Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberian Infusa Daun Dadap (Erythrina Subumbrans) Terhadap Profil Eritrosit Ayam Broiler yang Mengalami Stres Transportasi Putra, Rama Adi; Merdana, I Made; Sudira, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (2) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.716 KB)

Abstract

Kegiatan transportasi dapat menimbulkan stres transportasi pada ayam broiler yang akan mengakibatkan penurunan bobot badan dan mortalitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin C dan infusa daun dadap terhadap profil eritrosit ayam broiler yang mengalami stres transportasi dilihat dari total eritrosit, hematokrit dan hemoglobin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kelompok perlakuan dan enam ulangan dengan total 30 sampel darah. Kontrol negatif dengan hanya pemberian minum (P0), pemberikan vitamin C dosis 2 gram/L sebagai kontrol positif (P1), kelompok perlakuan P2, P3, dan P4 dengan pemberian infusa daun dadap dengan dosis 1000 ppm, 2000 ppm, dan 3000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total eritrosit, hematokrit dan hemoglobin dari kelompok kontrol negatif mengalami penurunan, kontrol positif mengalami peningkatan, sedangkan perlakuan dengan pemberian infusa daun dadap dengan dosis 1000 ppm mengalami peningkatan mendekati kontrol positif dan kelompok perlakuan dengan dosis 2000 ppm dan 3000 ppm menunjukkan peningkatan pada total eritrosit namun mengalami penurunan nilai hematokrit dan hemoglobin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dosis infusa daun dadap 1000 ppm menunjukkan hasil yang paling mendekati kontrol positif (kelompok pemberian vitamin C) dilihat dari total eritrosit, hematokrit dan hemoglobin.
Pemberian Infusa Daun Dadap Terhadap Profil Leukosit Ayam Broiler Fase Grower- Finisher yang Mengalami Stres Transportasi Hendrawan, I Wayan Dika Wahyu; Merdana, I Made; Sudira, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (4) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.793 KB)

Abstract

Ayam broiler sangat mudah mengalami stres karena memiliki kemampuan terbatas dalam mengurangi panas tubuh. Upaya mengurangi stres akibat transportasi ini dapat digunakan antistres dan antioksidan. Jenis tumbuhan yang mengandung bahan aktif antioksidan alam seperti daun dadap (Erythrina subumbrans) yang diduga mampu digunakan sebagai antistres. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun dadap terhadap total leukosit dan diferensial leukosit ayam broiler fase grower-finisher. Penelitian ini menggunakan 45 sampel darah ayam broiler yang diberi perlakuan berupa pemberian vitamin C dan infusa daun dadap dalam air minum yang dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok P0 (tanpa perlakuan), kelompok P1 (pemberian vitamin C dosis 2 g/L), P2, P3, P4 pemberian infusa daun dadap dosis masing-masing 1000 ppm, 2000 ppm dan 3000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total leukosit ayam broiler setelah ditransportasikan pada semua kelompok perlakuan mengalami penurunan. Diferensial leukosit dari kelompok kontrol negatif menunjukkan peningkatan total monosit dan limfosit sedangkan total heterofil mengalami penurunan. Kelompok kontrol positif menunjukkan peningkatan total monosit dan limfosit sedangkan total heterofil mengalami penurunan. Perlakuan pemberian infusa daun dadap dosis 1000 ppm menunjukkan penurunan total monosit sedangkan total limfosit dan heterofil mengalami peningkatan. Kelompok dosis 2000 ppm menunjukkan penurunan total limfosit sedangkan total monosit dan heterofil mengalami peningkatan. Kelompok dosis 3000 ppm menunjukkan total limfosit mengalami peningkatan sedangkan total monosit dan heterofil mengalami penurunan.
Pemberian Serbuk Biji Kelor pada Limbah Cair Rumah Pemotongan Ayam Tradisional Mampu Menurunkan Jumlah Escherichia coli Saputra, I Dewa Ketut Ari; Suada, I Ketut; Merdana, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (2) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.449 KB) | DOI: 10.19087/imv.2020.9.2.148

