Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP ORGANOLEPTIK, NILAI GIZI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BROWNIES KUKUS Salin, Emilia; Karimuna, La; Ansharullah, Ansharullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 4 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.043 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i4.9015

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the effect of adding mangosteen peel flour to organoleptic , nutritional value and antioxidant activity as a result of adding mangosteen peel flour based on selected organoleptic tests of steamed brownies. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with one factor, namely the concentration of mangosteen peel flour treated S0 (0%), S1 (10%), S2 (20%), and S3 (30%). Data were analyzed using Analysis of Variances (ANOVA) and if it had a significant effect on the observation variables, it was followed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT) test at the 95% confidence level. The results showed that the treatment of addition of mangosteen peel flour had a very significant effect on the organoleptic aroma, taste and texture, while the effect was not significantly on the organoleptic color. Treatment of S0 (0%), S1 (10%), S2 (20%), and S3 (30%) based on organoleptic assessment of mangosteen peel flour brownies which include color, aroma, taste, and texture obtained values for colors of 3, 71 (likes), aroma 3.51 (likes), taste 4.24 (likes), and texture 3.97 (likes). The highest development ratio results, namely in the S1 treatment the development power of the dough reaches 50%. As well as analysis of nutrient content including water content of 24,82%, ash 1.24%, protein 5.88%, fat 18.41%, carbohydrates 49,23%, crude fiber 14.32% and IC50 of 216.82 ppm . Based on SNI brownies, the product of adding mangosteen peel flour did not meet the standards for water content and protein content because the amount of mangosteen peel flour used was too much but based on the organoleptic assessment, it was acceptable (preferred) by panelists. Keywords : Brownies, mangosteen skin flour. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kulit manggis terhadap organoleptik, nilai gizi dan aktivitas antioksidan hasil penambahan tepung kulit manggis berdasarkan uji organoleptik terpilih brownies kukus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi tepung kulit manggis perlakuan S0 (0%), S1 (10%), S2 (20%), dan S3 (30%). Data dianalisis menggunakan Analysis of Variances (ANOVA) dan apabila berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan penambahan tepung kulit manggis berpengaruh sangat nyata terhadap organoleptik aroma, rasa dan tekstur, sedangkan berpengaruh tidak nyata terhadap organoleptik warna. Perlakuan S0(0%), S1(10%), S2(20%), dan S3(30%) berdasarkan penilaian organoleptik pada brownies tepung kulit manggis yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur diperoleh nilai untuk warna sebesar 3,71 (suka), aroma 3,51 (suka), rasa 4,24 (suka), dan tekstur 3,97 (suka). Hasil rasio pengembangan tertinggi yaitu pada perlakuan S1 daya pengembangan adonan mencapai 50%. Serta analisis kandungan gizi meliputi kadar air sebesar 24,82%, abu 1,66%, protein 5,88%, lemak 18,41%, karbohidrat 49,23%, serat kasar 14,32% dan IC50 sebesar 216,82 ppm. Berdasarkan SNI brownies bahwa produk penambahan tepung kulit manggis belum memenuhi standar untuk kadar air dan kadar protein dikarenakan jumlah tepung kulit manggis yang digunakan terlalu banyak namun berdasarkan penilaian organoleptik dapat diterima (disukai) panelis. Kata kunci: Brownies, tepung kulit manggis. J. Sains dan Teknologi Pangan Vol. 4, No.4, P. 2294-2309, Th 2019 2295 | P a g e J. Sains dan Teknologi Pangan (JSTP) ISSN :
ANALISIS KETERSEDIAAN BERAS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK DI KELURAHAN PUNGGALUKU KECAMATAN LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN Saputra, Hengki Erlanda; Karimuna, La; Herdiansyah, Dhian
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 4 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v4i4.9019

