Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Genetik dalam Kemampuan Kognitif dan Tumbuh Kembang pada Gangguan Gizi: Kajian Naratif Yulistini, Yulistini; Sulastri, Delmi
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 4 No. 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v4i4.1226

Abstract

Latar Belakang: Genetik dan faktor lingkungan berperan dalam kemampuan kognitif dan tumbuh kembang anak. Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan dan kognitif di masa depan. Berat badan lahir rendah (BBLR) dan maternal merupakan faktor dominan penyebab terjadinya stunting. Objektif: Untuk menganalisis peran genetik dalam kemampuan kognitif pada BBLR, stunting, dan catch-up growth. Metode: Tinjauan naratif yang menyelidiki hubungan antara genetik, stunting, BBLR, dan kognitif pada anak dan remaja awal. Pencarian, ekstraksi data, dan pemeringkatan kualitas pemberitaan dilakukan secara independen oleh dua orang peneliti. Hasil: Faktor dominan terjadinya stunting adalah berat badan lahir rendah. Anak-anak yang memiliki mutasi gen tertentu akibat dari lahir dengan BBLR, mengalami stunting, dan/atau tidak mengalami catch up growth memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan perkembangan kognitif. Gen yang berperan kemampuan kognitif pada berat badan lahir rendah adalah efek perlindungan (neuroplastisitas) terhadap perkembangan kognisi pada anak dengan BBLR. Beberapa gen lain juga berperan dalam menentukan status gizi anak seperti gen metabolit dan ibu (maternal). Kesimpulan: Masalah gizi dapat berdampak negatif terhadap kemampuan kognitif. Pada anak dengan stunting dapat mengejar ketertinggalannya (catch-up growth) terutama dalam hal kognitif. Faktor genetik melalui neuroplastisitas dapat berperan dalam menentukan keberhasilan anak catch-up growth. Kata kunci: stunting, genetik, low birth weight, catch-up growth, kognitif
Nutrisi dan Genetik: Apa Hubungannya dengan Tuberculosis Paru: Scoping Review Sary, Annisa Novita; Sulastri, Delmi
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 15, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v15i1.2094

Abstract

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor gizi dan genetik dengan penyakit TB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara gizi dan gen dengan penyakit TB paru. Metode dalam penelitian ini menggunakan Scoping Review yang tersedia tentang topik yang diteliti dengan mencari melalui database yang relevan. Database yang digunakan adalah Google Scholar, ScienceDirect, Pubmed. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja PRISMA dengan mencari artikel yang memenuhi kriteria inklusi, dan sepuluh artikel yang direview.  Hasil dari tinjauan literatur menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dan gen dengan kejadian TB. Beberapa zat gizi yang terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko TB paru adalah Vit.D, Vit.A, Fe, dan Zn. Gen yang ada di dalam tubuh juga dapat mempengaruhi kejadian TB paru. Faktor genetik juga dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap TB. Gen NRAMP1-Polimorfisme, Imunitas interferon-gamma, TNF-a Polimorfisme terlibat dalam perkembangan infeksi Mycobacterium tuberculosis. Beberapa gen yang terlibat dalam respon imun dan inflamasi mungkin berperan dalam meningkatkan risiko terkena TB.
The Implementation of Antenatal Classes: A Scoping Review Oktarina, Mika; Sulastri, Delmi; Utama, Bobby Indra; Firdawati, Firdawati
Women, Midwives and Midwifery Vol. 5 No. 3 (2025): Women, Midwives and Midwifery journal
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/wmm.5.3.40-52.2025

Abstract

Background: Antenatal classes serve as a learning platform for pregnant women regarding pregnancy and childbirth preparation. This literature review aims to map the literature and evidence-based practices related to antenatal class implementation. Purpose:  This  scoping  review  aims to assess the implementation of Antenatal Classes. Methods: This study adopts a literature review design. Initial searches for journal articles were conducted on the PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar databases from 2019 to 2024. The study identified 78 articles, of which only six journal articles met the inclusion criteria. Literature review procedures: collecting library data, reading, and note-taking, as well as critically assessing research materials. Results: According to the literature review, the implementation of antenatal classes yields numerous benefits, reducing stress and anxiety symptoms for both pregnant women and their partners in facing pregnancy and childbirth. Providing comprehensive and continuous material can enhance pregnant women's knowledge, attitudes, and behavior changes in preventing complications. Conclusion: Antenatal classes benefit mothers in preparing for a healthy pregnancy, childbirth, breastfeeding, transitioning into motherhood, and enabling early detection. Support from husbands and families to attend antenatal classes can boost the mother's confidence. A research gap identified for future studies is the variation in facilitators (healthcare professionals) of antenatal classes between developed and developing countries. Interprofessional Collaboration (IPC) is implemented in developed countries by involving specialized doctors, midwives, and nutritionists as facilitators in antenatal class implementation.
Pengaruh Pemberian Es Krim Dadih Terhadap Perubahan Jumlah Lactobacillus Fermentum Pada Feses Anak Obesitas Wahyuni, Yosha Putri; Sulastri, Delmi; Eka Putra, Andani
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 47 No. 3 (2024): MKA July 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v47.i3.p321-329.2024

