Claim Missing Document
Check
Articles

THE FLOUTING OF MAXIM IN THE SE7EN MOVIE SCRIPT Ibrahim, Zulfah; Arifin, M. Bahri; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya) Vol 2, No 1 (2018): Edisi Januari 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.215 KB) | DOI: 10.30872/ilmubudaya.v2i1.1016

Abstract

ABSTRACT This research focused on analyzing flouting of maxims that were flouted by the characters in the Se7en movie script and the motivation of the characters flouted the maxims. This research used qualitative research method. The data of the research were in the form of utterances that contained flouting of maxim. The data were collected by downloading the movie and the script, watching the movie, and collecting the data from the script. The data analysis was conducted by organizing the data into narration, analyzing the data, and drawing the conclusion. The results of the research showed what types of maxim were flouted in the movie and what motivation that led the characters to flout the maxims. There are four flouting of maxims in the Se7en movie script; they are maxim of quantity maxim of quality, maxim of relevance, and maxim of manner. Then, there are three motivations that influenced the characters flouted the maxims; they are competitive, collaborative, and conflictive.                                          Keywords: flouting of maxim, Se7en movie  ABSTRAK Penelitian ini difokuskan pada analisis pelanggaran maksim yang dilakukan oleh karakter dalam naskah film Se7en dan motivasi karakter melanggar maksim tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian berupa ujaran yang mengandung pelanggaran maksim. Data dikumpulkan dengan cara mengunduh film dan naskahnya, menonton film, dan mengumpulkan data dari naskah. Analisis data dilakukan dengan menyusun data dalam bentuk narasi, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan jenis maksim apa saja yang dilanggar dalam film ini dan motivasi apa yang menyebabkan karakter tersebut melanggarnya. Ada empat maksim yang dilanggar dalam naskah film Se7en, yaitu maxim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Lalu, ada tiga motivasi yang mempengaruhi karakter melanggar keempat maksim tersebut, yaitu kompetitif, kolaboratif,  dan konfliktif. Kata kunci: pelanggaran maksim, film Se7en
WOMEN’S LANGUAGE FEATURES FOUND IN FEMALE CHARACTER’S UTTERANCES IN THE DEVIL WEARS PRADA MOVIE Oktapiani, TIka; Natsir, M; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 1, No 3 (2017): Edisi Juli 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.104 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v1i3.672

Abstract

ABSTRACT The research entitled women’s language features found in female character’s utterances in The Devil Wears Prada Movie, aims to identify the women’s language features based on Lakoff’s theory and also to identify language functions served by women’s language features found in The Devil Wears Prada movie based on Jakobsen’s theory. This research was conducted by using descriptive qualitative method, while for collecting the data were watching the movie several times, reading script movie and underlining female character’s utterances containing the women’s language features. From ten features of women’s language, the researcher found nine features used by the female character in The Devil Wears Prada Movie. They are lexical hedges or fillers (7), tag question (3), rising intonation on declarative (2), empty adjectives (3), precious color term (1), intensifiers (10), super polite form (4), hypercorrect grammar (0), avoidance of strong swear words (3) and emphatic stress (3). Intensifiers are the most frequent women’s language features used by female characters in The Devil Wears Prada movie because they want to emphasize or strengthen their utterances deeply to attract addressee’s attention using intensifiers. Meanwhile, hypercorrect grammar did not occur in this research because the female characters mostly used informal language in their dialogue to shorten the gap among the characters. Then, there are language functions served by women’s language found in female character’s utterances in The Devil Wears Prada movie. They are expressive function, directive function and metalinguistic function. Key words: women’s language, women’s language features, The Devil Wears Prada  ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fitur-fitur bahasa wanita berdasarkan teori Lakoff dan juga untuk mengidentifikasi fungsi bahasa yang disajikan oleh fitur bahasa wanita yang terdapat dalam film The Devil Wears Prada berdasarkan teori Jakobsen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan untuk mengumpulkan data adalah menonton film, membaca naskah film dan menggari bawahi ucapan karakter perempuan yang mengandung fitur-fitur bahasa wanita. Dari sepuluh fitur bahasa wanita, peneliti menemukan sembilan fitur yang digunakan oleh karakter wanita dalam The Devil Wears Prada Movie, lexical hedges atau filler7), tag question (3), rising intonation on declarative (2), empty adjectives (3), precise color term (1), intensifiers (10), super polite form (4), hypercorrect grammar (0), avoidance of strong swear word (3) dan emphatic stress (3). Intensifiers adalah fitur bahasa wanita yang paling sering digunakan oleh karakter wanita dalam film The Devil Wears Prada karena mereka ingin menekankan atau memperkuat ucapan mereka secara mendalam untuk menarik perhatian penerima dengan menggunakan intensifiers. Sementara itu, tata bahasa hypercorrect tidak terjadi dalam penelitian ini karena karakter wanita kebanyakan menggunakan bahasa informal dalam dialog mereka untuk memperpendek jarak antar karakter. Kemudian, ada fungsi bahasa yang disajikan oleh bahasa wanita yang ditemukan dalam ujaran karakter wanita dalam film The Devil Wears Prada. Mereka adalah fungsi ekspresif, fungsi direktif dan fungsi metalinguistik. Kata kunci: bahasa wanita, fitur-fitur bahasa wanita, The Devil Wears Prada
APHASIA IN THEORY OF EVERYTHING’S MOVIE Tampubolon, Wahyu Alexander; Natsir, M.; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.496 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2420

