Articles
Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT
Respati Loy Amanda;
Eko Setijadi;
Suwadi Suwadi
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (356.808 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3384
Setelah mengembangkan satelit nano IINUSAT-01 dan IINUSAT-02 bersama INSPIRE, ITS memulai kemandirian dalam membuat satelit yang dinamakan ITS-SAT. Salah satu fungsi satelit ini adalah melakukan pengiriman data teks pada lintasan uplink 145,9 MHz. Agar pengiriman data teks dapat berjalan dibutuhkan demodulator FSK pada frekuensi 145,9 MHz yang berfungsi untuk mendemodulasikan informasi awal. Demodulator FSK dirancang menggunakan IC Si4464 yang terintegrasi dengan Low Noise Amplifier serta Down Converter sehingga menjadi perangkat receiver terpadu. Rangkaian demodulator yang dirancang memiliki ukuran 3,9 x 2,1 cm. Hasil pengujian dan pengukuran perangkat menunjukkan bahwa demodulator FSK mampu bekerja dengan laju data 1200 baud. Frekuensi keluaran modulator FSK adalah 600 Hz dengan power spectral 24,87 dBm. Demodulator ini ditempatkan pada payload satelit ITS-SAT yang akan diintegrasikan dengan perangkat transceiver lainnya.
Perancangan dan Implementasi Modulator FSK untuk Perangkat Transmitter Satelit ITS-SAT pada Frekuensi 436,915 MHz
Destina Surya Lestari;
Eko Setijadi;
Suwadi Suwadi
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (174.541 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3385
Saat ini perkembangan satelit di Indonesia selangkah lebih maju, hal tersebut ditandai dengan pembuatan satelit nano IINUSAT (Indonesian Inter University Satellite) yaitu satelit yang dikembangkan dengan kerjasama antar universitas ternama di Indonesia; UI, ITB IT Telkom, UGM, ITS dan PENS. Saat ini Institut Teknologi Sepuluh Nopember mencoba membuat satelit sendiri yang dimulai dengan proyek satelit ITS-SAT. Untuk mendukung pembuatan satelit ITS-SAT diperlukan subsystem yang terdiri dari perangkat transmitter (modulator FSK dan Power Amplifier), receiver (demodulator FSK dan Low Noise Amplifier), dan OBDH. Tugas akhir ini difokuskan pada perakitan modulator FSK pada perangkat transmiter yang mempunyai kecepatan transfer data sebesar 9600 bps yang bekerja pada frekuensi downlink 436,915 MHz. Perangkat modulator dirancang agar dapat memodulasi sinyal carier dengan frekuensi defiasi tertentu sesuai sinyal informasi. Melalui perancangan dan implementasi didapatkan perangkat modulator FSK pada perangkat transmiter berbasis IC MAX7049.
Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS320C6416T
Ocki Aditya Muhammad;
Suwadi Suwadi;
Titiek Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (706.713 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5349
Teknik Spread Spectrum (spektral tersebar) merupakan salah satu jenis teknik pengiriman sinyal yang tahan terhadap gangguan berupa noise maupun jamming. Pada saat proses melakukan pengiriman informasi, teknik ini mempunyai tingkat keamanan informasi yang cukup tinggi. Pada komunikasi Frequency-Hopping Spread Spectrum (FHSS), sinyal informasi akan dilompatkan secara acak pada beberapa frekuensi pembawa yang tersedia. Teknik FHSS ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap jamming, khususnya jenis Single Tone Jamming (STJ) dan Multi Tone Jamming (MTJ). Hasil pengujian akan ditampilkan dalam bentuk grafik BER terhadap variasi nilai Eb/No dan grafik BER terhadap variasi Amplitudo Jamming. STJ dan MTJ mulai mengganggu sistem FHSS saat kondisi Eb/No 20dB, frekuensi jamming sama dengan frekuensi pembawa, dan amplitudo jamming lebih dari 100% terhadap amplitudo sinyal pembawa, jika dibawah 100% menghasilkan nilai BER 10-5 jadi masih dalam kondisi terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem FHSS lebih tahan terhadap Single Tone dan Multi Tone Jamming dibandingkan sistem 4-ary FSK.
Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T
Nanang Arif Haryadi;
Suwadi Suwadi;
Titiek Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (672.799 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5351
Spread spectrum merupakan teknik pengiriman sinyal yang tahan terhadap gangguan dan mempunyai tingkat keamanan informasi yang cukup tinggi pada saat pengiriman. Salah satu teknik spread spectrum yang dikembangkan adalah direct sequence. Pada sistem Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan pseudo-noise pada proses transmisi sebagai gelombang modulasi untuk ‘menyebarkan’ energi sinyal melalui bandwidth yang lebih besar dari bandwidth sinyal informasi. Modulator dan demodulator Direct Sequence Spread Spectrum dapat dirancang menggunakan software MATLAB yang kemudian diimplementasikan pada board DSP yaitu DSK TMS320C6416T. Dengan ukurannya yang relatif kecil dan dapat dioperasikan dengan daya yang kecil dan portable. Aplikasi umum dengan DSP processor bekerja pada frekuensi 0-96 kHz yang merupakan standar dalam sistem telekomunikasi. Untuk mengetahui tingkat ketahanan teknik DSSS terhadap penagruh sinyal pengganggu, maka dilakukan simulasi dan implementasi modulasi dan demodulasi DSSS yang telah terkena jamming secara real ke dalam DSP Starter Kit TMS320C6416T. Terdapat dua implementasi sistem yaitu sistem DSSS dengan gangguan singletone dan gangguan multitone dengan masing-masing gangguan dibedakan lagi dalam tiga frekuensi kerja yang berbeda. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem pada DSK TMS320C6416T yang ditampilkan dalam bentuk grafik Bit Error Rate terhadap variasi nilai daya sinyal jamming dengan mengirimkan 10.000 bit. Kinerja sistem terbaik didapat ketika daya sinyal jamming lebih kecil atau sama dengan daya sinyal carrier. Pada kondisi tersebut besarnya Eb/No dapat berpengaruh baik pada kinerja sistem. Rata-rata sistem akan mencapai nilai BER 1.00E-04 pada saat besar daya sinyal jamming 60% dan 70% dari daya sinyal pembawa.
Implementasi Hybrid DS/FH Spread Spectrum menggunakan DSK TMS302C6416T
Aji Wisnu Laksita;
Suwadi Suwadi;
Titiek Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (411.489 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5354
Spread spectrum adalah sebuah metode komunikasi dimana semua sinyal komunikasi disebar di seluruh spektrum frekuensi yang tersedia. Sinyal informasi akan ditebarkan pada seluruh pita frekuensi yang disediakan dan dilakukan secara acak. Metode spread spectrum merupakan metode komunikasi yang memiliki ketahan terhadap jamming.Hybrid DS/FH spread spectrum adalah sistem komunikasi spread spectrum yang menggabungkan antara sistem komunikasi direct sequence spread spectrum (DSSS) dan frequency hopping spread spectrum (FHSS). Hybrid DS/FH spread spectrum dapat diprogram dengan menggunakan DSP processor. DSK TMS320C6416T adalah suatu hardware untuk memproses sinyal yang termasuk dalam prosesor TMS320 produksi Texas Instrument. Sistem komunikasi hybrid DS/FH spread spectrum diharapkan memiliki ketahanan yang lebih terhadap gangguan seperti kondisi kanal AWGN dan jamming yang berupa singletone jamming dan multitone jamming.Pada kondisi kanal AWGN yang buruk dengan tingkat signal to noise ratio (S/N) rendah dengan EbNo 0 dB, sistem komunikasi hybrid DS/FH spread spectrum memiliki nilai bit error rate (BER) 0.04. Hybrid DS/FH spread spectrum memiliki kehandalan yang sangat baik terhadap jamming yang berupa singletone jamming dan multitone jamming terbukti pada pengujian kehandalan terhadap pengaruh singletone jamming dengan daya tone dua kali daya sinyal carrier sistem dan melewati kanal AWGN dengan EbNo 10 dB, sistem komunikasi hybrid DS/FH spread spectrum memiliki BER 0.00001 dan 0.03 untuk multitone jamming dengan parameter yang sama. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem komunikasi hybrid DS/FH spread spectrum tahan terhadap gangguan seperti kondisi kanal AWGN dan jamming yang berupa singletone jamming dan multitone jamming.
