Claim Missing Document
Check
Articles

REFLEKSI MUSIKAL ANAK DARI BANGKU SEKOLAH SAMPAI MEDIA TELEVISI Sinaga, Syahrul Syah
Imajinasi Vol 1, No 2 (2005): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena perkembangan dunia lagu pop membahana melalui media televisi. Khalayaknya menyeluruh dari usia anak sampai orang dewasa. Kelebihan mencolok dari aneka lagu pop adalah lagu itu mudah dinyanyikan oleh semua orang terlebih lagi anak-anak. Segi positif dari merebaknya lagu-lagu pop bagi anak, di antaranya adalah menambah perbendaharaan kata meskipun kadang makna atau pesan dari lirik lagu tidak dimengerti. Kemampuan anak dalam menyanyikan lagu-lagu pop umumnya tidak didapatkan dari pembelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian (KTK) di sekolah. Pembelajaran KTK di samping waktunya relatif terbatas, masih ada keterbatasan guru dalam membelajarkan materi lagu. Refleksi musikal anak terhadap lagu-lagu pop lebih banyak didapat dari luar bangku sekolah. Kata kunci: Refleksi musikal, dunia anak, bangku sekolah, dan media televisi
Fungsi dan Ciri Khas Kesenian Rebana di Pantura Jawa Tengah (Function and Characteristic of Rebana in the Beach Region of Central Java) Sinaga, Syahrul Syah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 7, No 3 (2006)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v7i3.736

Abstract

Kesenian Rebana merupakan salah satu kesenian yang bernafaskan Islam keberadaannya sangatmelekat pada pola kehidupan masyarakat di Pantai Utara Jawa Tengah mulai dari pedasaan sampaiperkotaan. Melekatnya aktifitas rebana tidak terlepas dari fungsi kesenian rebana bagi masyarakatpendukungnya serta dukungan dari tokoh masyarakat dan para alim ulama. Sebagai salah satumedia dakwah, aktifitas kesenian rebana hadir dari berbagai kegiatan kelompok pengajian, kegiatanperingatan hari besar islam, tasyakuran, walimatul Urusy, Walimatul Khitan, Walimatul Hamli,maupun perayaan yang lain. Bentuk penampilan kesenian rabana dapat dikategorikan dalam bentuktradisional maupun modern. Perbedaan rebana tradisi terletak pada peralatan musik yang digunakanyaitu berupa alat musik terbang dan lagu-lagu yang dibawakan umumnya diambil dari kitab albarjanzi,kitab dziba, kitab simbud durror, dan kitab kuning lainnya, sementara rebana modernterdapat penambahan peralatan musik yang bertangga nada diatonis seperti key board dalammengiringi lagu-lagu mulai dari musik pop, musik dangsut, musik campur sari dan lainya, denganmenggunakan teks lagu dengan bahasa Arab, bahasa Jawa, dan Bahasa Indonesia yang semuanyamenggunakan seperangkat alat musik rebana sebagai rirngan lagu. Bentuk penampilan rebanatradisional maupun modern, masing-masing mempunyai wilayahnya sendiri-sendiri yang menjadiciri- khas dari daerahnya seperti salafudin Pekalongan, Semarangan, dan Demak.Kata kunci: Walimatul Urusy, Walimatul Khitan, Walimatul Hamli, fungsi
AKULTURASI KESENIAN REBANA (The acculturization of The Art of Rebana) Sinaga, Syahrul Syah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 2, No 3 (2001)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v2i3.863

