Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tindak Tutur Asertif Pencemaran Nama Baik Di Sosial Media Fatahuddin Fatahuddin; Ery Iswary; Firman Saleh
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i1.1412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk tindak tutur asertif pencemaran nama baik di Sosial Media. Hasil penelitian juga menemukan bentuk tindak tutur yang terdapat dalam tuturan di media sosial facebook dan twitter yang mengandung pencemaran nama baik bentuk asertif yang terdiri dari; menyatakan, pada data tuturan 1 penutur menyatakan bahwa: Asu asunna fammarentaee aro demo, malihaseng manenngi sappa kabuttu (Anjing-anjingnya pemerintah yang demo, sedang kelaparan mencari tulang). Maksud dari tuturan tersebut, penutur menyatakan bahwa Aliansi Pemuda Pembela NKRI Demo Tolak HRS merupakan anjing-anjingnya pemerintah yang sedang kelaparan mencari tulang. Pada data tuturan. Menyindir, data tuturan 2 digunakan penutur untuk menyindir objek tutur (Ustad Lutfhi Bin Yahya) dengan menggunakan kalimat “tambah cantik pake jilbab. Sindiran tersebut dituturkan penutur dengan mengomentari foto objek tutur dengan mengatakan hal yang bertentangan dengan menggunakan kata cantik dan jilbab yang seharusnya ditujukan kepada wanita.
Komposisi Linguistik dalam Kisah Malleleang Raunna La Oro Kelling pada Epos La Galigo Nur Kamila Saleh; Firman Saleh; Rudy Yusuf; Andi Agussalim; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i1.1413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis corak komposisi Data dan cerita dalam setiap penyampaian cerita Malleleang Raunna La Oro Kelling di tengah khalayak Masyarakat Bugis di Kabupaten Wajo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Pustaka, Wawancara, dan Pengamatan. Dalam pengelolaan data, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menggambarkan langsung masalah penelitian tentang komposisi dalam konteks Spesifik Penyampaian La Galigo. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua bentuk komposisi bahasa dalam naskah La Galigo Episode Malleleang Raunna La Worokelling, yakni bentuk majemuk yang unsur pertamanya menjadi pusat atau diterangkan oleh unsur penjelas atau menerangkan dan bentuk majemuk yang unsur-unsurnya tidak saling menerangkan, tetapi hanya berupa rangkaian yang sejajar atau kopulatif. Makna komposisi bahasa dalam naskah tidak bergantung dengan makna unsur yang membentuknya. Hal itu dikarenakan komposisi itu membentuk makna baru yang tidak sama dengan makna aslinya. Bentuk yang timbul dari proses komposisi bahasa Bugis dalam naskah La Galigo Episode Malleleang Raunna La Worokelling di Kabupaten Wajo ada lima, yaitu komposisi membentuk benda, komposisi membentuk kerja, komposisi membentuk sifat, komposisi membentuk keterangan, dan komposisi membentuk persona.
Pappasang Sebagai Media Edukatif Pencegahan Pergaulan Bebas Bagi Anak-Anak Berbasis Ajaran Islam Yusuf Yusuf; Firman Saleh; Rudy Yusuf; Haeruddin Haeruddin; Fitrahwahyudi Fitrahwahyudi
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i1.1415

Abstract

Pergaulan bebas merupakan salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas sangatlah krusial, mulai dari pembegalan liar, seks bebas, penggunaan obat-obatan terlarang dan lainnya. Pendidikan moral secara spiritual dalam hal ini sangat diperlukan untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah pappasang yang berisi pesan-pesan moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Islam terkait dengan pergaulan bebas dan untuk mengkaji pappasang berbasis ajaran Islam sebagai media edukatif pencegahan pergaulan bebas bagi anak-anak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi dan studi literatur. Kemudian, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif model Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, data display/penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi adab dalam bergaul, pola-pola pergaulan bahkan dampak yang ditimbulkan telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Islam memandang pergaulan bebas sebagai suatu perbuatan keji dan mungkar sehingga harus dihindari. Lalu, pappasang yang berisi pesan-pesan moral mengandung sistem pencegahan pergaulan bebas, anjuran mengerjakan perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangan-Nya, serta anjuran berbuat baik terhadap sesama. Tidak hanya itu, dalam pappasang masyarakat suku Makassar terdapat juga pesan-pesan yang langsung berlandaskan Al-Qur’an, seperti anjuran untuk selalu membaca ta’awudz sebagai benteng pertahanan diri dari berbagai gangguan makhluk halus. Dengan demikian, pappasang memiliki korelasi dengan ajaran Islam dan patut untuk dijadikan media pendidikan moral bagi anak-anak, khususnya dalam hal pencegahan pergaulan bebas.