Abstract

ABSTRACT This aims of thing study were to analyze the availability of rice with a dynamic system approach and determine the development of rice availability policies with a dynamic system approach in Punggaluku, Laeya District, South Konawe Regency. Determination of the location was done purposively. The sampling unit was taken using purposive sampling, namely the considerations used to determine the sample in this study, namely the Department of Agriculture, Fisheries and Forestry Agriculture Counseling Agency (FFACA), and the Combined Farmers Group (CFG) that have archives and data needed using researchers. Data collection we done using questionnaire, interview and documentary methods. The analysis used we a dynamic system approach using powersim software constructor. The results showed that the three development policies on the availability of rice simulation in Punggaluku Village were carried out, with a simulation policy scenario of increasing 4% of paddy field printing rate, not enough rice consumption in 2018 with rice availability of 1,288.64 tons and rice consumption rate of 1,545, 48 tons until 2021 with the availability of rice amounting to 1,608.59 tons and the level of rice consumption amounting to 1,642.36 tons, as well as the simulation policy of increasing rice productivity by 80% which is not sufficient for rice until 2020 with rice availability of 1,543.09 tons and the level of rice consumption is 1,610.07 tons. To meet rice consumption in 2018 until 2028 a joint policy scenario is carried out, with a combined policy scenario increasing the rice print rate by 4% and increasing productivity by 80% simultaneously, the combined scenario can meet the availability of rice in Punggaluku Village in 2019 with the availability of rice amounting to 1,578.16 tons and consumption level of 1,577.77 tons until 2028 with the availability of rice amounting to 2,538.82 tons and consumption level of 1,868.43 tons. So that it can be concluded that by increasing the rice print rate by 4% and productivity by 80% it can suffice the availability of rice in Punggaluku Village in 2019 until 2028. Keywords: rice, punggaluku, simulation, dynamic models. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengembangan kebijakan ketersediaan beras dengan pendekatan sistem dinamik di Kelurahan Punggaluku Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Pengambilan unit sampel diambil secara purposive sampling yaitu pertimbangan yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini yaitu Dinas Pertanian, Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K), dan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang memiliki arsip dan data yang dibutuhkan peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner, wawancara dan dokumetasi. Analisis yang digunakan adalah pendekatan sistem dinamik menggunakan software powersim constructor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga pengembangan kebijakan simulasi ketersediaan beras di Kelurahan Punggaluku yang telah dilakukan, dengan skenario kebijakan simulasi peningkatan laju cetak sawah sebesar 4% belum mencukupi konsumsi beras pada tahun 2018 dengan ketersediaan beras sebesar 1.288,64 ton dan tingkat konsumsi beras sebesar 1.545,48 ton sampai tahun 2021 dengan J. Sains dan Teknologi Pangan Vol. 4, No.4, P. 2360-2378, Th 2019 2361 | P a g e J. Sains dan Teknologi Pangan (JSTP) ISSN : 2527-6271 2019 ketersediaan beras sebesar 1.608,59 ton dan tingkat konsumsi beras sebesar 1.642,36 ton, begitupun dengan kebijakan simulasi peningkatan produktivitas beras sebesar 80% belum mencukupi konsumsi beras sampai pada tahun 2020 dengan ketersediaan beras sebesar 1.543,09 ton dan tingkat konsumsi beras sebesar 1.610,07 ton. Untuk mencukupi konsumsi beras tahun 2018 sampai tahun 2028 dilakukan skenario kebijakan gabungan, dengan melakukan skenario kebijakan gabungan peningkatan laju cetak sawah sebesar 4% dan peningkatan produktivitas sebesar 80% secara bersamaan, skenario gabungan dapat memenuhi ketersediaan beras di Kelurahan Punggaluku di tahun 2019 dengan ketersediaan beras sebesar 1.578,16 ton dan tingkat konsumsi sebesar 1.577,77 ton sampai tahun 2028 dengan ketersediaan beras sebesar 2.538,82 ton dan tingkat konsumsi sebesar 1.868,43 ton. Sehingga dapat simpulkan bahwa dengan meningkatkan laju cetak sawah sebesar 4% dan produktivitas sebesar 80% dapat mencukupi ketersediaan beras di Kelurahan Punggaluku pada tahun 2019 sampai tahun 2028. Kata kunci : beras, punggaluku, simulasi, model dinamik
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KATUK (Saoropus Androginus L. Merr) TERHADAP NILAI ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI BISKUIT BERBASIS SAGU (Metroxylon Sagu Rottb) Sariani, Sariani; Karimuna, La; Ansharullah, Ansharullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 5 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.59 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i5.9398