Abstract

Theory of Everything’s Movie was analyzed in this study because it was based on a true story and also lots of lessons in life would be found in it. To support the analysis of the main character’s utterance in this movie, the writer used the theory of language disorder by Vasic. This study aimed to find the type of aphasia experienced by Stephen and how aphasia influence Stephen’s life. The method used by the writer is descriptive qualitative. The data of this study were analyzed by using Vasic’s theory about language disorder and the influence of aphasia by Windsor. In the process of analyzing all of those data, the writer had some procedures that include watching the movie several times, reading the movie script, then analyzing Stephen’s utterances related to aphasia. The result of this study showed that Broca’s aphasia and Wernicke’s aphasia occurred. Stephen has a brain injury in the left hemisphere. So, Stephen has a problem with his speech. Stephen was not able to speak clearly because of the disease, but his intelligence is still well. Aphasia changed Stephen’s life a lot. He cannot move as usual so that, he just sits on his electric wheelchair. Also, Aphasia makes people underestimate him. Aphasia makes Stephen difficult to speak so that, Stephen experienced communication disorder. The writer hoped that this research could help the next researcher to continue the analysis from the same movie with another theory of the linguistic case. The writer wished this research will enrich knowledge about language disorder especially aphasia. Film Theory of Everything dianalisis dalam penelitian ini karena didasarkan pada kisah nyata dan banyak pelajaran dalam kehidupan akan ditemukan di dalamnya. Untuk mendukung analisis ucapan karakter utama dalam film ini, penulis menggunakan teori gangguan bahasa oleh Vasic. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis afasia yang dialami oleh Stephen dan bagaimana afasia mempengaruhi kehidupan Stephen. Metode yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori Vasic tentang gangguan bahasa dan pengaruh afasia oleh Windsor. Dalam proses menganalisis semua data itu, penulis memiliki beberapa prosedur yang meliputi menonton film beberapa kali, membaca skrip film, kemudian menganalisis ucapan Stephen terkait dengan afasia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa afasia broca dan afasia wernicke terjadi. Stephen mengalami cedera otak di belahan kiri. Jadi, Stephen punya masalah dengan pidatonya. Stephen tidak dapat berbicara dengan jelas karena penyakitnya, tetapi kecerdasannya masih baik. Aphasia banyak mengubah kehidupan Stephen. Dia tidak bisa bergerak seperti biasa sehingga, dia hanya duduk di kursi roda listriknya. Juga, Afasia membuat orang meremehkannya. Aphasia membuat Stephen sulit berbicara sehingga, Stephen mengalami gangguan komunikasi. Penulis berharap penelitian ini dapat membantu peneliti selanjutnya untuk melanjutkan analisis dari film yang sama dengan teori kasus linguistik lainnya. Penulis berharap penelitian ini akan memperkaya pengetahuan tentang gangguan bahasa terutama afasia
THE ANALYSIS OF SECONDARY EMOTION TOWARD CLOTHILDE DESTANGE’S CHARACTER IN THE BLONDE LADY NOVEL BY MAURICE LEBLANC Lusi, Monica; Kuncara, Singgih Daru; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.524 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i1.1621

