Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR GENETIK KELUARGA PADA KEJADIAN STUNTING: SISTEMATIK LITERATUR REVIEW Nur Sefa Arief Hermawan; Delmi Sulastri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.19501

Abstract

Stunting masih merupakan issue hangat yang terjadi pada saat ini. Prevalensi stunting sangat bervariasi di seluruh wilayah di dunia. Penularan kemiskinan antar generasi yang terkenal dan beberapa faktor penentu prenatal kritis memainkan peran penting dalam tingginya beban stunting di banyak bagian dunia. Banyaknya faktor penyebab terjadinya stunting dan dampak yang terjadi akibat stunting. Dampak dalam jangka pendek adalah terganggunya program metabolisme dalam tubuh, pertumbuhan dan masa otot, dan perkembangan kecerdasan otak. Sedangkan dalam jangka panjang adalah terganggunya tumbuh kembang anak secara fisik, mental dan intelektual yang sifatnya permanen, rendahnya imunitas dan produktivitas kerja, dan berisiko menderita penyakit kronis yaitu diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, kanker kegemukan, penyakit jantung dan stroke. Tujuan dari studi review ini adalah Melihat faktor genetic keluarga dan membahas secara lebih mendalam lagi tentang genetik dengan kejadian stunting. Stunting tidak hanya dikaitkan dengan karakteristik tingkat anak tetapi juga karakteristik tingkat keluarga dan masyarakat. Ibu maupun ayah dapat mewariskan gen penentu tinggi badan kepada keturunannya. Adanya hubungan antara perawakan pendek ibu dan risiko stunting pada keturunannya yang menyatakan anak dari ibu yang stunting memiliki risiko stunting sekitar dua kali lebih besar dan risiko stunting berat tiga kali lipat. Risiko ini paling besar pada ibu dengan perawakan <145 cm. Investigasi sistematis tentang kepentingan komparatif faktor langsung dan tidak langsung yang terkait dengan kegagalan antropometrik anak menunjukkan pentingnya peningkatan maternal secara universal status gizi dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga. Oleh karena itu, intervensi untuk mengurangi stunting juga harus mempertimbangkan karakteristik keluarga dan masyarakat untuk mencapai hasil yang efektif.
Utilization of Digital Health Applications in Implementing the Dengue Vector Control Program Sevilla Ukhtil Huvaid; Nursyirwan Effendi; Yuniar Lestari; Hasmiwati Hasmiwati; Afrizal Afrizal; Rizanda Machmud; Nuzulia Irawati; Delmi Sulastri
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 5, No 3 (2023): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v5i3.17232

Abstract

One house one larva monitor movement is a dengue vector control program of the Ministry of Health which has been promoted since 2016. However, there are still several areas that have not been successful in implementing this movement, one of which includes the City of Padang. The purpose of this study was to examine the importance of using digital applications in implementing dengue vector control programs. This research is a research with qualitative methods using the case study genre through a constructivist approach. The location of the qualitative research was carried out at the Padang City Health Office, in the working areas of the Nanggalo Health Center, Pagambiran Health Center, and Rawang Health Center which were designated as research areas. This research was conducted in 2023 with informants including the person in charge of the dengue fever program at the Padang City Health Service, the person in charge of the dengue fever program at the Community Health Center, and the larva monitoring coordinator. The results of the study indicate that efforts to control dengue vectors through the One House One larva monitor Movement are still not running as they should. This movement can only run when larva monitor performs its main tasks and functions in accordance with the provisions. For this reason, it is necessary to carry out coaching and supervision efforts. However, there are several obstacles that require the design of a comprehensive and integrated digital health application to improve the health information system to improve the performance of larva monitors. Keyword:  Dengue Hemorrhagic Fever , Digital Health, Vector Dengue
Diet Rendah Protein pada Gagal Ginjal Kronik Evynatra Evynatra; Delmi Sulastri
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i7.p1205-1216.2023

