Keselamatan konstruksi sangat penting untuk proyek konstruksi, pelanggaran standar keselamatan masih sering terjadi di Indonesia, terutama pada proyek kecil dan menengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) menerapkan keselamatan konstruksi selama praktik kerja lapangan (PKL). Dalam penelitian ini, pendekatan deskriptif digunakan. Populasi penelitian terdiri dari 132 siswa semester V dari Program D3 Teknik Sipil pada tahun 2023, dan sampel penelitian berjumlah 57 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi keselamatan konstruksi secara umum berada dalam kategori "Baik", dengan pemahaman tentang keselamatan konstruksi (87,94%), penggunaan alat pelindung diri (85,75%), kepatuhan terhadap prosedur keselamatan (87,17%), pengawasan dan fasilitas keselamatan (88,45%), dan penanganan kecelakaan dan risiko (82,01%). Tetapi ada beberapa masalah yang ditemukan, seperti kurangnya budaya untuk melaporkan risiko, kualitas alat pelindung diri yang buruk, dan kurangnya simulasi tanggap darurat. Keselamatan konstruksi telah diterapkan dengan baik, ada peluang untuk meningkatkan pelatihan tanggap darurat, fasilitas keselamatan, dan penggabungan studi kasus ke dalam Project Base Learning (PBL). Diharapkan penelitian ini akan membantu memperbaiki kurikulum pendidikan vokasi di POLNEP untuk meningkatkan budaya keselamatan konstruksi pada mahasiswa.