Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan dan Implementasi Demodulator GMSK untuk Pengiriman Citra pada Sistem Komunikasi Satelit Nano 2,4GHz Ikhwanti Indahsari; Suwadi Suwadi; gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.521 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2317

Abstract

Stasiun bumi merupakan suatu ground segment yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima, ke dan dari satelit, untuk komunikasi data satelit, khususnya satelit nano. Stasiun bumi pada Tugas Akhir ini hanya berfungsi pada arah downlink saja, yakni hanya menerima data yang dipancarkan dari satelit nano. Stasiun bumi terdiri dari berbagai macam modul seperti antenna, RF Downlink, baseband (demodulator), decoder, dan PC untuk mencuplik data hasil pemrosesan. Demodulator berfungsi mengembalikan sinyal hasil modulasi ke bentuk semula. Penelitian yang diambil dari Tugas Akhir ini bertujuan merancang dan membuat perangkat demodulator GMSK yang bekerja pada baudrate 19200 baud/s. Demodulator ini diimplementasikan dengan demodulator FM pendekatan PLL dan filter Gaussian dengan BT 0,5. Hasil pengujian menunjukan bahwa demodulator bisa mendemodulasi sinyal analog dengan baud rate 19200 baud/s. Hasilnya sudah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk baseband stasiun bumi. Demodulator ini telah diuji dengan menggunakan perangkat modulator dengan frekuensi output sebesar 9,517 KHz. Pada akhir pengujian disarankan pemilihan demodulator FM dengan pendekatan demodulator IQ karena akan menghasilkan demodulasi GMSK yang maksimal saat diintegrasikan dengan filter Gaussian.  
Desain dan Implementasi Modulator GMSK 19200 Baud untuk Pengiriman Citra pada Payload Satelit Nano Rheyuniarto Sahlendar Asthan; Suwadi Suwadi; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.108 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2318

Abstract

Satelit nano merupakan satelit mahasiswa pertama yang sedang dikembangkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Salah satu fungsi satelit tersebut adalah melakukan pengiriman citra pada lintasan downlink 2,4 GHz. Tugas Akhir ini dititikberatkan pada pembuatan modulator GMSK sebagai salah satu modul penyusun pada payload satelit. Tugas akhir ini bertujuan merancang dan mengimplementasikan perangkat modulator GMSK 19200 baud untuk pengiriman citra pada dari satelit ke stasiun bumi penerima. Modulator GMSK dirancang melalui 2 tahapan, yaitu perancangan dan pembuatan filter Gaussian menggunakan CMX589A serta perancangan dan pembuatan modulator FM menggunakan NE568A dan NE5539. Filter Gaussian yang dirancang berukuran 4×4 cm sedangkan modulator FM berukuran 6,5×2,5 cm. Hasil pengujian dan pengukuran perangkat menunjukan bahwa modulator GMSK mampu bekerja dengan kecepatan transmisi data sebesar 19200 baud. Besarnya baudrate yang dihasilkan telah memenuhi spesisikasi yang dibutuhkan. Frekuensi keluaran modulator GMSK adalah frekuensi 11,71 MHz dengan power spectral -4 dBm. Dari segi ukuran dan konsumsi daya yang rendah, perangkat tersebut dapat ditempatkan pada payload satelit nano
Pendekodean Kanal Reed Solomon Berbasis FPGA untuk Transmisi Citra pada Sistem Komunikasi Satelit Nano Andi Nurul Utami Husain; Suwadi Suwadi; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.063 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2319