Abstract

Kesenian tradisional rebana sebagai salah satu bentuk kesenian di Indonesia, kadang mengundang pembicaraan yang cukup sengit di kalangan para ulama sejak dahuiu. Di antara mereka ada yang membuka telinganya lebar-lebar untuk mendengar segala macam jenis musik dan nyanyian karena beranggapan bahwa nyanyian atau jenis musik halal. sementara ada yang berpendapat bahwa nyanyian itu hukumnya haram. Kesenian rebana yang berkembang di masyarakat akan mengalami perubahan seperti berkembangnya kebudayaan lain yang ada di masyarakat pendukung dan pelestarinya. Perkembangan kesenian rebana bisa melalui kontak-kontak budaya baik melalui bentuk permainan musiknya, penampilan lirik atau syairlagu, maupun alat-alat musik yang digunakannya. Kontak-kontak budaya akan terjadi baik melalui proses akulturasi, maupun penetrasi kebudayaan. Masalah-masalah akibat akulturasi akan berpengaruh baik positif maupun negatif, seperti terjadi masalah adisi, sinkretisme, substitusi, dekulturasi maupun rejeksi Kata kunci: Rebana, duf, akulturasi, Sholawatan, genjring, kempling, kompangan, terbang, kasidah, barzanji.
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN SENI MUSIK BERBASIS SENI BUDAYA BERKONTEKS KREATIF, KECAKAPAN HIDUP, DAN MENYENANGKAN BAGI SISWA SD/MI Utomo, Udi; Sinaga, Syahrul Syah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 9, No 2 (2009)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v9i2.638

Abstract

Education Unit Level Curriculum (KTSP) in Elementary School / MI, the level ofimplementation still meet many difficulties and obstacles experienced by theteachers. The research objective is to find information to develop teaching materialsbased music arts and culture for elementary school children / MI that can supportthe development of students creative thinking, provide supplies to the students lifeskills, and create a pleasant learning atmosphere (joyful learning). Based on the dataobtained, it can be concluded that the current primary school teachers / MI are stillexperiencing difficulties and obstacles in learning the art of music. Difficulties andobstacles are: (1) the ability to translate the contents of the education unit levelcurriculum (KTSP) competency-based music, (2) the ability to optimize your childsmusic potential, (3) apply the method, (4) use of education tools and media (5)utilisation of the potential of cultural and natural environments around, and (6)develop an evaluation form. In this study developed a textbook model of musicteaching materials that are expected to be implemented at the same time teachersare able to stimulate and motivate teachers to develop further music learning.Suggestions proposed is that the institutions associated with the development oflearning in primary schools can develop training programs, development ofsourcebook and textbook which considers the potential of art, culture, and the needsof teachers.Kata kunci : seni budaya, kreatif, kecakapan hidup dan menyenangkan
Musical Activity in The Music Learning Process Through Children Songs in Primary School Level Sinaga, Syahrul Syah; Susanto, Susanto; Ganap, Victor; Rohidi, Tjetjep Rehendi
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 18, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v18i1.12508

Abstract

This study aims to analyze and describe the musical activity in the process of learning music through children songs in primary school. A qualitative approach in this research is made by focusing on the field research method. Data were collected by observation techniques, interviews, and documentation studies. Data analysis was done by following certain stages respectively, i.e. data collection, data reduction, data display, conclusion drawing, and verification. The results showed that musical activities implemented in three primary schools consist of (1) listening to music; (2) singing; (3) playing musical instruments; (4) moving to follow the music; and (5) reading music. However, forms, types, and variations of the musical activities taking place in these schools are different, depending on the schools’ policy, schools’ abilities, and music teachers’ abilities in teaching the music subject.
PEMANFAATAN PEMUTARAN MUSIK TRHADAP PSIKOLOGIS PASIEN PADA KLINIK ELLENA SKIN CARE DI KOTA SURAKARTA khoiriyah, niswati; Sinaga, Syahrul Syah
Jurnal Seni Musik Vol 6 No 2 (2017): December 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.968 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v6i2.20313