Abstract

Tujuan: Menyediakan informasi mengenai diet rendah protein pada gagal ginjal kronik. Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode literature review. Sumber yang dipakai berupa artikel dari jurnal internasional. Artikel diambil dalam menggunakan Bahasa Inggris. Pencarian sumber artikel menggunakan bantuan mesin pencari Google Scholar dan PubMed. Hasil: Diet rendah protein (Low Protein Diet/LPD, 0,6-0,8 g/kg/hari) dan bahkan diet protein sangat rendah (Very-Low Protein Diet/vLPD, 0,3-0,4 g/kg/hari) direkomendasikan untuk pasien CKD. Diet rendah protein (Low Protein Diet/LPD) memiliki banyak keunggulan dalam pengelolaan pasien CKD dengan mengurangi produk limbah nitrogen dan mengurangi beban kerja ginjal melalui penurunan tekanan intraglomerular, yang memiliki efek protektif ginjal, terutama pada mereka yang memiliki cadangan fungsi nefron yang berkurang. Kesimpulan: Pengelolaan pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dengan diet protein rendah (LPD) telah diidentifikasi sebagai strategi potensial untuk mengendalikan gejala uremik dan komplikasi metabolik, serta menunda kebutuhan untuk dialisis. Meskipun memiliki manfaat potensial, keberatan terkait Protein-Energy Wasting (PEW) telah membatasi adopsi luas strategi ini di kalangan klinisi. Penting untuk menekankan bahwa penerapan LPD memerlukan pemantauan gizi yang ketat. Sebuah pendekatan multidisiplin, melibatkan spesialis seperti dokter, perawat, ahli gizi, dan pekerja sosial, diperlukan untuk memastikan keberhasilan dan keamanan penerapan LPD dalam pengelolaan pasien CKD.
Unlocking the Fiber Mystery: The Secret Key to Blood Sugar Control and Diabetes Management silvia thamrin; delmi sulastri
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 10 (2024): Supplementary April 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i10.p1625-1634.2024

Abstract

Serat makanan terdiri dari karbohidrat kompleks dan lignin yang tidak dihidrolisis oleh enzim manusia dan, oleh karena itu, tidak dicerna atau diserap oleh tubuh manusia. Berbagai efek serat makanan, termasuk peningkatan viskositas intraluminal, penurunan penyerapan makronutrien, dan berkurangnya sekresi insulin, berkontribusi pada pengendalian glikemia postprandial dan mengurangi risiko hipoglikemia pasca-penyerapan. Tujuan: Untuk memberikan pemahaman bahwa asupan serat makanan yang cukup sangat penting untuk kontrol glikemik dan manajemen diabetes yang efektif. Metode: Artikel ini disusun berdasarkan metode tinjauan pustaka. Hasil: Serat makanan memainkan peran penting dalam kontrol glukosa darah, terutama pada individu dengan pra-diabetes dan diabetes. Efek intrinsik serat makanan dalam mengurangi asupan energi dan mempromosikan penurunan berat badan juga penting dalam manajemen diabetes. Selain itu, efek usus besar dari serat makanan, yang meningkatkan fermentasi asam lemak rantai pendek dan mengurangi glukosa harian dan produksi asam lemak bebas, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi sekresi insulin. Kesimpulan: Serat pangan memiliki manfaat untuk mengontrol glukosa darah.
SYSTEMATIC REVIEW : Hubungan Genetik dengan Stunting pada Balita Heriawita Heriawita; Delmi Sulastri
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.18847

Abstract

Stunting is a conditioning in which toddlers have less length or height compared to their age. The occurrence of stunting is influenced by many factors. Mothers height is a very important factor, because of the short chromosome carried by the mother. The incidence of stunting in toodlers who have short mothers (<150 cm) will be exacerbated if other factors are ignored. The aim of study is to identify a genetic relationship with stunting. This study uses a systematic review method. Systematic review is carried out by identifying national journals and international journals. Search for library sources in this article through the Google Scholar, Pub Med, Science Direct database for 2019-2023. From this study it is known that there is a relationship between genetics and stunting. However, stunting is more often caused by a complex interaction between genetic and environmental factors, including inadequate nutritional intake. According to Blum (1974) genetic factors affect the health status 5%. Although a child’s height is influenced by the the genetic factors of their parents, nutritional and environmental factors play an important role in preventing stunting. It is important for parents to apply the behaviour of providing good nutrition, a healthy environment, as well as proper care and stimulation to ensure that children can grow and develop optimally, to prevent stunting in toddlers.
Anemia-free strategies and antenatal care services in stunting prevention Afrina Mizawati; Nursyirwan Effendi; Delmi Sulastri; Rozi Sastra Purna
BKM Public Health and Community Medicine Vol 40 No 07 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v40i07.6806