Abstract

BSTRACT This study aims to study the effect of katuk leaf flour addition to the organoleptic value and nutritional value of sago-based biscuits that the panelists liked. This study used a completely randomized design (CRD) with a comparison formulation between sago flour and katuk leaf flour, namely K0 (100% sago flour), K1 (98% sago flour : 2% katuk leaf flour), K2 (96% sago flour : katuk leaf flour 4% ), K3 (sago flour 94% : katuk leaf flour 6%). Data were analyzed using variance Analysis of Variances (ANOVA). The addition of katuk leaf flour showed a very significant effect (p <0.05) on the organoleptic test of color, aroma, taste and texture. The results of the research on selected sago biscuit products based on organoleptic assessment were treatment K1 (98% sago flour : 2% katuk leaf flour) with color preference rating score 3.70 (likes), aroma 3.67 (likes), flavor 3.80 (likes), and texture 3.53 (likes) and analysis of the content of nutritional values including moisture, ash, protein, fat, and carbohydrates with values of 2.77%, 2.05%, 16.48%, 23.70% and 55% respectively. Based on the results of the analysis of the nutritional value of biscuits on carbohydrate and fat components not yet fulfilling SNI, but based on organoleptic assessment, panelists were accepted (preferred). Keywords : Sago biscuits, sago flour, katuk leaf flour ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan tepung daun katuk terhadap nilai organoleptik dan nilai gizi biskuit berbasis sagu yang disukai panelis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan formulasi perbandingan antara tepung sagu dan tepung daun katuk, yaitu K0 (tepung sagu 100%), K1 (tepung sagu 98% : tepung daun katuk 2%), K2 (tepung sagu 96% : tepung daun katuk 4%), K3 (tepung sagu 94% : tepung daun katuk 6%). Data dianalisis menggunakan sidik ragam Analysis of Variances (ANOVA). Penambahan tepung daun katuk menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (p <0,05) pada uji organoleptik warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penelitian produk biskuit sagu terpilih berdasarkan penilaian organoleptik adalah perlakuan K1 (tepung sagu 98% : tepung daun katuk 2%) dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna 3.70 (suka), aroma 3.67 (suka), rasa 3.80 (suka), dan tektur 3.53 (suka) serta analisis kandungan nilai gizi meliputi kadar air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat dengan nilai berturut-turut 2.77%, 2.05%, 16.48%, 23.70%, dan 55%. Berdasarkan hasil analisis kandungan nilai gizi biskuit pada komponen karbohidarat dan lemak belum memenuhi SNI namun berdasarkan penilaian organoleptik dapat diterima (disukai) panelis. Kata kunci : Biskuit sagu, tepung sagu, tepung daun katuk
Analisis Teknologi Pengolahan Hasil Dan Kelayakan Finansial Cengkeh Di Desa Lelamo, Kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara Nensiati, Nensiati; Karimuna, La; Herdiansyah, Dhian
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 4 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.357 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i4.9016