Abstract

ABSTRACT The study of emotion is interesting and unique to be understood and discussed. Moreover, analysis about emotion in the novel is challenging because it cannot be analyzed by facial expression of the character but based on the narration and the dialogue of the character. The purposes of this study are to analyze the secondary emotions and the factors that cause it toward Clotilde Destange’s Character in The Blonde Lady novel by Maurice LeBlanc. Ten Houten’s present theory from Plutchik about secondary emotion was suitable to be used as the theory to identify the secondary emotions that are appears in the Clotilde’s Character and the theory from Plutchik about emotion as a chain of event to examine the factors that cause secondary emotion of Clotilde’s character. The qualitative method was used to analyze the novel. This research uses sentences, pages, narration, dialogues, and paragraph that related to the secondary emotion in The Blonde Lady novels. The results of the study show that the secondary emotion appeared in the main female character. The study also was identified that the factors that cause the secondary emotion of Clotilde’s character is come from the stimulus event which followed by cognition, feeling states, overt behavior. Stimulus event in here act as the actor who has a role to start the emotion process going. Moreover, the stimulus event did not only come from the main female character itself but also came from other main characters which affected the main female character in expressing her secondary emotion. Keywords: emotion, secondary emotion ABSTRAK Penelitian mengenai emosi itu menarik dan unik untuk dipahami dan dibahas. Selain itu, analisis mengenai emosi didalam novel itu sangat menantang karena emosi  tidak bisa dianalisa dengan ekspresi wajah karakter namun berdasarkan dari narasi dan dialog dari karakter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa mengenai  emosi sekunder dan faktor penyebabnya terhadap karakter Clotilde Destange di dalam novel, The Blonde Lady oleh Maurice LeBlanc. Teori baru TenHouten dari Plutchik tentang emosi sekunder cocok untuk digunakan sebagai teori untuk mengidentifikasi emosi sekunder yang muncul dalam karakter Clotilde dan teori dari Plutchik tentang emosi sebagai rangkaian peristiwa untuk memeriksa faktor-faktor yang menyebabkan emosi sekunder dari karakter Clotilde. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis novel. Penelitian ini menggunakan kalimat, halaman, narasi, dialog, dan paragraf yang terkait dengan emosi sekunder dalam novel The Blonde Lady. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi sekunder muncul pada karakter wanita utama. Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa faktor-faktor yang menyebabkan emosi sekunder karakter Clotilde berasal dari peristiwa stimulus yang diikuti oleh kognisi, keadaan perasaan, perilaku terbuka. Peristiwa stimulus di sini bertindak sebagai aktor yang memiliki peran untuk memulai proses emosi. Selain itu, peristiwa stimulus tidak hanya berasal dari karakter utama wanita itu sendiri tetapi juga berasal dari karakter utama lainnya yang mempengaruhi karakter utama wanita dalam mengekspresikan emosinya. Kata kunci: emosi, emosi sekunder 
CODE SWITCHING IN EASTERN PROMISES FILM Wahyudi, Rino Tri; Arifin, M. Bahri; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 3 (2018): Edisi Juli 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.816 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i3.1244