Abstract

SARI Khoiriyah, niswati. 2017. Pemanfaatan pemutaran musik terhadap psikologis pasien pada pada klinik ellena skin care di kota surakarta”. skripsi, jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing IDrs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum., Dosen Pembimbing II Dr. Udi Utomo, M.Si. kata kunci pemanfaatan musik, psikologis. Dalam hal ini musik musik dengan berbagai ragamnya tidak hanya berfungsi sebagai hiburan saja, melainkan musik dapat dimanfaatkan dalam berbagai tujuan, seperti fasilitas yang diberikan oleh klinik Ellena sincare. Oleh karena itu permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana pemutaran musik pada saat proses perawatan kecantikan dan tanggapan pasien terhadap kenyamanan berdasarkan pemutaran jenis musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pemanfaatan musik di klinik Ellena skincare. Manfaat dari penelitian ini terdiri manfaat teoritis dan praktis terutama bagi owner klinik ellena skincare. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di klinik Ellena skincare Surakarta. Adapun sasaran penelitian mengenai pemanfaatan musik terhadap psikologis pasien di klinik Ellena skincare. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Tehnik pemeriksaan keabsahan data dilakukan menggunakan trianggulasi data. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan kemudian verikasi. Hasil dari penelitian ini adalah pemanfaatan musik dapat memberikan stimuli yang positif bagi pasien yang telah melakukan perawatan kecantikan di klinik ellena skincare. Pemilihan musik di klinik kecantikan tersebut tergolong mencakup segala umur, jenis lagunya dari lawas sampai modern. Jenis musik yang dipilih oleh owner yaitu musik pop dan instrumental yang bertempo lambat. Dari kedua jenis musik tersebut banyak disukai oleh pasien-pasien klinik elena skincare surakarta, selain musiknya mudah didengar dan dipahami juga memberikan rasa relaks terhadap pasien. Para pasien klinik ellena skincare sudah membuktikan bahwa musik mempunyai manfaat terhadap psikologis pasien. Terutama aspek emosional pasien, bahwa pasie mengalami perubahan setelah melakukan perawatan. Tempo lagu yang diputarkan di klinik tersebut antara 50-70 bpm. Dapat diartikan lagu-lagu tersebut dinyanyikan dalam satu menit terdiri dari 50 ketukan untuk lagu yang bertempo 50 bpm. Hasil yang dirasakan pasien setelah melakukan perawatan kecantikan dengan diiringi musik, pasien merasa fresh dan relaks kembali. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat penulis berikan kepada owner klinik ellena skincare diharapkan untuk melanjutkan pemanfaatan musik sebagai salah satu media untuk membantu pasien merelaksasikan diri. Karena pemanfaatan musik tersebut cukup membantu pasien merasa nyaman pada saat melakukan perawatan.
KESENIAN KENTONGAN PUDANG SATRIA (KAJIAN KREATIVITAS MUSIK DAN ARANSEMEN LAGU) DESA MEJINGKLAK BANYUMAS Prasetyo, Kuncoro; sinaga, syahrul syah; raharjo, eko
Jurnal Seni Musik Vol 7 No 1 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.698 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v7i1.26006

Abstract

Grup kentongan pudang satria masih eksis hingga saat ini karena mereka menggunakan aransemen musik yang tidak biasa dibandingkan dengan kebanyakan grup kentongan yang lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Desa Mejingklak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Objek penelitian adalah grup kentongan Pudang Satria di Desa Mejingklak, sedangkan Sasaran Penelitiannya adalah segenap anggota grup Kentongan Pudang satria di Desa Mejingklak Kabupaten Banyumas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, merangkum data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kreativitas yang dilakukan oleh grup Kentongan Pudang Satria terletak pada pembawaan lagu, perpindahan lagu satu ke lagu berikutnya dalam satu permainan, dan penambahan melodi pada bagian intro. Tahap aransemen lagu yaitu menambah beberapa melodi dengan penambahan sederhana agar memberikan kesan ciri khas pembeda dari melodi aslinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan proses kreativitas dan aransemen grup kentongan Pudang Satria sudah berjalan dengan baik dalam kreativitas dan aransemennya.
Kreativitas Kreativitas Bentuk IringanMusik Pada Paduan Suara Muslimat Desa Bergas Kidul Di Semarang diaz, Khaerul Umam; Sinaga, Syahrul Syah
Jurnal Seni Musik Vol 8 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.205 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v8i1.28718