Abstract

Serbuk biji kelor dapat berperan sebagai koagulan alami untuk memperbaiki kualitas air, mereduksi logam berat, menurunkan jumlah bakteri Escherichia coli dan alga serta sebagai surfaktan / hidrofilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk biji kelor pada konsentrasi berbeda terhadap jumlah E. coli pada limbah Rumah Pemotongan Ayam tradisional (RPA). Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola split-time. Bakteri E. coli dihitung dengan metode penumbuhan pada media EMBA (eosin methylene blue agar). Faktor utama yaitu konsentrasi serbuk biji kelor sebagai berikut ; 0 mg / L, 50 mg / L, 100 mg / L, 150 mg / L dan 200 mg / L, dengan faktor tambahan adalah waktu pengendapan yaitu 0 menit, 20 menit, 40 menit, 60 menit. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa serbuk biji kelor berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah bakteri E. coli pada limbah RPA tradisional. Dengan konsentrasi terbaik serbuk biji kelor, 200 mg/L dan lama pengendapan yakni 60 menit, memberikan pengaruh terhadap penurunan jumlah E. coli pada limbah RPA tradisional.
Pemberian Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera) Menurunkan Tingkat Keasaman Limbah Cair Peternakan Babi Putra, I Made Arya Udyana; Merdana, I Made; Suada, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (2) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.709 KB) | DOI: 10.19087/imv.2020.9.2.219

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi serbuk biji kelor dan lama waktu pengendapan pada limbah peternakan babi ditinjau dari pH. Penelitian ini menggunakan 5 sampel air limbah peternakan babi sebanyak 500 mL dan tiga kali pengulangan. Konsentrasi serbuk biji kelor yang digunakan yaitu 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, dan 200 mg/L dengan lama waktu penendapan 0 menit, 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Konsentrasi serbuk biji kelor dicampurkan pada 4 sampel limbah sedangkan sampel kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Pengukuran pH dilakukan pada awal waktu pengendapan menggunakan pH meter digital. Nilai pH limbah peternakan babi sebelum diberikan perlakuan adalah 7,4. Setelah perlakuan, sampel kedua (50 mg/L) nilai pH turun hingga 7,3 pengendapan 0, 20, 40 dan 60 menit. Sampel ketiga (100 mg/L) pengendapan 0 dan 20 menit nilai pH 7,3 dan turun menjadi 7,2 pada pengendapan 40 dan 60 menit. Sampel keempat (150 mg/L) pH 7,2 pada pengendapan 0, 20 dan 40 menit, nilai pH turun menjadi 7,1 pada pengendapan 60 menit. Sampel kelima (200 mg/L) nilai pH 7,1 pada pengendapan 0 dan 20 menit dan menurun menjadi 7,0 pada lama waktu pengendapan 40 dan 60 menit. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa serbuk biji kelor berpengaruh nyata terhadap penurunan pH pada limbah peternakan babi. Hasil uji jarak berganda Duncan menunjukkan hasil berbeda nyata pada berbagai konsentrasi dan berbagai lama waktu pengendapan. Penelitian ini konsentrasi serbuk biji kelor terbaik adalah 200 mg/L dengan lama waktu pengendapan 60 menit.
Total Eritrosit, Hemoglobin, Hematokrit Anak Babi Persilangan Periode Nursery yang diberikan Kombinasi Enzim dan Kunyit Mahardika, I Gusti Bagus; Merdana, I Made; Sudira, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (1) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.768 KB) | DOI: 10.19087/imv.2020.9.1.119

Abstract

Kegagalan pada periode nursery sering dipicu oleh stress anak babi karena penyapihan yang tidak baik,hal ini menyebabkan turunnya feed intake, bobot badan dibawah standard, FCR (Food Convertion Ratio) meningkat, diare atau penyakit yang bisa berlanjut pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi enzim pencernaan avizym 1052 dengan tepung kunyit (Curcuma domestica) pada pakan terhadap total eritrosit, hemoglobin dan hematokrit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Sampel yang digunakan sebanyak 12 ekor anak babi crossbreed jantan umur empat minggu (28 hari) dengan bobot 8-9 kg. Perlakuan berupa penambahan enzim pencernaan dan tepung kunyit melalui pakan selama lima minggu. Kontrol diberikan pakan tanpa perlakuan, perlakuan pertama diberikan enzim dosis 0,1% campuran pakan, perlakuan kedua diberikan tepung kunyit dosis 1% campuran pakan dan perlakuan ketiga diberikan enzim dengan tepung kunyit dosis 0,1% dan 1% campuran pakan. Hasil penelitian menjadikan bahwa pemberian kombinasi enzim dan tepung kunyit melalui pakan pada anak babi crossbreed jantan periode nursery, tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan eritrosit, hemoglobin dan hematokrit anak babi crossbreed periode nursery.
Efektifitas Antelmintik Larutan Asam Jawa Terhadap Cacing Ascaris Suum Secara In Vitro Siswanto, Riefqy Tepu; Sudira, I Wayan; Merdana, I Made; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (1) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.957 KB) | DOI: 10.19087/imv.2020.9.1.21