Abstract

Purpose: The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of interventions targeting anemia prevention and antenatal care (ANC) to reduce the risk of stunting in children. Methods: A comprehensive search will be conducted in electronic databases to investigate the impact of anemia prevention strategies on child stunting. Studies will be included if they assess interventions in women focusing on iron supplementation, nutrition counseling, or a combination of both and report child stunting as an outcome measure. Results: Anemia prevention is very effective in improving children's growth outcomes, thus contributing to knowledge and ways of treating anemia in the preconception and antenatal periods to reduce the prevalence of stunting. Conclusion: The importance of comprehensive interventions in improving the health and well-being of future generations. Implementing health policies integrating blood supplementation interventions, nutrition education, and quality antenatal care is highly recommended to create a healthier and more qualified generation.
ANALISIS FAKTOR GENETIK TERHADAP STUNTING: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS Heriawita; Sulastri, Delmi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.101

Abstract

Stunting menjadi masalah kesehatan global yang mengindikasikan pertumbuhan fisik anak yang tidak mencapai potensial genetiknya. Stunting dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak hingga berjangka panjang. Penyebab terdekat stunting pada anak yaitu faktor ibu dan lingkungan. Hasil analisis diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan pemahaman tambahan secara mendalam mengenai pengaruh faktor genetik terhadap terjadinya stunting pada anak, sehingga dapat memberikan pandangan dalam upaya pencegahan stunting yang lebih baik. Maka tujuan penelitian ini yaitu memahami dan menganalisis faktor genetik dalam pengaruhnya terhadap stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic literature review (10 artikel terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi). Hasil tinjauan secara sistematis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara genetika tinggi badan orang tua (terutama ibu) dengan tinggi badan anak. Jika orang tua memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata populasi, maka anak cenderung memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.
Nutritional status and anemia in pregnant women: A systematic review Putra, Abdi Setia; Sulastri, Delmi
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 7 No. 5 (2024): Volume 7 Number 5
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v7i5.493

Abstract

Background: Anemia in pregnant women is a significant global health problem. Anemia in pregnant women is closely related to morbidity and mortality in mothers and their babies. Purpose: To find out in depth the factors that influence anemia in pregnant women. Method: The study began with data retrieval from PubMed, using the keywords "Nutritional status", "anemia", and "pregnant women", limiting inclusion to English-language articles published between 2014 and 2024. The use of the Perish and Publish application facilitated the initial literature selection, followed by VOSviewer analysis to visualize trends and patterns in the literature. Furthermore, the PRISMA 2020 framework was used for a more systematic and focused selection, screening, and assessment of the literature. Results: This study revealed that risk factors for anemia in pregnant women were awareness (knowledge), food consumption practices, pica, BMI, income, assertiveness, and number of pregnancies. In-depth insights into nutritional status and anemia among pregnant women, underscore the importance of effective nutrition interventions and tailored health strategies. Conclusion: The importance of education or counseling for pregnant women to prevent anemia during pregnancy. These findings contribute significantly to the formulation of evidence-based health policies and practice recommendations, with the ultimate goal of improving maternal and newborn health.
Nutrisi dan Genetik: Apa Hubungannya dengan Tuberculosis Paru: Scoping Review Annisa Novita Sary; Delmi Sulastri
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 15, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v15i1.2094

Abstract

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor gizi dan genetik dengan penyakit TB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara gizi dan gen dengan penyakit TB paru. Metode dalam penelitian ini menggunakan Scoping Review yang tersedia tentang topik yang diteliti dengan mencari melalui database yang relevan. Database yang digunakan adalah Google Scholar, ScienceDirect, Pubmed. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja PRISMA dengan mencari artikel yang memenuhi kriteria inklusi, dan sepuluh artikel yang direview.  Hasil dari tinjauan literatur menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dan gen dengan kejadian TB. Beberapa zat gizi yang terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko TB paru adalah Vit.D, Vit.A, Fe, dan Zn. Gen yang ada di dalam tubuh juga dapat mempengaruhi kejadian TB paru. Faktor genetik juga dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap TB. Gen NRAMP1-Polimorfisme, Imunitas interferon-gamma, TNF-a Polimorfisme terlibat dalam perkembangan infeksi Mycobacterium tuberculosis. Beberapa gen yang terlibat dalam respon imun dan inflamasi mungkin berperan dalam meningkatkan risiko terkena TB.
EVALUASI PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI Susi Susanti; Delmi Sulastri; Desmawati Desmawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.442