Abstract

Muslimat Choir is an art that combines two elements of music namely Choir and regional Musical Instruments (Angklung) and has its own technique in using Angklung as a Choir Accompaniment. Muslimat Choirs Become One of the Icon of Tourism Village in Bergas Kidul Village, Bergas District, Semarang Regency. The purpose of this study was to find out and describe the creativity of the Muslimat choir musical accompaniment in the Bergas Kidul village in Semarang. This study was examined using a qualitative musicology approach. Data collection techniques include interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is interactive analysis techniques which include data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This study shows that the use of traditional Angklung musical instruments is to use the A Man method. the composition of the music on the songs contained in the Muslimat Choir, using the Angklung instrument, using Arabic and Indonesian verses using melodies that move to jump and step up and down including in close harmony, have medium and fast tempo variations tend to be dynamically loud using the signal 4/4. Advice that can be given by the author is that the music will be more colorful if the addition of rhythmic instruments such as drums, because the drum can also keep the tempo more suitable and the music becomes more festive.
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN SENI MUSIK BERBASIS SENI BUDAYA BERKONTEKS KREATIF, KECAKAPAN HIDUP, DAN MENYENANGKAN BAGI SISWA SD/MI Utomo, Udi; Sinaga, Syahrul Syah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 9, No 2 (2009)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v9i2.638

Abstract

Education Unit Level Curriculum (KTSP) in Elementary School / MI, the level ofimplementation still meet many difficulties and obstacles experienced by theteachers. The research objective is to find information to develop teaching materialsbased music arts and culture for elementary school children / MI that can supportthe development of students' creative thinking, provide supplies to the students lifeskills, and create a pleasant learning atmosphere (joyful learning). Based on the dataobtained, it can be concluded that the current primary school teachers / MI are stillexperiencing difficulties and obstacles in learning the art of music. Difficulties andobstacles are: (1) the ability to translate the contents of the education unit levelcurriculum (KTSP) competency-based music, (2) the ability to optimize your child'smusic potential, (3) apply the method, (4) use of education tools and media (5)utilisation of the potential of cultural and natural environments around, and (6)develop an evaluation form. In this study developed a textbook model of musicteaching materials that are expected to be implemented at the same time teachersare able to stimulate and motivate teachers to develop further music learning.Suggestions proposed is that the institutions associated with the development oflearning in primary schools can develop training programs, development ofsourcebook and textbook which considers the potential of art, culture, and the needsof teachers.Kata kunci : seni budaya, kreatif, kecakapan hidup dan menyenangkan
Fungsi dan Ciri Khas Kesenian Rebana di Pantura Jawa Tengah (Function and Characteristic of Rebana in the Beach Region of Central Java) Sinaga, Syahrul Syah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 7, No 3 (2006)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v7i3.736

Abstract

Kesenian Rebana merupakan salah satu kesenian yang bernafaskan Islam keberadaannya sangatmelekat pada pola kehidupan masyarakat di Pantai Utara Jawa Tengah mulai dari pedasaan sampaiperkotaan. Melekatnya aktifitas rebana tidak terlepas dari fungsi kesenian rebana bagi masyarakatpendukungnya serta dukungan dari tokoh masyarakat dan para alim ulama. Sebagai salah satumedia dakwah, aktifitas kesenian rebana hadir dari berbagai kegiatan kelompok pengajian, kegiatanperingatan hari besar islam, tasyakuran, walimatul Urusy, Walimatul Khitan, Walimatul Hamli,maupun perayaan yang lain. Bentuk penampilan kesenian rabana dapat dikategorikan dalam bentuktradisional maupun modern. Perbedaan rebana tradisi terletak pada peralatan musik yang digunakanyaitu berupa alat musik terbang dan lagu-lagu yang dibawakan umumnya diambil dari kitab albarjanzi,kitab dziba, kitab simbud durror, dan kitab kuning lainnya, sementara rebana modernterdapat penambahan peralatan musik yang bertangga nada diatonis seperti key board dalammengiringi lagu-lagu mulai dari musik pop, musik dangsut, musik campur sari dan lainya, denganmenggunakan teks lagu dengan bahasa Arab, bahasa Jawa, dan Bahasa Indonesia yang semuanyamenggunakan seperangkat alat musik rebana sebagai rirngan lagu. Bentuk penampilan rebanatradisional maupun modern, masing-masing mempunyai wilayahnya sendiri-sendiri yang menjadiciri- khas dari daerahnya seperti salafudin Pekalongan, Semarangan, dan Demak.Kata kunci: Walimatul Urusy, Walimatul Khitan, Walimatul Hamli, fungsi