Abstract

ABSTRACTCode switching is one of interesting topics to be discussed nowadays as it is often encountered by anyone and anywhere in the present time. Code switching appears in many literary works, and one of them is in Eastern Promises film. Eastern Promises film contains code switching of three different languages including English, Russian, and Turkish, and there is also evidence that code switching phenomenon exists in crime film. In criminal situation, the language user performs code switching for particular purposes. This research focused on analyzing the types of code switching and the social factors triggering the characters in performing code switching through descriptive qualitative research. The result of this research showed that there were eighty-one types of code switching found by the researcher in Eastern Promises film. The researcher found three types of code switching performed by ten characters, those types are inter-sentential code switching, tag switching, and intra-sentential code switching. In addition, the researcher also found four social factors in every code switching practices, those social factors are participant, setting, topic, and function. The social factors triggering the ten characters in performing code switching in their utterances show that language variety of the ten characters is a result of relationship between language and social factors that occurs in society.Keywords: code switching, Eastern Promises film ABSTRAKAlih kode adalah salah satu topik yang menarik untuk dibahas dewasa ini sebagaimana alih kode sering ditemui oleh siapapun dan dimanapun di masa sekarang. Alih kode muncul di banyak karya sastra, dan salah satunya adalah di film Eastern Promises. Film Eastern Promises mengandung alih kode dari tiga bahasa berbeda termasuk Bahasa Inggris, Bahasa Rusia, dan Bahasa Turki, dan juga terdapat bukti bahwa fenomena alih kode dapat dijumpai di film yang bertemakan kejahatan. Dalam situasi kriminal, pengguna bahasa melakukan alih kode untuk tujuan-tujuan tertentu. Penelitian ini berfokus pada analisa jenis alih kode dan faktor-faktor sosial yang memicu para tokoh dalam melakukan alih kode melalui penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada delapan puluh satu jenis alih kode yang ditemukan peneliti di dalam film Eastern Promises. Peneliti menemukan tiga jenis alih kode yang digunakan oleh sepuluh tokoh, jenis-jenis tersebut adalah alih kode inter-sentential, alih kode tag, dan alih kode intra-sentential. Sebagai tambahan, peneliti juga menemukan empat faktor sosial di setiap peristiwa alih kode, faktor-faktor sosial tersebut adalah peserta, latar, topik, dan fungsi. Faktor-faktor sosial yang memicu kesepuluh tokoh dalam melakukan alih kode di dalam tuturan-tuturan mereka menunjukkan bahwa varietas bahasa dari sepuluh tokoh tersebut merupakan hasil dari hubungan antara bahasa dan faktor sosial yang terjadi di dalam masyarakat.Kata kunci: alih kode, film Eastern Promises
THE PERSUASIVE TECHNIQUE TYPES IN DONALD TRUMP’S PUBLIC SPEAKING Ginting, Rizky Sakbanita Putri; Sili, Surya; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.866 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i2.1794

Abstract

The area of this research is a discourse analysis of the use of persuasive technique types. The object as the background of the study is related to the president’s election, conducted in the USA. Donald Trump won the election and the majority of citizens in the USA chose him as President of the USA in 2016. It is surprised people because he raised the issues, which are very racist and anti-Islam. The public speaking by Donald Trump was reasonable to be studied and the way he talks that is clear and systematic becomes a reason by the researcher to study about the persuasive technique types used in his public speaking speech. This research focused on identifying the types of the persuasive technique used in Donald Trump’s Public Speaking and finding the persuasive technique that is most frequently used by him through qualitative content analysis. The researcher found three types of persuasive technique that used in both of speech which is remarked on North Carolina and remarked on Springfield, Ohio. Those types are Logos, Ethos, and Pathos. The result of this research showed the types of the persuasive technique used in Donald Trump’s public speaking speech texts elaborated by primarily Pathos, Ethos, and followed by Logos. Pathos was 207 sentences found, Ethos was 164 sentences found, and Logos was 58 sentences found, total data of the study is 429. In addition, the researcher also found the persuasive technique type that is most frequently used by Donald Trump, it was Pathos. He frequently used Pathos to influence the voters and the audience. Penelitian ini adalah analisis wacana penggunaan jenis teknik persuasif. Objek sebagai latar belakang penelitian ini terkait dengan pemilihan presiden, yang dilakukan di AS. Donald Trump memenangkan pemilihan dan mayoritas warga di Amerika Serikat memilih dia sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 2016. Ini mengejutkan orang-orang karena dia mengangkat isu-isu yaitu sangat rasis dan anti-Islam. Pembicaraan publik oleh Donald Trump masuk akal untuk dipelajari dan cara dia berbicara yang jelas dan sistematis menjadi alasan oleh peneliti untuk mempelajari tentang jenis teknik persuasif yang digunakan dalam pidato berbicara di depan umum. Penelitian ini berfokus pada identifikasi jenis teknik persuasif yang digunakan dalam pembicaraan publik Donald Trump dan menemukan teknik persuasif yang paling sering digunakan oleh dia melalui kualitatif konten analisis. Peneliti menemukan tiga jenis teknik persuasif yang digunakan dalam kedua pidato di North Carolina dan di Springfield, Ohio. Jenis-jenis persuasif teknik nya adalah Logos, Ethos, dan Pathos. Hasil penelitian ini menunjukkan jenis teknik persuasif yang digunakan dalam teks-teks pidato publik Donald Trump yang diuraikan adalah yang terutama Pathos, Ethos, dan diikuti oleh Logos. Pathos 207 kalimat ditemukan, Ethos 164 kalimat ditemukan, dan Logos adalah 58 kalimat ditemukan, total data penelitian adalah 429. Selain itu, peneliti juga menemukan tipe teknik persuasif yang paling sering digunakan oleh Donald Trump adalah Pathos. Dia lebih sering menggunakan Pathos untuk mempengaruhi pemilih dan penonton.
POSITIVE POLITENESS STRATEGIES ON CATWOMAN MOVIE Yuniarti, Eka; Natsir, M.; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.175 KB) | DOI: 10.5281/ilmubudaya.v4i2.2851