Abstract

Upaya menurunkan prevalensi anemia dengan cara pemberian suplemen­tasi Tablet Tambah Darah (TTD) sejak remaja. Namun pelaksanaannya di Kabupaten Pasaman Barat belum berjalan dengan efektif. Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri pada tahun 2019 masih ada yang belum mencapai target 30%. Puskesmas yang rendah cakupannya yaitu hanya 1,5%. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran input, proses dan output dalam evaluasi pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri di Puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2019. Penelitian dilakukan secara kualitatifdengan teknik wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD), Informan ditentukan secara purposive sampling yang berjumlah sebanyak 29 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari s/d Desember 2020 di Dinas Kesehatan, Instalasi Farmasi Kabupaten Pasaman Barat, Puskesmas Air Bangis dan Sekolah.Analisis data dilakukan dengan analisis konten (analisis isi) dan validasi data dengan triangulasi sumber, teknik dan teori. Hasil penelitian pada komponen input Puskesmas Air Bangis memiliki SDM yang belum cukup, buku pedoman tidak ada, alokasi dana masih kurang, sarana dan prasarana belum memadai. Pada proses yang belum sesuai yaitu pendistribusian Tablet Tambah Darah (TTD), pencatatan dan pelaporan serta pemantauan. Sedangkan pada output cakupan belum tercapai, ketepatan waktu dan distribusi belum sesuai dengan buku pedoman penanggulangan dan pencegahan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur tahun 2018. Kesimpulanadalah bahwa dalam pelaksanaan komponen input, proses dan output belum sesuai dengan pedoman yang dianjurkan. Disarankan untuk menambah SDM, meningkatkan perencanaan alokasi dana, melakukan sosialisasi, meningkatkan ketersedian sarana dan prasarana, melakukan kerjasama lintas sektor dengan membuat MoU untuk meningkatkan komitmen.
Co-Authors Abdiana Abdiana, Abdiana Adang Bachtiar Afdhal, Fitrah Afriwardi Afriwardi Afrizal Afrizal Alfin Rahma Fadhilah Amara Azka Shafrina Amel Yanis Amir, Aprima Yona Annisa Novita Sary Ariadi Ariadi Ariani, Peny Azrimaidaliza Burhan, Ida Rahmah Defrin Defrin Desmawati Desmawati Desmawati Desmawati Dessy Arisany Dian Isti Angraini Dian Isti Angraini Dolly Irfandy Eldi Sauma Endrinaldi Eva Chundrayetti Eva Chundrayetti Evynatra Evynatra Evynatra, Evynatra Faisaelia, Rezka Nanda Fitrah Afdhal Fivi Melva Diana, Fivi Melva Friska Eka Fitria Hafni Bachtiar Hardisman Haryani, Sesmeri Hasmiwati Hema Malini, Hema Heriawita Heriawita Heriawita Heriawita Herman, Deddy Hermawan, Nur Sefa Arief Hudila Rifa Karmia Huvaid, Sevilla Ukhtil Ida Rahmah Burhan Ida Rahmah Burhan Ika Nur Saputri Ilmiawati Indah Gemala Inke Malahayati Iqbal Muhammad Helmi Izmi Fadhilah Nasution Jamsari Jamsari Junira Erasta Linosefa Linosefa Lipoeto NI Masrul Mayetti Mayetti Miftahul NS Putri Mizawati, Afrina Mudjiran Mudjiran Mudjiran Mudjiran Nasrul Zubir Neherta, Meri Nita Afriani Novita Sari Nur Indrawaty Lipoeto Nur Mala Sari Nursyirwan Effendi, Nursyirwan Nurul Ramadhini Nur’afifah, Fauziah Nuzulia Irawati Puteri Fannya Putra, Abdi Setia Putri Aisyah Mirza rahmatiqa, chamy Rauza Sukma Rita Rizanda Machmud Rizanda Mahmud` Rosfita Rasyid Roslaili Rasyid Roza Mulyana Rozi Sastra Purna Sari, Vivi silvia thamrin Sri Mulyanti Susi Susanti Susi Susanti Thamrin, Silvia Ulva, Fadillah Ulya U Fasrini Ulya Uti Fasrini Yuniar Lestari Yusrawati Yusrawati Yusti Siana