Abstract

Sistem komunikasi satelit saat ini sedang dikembangkan oleh mahasiswa-mahasiswi ITS, salah satunya yaitu Sistem komunikasi satelit nano 2,4 GHz untuk pengiriman citra. Untuk mengatasi kerusakan informasi yang diterima akibat noise selama transmisi, maka di stasiun bumi dibutuhkan pendekodean kanal Reed Solomon (255,239) untuk mendeteki dan mengoreksi informasi jika terjadi kesalahan pada informasinya. Dalam makalah ini bertujuan untuk merancang pendekodean kanal Reed Solomon(255,239) untuk diimplementasikan pada stasiun bumi. Pendekodean ini secara teori mampu mendeteksi dan mengoreksi maksimum 8 simbol error yang terjadi pada informasi. Pendekodean Reed Solomon(255,239) dirancang menggunakan bahasa pemrograman VHDL (VHSIC Hardware Description Language) dan dimasukkan kedalam board FPGA (Field-Programmable Gate Array). Pengujiannya dilakukan hanya secara simulasi dengan menginjeksikan error pada data informasi yang diterima oleh Reed Solomon(255,239) karena relatif sulit diuji dengan menambahkan error saat tahap implementasi. Secara simulasi pendekodean ini telah mampu mengoreksi sebanyak 8 simbol error sesuai dengn teori. Pada tahap implementasinya juga telah berhasil karena telah mampu menerima informasi yang sesuai dengan informasi yang dikirim dengan asumsi tidak terdapat error pada informasi.
Implementasi Algoritma BLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T Rayi Margina Putri Kurnia; Suwadi Suwadi; Wirawan Wirawan
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.002 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2344

Abstract

Dalam system komunikasi, derau merupakan masalah utama yang senantiasa menyertainya. Derau menyebabkan penurunan kualitas sinyal informasi, bahkan dapat terjadi pada saat sebelum sinyal ditransmisikan. Untuk mengatasinya diperlukan pemrosesan sinyal sebelum sinyal ditransmisikan sehingga derau dapat direduksi. Pemfilteran merupakan salah satu cara untuk mereduksi derau dari sinyal informasi. Berdasarkan kemampuannya untuk beradaptasi, filter digolongkan menjadi dua yaitu filter adaptif dan filter non-adaptif. Dalam hal ini diperlukan filter adaptif yang mempunyai kemampuan untuk mengubah karakteristik derau secara kontinyu. Algoritma adaptasi yang digunakan adalah algoritma LMS dan BLMS untuk dibandingkan karakteristiknya dalam mengurangi derau dengan menggunakan perangkat DSP board TMS320C6416T. Hasil implementasi yang diinginkan yaitu memperoleh sinyal keluaran informasi tanpa noise. Nilai SNR yang paling baik yaitu pada parameter panjang filter 16 dengan step size 0.05 sebesar 30,0193 dB dengan MSE minimum diperoleh 6,9129E-07. Sedangkan hasil simulasi diperoleh SNR terbesar dengan parameter panjang filter 16 pada step size 0,005 yaitu 28,4183 dB dengan nilai MSE minimum 5,47E-05. Semakin panjang filter (orde semakin tinggi) maka proses perhitungan semakin lama. Jika parameter konvergensi diperkecil maka filter membutuhkan waktu yang lebih lama untuk beradaptasi namun akan didapatkan sinyal yang mendekati sinyal yang diinginkan.
Implementasi Algoritma FBLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T Dimitra Levina Hartono; Suwadi Suwadi; Wirawan Wirawan
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.492 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2348

Abstract

Dalam sistem komunikasi, derau merupakan sinyal yang tidak diinginkan, yang menyertai sinyal informasi sehingga akan mempengaruhi kualitas sinyal yang akan dikirimkan. Pada aplikasi filter adaptif penghapus derau, sebagai masukannya adalah sinyal utama yaitu sinyal informasi yang telah tercampur dengan derau dan sinyal referensi dimana sinyal referensi tersebut memiliki korelasi dengan sinyal utama.Selama pengujian dan analisa algoritma Fast Blok LMS (FBLMS) menggunakan modul DSK TMS320C6416T ini telah berhasil diimplementasikan sistem penghilang derau berbasis TMS320C6416T dengan menggunakan pembanding algoritma LMS dan FBLMS. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa pada perbandingan SNR untuk hasil simulasi antara LMS dan FBLMS, untuk hasil terbaik yaitu pada saat step size dengan besar 0.005, baik untuk filter length 16, 32, maupun 32. Nilai SNR terbesar dan konvergen untuk LMS adalah 28.2499 sedangkan FBLMS adalah 28.2362. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil kinerja LMS masih lebih baik daripada FBLMS.
Implementasi Modulasi dan Demodulasi M-ary QAM pada DSK TMS320C6416T Angga Yuda Prasetya; Suwadi Suwadi; Titik Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.189 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2363