Abstract

Based on the importance of positive politeness in communication, the researcher intended to analyze how positive politeness strategy uttered by Patience Phillips on Catwoman Movie. It is conducted to find out the kinds and purpose of positive politeness strategy employed by Patience Phillips and also to investigate the factors influencing Patience Phillips applying those strategies in relation to Brown and Levinson?s theory of politeness strategy. This research deals with pragmatics approach. There are two factors influencing Patience Phillips in applying positive politeness strategy. Namely payoff and circumstances, the payoff factors and the circumstances factors (including relative power, social distance, and size of imposition) influence Patience Phillips in several data. Finally, the researcher expects this research will be useful for future researcher who conducted for the same field. It is suggested to further researchers to be able to investigate other objects and may try to analyze from different focus, such as focused on negative politeness, bald on record or off record strategy or used another principal theory of politeness such as politeness theory from Leech, Grice, Scollon or Lakoff.
Integrasi Data Geologi, Morfologi, dan Geofisika Metode Geolistrik Resistivitas untuk Delineasi Zona Rawan Longsor Daerah Wonotunggal, Jawa Tengah Karimah, Ananda Achlaqul; Setyowati, Ririn; Handini, Afriliani M; Giamboro, Wrego Seno
Dinamika Rekayasa Vol 18, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Februari 2022
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2022.18.1.423

Abstract

Abstrak—BPBD Pekalongan mengungkapkan bahwa sebayak tujuh kecamatan di daerah Pegunungan Kabupaten Pekalongan dinilai rawan longsor. Hasil integrasi data geologi, morfologi, dan geofisika geolistrik resistivitas ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan volume stable & unstable zone sebagai pengontrol mass-movement, arah bidang gelincir, delineasi zona rawan longsor sehingga mampu dilakukan mitigasi berkelanjutan di daerah yang rawan terdampak tanah longsor. Berdasarkan data geologi, Pekalongan memiliki stratigrafi berupa Alluvium, Lava Andesit dan Klastika gunung api. Data morfologi menunjukkan kemiringan lereng sebesar 0-35% dan data curah hujan rata-rata daerah Pekalongan pada tahun 2013-2017 mencapai 2000 mm/tahun. Berdasarkan hasil data geolistrik konfigurasi dipole-dipole dengan 12 lintasan berarah Barat Laut-Tenggara dan panjang 280 meter diinterpretasikan terdapat 3 litologi batuan berupa andesit (>800 Ω.m) sebagai bedrock yang bersifat resisten (stable), dan Klastika Gunung Api (34.5–50 Ω.m) serta alluvium (<34.5 Ω.m) yang diidentifikasi sebagai batuan non-resisten (unstable). Pemodelan 3D geolistrik mendapatkan informasi berupa kemiringan bidang gelincir yang berarah Utara-Selatan dan volume unstable zone sebesar 64.620.680 m3. Hasil integrasi data menunjukkkan bahwa daerah penelitian memiliki kemiringan lereng searah dengan bidang gelincir (utara-selatan) sehingga berpotensi terjadi tanah longsor sehingga perlu dilakukan program mitigasi lanjutan khususnya pada area selatan kavling penelitian. Kata kunci —  Bidang Gelincir, Geolistrik, Mitigasi, Resistivitas, Tanah Longsor
SCHIZOPHRENIA FOUND IN JERRY HICKFANG’S CHARACTER IN “THE VOICES” MOVIE Asriwanti, Era; Surya, Satyawati; Setyowati, Ririn
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 5, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v5i4.4602