Sapaan Keakraban Remaja Sebagai Pemicu Konflik di Makassar: Kajian Pragmatik Firman Saleh; Ince Nasrullah
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan sapaan keakraban remaja dalam memanggil atau menyapa temannya yang berbentuk kekerasan verbal sebagai penyebab timbulnya konflik di kalangan remaja pada masyarakat multikultural di Sulawesi Selatan yang terdiri dari berbagai latar belakang suku dan agama.Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, metode simak, metode catat dan metode cakap.Analisis data dilakukan menggunakan metode padan intralingual.Kemudian, penyajian hasil analisis data dilakukan menggunakan metode formal dan metode informal dengan deskriptif kualitatif data.Hasil dengan data yang telah didapatkan di beberapa wilayah yang dapat mewakili representasi yaitu di kota Makassar telah ditemukan 2 jenis sapaan keakraban dalam situasi non formal di kampus yaitu sapaan keakraban positif dan sapaan keakraban negatif. Namun yang sangat lazim dan akrab di telinga kita adalah sapaan keakraban remaja yang diungkapkan baik dengan penyingkatan maupun dengan pelesapan yang dianggap sebagai kekerasan verbal yang mengundang ketersinggungan dan kemarahan yang disapa.Hal ini banyak dijumpai dan sering didengarkan dikalangan remaja saat menggunakan sapaan keakraban dalam situasi non formal. Hipotesis yang lahir dalam penelitian ini adalah semakin dekat dan lama bertemannya remajasemakin negatif dan kurang sopan sapaan keakrabannya terhadap tawan tuturnya, dan solusinya adalah bila baru saja akrab dan berteman seorang remaja maka sapaan keakraban yang seharusnya dilontarkan adalah sapaan positif saat menyapa lawan tuturnya sebagai teman dan melakukan penyingkatan maupun pelesapan pada sapaan yang digunakan kepada temannya yang sewajarnya.
Interferensi Fonologi Bahasa Dalam Tuturan Pemandu Wisata Dan Wisatawan Di Pantai Ujung Batu Kabupaten Barru Andi Rika Putri; Firman Saleh; M. Dalyan Tahir; Muh. Rafli Irfandi; Ince Nasrullah
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 2 (2022): Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i2.1641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk interferensi fonologi yang menyebabkan terjadinya interferensi dalam tuturan pemandu wisata dan wisatawan di Pantai Ujung Batu Kelurahan Sumpang Binangae Kabupaten Barru. Metode penelitian yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu metode simak, teknik sadap sebagai teknik dasarnya beserta teknik lanjutannya teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap. Selain itu, menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Data penelitian ini berupa tuturan lisan pemandu wisata dan wisatawan yang mengalami interferensi bahasa. Menurut Weinreich, Interferensi merupakan penyimpangan salah satu bahasa yang terjadi dalam tuturan para dwibahasawan sebagai akibat dari pengenalan terhadap lebih dari satu bahasa sehingga menghasilkan kontak bahasa. Pengambilan unsur terkecil pun dari bahasa pertama ke bahasa kedua dapat menimbulkan interferensi. Bahasa Bugis tidak menggunakan fonem /m/ dan /n/ di akhir kata. Jadi, apabila ada kata bahasa Indonesia yang berakhiran /m/ dan /n/ akan berubah menjadi /ng/ akibat interferensi bahasa Bugis.
Prinsip Kerja Sama dalam Film Pendek Komedi Bugis Ambo Nai Anak Jalanan: Kajian Pragmatik Firman Saleh; Rudy Yusuf; Ian Wahyuni; Sam Hermansyah; Risdayanti Risdayanti
Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2023): Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v6i1.1868

Abstract

Dalam sebuah percakapan pasti membutuhkan suatu prinsip kerja sama, agar mitra tutur dapat memahami apa yang disampaikan oleh penutur. Namun, sering kali juga di antara penutur atau mitra tutur melakukan pelanggaran percakapan yang dapat mengakibatkan pelanggaran prinsip kerja sama. Sehingga penelitian ini dibuat dengan tujuan dapat mengetahui adanya penerapan serta pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat di dalam percakapan film pendek komedi Bugis. Penelitian ini menggunakan metode teoretis pragmatik serta metode pendekatan metodologis deskriptif kualitatif dengan menyimak tayangan ulang acara komedi tersebut, lalu melakukan teknik catat dalam proses tahap pengumpulan datanya. Hasilnya, peneliti menemukan beberapa tuturan yang melakukan penerapan atau pelanggaran dari prinsip kerja sama dalam sebuah percakapan film pendek komedi Bugis. Hasil itu berupa dua percakapan yang merupakan maksim kualitas (satu tuturan tidak melanggar dan satu tuturan melanggar maksim kualitas). Dua percakapan maksim kuantitas (satu tuturan melanggar dan satu tuturan lagi tidak melanggar maksim kuantitas). Satu percakapan yang merupakan maksim relevansi (tuturan tidak melanggar maksim relevansi). Terakhir, satu percakapan yang merupakan maksim cara (merupakan tuturan yang melanggar maksim cara).