Abstract

Salah satu jenis modulasi digital yang sering digunakan adalah QAM (Quadrature Amplitude Modulation). Modulator dan demodulator M-ary QAM dapat diprogram dengan menggunakan DSP processor. DSK TMS320C6416T adalah suatu board/hardware untuk memproses sinyal yang termasuk dalam keluarga besar processor TMS320 produksi Texas Instrument, bekerja pada frekuensi 0-96 kHz yang merupakan standar dalam sistem telekomunikasi. Tujuannya yaitu melakukan implementasi modulasi dan demodulasi M-ary QAM secara real ke dalam DSP Starter Kit TMS320C6416T. Terdapat empat implementasi sistem yaitu sistem dengan input bernoulli binary generator, input pulse generator, sinyal input dari function generator melalui port Line-In dan input suara melalui port Mic-In. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja DSK TMS320C6416T yang ditampilkan dalam bentuk grafik Bit Error Rate terhadap variasi nilai Eb/N0 dilakukan dengan mengirimkan 100.000 bit. Kinerja terbaik terdapat pada implementasi menggunakan sistem QAM dengan nilai BER mencapai 1.00E-05 pada nilai Eb/N0≥11dB. Sedangkan kinerja terburuk pada semua sistem dengan input dari function generator dengan nilai BER yang tidak mencapai 1.00E-05 dibandingkan dengan sistem yang telah dirancang.
Pengkodean Kanal Reed Solomon Berbasis FPGA Untuk Transmisi Citra Pada Satelit Nano Ainun Jariyah; Suwadi Suwadi; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.354 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2372

Abstract

Dalam sistem komunikasi dari satelit ke stasiun bumi terdapat beberapa blok penyusun agar sistem dapat berjalan dengan baik, dan salah satunya adalah blok pengkodean kanal di sisi satelit. Pada blok pengkodean kanal berisi metode penambahan simbol parity (codeword) ke dalam data saat proses pengiriman dengan tujuan meningkatkan kemampuan koreksi kesalahan data yang akan diterima. Jenis pengkodean kanal yang digunakan adalah Reed Solomon code (255,239) yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman VHDL melalui software Quartus II, dan diimplementasikan pada hardware FPGA menggunakan Altera DE1 board. Informasi yang ditransmisikan berupa data citra dengan format file JPEG. File citra yang terdapat di komputer dikirim secara serial dari console terminal emulator menuju FPGA yang berisi program encoder, sehingga di dalam FPGA inilah terjadi proses pengkodean data. Data citra yang dikirim adalah data berkapasitas 68,1 KB.  Namun secara implementasi hasil pengkodean berupa penambahan codeword tidak dapat diamati langsung, melainkan hanya bisa diamati melalui simulasi. Namun akibat yang ditimbulkan dari penambahan codeword adalah perubahan warna yang terjadi pada citra yang telah dikodekan Hasil simulasi dari pengkodean Reed Solomon (255,239), berupa 16 byte codeword (16 simbol) yang disisipkan dibelakang urutan symbol informasi sebanyak 239 byte.
Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano Rochmawati Ada Wiyah; Suwadi Suwadi; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1557.269 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2380

