Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : agriTECH

Pengaruh Foaming pada Pengeringan Inulin Umbi Gembili (Dioscorea esculenta) Terhadap Karakteristik Fisiko-Kimia dan Aktivitas Prebiotik Sri Winarti; Eni Harmayani; Yustinus Marsono; Yudi Pranoto
agriTECH Vol 33, No 4 (2013)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1433.938 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9538

Abstract

Lesser yam (Dioscorea esculenta) is one type of Dioscorea spp. with high inulin content. There are many factors can affect on the physicochemical characteristics and prebiotic activity of inulin, one of this factor is drying method. The purpose of the study was to evaluate the effect of foaming (foam mat) on drying procces of lesser yam inulin on the physicochemical characteristics and prebiotic activity. Lesser yam inulin was dried with cabinet drying and foam mat drying, which was compared with the commercial inulin that was dried by spray drying method. Inulin properties evaluated were solubility, water absorbtion, gel strength, water content, viscosity, purity, crystallinity and prebiotic activity. The results showed that the drying of Lesser yam inulin with foam mat drying method can improve the solubility of 79.09% to 89.97%, water absorption from 12.39% to 34.39%, and prebiotic activity score from 1,071 to 1,113 on Bifidobacteria breve BRL-131 and from 0.658 to 0.820 on Bifidobacterium bifidum BRL-130. Drying of Lesser yam inulin with foam mat drying method can reduce the gel strength of 0.1295 N to 0.0929 N, water content from 10,55% to 9,29%, the viscosity of 14.47 mPa to 6.7 mPa at 90 °c, purity of 73.58% to 66.34% and lower crystallinity. Lesser yam inulin had prebiotic activity score higher than commercial inulin from chicory root.ABSTRAKGembili (Dioscorea esculenta) merupakan salah satu jenis Dioscorea spp. yang mengandung inulin cukup tinggi. Beberapa faktor dapat berpengaruh terhadap karakteristik fisiko-kimia dan aktivitas prebiotik inulin, salah satunya adalah cara pengeringan.Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh foaming (pembentukan foam) pada proses pengeringan inulin umbi gembili terhadap karakteristik fisiko-kimia dan aktivitas prebiotik. Inulin umbi gembili dikeringkan dengan metode foam mat drying dibandingkan dengan cabinet drying serta dibandingkan dengan inulin komersial dari umbi chicory yang dikeringkan dengan spray drying. Karakteristik fisiko-kimia inulin yang dievaluasi meliputi kelarutan, daya serap air, kekuatan gel, kadar air, viskositas, kemurnian, kristalinitas, dan nilai aktivitas prebiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa foaming pada pengeringan inulin umbi gembili dengan metode foam mat drying dapat meningkatkan kelarutan dari 79,09% menjadi 89,97%, daya serap air dari 12,39% menjadi 34,39%, dan nilai aktivitas prebiotik pada Bifidobacteria breve BRL-131 yaitu dari 1,071 menjadi 1,113 dan pada Bifidobacterium bifidum BRL-130 dari 0,658 menjadi 0,820. Pengeringan inulin umbi gembili dengan metode foam mat drying dapat menurunkan kekuatan gel dari 0,1295 N menjadi 0,0929 N, kadar air dari 10,55% menjadi 9,29%, viskositas dari 14,47 mPa menjadi 6,7 mPa pada suhu 90°c, kemurnian dari 73,58% menjadi 66,34% dan menurunkan kristalinitas. Inulin umbi gembili memiliki nilai aktivitas prebiotik lebih tinggi dibandingkan dengan inulin komersial dari umbi chicory.
Karakteristik dan Profil Inulin Beberapa Jenis Uwi (Dioscorea spp.) Sri Winarti; Eni Harmayani; Rudi Nurismanto
agriTECH Vol 31, No 4 (2011)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.83 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9647

Abstract

Wild yams (Dioscorea spp.) grow well in Indonesia known as Uwi, is the kind of tubers that grow in the community,but they have not been used optimally. Publicity about the characteristics and types has been limited. The tubers contain inulin, but also there have been no publication related.The purpose of this study was to uncover the characteristics of wild yam and inulin profiles contained in the tubers.The yams were obtained from various regions in East Java, among others Pacet Mojokerto, Karang Ploso and Kawi Mountains in Malang, Nganjuk, and traditional markets in Surabaya.The tubers were characterized for shape and size of tubers, skin color and flesh tubers, average weight and texture of the tuber, moisture content, ash content and levels of inulin, texture and flavor. The data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and further test Duncan’t Multiple Range Test (DMRT).Based on the characteristics of tubers, there were 10 types of wild yams, namely D1 (Dioscororea alata/ white yam), D2 (Dioscorea pinthaphylla/frog yam), D3 (Dioscorea hispida /Gadung), D4 (Dioscorea alata /purple yam with yellow skin), D5 (Dioscorea alata /purple yam), D6 (Dioscorea esculenta/gembili), D7 (Dioscorea alata/yellow yam), D8 (Dioscorea opposita/white yam with yellow skin), D9 (Dioscorea bulbifera/gembolo) and D10 (Dioscorea rotundata/ white yam with brown skin). The highest levels of inulin obtained in Dioscororea esculenta (gembili) ie 14.77 % (db). The water content rangedbetween 71.89- 85.07 % (wb), ash content 0.59- 1.83 % and texture between 0.012 to 0.055 (mm/g.dt). Organoleptic score was 2.75 to 4.55 texture and taste is from 3.20 to 5.00.ABSTRAKUwi merupakan jenis umbi-umbian yang tumbuh di Indonesia, namun belum dimanfaatkan secara optimal dan belumbanyak publikasi mengenai kharakteristik dan jenis-jenisnya. Uwi mengandung inulin, namun belum banyak publikasi yang mengungkap kadar inulin pada berbagai jenis umbi uwi tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kharakteristik fisik dan kimia jenis-jenis umbi uwi (Dioscorea spp.), serta profil inulin yang terkandung dalam masing-masing umbi.Beberapa jenis uwi diperoleh dari berbagai daerah di Jawa Timur, antara lain Pacet Mojokerto, Karang Ploso dan Pegunungan Kawi Malang, Nganjuk, dan pasar tradisional Surabaya. Karakteristik fisik yang diamati meliputi , bentuk dan ukuran umbi, warna kulit dan daging umbi, berat rata-rata dan tekstur umbi. Karakteristik kimia yang diamati meliputi kadar air, kadar abu dan kadar inulin. Karakteristik organoleptik pada uwi kukus yang diamati adalah tekstur dan rasa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan’t Multiple Range Test (DMRT).Dari hasil karakterisasi diperoleh 10 jenis uwi yaitu D1 (Dioscororea alata/uwi putih), D2 (Dioscorea pinthaphylla/ uwi katak), D3 (Dioscorea hispida/uwi gadung), D4 (Dioscorea alata/uwi kuning kulit ungu), D5 (Dioscorea alata/ uwi ungu), D6 (Dioscorea esculenta/gembili), D7 (Dioscorea alata/uwi kuning), D8 (Dioscorea opposita/uwi putih kulit kuning), D9 (Dioscorea bulbifera/gembolo), dan D10 (Dioscororea rotundata/uwi putih kulit coklat).Kadar inulin tertinggi diperoleh pada Dioscororea esculenta (gembili) yaitu 14,77 % (db). Kadar air berkisar antara71,89-85,07 % (wb), kadar abu 0,59-1,83 % dan tekstur   antara 0,012-0,055 (mm/g.dt). Skor organoleptik tekstur adalah 2,75-4,55 dan rasa adalah 3,20-5,00.