Abstract

The Voices movie is analyzed in this study because it is based on true story and also lots of lesson in life found in it such as, mental illness, behaves, and communicate. This research aimed at identifying the types of hallucination and the types of language abnormalities as reflected in the schizophrenic conversations of Jerry Hickfang's character in The Voices movie. The method used by the researcher is descriptive qualitative. The data of this study were analyzed by using Veague’s theory about hallucination and using Liddle et al (2002) theory about language abnormalities. In the process of analyzing all of those data, the researcher had some procedures namely watching the movie for several times, reading the movie script, then analyzing Jerry Hickfang’s character related to behaviour and language. The researcher mentioned two findings, they are types of hallucination and language abnormalities. For the types of hallucination, there are 3 types of hallucination stated in this movie, namely auditory hallucination, visual hallucination and olfactory hallucination. For the types of language abnormalities, there are 2 types of it stated in this movie, namely disorganization and dysregulation. In disorganization, there are 3 subtypes, namely looseness, peculiar use of word and non- logical reasoning (peculiar logic). In dysregulation, there are 2 subtypes namely perseveration and distractibility. There are 4 data of both (hallucination and language abnormalities).
Pengaruh Metode Pembelajaran Picture And Picture Berbantuan Quizizz Terhadap Hasil Belajar Kognitif Fahmiyati, Sulis; Agnafia, Desi Nuzul; Setyowati, Ririn
Journal of Education Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i2.1138

Abstract

Penelitian ini bermula dari nilai ulangan harian siswa di bawah KKM pada sekolah dasar. Penelitian ini membahas pengaruh penggunaan metode pembelajaran picture and picture yang dibantu oleh Quizizz untuk anak sekolah dasar dengan melibatkan dua puluh dua siswa, tujuan penelitian ini  adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode picture and picture dengan bantuan Quizizz terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode pembelajaran juga harus bervariasi dan mengikuti perkembangan teknologi di jaman sekarang ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Siswa menunjukkan hasil peningkatan yang signifikan pada kelas tersebut. Siswa menunjukkan minat yang lebih besar dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran picture and picture berbantuan Quizizz, yang mengarah pada  hasil kognitif siswa meningkat, lebih aktif  berpartisipasi saat pembelajaran, dan memiliki pemahaman materi yang lebih baik. Metode picture and picture terbukti berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, temuan ini berkonstribusi positif bagi pengembangan metode pembelajaran yang inovatif.
Co-Authors Agnafia, Desi Agnafia, Desi Nuzul Aisy, Rihhadatul Alamsyah - Annisa Fitri, Annisa Aries Utomo, Aries Arifin, M Bahri Arifin, M Bahri Asriwanti, Era Augusta, Maximilianus Rafael Sangga Chris Asanti, Chris Dahri Dahlan, Dahri Dewi Retno Sari Saputro, Dewi Retno Dewi, Rinda Ayu Mustika EKA YUNIARTI Fahmiyati, Sulis Febri Rhamadani, Siti Natasya Febrimadani, Rendis Giamboro, Wrego Seno Ginting, Rizky Sakbanita Putri Hamzah, Muhammad Qusairi Handayanti, Diah Handini, Afriliani M Herman Ibrahim, Zulfah Indah Sari Lubis, Indah Sari Iskandar, Nurhikma Arjuliani Jonathan Irene Sartika Dewi Max Karimah, Ananda Achlaqul Kawulusan, Frans Rivaldo Khasanah, Aulia Fajar Lusi, Monica M Natsir M. Natsir Marfuah, Friday Agustin Nur Naimatun Masrur Mawuntu, Arvianda Zefania Muhammad Alim Akbar Nasir Munthe, Presly Rosalina Nita Maya Valiantien Novia Rahma Rista Utami Nughthoh Arfawi Kurdhi, Nughthoh Arfawi Nur, Citra Junia Nurmasitah, Sita Oktapiani, TIka Pamangin, Ronnaoranska Rombe Pasande, Priskila Ekawati Anggana PUDJI ASTUTI Purnami Widyaningsih Puspita Dewi, Hergianti Putri, Nabilla Nughta Rabbanyyah, Aisyah Faza Rachman, Khairur Rahayu, Famala Eka Sanhadi Rahayu, Puji Hari Rezeki, Maretius Oji Rimadhani, Novia Rizky Rochma, Defi Rue Rusydah', Eka Septiya Samperinding, Timorinda Sartika Dewi Max, Jonathan Irene Satyawati Surya, Satyawati Setya Ariani Setyoko, M.Sn., Aris Sili, Surya Sindy Alicia Gunawan Singgih Daru Kuncara Sinurat, Yobel Rudy Kevin Romasundi Siti Rohani Sumantri, Wilis Haryo Surahma Asti Mulasari Sutanto Tampubolon, Wahyu Alexander Tawakal, Alamsyah Wahyudi, Rino Tri Wulandari, Fevi Yansyah, Heri Zamruddin, Mardliya Pratiwi