Abstract

RF Downlink merupakan modul penyusun sistem pemancar satelit nano untuk transmisi citra yang terdiri dari dua bagian utama yaitu upconverter frekuensi dan power amplifier. Upconverter frekuensi nantinya akan mencampur sinyal informasi yang telah dimodulasi dengan local oscillator ke dalam frekuensi yang lebih tinggi yaitu sinyal radio frekuensi 2400 MHz dengan daya output yang masih rendah, yang selanjutnya daya tersebut dikuatkan oleh power amplifier dan kemudian dipancarkan melalui antena ke udara bebas yang berupa gelombang elektromagnetik. Perancangan power amplifier menggunakan dua desain yang berbeda dari sisi komponen yang digunakan. Desain 1 menggunakan satu jenis IC yang digunakan karena pada IC tersebut sudah terdapat tiga jenis penguatan dan desain 2 menggunakan dua jenis IC yang digunakan yaitu IC pertama sebagai driver dan IC yang kedua sebagai penguat akhir. Hasil pengujian menunjukkan bahwa daya output yang dihasilkan oleh power amplifier desain 1 sebesar -18.56 dBm dengan gain 35 dB, sedangkan untuk desain 2 daya output yang dihasilkan sebesar -32 dBm dengan gain 21 dB. Untuk upconverter dilakukan dua kali pergeseran frekuensi, dimana hasil pengujian diperoleh frekuensi IF kedua sebesar 210 MHz dan frekuensi RF hanya mampu menghasilkan 2155 MHz.
Implementasi Convolutional Code dan Viterbi Decode pada DSK TMS320C6416T Erika Kusumasari Rosita; Suwadi Suwadi; Achmad Ansori
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.553 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2390

Abstract

Dalam sistem komunikasi digital modern, dimana data ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner, dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat pada kanal transmisi, hal ini dibutuhkan agar data yang ditransmisikan  tersebut dapat diterima dengan benar. Kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan data merupakan permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat signifikan pada sistem komunikasi. Untuk mengatasinya, maka diperlukan suatu metode pengkodean kanal yang mampu  mendeteksi kesalahan dan mengkoreksi kesalahan. Pada tugas akhir ini konvolusi code diimplementasikan pada sebuah DSP card seri TMS320C6416T untuk mengatasi masalah sistem komunikasi tersebut. Kode konvolusi  merupakan teknik Error Control Coding  untuk mendeteksi dan mengkoreksi error pada informasi akibat pengaruh noise. Analisis meliputi nilai BER yang diperoleh dengan mengubah parameter Eb/No pada blok AWGN,  dan uji coba rangkaian menggunakan DSK TMS320C6416T. Hasil penelitian menunjukkan sistem yang menggunakan konvolusi code dan viterbi decode dapat menurunkan probabilitas error dibandingkan dengan sistem model yang tidak menggunakan konvolusi code dan viterbi decode.
Analisa Penggunaan Sinyal Radar Bentuk Pulsa dan Gelombang Kontinyu untuk Target Bergerak dengan Model Clutter Terdistribusi Rayleigh Fery Gustomo; Suwadi Suwadi
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.553 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3317