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian es krim dadih terhadap jumlah Lactobacillus fermentum anak obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan desain pre-post test with control group. Responden penelitian adalah 24 orang anak obesitas yang masuk kriteria inklusi dan ekslusi yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan adalah yang diberikan es krim dadih dan kelompok kontrol adalah yang diberikan es krim tanpa dadih. Jumlah Lactobacillus fermentum diperiksa di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang dengan metode real- time PCR. Data dianalisis dengan menggunakan uji Dependent sample t-test. Hasil: Hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah Lactobacillus fermentum sebelum intervensi pada kelompok perlakuan 2,59 ± 1,18 log cfu/gr dan setelah intervensi 3,74 ± 0,75 log cfu/gr, pada kelompok kontrol sebelum intervensi 3,47 ± 1,27 log cfu/gr dan setelah intervensi 3,21 ± 0,41 log cfu/gr. Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Lactobacillus fermentum sebelum dan setelah diberikan intervensi pada kelompok perlakuan dan tidak terdapat perbedaan pada kelompok kontrol. Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian es krim dadih terhadap jumlah Lactobacillus fermentum pada feses anak obesitas.
Hubungan antara Status Hidrasi dengan Daya Konsentrasi Anak Sekolah Dasar Alam Ar-Royyan Padang Putri, Miftahul NS; Sulastri, Delmi; Sauma, Eldi; Abdiana; Fasrini, Ulya U
Journal of Medicine and Health Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jmh.v7i1.8899

Abstract

Hidrasi adalah masalah kesehatan umum yang sering terjadi pada anak-anak di sekolah. Sebagian besar anak sekolah mengalami dehidrasi yang dapat memengaruhi kinerja mereka di sekolah. Dehidrasi dapat mengurangi kemampuan kognitif, termasukdaya konsentrasi, memori, dan berpikir kreatif, yang pada akhirnya berdampak pada prestasi anak. Fokus dari studi ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status hidrasi dan konsentrasi siswa di Sekolah Dasar Alam Ar-Royyan, Kota Padang. Metode yang dipakai pada studi ini ialah studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Studi ini melibatkan 98 partisipan dari ekolah Dasar Alam Ar-Royyan. Partisipan dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel acak berstrata. Status hidrasi diukur berlandaskan berat jenis urine menggunakan carik celup urine, sedangkan tingkat konsentrasi diukur dengan Symbol Digit Modalities Test (SDMT). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan uji Chi-kuadrat. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian partisipan mengalami dehidrasi tingkat sedang (84,69%), dan lebih dari separuh partisipan memiliki konsentrasi rendah (67,35%). Hasil uji Chi-kuadrat menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara status hidrasi dan daya konsentrasi pada anak sekolah, dengan p-value > 0,05. Penelitian ini menegaskan bahwa status hidrasi mungkin tidak memengaruhi daya konsentrasi anak sekolah.
SYSTEMATIC REVIEW : Hubungan Genetik dengan Stunting pada Balita Heriawita, Heriawita; Sulastri, Delmi
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.18847