Interpretasi Makna Lagu Bugis “Alosi Ripolo Dua”: Analisis Semiotika Roland Barthes Saleh, Firman; Aras, Nur Azizah M.; Wahyudi, Fitrawahyudi
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2023): Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v6i2.2115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna denotatif dan konotatif dari simbol-simbol yang terdapat dalam lagu “Alosi Ripolo Dua” karya Bugis. Oleh karena itu, metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dari interpretasi teks dan lirik, didukung dengan ulasan untuk dianalisis. Selain itu, teori Barthes tentang hubungan antara penanda dan petanda yang disebut “hierarki” juga berlaku dalam hal ini. Menurut Barthes, dua tingkatan itu adalah denotasi dan konotasi. Konotasi didefinisikan sebagai makna yang diberikan pada suatu gambar di luar tingkat representasi eksplisit, sedangkan denotasi didefinisikan sebagai tingkat makna gambar yang pertama dan paling sederhana. Makna denotasi lagu ini adalah dua orang yang terlihat serupa, kembar, mirip, bak pinang dibelah dua. Makna konotasi lagu ini adalah jodoh yang akan seperti cerminan diri. Seperti pinang dibagi dua, kedua sisi akan terlihat sama, meskipun terdapat celah atau perbedaan ketika buah itu dibelah. Sama seperti jodoh yang akan terlihat sama, walau begitu pasti terdapat perbedaan yang mencirikan keduanya, seperti sifat dan lain-lain. Mitos dari lagu ini adalah ketika dua orang, perempuan dan laki-laki terlihat mirip, maka keduanya akan berjodoh. Apalagi keduanya memang berpacaran. Juga mengenai jodoh yang tak akan lari, bahkan ke ujung dunia pun ketika ditakdirkan bersama, keduanya akan bertemu dan merajut kasih dalam benang yang sama
Implementasi Tindak Tutur Direktif Memerintah dalam Bahasa Bugis Pada Keluarga Penutur Bugis Di Kota Makassar Saleh, Firman; Muri, Abdul Rauf; Rosvita, Ita; Fitrawahyudi, Fitrawahyudi
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2024): Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v7i1.2302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk implementasi tindak tutur direktif, khususnya bentuk perintah dalam bahasa Bugis dan beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan tindak tutur tersebut. Adapun data dalam penelitian ini berasal dari percakapan sehari-hari sebuah keluarga penutur Bahasa Bugis yang diambil dengan mencatat percakapan yang terjadi. Hasil dari penelitian menunjukkan tindak tutur direktif memerintah dalam bahasa Bugis yang digunakan keluarga dilakukan dengan dua cara, yakni langsung dan tidak langsung. Adapun penggunaan tindak tutur tidak langsung memerintah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah usia, situasi dan status sosial. Dalam penggunaan tindak tutur direktif memerintah, tuturan ditandai dengan perangkat linguistik dan pragmatik.
Karakter Lontara pada Aplikasi Online Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Bagi Guru Muatan Lokal Bahasa Daerah di Kabupaten Maros Saleh, Firman; Agussalim, Andi; Haeruddin, Haeruddin; M.Aras, Nur Azizah; Vieriawan, Andi
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2024): IDIOMATIK: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v7i2.2586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik Lontara pada aplikasi online sebagai media pembelajaran interaktif bagi guru mata pelajaran muatan lokal Bahasa Daerah di Kabupaten Maros. Lontara, sebagai aksara tradisional khas suku Bugis-Makassar, memiliki potensi besar untuk dilestarikan melalui integrasi teknologi modern. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi online yang dirancang dengan menggunakan aksara Lontara memiliki keunikan dalam aspek visual dan fitur interaktif, seperti latihan pengenalan huruf, permainan edukatif, dan evaluasi pembelajaran berbasis digital. Selain itu, aplikasi ini mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sekaligus memudahkan guru dalam mengajarkan materi Bahasa Daerah. Pemanfaatan teknologi ini juga memberikan solusi terhadap tantangan dalam pelestarian budaya lokal di era digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi Lontara dalam aplikasi pembelajaran online dapat menjadi inovasi yang efektif dalam mengembangkan pembelajaran muatan lokal, serta mendorong pelestarian budaya dan literasi digital di kalangan pendidik dan siswa.