Abstract

ABSTRACT This study aims to ascertain whether it is financially feasible or not feasible for farmers to process dried clove flowers, wet cloves and clove flower stalks and to find out the processing of clove flower stalks into essential oils. in Lelamo Village, North Kulisusu Subdistrict, North Buton Regency which is still a beginner. The method of determining the sample used in this study is the purposive sampling method. where each farmer counts total costs and variable costs and is deducted by farmers' income from the results of one-year clove penen. The samples were then analyzed qualitatively with income and quantitative analysis methods using the R / C ratio method. The results showed that the processing technology of clove flower stems into essential oils was feasible to be developed with 260 kg of essential oils produced during one harvest period. Where the receipt is Rp. 57,200,000, the total cost is Rp. 4,008,000 and the income is obtained from the income minus the total cost of Rp. 17,120,000. The financial situation of the clove flower processing business produced by the respondent farmers in Lelamo Village, North Kulisusu Subdistrict, North Buton Regency with an average production of dried clove flowers as much as 347.5 kg / year, wet clove 119.6 kg / year, and clove flower stalks as much as 96.4 kg / year. From the calculation results, the total total cost of processing clove flowers for one harvest season is Rp. 6,274,500 / year. Based on the results of the calculation of the financial feasibility analysis of the clove flower business, the R / C ratio of 4.90 is obtained, which is obtained from the average revenue divided by the total cost. For the business of processing dried clove flowers, wet cloves, and clove flower stems financially feasible to develop in terms of the feasibility of the R / C ratio> 1, which is equal to 4.90. Keywords: clove flowers, clove flower stalks, income ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah layak atau tidak layak secara finansial pendapatan petani pada pengolahan bunga cengkeh kering, cengkeh basah dan tangkai bunga cengkeh dan untuk mengetahui proses pengolahan tangkai bunga cengkeh menjadi minyak atsiri di Desa Lelamo, Kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara. Metode penentuan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu setiap petani dihitung biaya total dan biaya variabel dan dikurang dengan penerimaan petani dari hasil penen cengkeh selama satu tahun. sampel kemudian dianalisis kualitatif dengan metode analisis pendapatan dan kuantitaf dengan metode R/C ratio, hasil yang diperoleh menunjukan teknologi pengolahan tangkai bunga cengkeh menjadi minyak atsiri layak untuk dikembangkan dengan hasil produksi minyak atsiri sebanyak 260 kg selama satu kali periode musim panen. Dimana penerimaan sebesar Rp 57.200.000, biaya total sebanyak Rp 4.008.000 dan pendapatan diperoleh dari penerimaan dikurang biaya total sebesar Rp 17.120.000. Keadaan finansial dari usaha pengolahan bunga cengkeh yang dihasilkan petani responden di Desa Lelamo Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara dengan rata-rata produksi bunga cengkeh kering sebanyak 347,5 kg/tahun, cengkeh basah 119,6 kg/tahun, dan tangkai bunga cengkeh sebanyak 96,4 kg/tahun. Dari hasil perhitungan J. Sains dan Teknologi Pangan Vol. x, No.x, P. X-X, Th. 2019 2 J. Sains dan Teknologi Pangan (JSTP) 2019 diperoleh besarnya biaya total rata-rata pengolahan bunga cengkeh untuk satu kali musim panen sebesar Rp 6.274.500/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial usaha pengolahan bunga cengkeh diperoleh nilai R/C ratio sebesar 4,90. Untuk usaha pengolahan bunga cengkeh kering, cengkeh basah, dan tangkai bunga cengkeh secara finansial layak untuk dikembangkan ditinjau dari kelayakan nilai R/C ratio > 1 yaitu sebesar 4,90. Kata kunci :Bunga cengkeh, tangkai bunga cengkeh, pendapatan,
ANALISIS KANDUNGAN ZAT PEWARNA (RHODAMIN B) PADA KERUPUK DAN ES LILIN DARI PEDAGANG ASONGAN YANG DIPERJUALBELIKAN DI SEKITAR SD KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI Risman, Risman; Karimuna, La; Ansharullah, Ansharullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 4 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v4i4.9021