Abstract

Stunting is a conditioning in which toddlers have less length or height compared to their age. The occurrence of stunting is influenced by many factors. Mothers height is a very important factor, because of the short chromosome carried by the mother. The incidence of stunting in toodlers who have short mothers (<150 cm) will be exacerbated if other factors are ignored. The aim of study is to identify a genetic relationship with stunting. This study uses a systematic review method. Systematic review is carried out by identifying national journals and international journals. Search for library sources in this article through the Google Scholar, Pub Med, Science Direct database for 2019-2023. From this study it is known that there is a relationship between genetics and stunting. However, stunting is more often caused by a complex interaction between genetic and environmental factors, including inadequate nutritional intake. According to Blum (1974) genetic factors affect the health status 5%. Although a child’s height is influenced by the the genetic factors of their parents, nutritional and environmental factors play an important role in preventing stunting. It is important for parents to apply the behaviour of providing good nutrition, a healthy environment, as well as proper care and stimulation to ensure that children can grow and develop optimally, to prevent stunting in toddlers.
ANALISIS FAKTOR GENETIK TERHADAP STUNTING: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS Heriawita; Sulastri, Delmi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.101

Abstract

Stunting menjadi masalah kesehatan global yang mengindikasikan pertumbuhan fisik anak yang tidak mencapai potensial genetiknya. Stunting dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak hingga berjangka panjang. Penyebab terdekat stunting pada anak yaitu faktor ibu dan lingkungan. Hasil analisis diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan pemahaman tambahan secara mendalam mengenai pengaruh faktor genetik terhadap terjadinya stunting pada anak, sehingga dapat memberikan pandangan dalam upaya pencegahan stunting yang lebih baik. Maka tujuan penelitian ini yaitu memahami dan menganalisis faktor genetik dalam pengaruhnya terhadap stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic literature review (10 artikel terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi). Hasil tinjauan secara sistematis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara genetika tinggi badan orang tua (terutama ibu) dengan tinggi badan anak. Jika orang tua memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata populasi, maka anak cenderung memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.
25-Hydroxyvitamin D Serum Levels Unrelated to Fasting Blood Glucose Levels of Premenopausal Women in Padang Erasta, Junira; Sulastri, Delmi; Afriwardi
Basic and Applied Nursing Research Journal Vol 1 No 2 (2020): Basic and Applied Nursing Research Journal (BANRJ)
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.553 KB) | DOI: 10.11594/banrj.01.02.04

Abstract

Introduction: Low serum 25-Hydroxyvitamin D levels in premenopausal women result in the impaired release of insulin from the pancreas and reduce glucose tolerance which causes the body's metabolism to slow down resulting in weight gain leading to insulin resistance and resulting in diabetes mellitus (DM). The incidence of DM occurs at premenopausal ages compared to productive ages, the percentage of women experiencing diabetes is higher than men. This study aims to determine the relationship between 25-Hydroxyvitamin D serum levels and fasting blood glucose (FBG) levels of premenopausal women in Padang. Method: This study was conducted in the city of Padang, is observational, cross-sectional design. The study sample was 62 premenopausal women. Measurement of serum 25-Hydroxyvitamin D levels was measured by enzyme-linked immunosorbent assay and FBG levels were measured by the GOD-PAP method. Data were analyzed using the Pearson correlation test. Results: The average serum level of 25-Hydroxyvitamin D respondents was 30.96 ± 10.96 ng/ml. The average FBG level of respondents was 107.03 ± 13.74 mg/dl. There was no significant relationship between 25-Hydroxyvitamin D serum levels and FBG levels (r = - 0.038, p = 0.769). Conclusion: There is no significant relationship between 25-Hydroxyvitamin D serum levels and FBG levels of premenopausal women in Padang.
Genetic Factors Causing the Prevalence of Anemia in Young Girls and Stunting in Toddlers: A Systematic Literature Review Mizawati, Afrina; Effendi, Nursyirwan; Sulastri, Delmi; Purna, Rozi Sastra
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 9 (2023): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i9.4822

Abstract

The prevalence of anemia in adolescents at the national level is still considered quite high. Several factors are associated with the incidence of anemia in female adolescents, namely energy intake, protein intake, iron intake, vitamin C intake, tea or coffee drinking habits, investment in worms, knowledge, education and type of parental occupation, family income, and menstrual patterns as well as genetics. Stunting is also still a problem in Indonesia due to insufficient nutritional intake for quite a long time. Stunting occurs when the fetus is still in the womb and only appears when the child is two years old. anemia caused by malnutrition at an early age increases infant and child mortality. anemia in young women and also stunting in children is very dangerous. Where the purpose of research is to explain Genetic Factors Causing the Prevalence of Anemia in Young Girls and Stunting in Toddlers. A review is conducted on the state-of-the-art methods using the preferred reporting items for reviews and meta-analyses (PRISMA) guidelines. We review literature from several publications and analyze genetic factors that cause the prevalence of anemia in young women. The prevalence of anemia among young women is also caused by genetic factors. Young women tend to experience anemia because during this period they experience growth and development. The risk of anemia increases with physiological shifts such as menstrual periods. To prevent anemia, the government has planned a program for the Prevention and Control of Iron Nutrition Anemia in women of childbearing age which aims to reduce the prevalence of iron deficiency anemia in high school and junior high school students.
Fructose Intake Related with Serum Uric Acid Level in Young Adults Desmawati, Desmawati; Fasrini, Ulya Uti; Afriani, Nita; Sulastri, Delmi
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 14 No. 3 (2019)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.31 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2019.14.3.135-140

