Pendahuluan: Rumput laut adalah komoditas khas yang bernilai ekonomi tinggi di wilayah pesisir dan memberikan berbagai dampak terhadap kesejahteraan dan kesehatan untuk para pekerjanya. Botol plastik, sebagai bahan produksi rumput laut menghiasi lingkungan pemukiman petani rumput laut baik yang masih dipakai maupun yang sudah menjadi sampah. Berbagai problem kesehatan akan muncul mengiringi menumpuknya sampah, buruknya sanitasi serta adanya berbagai vektor penyakit menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tentang kasus budidaya rumput laut beserta dampak positif dari sisi ekonomi serta potensi munculnya permasalahan lingkungan dan kesehatan. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi kasus eksploratif dengan rancangan desain kasus tunggal. Unit analisis adalah kawasan pemukiman penghasil rumput laut. Subyek penelitian adalah data-data kesehatan puskesmas yang membawahi kawasan pemukiman tempat budidaya rumput laut. Data kualitatif diperoleh dari wawancara. Informan terbagi menjadi para petani rumput laut beserta pemangku kebijakan terkait yaitu dari pihak kelurahan dan puskesmas. Hasil Penelitian: Banyak temuan penyakit menular di wilayah pemukiman pesisir. Ada kecenderungan petani rumput laut terserang beberapa jenis penyakit seperti dermatitis, diare, dan demam berdarah. Kualitas kesehatan lingkungan pemukiman petani rumput laut cukup memprihatinkan, kotor dan cenderung kumuh. Kualitas kehidupan petani rumput laut membutuhkan perhatian yang lebih baik. Kesimpulan: Budidaya rumput laut menimbulkan dampak positif yang perlu dikelola dan dampak negatif yang perlu dimitigasi dengan baik. Saran, disarankan agar dilakukan kajian yang lebih luas dengan memperhatikan faktor-faktor lain, seperti dukungan stakeholder khususnya terkait regulasi guna memperoleh gambaran yang lebih komprehensif terhadap pembudidaya rumput laut.