Abstract

Pengendalian parasit cacing dapat dilakukan dengan pemberian obat modern dan obat tradisional. Obat tradisional adalah salah satu pengobatan yang mudah didapat, murah dan tidak berdampak pada lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antelmitik larutan asam jawa (Tamarindus indica) terhadap cacing Ascaris suum. Penelitian ini menggunakan cacing A. suum yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan/RPH Pesanggaran, Denpasar. Sebanyak 100 ekor cacing yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, masing masing perlakuan menggunakan lima ekor cacing dan empat ulangan. Proses pembuatan larutan asam jawa dengan melarutkan daging buah dengan NaCl 0,9% sesuai dengan dosis yaitu 10%, 20%, dan 30%. Kelompok P0 sebagai kontrol negatif, P1 pirantel pamoat 1% sebagai kontrol positif, P2 larutan asam jawa 10%, P3 larutan asam jawa 20%, dan P4 larutan asam jawa 30%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kelompok P2, P3, dan P4 yang diberikan larutan asam jawa sampai jam ke 18 bersifat antelmintik terhadap cacing A. suum dengan urutan rata-rata tingkat kematian 80%, 90%, dan 100%. Kesimpulannya adalah semakin tinggi tingkat konsentrasi dan lama waktu pengamatan semakin jelas efek antelmintiknya dan perlakuan dengan larutan asam jawa 30% memberikan efek antelmintik yang sama dengan pirantel pamoat 1%.
KADAR GLUKOSA DARAH SAPI BALI PADA PERIODE PERIPARTURIEN Merdana, I Made; Sulabda, I Nyoman; Putra, I Dewa Agung Made Wihanjana; Agustina, I Putu Sudana
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (2) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.01 KB)

Abstract

Glukosa merupakan salah satu substrat metabolisme yang utama dibutuhkan sapi betina selama periode periparturien. Pada periode ini glukosa darah dibutuhkan dalam jumlah banyak untuk pematangan fetus, pembentukan energi persiapan kelahiran, serta produksi laktosa dan lemak susu saat laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa darah sapi bali betina selama periode periparturien. Sebanyak 12 ekor sapi bali bunting digunakan sebagai sampel penelitian. Setiap sapi sampel diukur kadar glukosa darahnya sebanyak tiga kali yaitu pada tiga minggu prepartus, pada hari partus, dan tiga minggu postpartus. Hasil penelitian didapatkan rerata kadar glukosa darah sapi bali betina yaitu pada tiga minggu prepartus sebesar 65,41±5,61 mg/dL, pada hari partus sebesar 46,50±3,22 mg/dL dan tiga minggu postpartus sebesar 55,07±5,81 mg/dL. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa kadar glukosa darah sapi bali betina berbeda sangat nyata pada saat prepartus dengan partus, serta berbeda nyata pada prepartus dengan postpartus. Pada saat partus berbeda nyata dengan saat postpartus. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan kadar glokusa darah selama periode periparturien, dimana kadar normal pada tiga minggu prepartus mengalami penurunan pada saat partus dan mengalami kenaikan kembali pada tiga minggu postpartus.
Kadar Glukosa Darah Sapi Bali Pada Periode Periparturien Merdana, I Made; Sulabda, I Nyoman; Putra, I Dewa Agung Made Wihanjana; Agustina, I Putu Sudana
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (2) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.2.295