Abstract

This study aimed to clarify the correlation of fructose intake with uric acid level and blood pressure in young adults. This study used a cross-sectional design, conducted in Padang, West Sumatera province of Indonesia in 2014. The subjects consist of 109 students of Medical Faculty of Andalas University, aged 18–23 years old, were randomly selected to participate. Data on fructose intake were obtained using food frequency questionnaire. Uric acid levels was determined by the enzymatic colorimetric method. Resting blood pressure was measured twice using a sphygmomanometer. Data were analyzed using Rank-Spearman correlation test. The median of fructose intake was 74.3 g (min 23.4–max 160.2). The median of systolic blood pressure was 117 mmHg (min 100–max 145) and median of diastolic blood pressure was 70 mmHg (min 60–max 90). The mean uric acid levels was 5.2±1.56  mg/dl and 25% of the male subject had high uric acid levels. Fructose intake had no significant correlation with SBP (r=0.026; p=0.851) nor with DBP (r=0.051; p=0.712).  However, there was a strong correlation between fructose intake with uric acid level (r=0.660; p<0.001). The study found that fructose intake shows a strong correlation with uric acid level but not with blood pressure in young adult.
Co-Authors Abdiana Adang Bachtiar Afdhal, Fitrah Afriani, Nita Afriwardi Afriwardi Afrizal Afrizal Alfin Rahma Fadhilah Amara Azka Shafrina Amel Yanis Amir, Aprima Yona Andani Eka Putra Ariadi, Ariadi Ariani, Peny Azrimaidaliza Basyir, Vaulinne Defrin Defrin Defrin, Defrin Desmawati Desmawati Desmawati Desmawati Dessy Arisany Dian Isti Angraini Dian Isti Angraini Dolly Irfandy Eldi Sauma Endrinaldi Erasta, Junira Eva Chundrayetti Eva Chundrayetti Evynatra Evynatra Evynatra, Evynatra Faisaelia, Rezka Nanda Fasrini, Ulya U Firdawati, Firdawati Fitrah Afdhal Fivi Melva Diana, Fivi Melva Friska Eka Fitria Hafni Bachtiar Hardisman Haryani, Sesmeri Hasmiwati Hema Malini, Hema Heriawita Heriawita, Heriawita Hermawan, Nur Sefa Arief Hudila Rifa Karmia Huvaid, Sevilla Ukhtil Ida Rahmah Burhan Ida Rahmah Burhan Ika Nur Saputri Ilmiawati Indah Gemala Inke Malahayati Iqbal Muhammad Helmi Izmi Fadhilah Nasution Jamsari Jamsari Linosefa Linosefa Lipoeto NI Masrul Mayetti Mayetti Mizawati, Afrina Mudjiran Mudjiran Mudjiran Nasrul Zubir Neherta, Meri Nesva, Intan Silvia Novita Sari Nur Indrawaty Lipoeto Nur Indrawaty Lipoeto Nursyirwan Effendi, Nursyirwan Nurul Ramadhini Nur’afifah, Fauziah Nuzulia Irawati Oktarina, Mika Puteri Fannya Putra, Abdi Setia Putri Aisyah Mirza Putri, Miftahul NS rahmatiqa, chamy Rauza Sukma Rita Rizanda Machmud Rizanda Mahmud` Rosfita Rasyid Roslaili Rasyid Roza Mulyana Rozi Sastra Purna Sari, Nur Mala Sari, Vivi Sary, Annisa Novita silvia thamrin Sri Mulyanti Susi Susanti Susi Susanti Thamrin, Silvia Ulva, Fadillah Ulya Uti Fasrini Utama, Bobby Indra Wahyuni, Yosha Putri Yulistini, Yulistini Yuniar Lestari Yusrawati Yusrawati Yusti Siana