Karakter Lontara pada Aplikasi Online Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Bagi Guru Muatan Lokal Bahasa Daerah di Kabupaten Maros Saleh, Firman; Agussalim, Andi; Haeruddin, Haeruddin; M.Aras, Nur Azizah; Vieriawan, Andi
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): IDIOMATIK: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v7i2.2586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik Lontara pada aplikasi online sebagai media pembelajaran interaktif bagi guru mata pelajaran muatan lokal Bahasa Daerah di Kabupaten Maros. Lontara, sebagai aksara tradisional khas suku Bugis-Makassar, memiliki potensi besar untuk dilestarikan melalui integrasi teknologi modern. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi online yang dirancang dengan menggunakan aksara Lontara memiliki keunikan dalam aspek visual dan fitur interaktif, seperti latihan pengenalan huruf, permainan edukatif, dan evaluasi pembelajaran berbasis digital. Selain itu, aplikasi ini mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sekaligus memudahkan guru dalam mengajarkan materi Bahasa Daerah. Pemanfaatan teknologi ini juga memberikan solusi terhadap tantangan dalam pelestarian budaya lokal di era digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi Lontara dalam aplikasi pembelajaran online dapat menjadi inovasi yang efektif dalam mengembangkan pembelajaran muatan lokal, serta mendorong pelestarian budaya dan literasi digital di kalangan pendidik dan siswa.
Co-Authors Ahmad Nasir Ari Bowo Ahmad, Nini Alwiyati Ali Akib, Muhaiminah Alfian Mahajir Alfian Alfian Muhajir Andi Agussalim Andi Agussalim Andi Agussalim, Andi Andi Fadlan Sukmal Andi Ihzar Batarauleng Andi Rika Putri Aras, Nur Azizah M. Asma Asma Asmuliyati, SM Asrifan, Andi Asrul Nazar Astinah, Andi Aswadi Aswadi Buhari Buhari Burhan Kadir Cahyati, Leni Candra Audy Dendo, Yunita Tetta Dian Sari Unga Waru Ecca, Suleha Edison Ery Iswary Ery Iswary Eva Fadilah Lebeharia Fatahuddin Burhanuddin Fatahuddin Fatahuddin Fatimah . Fitrahwahyudi Fitrahwahyudi Fitrawahyudi, Fitrawahyudi Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Hamsfita Hamsfita Hardianti Hasyim Harist Satria HERU SISWANTO Ian Wahyuni Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ika Rama Suhandra Ikbal Usman Ilham Ilham Ince Nasrullah Irwani Irwani Ita Rosvita jamaluddin . Kadir, Burhan Kamsinah Kamsinah Kamsinah Kamsinah Lababa Lababa Latif, Aqilah Nurul Khaerani Lebeharia, Eva Fadilah Limola, Fajar Sidiq Lukman Lukman Lukman M Ramli Sahur M, Nirdayanti M. Dalyan Tahir M.Aras, Nur Azizah Maharida Mahmud, Nurlaelah Muh. Rafli Irfandi Muhammad Hanafi Muri, Abdul Rauf Muslim Muslim Nadir La Djamudi Nadir La Djamudi Nadirah . Nadjih, Difla Nahnu, Asmuliyati Nur Fadhillah Nur Kamila Saleh Nurkamila Suriadi S Rahmaniar Reni Indrayani Riduan Harahap Risdayanti Risdayanti Risdayanti, Risdayanti Riska yulfiana Rosvita, Ita Rudy Yusuf Rudy Yusuf Said, Darwis Saidi Yako Sainab Salamudin Salamudin Sam Hermansyah Sapri Sayuti Sayuti Siti Utami Suhaimi Suhaimi Sulfiani Sulfiani Susiati Susiati Tadjuddin Maknun Tajuddin Maknun Usman M Vieriawan, Andi Wahyudi, Fitrawahyudi Wahyuni Wahyuni, Ian Waru, Dian Sari Unga Yuliana mansyur Yusmah Yusmah Yusuf Yusuf Yusuf Yusuf Yusuf, Rudy