Abstract

ABSTRACT This research aims to analyze the content of Rhodamin B dye substances on Crackers and ice Lolly of hawkers who sold around elementary schools in Baruga (Samples 1, Samples 2, Samples 3, Samples7, Samples 8, Samples 9, Samples 10, Samples 14, Samples 15). The sampling method used in this research is parposive random cluster technique where each side padagang ice candles in crackers and grab two random samples. The samples are then analyzed quantitatively by the method fenilhidrazin to mendetiksi there is whether or not the content of dye substances rhodamin B in crackers and ice candle and quantitative test methods with UV-Vis Spectrophotometer to determine levels of rhodamin B in Hawker crackers and ice candles Quantitative test results on samples from nine crackers as snacks crackers and seven samples of traditional ice candle analyzed demonstrating the negative results i.e. hawker crackers and ice candle sold around SD Sub Baruga Kendari does not contain a dye rhodamin B. conclusions that can be drawn based on an examination of the content of rhodamin B in samples of crackers and ice lolly of dollars traded in SD Sub Baruga Kendari with nine samples of crackers and seven samples of ice candles from different schools repeated an negative do not contain harmful chemical compounds rhodamin B. Keywords: qualitative, crackers, ice lolly, Rhodamin B. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan zat pewarna Rhodamin B pada Kerupuk dan Es Lilin dari pedagang asongan yang diperjualbelikan di sekitar Sekolah Dasar Kecamatan Baruga (Sampel 1, Sampe 2, Sampe 3, Sampel7, Sampel 8, Sampel 9, Sampel 10, Sampel 14, Sampel 15). Metode pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster parposive random samping dimana setiap padagang kerupuk dan es lilin di ambil dua sampel secara acak. Sampel kemudian dianalisis kuantitatif dengan metode fenilhidrazin untuk mendetiksi ada tidaknya kandungan zat pewarna rhodamin B pada kerupuk dan es lilin dan uji kuantitatif dengan metode Spektrofotometer UV-Vis untuk menetukan kadar rhodamin B dalam jajanan kerupuk dan es lilin. Hasil penelitian uji kuantitatif pada jajanan kerupuk dari sembilan sampel kerupuk dan tujuh sampel jajanan es lilin yang dianalisis menujukan hasil negatif yaitu jajanan kerupuk dan es lilin yang diperjualbelikan di sekitar SD Kecamatan Baruga Kota Kendari tidak mengandung zat pewarna rhodamin B. Berdasarkan penelitian terhadap kandungan rhodamin B pada sampel kerupuk dan es lilin yang diperjual belikan di SD Kecamatan Baruga Kota Kendari dengan sembilan sampel kerupuk dan tujuh sampel es lilin dari sekolah yang berbeda diyatakan negatif tidak mengandung senyawa kimia berbahaya rhodamin B. Kata kunci: kualitatif, kerupuk, es lilin, Rhodamin B
SURVEI JENIS PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) YANG TEPAT PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WANGIWANGI KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2018 Sarlina, Wa; Karimuna, La; Faradilla, RH Fitri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 5 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.132 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i5.9415

Abstract

ABSTRACT This study aims to study the types of food that are often cousumed by child aged 6-24 months as complementary foods for breast milk in the Wangi-Wangi Community Health Center Wangi-Wangi District, Wakatobi District. This research uses descriptive analytical method with cross sectional design. The population in this study were all mothers who had child 6-24 month as many as 530 people and a sample of 83 data were obtained using a questionnaire and tested using the chi-square test. The results showed that most mothers provided complementary milk for monthers of children aged 6-11 months namely SUN porridge 45.78%, eating types of children aged 12-24 as complementary foods for mother’s milk namely rice and fish 57.83%, and types local foods aged 6-11, bananas were not burned 66.26%, food types aged 12-24 months were cassava 81.92%. Keywords: Types of Provision of Mother's Milk Supplementary Food ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari jenis makanan yang sering dikonsumsi kepada anak usia 6-24 bulan sebagai Makanan Pendamping Air Susu Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Wangi-Wangi Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan sebanyak 530 orang dan sampel sebanyak 83 orang data diperoleh menggunakan kuesioner dan diuji menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memberikan makanan pendamping air susu ibu anak umur 6-11 bulan yaitu bubur SUN 45,78%, jenis makanak anak usia 12-24 bulan sebagai makanan pendamping air susu ibu yaitu nasi dan ikan 57,83% dan jenis makanan lokal umur 6-11 bulan yaitu pisang tidak dibakar 66,26%, jenis makanan umur 12-24 bulan yaitu kasoami 81,92%. Kata Kunci : Jenis Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
KAJIAN ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI SIOMAY KOMBINASI TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleuretus ostreatusL.) DAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.). Aprilius, Silvius; Karimuna, La; Sakir, Sakir
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 5 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.141 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i5.9401