Abstract

Glukosa merupakan salah satu substrat metabolisme yang utama dibutuhkan sapi betina selama periode periparturien. Pada periode ini glukosa darah dibutuhkan dalam jumlah banyak untuk pematangan fetus, pembentukan energi persiapan kelahiran, serta produksi laktosa dan lemak susu saat laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa darah sapi bali betina selama periode periparturien. Sebanyak 12 ekor sapi bali bunting digunakan sebagai sampel penelitian. Setiap sapi sampel diukur kadar glukosa darahnya sebanyak tiga kali yaitu pada tiga minggu prepartus, pada hari partus, dan tiga minggu postpartus. Hasil penelitian didapatkan rerata kadar glukosa darah sapi bali betina yaitu pada tiga minggu prepartus sebesar 65,41±5,61 mg/dL, pada hari partus sebesar 46,50±3,22 mg/dL dan tiga minggu postpartus sebesar 55,07±5,81 mg/dL. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa kadar glukosa darah sapi bali betina berbeda sangat nyata pada saat prepartus dengan partus, serta berbeda nyata pada prepartus dengan postpartus. Pada saat partus berbeda nyata dengan saat postpartus. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan kadar glokusa darah selama periode periparturien, dimana kadar normal pada tiga minggu prepartus mengalami penurunan pada saat partus dan mengalami kenaikan kembali pada tiga minggu postpartus.
Dampak Minyak Rajas yang Diberikan Secara Oral Terhadap Histopatologi Hati dan Aktivitas Aminotransferase Ayam Kampung Jantan Teja, Putu Tessa Hariys Septianda; Arjana, Anak Agung Gde; Setiasih, Ni Luh Eka; Merdana, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (2) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.2.233

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran histopatologi hati dan aktivitas aminotransferase ayam kampung yang diberikan minyak rajas secara oral. Penelitian ini menggunakan sampel ayam kampung jantan fase grower umur 8 minggu dengan berat 500 – 800 g sebanyak 24 ekor. Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu P0, P1, P2 dan P3 dengan tiap perlakuan terdiri dari 6 ekor hewan coba. Aklimatisasi terhadap semua hewan coba dilakukan selama 1 minggu dengan pemberian pakan ayam komersial dan air minum secara adlibitum terhadap semua kelompok. Selanjutnya minggu ke-2 sampai minggu ke-8, hewan coba dalam kelompok P1, P2 dan P3 diberikan minyak rajas sesuai dosis yang dicampur dengan pakan ayam komersial secara oral, sedangkan kelompok P0 diberikan placebo. Pemeriksaan kadar AST ALT dan pembuatan preparat histopatologi hati dilakukan pada minggu ke-5. Organ hati diambil secukupnya dan dimasukan ke dalam pot yang telah diisi dengan Neutral Buffer Formalin 10% untuk dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoxyilin-Eosin (HE). Variabel yang diamati dari sediaan histopatologi berupa nekrosis dan infiltrasi sel radang, kongesti dan degenerasi melemak. Data pemeriksaan sediaan histopatologi di analisis dengan uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney, sedangkan data kadar AST dan ALT dianalisis dengan uji sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan ditemukan adanya perubahan histapotologi hati serta kadar AST dan ALT ayam kampung jantan.
Ekstrak Sarang Semut Dapat Menekan Tingkat Kerusakan Paru-Paru Tikus Putih yang Diinduksi Gentamisin Dosis Toksik Jihadulhaq, Jihadulhaq; Kardena, I Made; Merdana, I Made; Samsuri, Samsuri
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (3) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.3.351

