Abstrak Masalah yang dihadapi para guru ini adalah merancang pembelajaran yang mampu memenuhi kebutuhan karakterisik belajar siswa yang beragam, baik yang regular maupun anak berkebutuhan khusus. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mengupayakan hal tersebut di era Merdeka Belajar ini adalah dengan Pembelajaran Differensiasi. Pelaksanaan pembelajaran berdiferesnsiasi melibatkan unsur yang menjadi fokus pembelajaran abad 21. Tujuan kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pembelajaran berdiferensiasi sehingga kualitas pembelajaran sesuai tuntutan abad 21 dapat terpenuhi dalam era merdeka belajar ini. Metode pelaksanaan meliputi pemberian materi oleh narasumber, diskusi serta tanya jawab antara peserta dengan narasumber, pendampingan, dan evaluasi. Pelatihan dilakukan pada 9 guru SMP Negeri 4 Sukowono pada Mei , Juni dan Juli 2024. Pada akhir pelatihan, peserta melakukan posttest dan mengisi survei melalui angket respon yang hasilnya diukur menggunakan Skala Likert, dan diperoleh nilai rata-rata 80 dan skor 87% untuk komponen pengetahuan peserta. Berdasarkan data yang diperoleh dari isian posttest dan angket respon menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta pelatihan mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mengikuti keseluruhan kegiatan pelatihan. Kata kunci: pelatihan; guru; pembelajaran diferensiasi. Abstract The problem faced by these teachers is designing learning that is able to meet the needs of the diverse learning characteristics of students, both regular and children with special needs. One strategy that can be used to achieve this in this era of Independent Learning is Differentiated Learning. The implementation of differentiated learning involves elements that are the focus of 21st century learning. The aim of this training activity is to increase knowledge about differentiated learning so that the quality of learning according to the demands of the 21st century can be met in this era of independent learning. Implementation methods include providing material by resource persons, discussions and questions and answers between participants and resource persons, mentoring and evaluation. The training was conducted on 9 teachers at SMP Negeri 4 Sukowono in May and June 2024. At the end of the training, participants took a posttest and filled out a survey via a response questionnaire, the results of which were measured using a Likert Scale, and obtained an average score of 80 and a score of 87% for the participants' knowledge component. Based on data obtained from the posttest and response questionnaire, it shows that there has been an increase in the training participants' knowledge regarding differentiated learning. The enthusiasm of the participants can be seen from their active participation in all training activities. Keywords: training; teachers; differentiated learning.