Abstract

ABSTRACT The aim of this research was to determine the effect of formulations white oyster mushroom flour and green bean flour on the organoleptic characteristic of siomay andstudy the nutritional value of siomaywhich was favored by panelists. This study used a completely randomized design using formulation of white oyster mushroom flour, green bean flour and tapioca flour. M0 (100% T), M1 (14% TJ: 46% TH: 40% T), M2 (12% TJ:48% TH: 40% T), M3 (10% TJ: 50% TH: 40% T), M4 (8% TJ: 52% TH: 40% T) and M5 (6% TJ: 54% TH: 40% T). The formulation of white oyster mushroom flour and green bean flour showed very significant results on organoleptic color, aroma, taste, texture. The results showed that organoleptic research was chosen by panelists on the M5 formulation (6% TJ: 52% TH: 40% T)and of value parameters score of color 4,00 (likes), aroma 3,81 (likes) and taste 3,53 (likes), the high value of texture parameters informulation M4 3,39 (rather like). The nutritional value of selected siomay products included: water content 34.28%, ash content 1.87%, fat content19.72%, protein content 1.42% and carbohydrate content of 43.287%. Siomay white oyster mushroom flour and green bean flour have a standardized gizi value and based on organoleptic assessment can be received (likes) by the panelists. keywords: Siomay, white oyster mushroom flour, green bean flour. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetaui pengaruh formulasi tepung jamur tiram putih dan tepung kacanghijau terhadap penilaianorganoleptiksiomaydan mempelajari nilai gizi siomayyang disukai panelis.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan menggunakan formulasi tepung jamur tiram putih, tepung kacang hijau dan tepung tapioka. M0 (T 100%), M1 (TJ 14% : TH 46% : T 40%), M2 (TJ 12% : TH 48% : T 40%), M3 (TJ 10% : TH 50% :T 40%), M4 (TJ 8% : TH 52% : T 40%) dan M5 (TJ putih 6%: TH 54% : T 40%). Formulasi tepung jamur tiram putih dan tepung kacang hijau menunjukan hasil sangat berpengaruh nyatapada organoleptikwarna, aroma, rasa, tekstur. Hasil penelitian menunjukan bahwa penilaian organoleptik terpilih oleh panelis terhadap perlakuan M5(TJ 6% :TH 54% : T 40%)dengan nilai pada masing-masing parameter yaitu warna 4,00 (suka), aroma 3,81 (suka) dan rasa 3,53 (suka), sedangkan pada parameter tekstur perlakuan yang paling disukai panelisyaitu M4 (TJ 8% : TH 52% : T 40%) dengan nilai 3,39 (agak suka). Nilai gizi dari produk siomay terpilih M5 meliputi: Kadar air 34,28%, kadar abu 1,87%, kadar protein 19,72%, kadar lemak 1,4203% dan kadar karbohidrat 43,287%. Siomaytepung jamur tiram putih dan tepung kacang hijau memiliki nilai gizi sesuai standar dan berdasarkan penilaian organoleptik dapat di terima (disukai) oleh panelis. Kata kunci: Siomay, tepung jamur tiram putih, tepung kacang hijau
PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI PENGOLAHAN SARI BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) TERHADAP ORGANOLEPTIK, NILAI GIZI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BROWNIES KUKUS BERBASIS TEPUNG SAGU (Metroxylon sp) Widyanti, Andi; Karimuna, La; Ansharullah, Ansharullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 6 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v4i6.10896

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of red spinach processing addition on organoleptic assessment, nutritional value, and antioxidant activity of sago flour-based brownies. This study used a Completely Randomized Design (CRD), which consists of four treatments of red spinach addition, namely W1 (100% flour:0% red spinach juice:0% sago flour), W2 (50% flour: 5% fresh red spinach juice:45% sago flour), W3 (50% flour: 5% steamed red spinach juice: 45% sago flour), and W4 (50% flour: 5% dry red spinach juice:45% sago flour). The results show that the treatment of red spinach processing significantly affected the organoleptic aroma and taste in W1 and W4 treatments, which obtained values of aroma, taste, color, and texture of 4.13 (like), 3.93 (like), 3.48 (slightly like), and 3.39 (slightly like), respectively. Meanwhile, the analysis of nutritional content obtained the 24.30% water, 0.90% ash, 32.89% fat, 10.56% protein, 33.88% carbohydrate, and IC50 values for antioxidant activity of 552.30 ppm (inactive). Red spinach sago-flour based brownies do not meet national standards for fat and protein content of brownie products. Keywords : Brownies, red spinach, sago flour ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pengolahan bayam merah terhadap penilaian organoleptik, nilai gizi, dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yaitu terdiri dari 4 perlakuan pengolahan bayam merah perlakuan W1 (tepung terigu 100% : sari bayam merah 0% : tepung sagu 0%), W2 (tepung terigu 50% : sari bayam merah segar 5% : tepung sagu 45%), W3 (tepung serigu 50% : sari bayam merah kukus 5% : tepung sagu 45%), dan W4 (tepung terigu 50% : sari bayam merah kering 5% : tepung sagu 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengolahan bayam merah berpengaruh sangat nyata terhadap organoleptik aroma dan berpengaruh nyata terhadap organoleptik rasa pada perlakuan W1 dan W4 diperoleh nilai untuk aroma 4.13 (suka), rasa 3.93 (suka), warna 3.48 (agak suka) dan tekstur 3.39 (agak suka). Serta analisis kandungan gizi meliputi kadar air sebesar 24.30%, abu 0.90%, lemak 32.89%, protein 10.56%, kabohidrat 33.88% dan nilai IC50 untuk aktivitas antioksidan sebesar 552.30 ppm (tidak aktif). Produk brownies bayam merah berbasis tepung sagu belum memenuhi standar SNI untuk kadar lemak dan protein produk brownies. Kata kunci: Brownies, bayam merah, tepung sagu
ANALISIS KANDUNGAN ZAT PEMANIS SAKARIN DAN SIKLAMAT PADA JAJANAN ES CAMPUR YANG BEREDAR DI SEKOLAH DASAR DALAM MENDUKUNG KEAMANAN PANGAN DAN PERLINDUNGAN SISWA DI KOTA KENDARI Misrawati, Windi; Karimuna, La; Asyik, Nur
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 6 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.742 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i6.10908