Abstract

Radar (Radio, Detection, and Ranging) mampu mendeteksi target untuk mendapatkan informasi berupa jarak, azimuth, dan kecepatan. Sinyal Radar ada dua jenis, yaitu pulsa (Pulsed Radar) dan gelombang kontinyu (Continuous Wave Radar). Pulsed Radar mempunyai prinsip kerja memancarkan sinyal pulsa dengan PRI (Pulse Repetition Interval) dan PRF (Pulse Repetition Frequency) tertentu dipancarkan dengan modulasi ke dalam sinyal sinusoidal dengan frekuensi yang lebih tinggi serta memanfaatkan delay dari setiap pulsanya untuk mendapatkan informasi dari target. Sedangkan Continuous Wave Radar mempunyai prinsip kerja memancarkan sinyal sinusoidal secara terus menerus dan memanfaatkan sinyal echo yang terdiri dari beberapa variasi frekuensi akibat adanya efek Doppler untuk mendeteksi target. Terdapat pengaruh jenis gelombang sinyal radar terhadap kemampuan deteksi radar. Model distribusi Rayleigh dipilih untuk dapat mewakili suatu kondisi lingkungan (clutter) yang bergerak dan mempunyai parameter kecepatan angin. Hasil simulasi dari kedua jenis sinyal menunjukkan bahwa pada model clutter terdistribusi Rayleigh, radar CW mempunyai kemampuan deteksi yang lebih baik pada kecepatan target yang lebih tinggi, karena mampu mendeteksi target dengan kecepatan 20-60 knots. Sedangkan radar pulsa mempunyai kemampuan deteksi yang lebih baik pada kecepatan target rendah yaitu pada kecepatan 15-55 knots. Untuk Probabilitas deteksi minimum 90%, Radar CW mempunyai ketahanan yang lebih baik terhadap noise daripada radar pulsa karena kemampuan radar pulsa terbatas pada nilai SNR 20 dB. Sedangkan radar CW mampu mendeteksi target dengan baik sampai SNR bernilai 15 dB. Sedangkan untuk deteksi terhadap kecepatan target, radar CW mempunyai hasil yang lebih akurat daripada radar pulsa.
Co-Authors Achmad Ansori Aditya Sukmana Aditya Sukmana Putra Affandi Ahmad Saikhu Ainun Jariyah Aji Wisnu Laksita Akhmad Kavin Abda Al Khadziq, Muhammad Fuadzy Amanda, Fatia Andi Nurul Utami Husain Angga Yuda Prasetya Anggy Kusuma Dewi Wismal Arifin, M.S Arya Yudi Wijaya Arya Yudi Wijaya Batubara, Rizki Wulanita Bilqis Amaliah Bukit, Alexander Victor Darmawan, Zakaria Desrina Elvia Desrina Elvia Destina Surya Lestari Desy Mariani Devy Kuswidiastuti Dimas Anton Asfani Dimitra Levina Hartono Dwi Anie Gunastuti Dwi Putri Kusumadewi Efendi, Yusuf Endroyono, E Erika Kusumasari Rosita Evy Nur Amalina Evy Nur Amalina Fadhila Andam Dewi Fazillahi, Raihan Anggi Fery Gustomo Filza, Nadia Ananda Fitriana, Heni Nadia Galih Permana Putra Gamantyo Hendrantoro gamantyo Hendrantoro Grace Natalia Handayani Harahap, Hastuti Hasan Hasan hasan, Muhammad Apip Hasan I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda I Made Yulistya Negara Ibrahim Zein Abdillah Ikhwanti Indahsari Ilmiyatur Rosidah Joko Lianto Joko Lianto Khasanah, Lailatul Lusia Rakhmawati M. Dzulfikri Alfian Maulana, Mikail Mega Mauliyati Sari, Dewi Miftahul Janah, Miftahul Mohammad Sutarto Muhammad Nur Rahman Muhammad Rizky Ridho Khusni Mubarok Nadya Noor Oktarini Nanang Arif Haryadi Nurul Hidayati Ocki Aditya Muhammad Puji Handayani Purba, Rakhmawati Rayi Margina Putri Kurnia Raynal Ramadhan Gobel Respati Loy Amanda Rheyuniarto Sahlendar Asthan Rini Nurpita Sari Riskiyah, Eka maftuhatil Rizadi Sasmita Darwis Rizkha Ajeng Rochmatika Rochmawati Ada Wiyah Roni, Shofyan Rosidah, Ilmiyatur Rudy Sentosa Rajagukguk, Frederick Salsabina, Salsabina Setijadi, Eko Siahaan, Rumiris Sihaloho, Japenton Siti Mutmainah Sitindaon, Nikson Sugianti, Sugianti Syahputra, Andry Titiek Suryani Titik Suryani Tristan Rokhmawan Victor Hariadi Welly Arifin, Indra Wibowo, Mars Caroline Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan, Wirawan Yaqin, Mohammad Nurul Yudhi Purwananto Yunita Yunita Zakarya, Mohammad Aizzatu Zefrizen, Arif