Implementasi Encoder dan Decoder BCH Menggunakan DSK TMS320C6416T
Mohammad Sutarto;
Suwadi Suwadi;
Titiek Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (370.721 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5369
Pada sistem komunikasi digital yang berkembang sangat pesat sekarang ini perlu dihasilkan sistem komunikasi yang handal. Kode BCH merupakan salah satu metode pendeteksi dan pengoreksi error yang terjadi secara acak, yang mampu mengoreksi beberapa kesalahan (multiple error) sekaligus dan merupakan pengembangan dari metode kode Hamming. Pada Tugas Akhir ini dibuat sistem kode BCH yang terdiri dari encoder dan decoder BCH, dimana modulasi yang digunakan adalah BPSK. Sistem ini diimplementasikan menggunakan perangkat DSP Starter Kit TMS320C6416T dan diuji ketahanan sistem terhadap kanal AWGN. Analisa meliputi nilai BER hasil pengujian yang diperoleh dengan mengubah parameter Eb/N0 pada kanal AWGN. Hasil pengujian simulasi dan implementasi ditampilkan dalam bentuk grafik BER terhadap variasi Eb/N0 dengan mengirimkan 100,000 bit. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem kode BCH mampu mengurangi nilai BER secara signifikan, Kinerja sistem terbaik terdapat pada implementasi sistem dengan ukuran kode BCH(15,5) yang mampu mencapai BER= 0 pada kondisi Eb/N0= 5 dB. Nilai coding gain pada implementasi kode BCH(15,7) sebesar 3.75 dB untuk BER= 10-3. Hasil pengujian sistem implementasi relatif sama dengan hasil pengujian sistem simulasi.
Implementasi Encoder dan Decoder Hamming pada DSK TMS320C6416T
Anggy Kusuma Dewi Wismal;
Suwadi Suwadi;
Titiek Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (534.262 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5376
Untuk menghasilkan suatu sistem komunikasi yang handal, dalam artian bebas dari error,perlu diterapkan suatu algoritma kode yang dapat mendeteksi kesalahan (error detection) sekaligus memperbaiki kesalahan bit (error correction), dengan menggunakan kode Hamming kesalahan (error) dapat di koreksi dan di deteksi dengan mudah, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kehandalan dan untuk memperoleh suatu cara penyeleseian yang optimal. Kode Hamming mampu untuk mengkoreksi semua kesalahan tunggal dalam satu blok. Pada Tugas akhir ini dilakukan implementasi Encoder dan Decoder Hamming pada TMS320C6416 yang merupakan salah satu modul dasar untuk pengembangan dan evaluasi aplikasi sistem komunikasi digital waktu nyata buatan Texas Instruments. Pemrograman menggunakan Simulink yang terdapat dalam software MATLAB. Analisis meliputi nilai BER yang diperoleh dengan mengubah parameter Eb/No dari kesalahan per blok (pola kesalahan) melalui kanal ideal (AWGN) dengan menggunakan modulasi BPSK. Dari hasil Analisis yang dilakukan bahwa probabilitas error kanal sebelum dilakukan pengkodean Hamming dapat diperkecil setelah dilakukan pengkodean Hamming. Kode Hamming (7,4) menunjukkan kinerja lebih baik dibanding kode Hamming lainnya terbukti pada EbNo 6 Kode hamming (7,4) sudah mencapai BER 0 .
