mendukung kinerja pemerintahan desa. Dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah terus, aparat desa dituntut untuk mengelola administrasi dengan cepat dan rapi. Proses administrasi membawa konsekuensi terhadap pengarsipan, yang pada gilirannya bermuara pada pelayanan masyarakat. Setiap pemerintah desa mempunyai tanggung jawab dan kewajiban memberikan layanan publik yang prosesnya harus melalui administrasi desa. Proses administrasi membawa konsekuensi terhadap pengarsipan, yang pada gilirannya bermuara pada pelayanan masyarakat.
DAMPAK PEMBANGUNAN WADUK KEDUNG OMBO TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PETANI DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 1989 – 1998 Novandi, Ardhi Setyawan; Wasino, Wasino; Jayusman, Jayusman
Indonesian Journal of Conservation Vol 8, No 2 (2019): December
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v8i2.22692

Abstract

Waduk Kedung Ombo merupakan waduk buatan yang dibangun pada tahun 1985-1989 untuk membendung aliran air dari Sungai Serang. Waduk Kedung Ombo berfungsi untuk mengatasi banjir dan kekeringan yang sering melanda wilayah Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode sejarah, yang mencakup (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, dan (4) historiografi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Waduk Kedung Ombo yang diresmikan pada tanggal 14 Junuari 1989 telah mampu mengatasi masalah banjir dan kekeringan yang sering melanda wilayah bagian utara di Jawa Tengah. Hal tersebut ditandai dengan adanya perubahan sistem tanam padi oleh masyarakat petani di Kabupaten Grobogan. Masyarakat petani yang mulanya hanya bisa menanam 1 kali masa tanam padi dan 2 kali masa tanam palawija dalam satu tahun, sekarang menjadi 2 kali masa tanam padi dan 1 kali masa tanam palawija dalam satu tahun.
STUDI FATWA AL-LAJNAH AL-DAIMAH LI AL-BUHUS AL-ILMIYAH WA AL-IFTA’: KRITIK ATAS LARANGAN MAHAR PERNIKAHAN BERUPA HAFALAN AL-QUR’AN Irawan, Ibnu; Jayusman, Jayusman; Hermanto, Agus
Kodifikasia Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v13i2.1834

Abstract

Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang mengkaji fatwa pelarangan mahar hafalan al-Qur?an. Sebagai alat analisis teori al-urf sangat tepat digunakan untuk memadukan kesenjangan tradisi yang berkembang dengan fatwa pelarangan tradisi tersebut. Tulisan ini mengkritisi fatwa tersebut dan menyimpukan; Pertama, fatwa mengedepankan aspek teoritis dan kurang memperhatikan aspek praktis yang tengah terjadi pada masyarakat. Kedua, metodelogi istinbat dalam berfatwa yang dilakukan adalah mengutamakan dalil-dalil muttafaq serta menomerduakan dalil-dalil mukhtalaf, sedangkan al-urf terkategori pada mukhtalaf sehingga kurang diperhatikan. Ketiga, Penulisan teks fatwa yang ada dianggap sangat singkat dan memerlukan kajian lebih lanjut agar memperoleh pemahaman dari maksud dari fatwa tersebut, sehingga menimbulkan kegamangan dan berpotensi menimbulkan silang pendapat. Keempat, prinsip fatwa yang digulirkan adalah berlepas dari mazhab tertentu, hal ini dianggap tidak sejalan dengan apa yang direkomendasikan oleh fukaha dan jauh dari mengayomi, karena proses beragama suatu masyarakat hendaknya memulainya dengan mengikuti mazhab tertentu agar tidak salah arah, dan tetap di dalam koridor keislaman yang benar. [This paper criticizes the fatwa on the prohibition of memorizing the Qur'an. As an analysis tool, al-urf theory is very appropriate to be used to integrate the growing of tradition gap with the fatwa prohibiting that tradition. This paper concludes; First, the fatwa emphasizes the theoretical aspects and pays little attention to the practical aspects that are happening to the community. Second, istinbat methodology in performing the obedience carried out is to prioritize the arguments of muttafaq as well as to put forward the arguments of the mukhtalaf, while the al-urf is categorized in the mukhtalaf so that it is heedless. Third, the writing of the existing fatwa text is considered to be very high and requires further study in order to gain an understanding the purpose of the fatwa, thus causing confusion and the possibility of the conflict. Fourth, the fatwa principle that is rolled out is not depend on a certain schools, by contrast with the recommendation of the jurist, because the religious process of a community should start by following the certain schools in order to remain stay in the Islamic pathway].
MODUL PENINGGALAN SEJARAH HINDU-BUDDHA SEBAGAI BAHAN AJAR ALTERNATIF BAGI SISWA SMA KABUPATEN SEMARANG Sulistiawan, Eko; Jayusman, Jayusman; Suharso, R
Indonesian Journal of History Education Vol 7 No 1 (2019): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijhe.v7i1.30475

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kebutuhan bahan ajar materi perkembangan dan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia bagi siswa SMA Kabupaten Semarang; (2) Mengetahui pengembangan bahan ajar modul tentang peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Semarang; (3) Mengetahui kelayakan dari bahan ajar modul tentang peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Semarang yang dikembangkan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau RnD (Research and Development). Pada penelitian ini, peneliti melakukan penyederhanaan tahapan. Tahap penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan yaitu mencari potensi dan masalah, pengumpulan data atau informasi, mendesain produk, validasi desain dan perbaikan desain. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ungaran menggunakan  bahan ajar berupa buku paket, LKS dan modul yang dikembangkan oleh guru sedangkan di SMA Kanisius Bhakti Awam hanya menggunakan buku paket saja. Semua bahan ajar tersebut kurang dalam hal desain yang kurang menarik serta belum terdapat materi yang bersifat lokal; (2) Pengembangan bahan ajar modul dilakukan melalui beberapa tahapan yang baik; (3) Hasil validasi tahap I materi mendapatkan hasil 73,3% dan validasi tahap II mendapatkan hasil 82,63%. Hasil validasi tahap I media mendapatkan hasil 68,5% dan validasi tahap II mendapatkan 89,5%. Sementara itu, hasil validasi oleh praktisi mendapatkan hasil 87,76% dan hasil tanggapan siswa mendapatkan hasil 84,12%. Sehingga bahan ajar modul peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Semarang baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran sejarah.  
TURAICHAN ADJHURI: PERUMUS KALENDER MENARA KUDUS Jayusman, Jayusman
YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam Vol 4, No 2 (2013): Yudisia
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.118 KB) | DOI: 10.21043/yudisia.v4i2.681

Abstract

One of the legendaries expert in Islamic astronomy (falak) in Indonesia was KH. Turaichan Adjhuri. He was a humble kyai inherited Islamic astronomy developed in pesantren in Indonesia. Although he has passed away long time ago, His master piece of Menara Kudus (Kudus Minaret) almanac, completed by his son, has been used as reference by society until now.Keywords: Turaichan Adjhuri, Menara Kudus almanac, Falak