Abstract

ABSTRACT This study aimed to analyze the saccharin and cyclamate content in mixed shaved ice sold in several elementaryschools in Kendari. This was an observational study that was descriptive qualitatively and quantitatively. The results showthat all mixed shaved ice samples did not contain saccharin. However, four of the nine ice samples contained cyclamate thatranged from 121 – 300 mg. These values are still below the recommended threshold (500 mg) set by the National Agency ofDrug and Food Control, the Republic of Indonesia. It can be concluded that 44.2% of the mixed shaved ice sold containscyclamate.Keywords : threshold, mixed shaved ice, saccharin, cyclamate ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan pemanis buatan sakarin dan siklamat dalam es campuryang beredar di beberapa Sekolah Dasar di Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat deskrptifsecara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel es campur tidak terdeteksi mengandungpemanis sakarin. Namun empat dari sembilan sampel es tersebut terdeteksi mengandung pemanis siklamat. Dengan kadarsiklamat masing-masing sampel es campur tersebut adalah 152 mg, 300 mg, 148 mg, dan 121 mg. Kadar tertinggi terdapatpada Sampel 4 yaitu 300 mg sedangkan kadar terendah terdapat pada Sampel 7 yaitu 121 mg. Angka ini masih dibawahambang batas yang direkomendasikan BPOM RI yaitu sebanyak 500 mg. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkanbahwa 44,2% es yang diperdagangkan menggunakan pemanis buatan siklamat dan 55,8% es campur tidak menggunakanpemanis buatan siklamat.Kata kunci : ambang batas, es campur, sakarin, siklamat
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERDAGANGKAN DIPASAR SENTRAL KOTA DAN PASAR SENTRAL WUA-WUA Sudarman, Sudarman; Karimuna, La; Sadimantara, Muhammad Syukri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 6 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v4i6.10905