Abstract

Penelitian bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian gentamisin 250 mg/kgBB mempengaruhi histopatologi paru-paru untuk mengetahui efek protektif sarang semut terhadap paru-paru tikus putih yang diberikan gentamisin dosis toksik. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 200-300 g ram yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu kontrol (P0) tanpa perlakuan, perlakuan 1 (P1) diberi gentamisin dosis 250 mg/kg BB, perlakuan 2 (P2) diberi gentamisin dosis 250 mg/kgBB ditambah sarang semut dosis 250 mg/kg BB, perlakuan 3 (P3) diberikan sarang semut 250 mg/kg BB selama tujuh hari setelah itu diberikan ekstrak sarang semut dan gentamisin dosis 250 mg/kg BB. Gentamisin dan ekstrak sarang semut diberikan secara per oral selama 10 hari. Setelah itu nyawa tikus percobaan dikorbankan kemudian dilakukan nekropsi dan organ paru-paru diambil secara aseptik untuk pembuatan preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE). Pembuatan preparat histopatologi dengan pewarnaan menggunakan metode HE dibuat di laboratorium patologi. Variabel yang diperiksa adalah infiltrasi sel radang, edema, dan nekrosis. Pada penelitian ini didapatkan hasil pemberian ekstrak sarang semut per oral terhadap tikus putih yang sudah diberi gentamisin (250 mg/kg BB) mengalami perbaikan pada lesi nekrosis, begitu pula pada lesi infiltrasi sel radang dan edema meskipun secara statistik tidak signifikan (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak sarang semut dengan dosis 250 mg/kgBB belum mampu memperbaiki kerusakan jaringan paru-paru yang diberikan gentamisin dosis 250 mg/kg BB.
Co-Authors Adri Yana Rambu Anawenju Afrizal Choirul Umam Agustina, I Putu Sudana Ali, Ahmad Muhammad Alviana Rizqiyah Utami Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Sagung Kendran Anastasia Bhala Arinata, I Ketut Teguh Ayu Prawitasari Citra Pratama Bina Ichsantya Darmawan, I Wayan Eka Dini Hilary Manullang Diyasa, I Gede Susrama Mas Domingas Pereira DWI SURYANTO Elsa Hidayati Elti Febilani Febrina Cicilia Br Ginting, Febrina Cicilia Firdaus, Ihsanul Franky Samuel Milenyano Chandra Fuady Muslih Gde Jasmara Muda Gea, Octo Berkat Gede Iwan Setiabudi Gede Yuda Darmadi Putra Genta Dhamara Adam Putranto Gusti Agung Rama Wiratama Putra Hariyadi, Hariyadi Hartati, Ruth Dwi Hendrawan, I Wayan Dika Wahyu I Dewa Made Nurja Sadhi I Gusti Agung Gede Putra Pemayun I Gusti Ayu Sri Darmayani I Gusti Ketut Suarjana I Gusti Ngurah Sudisma I Gusti Putu Tovan Mahottama I GustiKetut Suarjana I Kadek Ariyuda Prasetya I Kadek Parnayasa I Ketut Berata I Ketut Berata I Ketut Suada I Ketut Suada I Komang Ari Mogi I Komang Ari Mogi I Made Damriyasa I Made Dira Swantara I Made Dodi Gunawan I Made Dwinata I Made Kardena I Made Oka Riawan I Made Robi I NYOMAN ADI SURATMA I Nyoman Sarsana I Nyoman Suartha I Nyoman Sulabda I Nyoman Sulabda I Putu Agus Hendra Wibawa I Putu Agus Santika Putra I Putu Dwi Komala Putra I Putu Mangku Mariasa I Wayan Sudira I Wayan Wirata Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Oka Winaya Ika Hartini Hutasoit, Ika Hartini Iwan Harjono Utama Jihadulhaq, Jihadulhaq Kadek Febriana Marta Putra Kadek Teguh Wirasastra Ketut Budiasa Kusuma, Putu Winatha Luh Ani Luh Gde Sri Surya Heryani Luh Made Sudimartini Luh Seri Ani Made Gede Adi Surya Saputra Mahardika, I Gusti Bagus Mahmud, Fathmah Monica Lewinsky Ngudiyono Ngudiyono Ni Kadek Eka Widiadnyani Ni Luh Eka Setiasih Ni Luh Watiniasih Ni Nyoman Kencanawati Ni Wayan Arya Utami, Ni Wayan Arya Ningsih, Adriati NYOMAN DITA PAHANG PUTRA, NYOMAN Nyoman Sumiati Pradipta Hendra Setiawan, Pradipta Hendra Putera, I Gusti Ngurah Dwipayana Putra, I Dewa Agung Made Wihanjana Putra, I Made Arya Udyana Putra, Putu Adi Guna Purwaka Putri, Ayu Chitra Adhitya Putu Devi Jayanti Putu Henrywaesa Sudipa Putu Suastika Rama Adi Putra, Rama Adi Sampurno, Ilham Ade Widya Samsuri , Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Saputra, I Dewa Ketut Ari Setyawati, Luh Gede Sewoyo, Palagan Senopati Sis wanto Siswanto, Riefqy Tepu ST Kholifah Nor Azizati Suci Nur Qurani Teja, Putu Tessa Hariys Septianda Theresia Ene Ujan, Katarina Kewa Yoga Eka Prasetyo Yoga Pratama Mambela Sarungallo