Implementasi Modulasi dan Demodulasi GMSK pada DSK TMS320C6416T
Aditya Sukmana;
Suwadi Suwadi;
Titiek Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (951.019 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5388
Gaussian minimum shift keying (GMSK) adalah teknik modulasi yang mengurangi spectrum sidelobe pada MSK dengan cara melewatkan sinyal NRZ ke filter LPF Gaussian sehingga menimbulkan kelebihan dan kekurangan tertentu. Modulator dan demodulator GMSK dapat diprogram dengan menggunakan DSP processor. DSK TMS320C6416T adalah salah satu board/hardware untuk memproses sinyal digital yang termasuk dalam platform TMS320C6000. Aplikasi DSP processor ini bekerja pada frekuensi 0-96 kHz yang merupakan standar dalam sistem telekomunikasi. Tugas Akhir ini melakukan implementasi modulasi dan demodulasi GMSK secara real ke dalam DSP Starter Kit TMS320C6416T. Pemodelan sistemnya di-generate dengan menggunakan software Simulink MATLAB. Simulasi dan implementasi sistem yaitu dengan input bernoulli binary generator, pulse generator, dan random integer. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja DSK TMS320C6416T secara real terhadap parameter GMSK yang diujikan seperti efisiensi bandwidth dan karakteristik ISI terhadap perubahan nilai bandwidth/bit time (BT) serta kinerja BER, terhadap variasi nilai Eb/N0 dan BT yang dilakukan dengan mengirimkan 100.000 bit yang ditampilkan pada blok display Simulink MATLAB dan Visual Analyser. Kinerja terbaik terdapat pada implementasi yang menggunakan nilai BT sama dengan 1 dan nilai Eb/N0 sama dengan 15 dan kinerja terburuk terdapat pada implementasi dengan nilai BT dan nilai Eb/N0 yang semakin menurun mendekati 0.
Implementasi Encoder dan Decoder Cyclic Redundancy Check Pada TMS320C6416T
Grace Natalia;
Suwadi Suwadi;
Titiek Suryani
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (417.838 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5504
CRC merupakan metode yang paling populer digunakan saat ini karena kemampuanya paling baik dalam mendeteksi error. Pada Tugas Akhir ini memaparkan bagaimana CRC diimplementasikan pada TMS320C6416T. Evaluasi yang akan diteliti yaitu kinerja proses encoder dan decoder CRC sebagai fungsi Eb/No dari error per blok melalui kanal ideal AWGN dengan modulasi BPSK serta melihat seberapa besar kemampuan CRC dalam mendeteksi kesalahan. Pengujian yang dilakukan melalui simulink matlab dan implementasi secara real ke dalam TMS320C6416T. Adapun kode CRC yang dipilih yaitu CRC-8 dan CRC-16 dimana pada implementasi pada TMS dilakukan pengiriman sebesar 100.000 bit dalam 12.500 frame. Hasil pengujian yang diperoleh yaitu jumlah error yang dideteksi pada CRC-8 rata-rata jumlah error adalah 2.750 frame dan rata-rata jumlah error bit informasi 1.957 bit. Sedangkan untuk CRC-16 rata-rata jumlah error adalah 3.520 frame dan rata-rata jumlah error per bit informasi yaitu 1.971 bit. Dari pengujian membuktikan bahwa kemampuan CRC-16 dalam menjaga keamanan data bit informasi jauh lebih baik dibandingkan dengan CRC-8.
Analisa Performansi Sistem Komunikasi Single-Input Multiple-Output Pada Lingkungan Indoor Menggunakan WARP
Raynal Ramadhan Gobel;
Suwadi Suwadi;
Wirawan Wirawan
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (350.015 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5716
Dalam sistem komunikasi nirkabel, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah multipath fading. Hal ini mengakibatkan level daya yang bervariasi pada penerima sehingga terjadi outage ketika mengalami fading. Dalam lingkungan indoor, hal ini lebih sering terjadi karena hampir tidak ada line-of-sight antara pemancar dan penerima. Efek kanal multipath bisa diatasi dengan sistem komunikasi SIMO (Single-Input Multiple-Output). Sinyal yang diterima diolah menggunakan beberapa metode seperti Selection dan Maximal Ratio Combining dengan jumlah antena di penerima lebih dari satu. Implementasi juga bisa dilakukan pada WARP (Wireless Open-Access Research Platform) yang merupakan salah satu jenis SDR (Software Defined Radio). Modul tersebut digunakan sebagai pemancar dan penerima pada pengukuran kualitas performansi SIMO pada lingkungan indoor dengan metode-metode combining. Hasil unjuk kerja dibandingkan terhadap sistem SISO (Single-Input Single-Output). Hasil dari implementasi dan pengukuran pada penelitian ini menunjukan bahwa, dalam lingkungan indoor pada kondisi tertentu, sistem SIMO dengan metode selection combining memiliki diversity gain 2.3–2.5 dB, sedangkan maximal ratio combining memiliki diversity gain 2.5–4.6 dB lebih baik daripada SISO pada kondisi BER .