Abstract

ABSTRACT . This study aimed to determine the formalin content in salted fish circulating in the city central market and the Wuawuacentralmarket.Thesamplingmethodusedinthisstudywasaclusterproportionalrandomsamplingtechniquewheretwosamples were taken randomly from every salted fish seller. The sample was then analyzed qualitatively by thePhenylhydrazine method and quantitatively by the titration method.The results show that one K3 sample (the K3was the citycentral market) did not contain formaldehyde and there were five samples containing formalin, namely K1, K2, W1, W2, and W3 samples with the values of 31.6 mg/g, 26.8 mg/g, 27.5 mg/g, 20 mg/g, and 30 mg/g, respectively.Keywords: formalin, phenylhydrazine, titration ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bahan pengawet formalin yang terdapat pada ikan asin yangberedar di pasar sentral kota dan pasar sentral wua-wua dengan Metode pengambilan sampel yang digunakan dalampenelitian in adalah teknik cluster proposive random sampling dimana setiap pedagang ikan asin diambil dua sample secaraacak. Sampel kemudian dianalisi kualitatif dengan metode Fenilhidrazin dan kuantitatif dengan metode titrasi, hasil yangdiperoleh menunjukkan bahwa 1 sampel K3 (pasar sentral kota K3) tidak mengandung formalin dan terdapat lima sampelyang mengandung formalin yaitu Sampel K1 dengan kadar 31,6 mg/g, Sampel K2 dengan kadar 26,8 mg/g, Sampel W1dengan kadar 27,5 mg/g, Sampel W2 dengan kadar 20 mg/g, dan Sampel W3 dengan kadar 30 mg/g. Dari kelima sampelyang diuji lanjut kadar tertinggi terdapat pada Sampel K1(pasar sentral kota K1) yaitu 31,6 mg/g dan yang memiliki kadarterendah yaitu terdapat pada Sampel W2(pasar sentral Wua-wua W2) yaitu 20 mg/g. Dari hasil diatas dapat disimpulkanbahwa terdapat beberapa sampel dipasar sentral kota dan pasar sentral wua-wua mengandung formalin, dimana 5 dari 6sampel positif mengandung formalin. Kata Kunci : formalin, fenilhidrazin, titrasi.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W ABDU RAHMAN BACO, ABDU RAHMAN Abdul Madiki Ainun, Poppy Aminuddin Mane Kandari, Aminuddin Mane Aminuyati Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Andi Bahrun Ansarullah, Ansarullah Ansharullah ansharullah Aprilius, Silvius Ardin, La Arham Arham, Arham Arsyad, Mirza Arsiaty Asranudin Asranudin, Asranudin Ayu, Dita Puspita Bahrawi, Afiati Bakri, Wa Ode Helmina Budiarti, Asri Eka Dhian Herdhiansyah DIRVAMENA BOER, DIRVAMENA Eni, Wa Ernawati Harfi, Wa Ode Faradillah, F Febriana, Tia Nanda Febrianti Febrianti Firlana, Ayuh Fitri Fitri Gusnawati, Gusnawati Gusnawaty H.S., Gusnawaty H.S. Hajiana, Hajiana Halim Halim, Halim Halmina, Halmina Hardinata, Wayan Harlianti, Harlianti Hartati, Lili Hasbullah Syaf Hasrudin, Hasrudin Herdiansyah, Dhian Herlina, Riska Hermanto Hermanto Herpin, Herpin Holilah Holilah, Holilah Ibrahim, Ariyati Irna Safitri Isamu, Kobajashi Togo Izwar Akbar, Laode Muhammad Jamhari Jamhari Jamili Jamili Josaphat, Josaphat Kasrun, La Ode Koila, Wa Ode Nurul Maulidya L, Mariani La Aba La Ode Nafiu La Ode Santiaji Bande Laksono Trisnantoro Laode Muhammad Harjoni Kilowasid Laode Sabaruddin Madiki, A Majido, Rusni Mani Yusuf Marfi, Waode Ernawati Maulidina, Ardisa Merlianti, Merlianti Mirna Sari Misrawati, Windi Muhammad Amrullah Pagala Mukminah, Sitti MUSAHIDIN, REZKI Nensiati, Nensiati Ningsi, Alriani Nini Mila Rahni Nur Asyik, Nur Nurcaya Nurcaya PRATIWI, EIS SUKMAWATI Rachmawati Hasid Rahayu Rahayu Rahmayanti, Siti Rani Anggraini, Rani Rattagi, Risma Rego Resman, Resman RH. Fitri Faradilla Risman Risman Rizal, Muahammad Robiatul Adawiyah Rufendi, M Rufiana, Siti Sadimanatara, Muh. Syukri sadimantara, muhammad syukri Sadimantara, Muhammad Syukri sahrul, ade Sakir Sakir, Sakir Salin, Emilia Saputra, Hengki Erlanda Sarawa, Sarawa Sari, fatma Sarlina, Wa Sarmin Shihab, Shihab Sri Rejeki Sri Wahyuni SUBAIR, IMRAN Sudarman Sudarman surtini, surtini TAKDIR SAILI Tamani, La Ode Tamrin Tamrin Taswin, Nurul Cahya TRESJIA CORINA RAKIAN, TRESJIA CORINA Triantari, Novi Ulfa, Sitti Hawana Widyanti, Andi Yana, Novi Yuningsih, Salmawati Yunita, Selvi