Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Implementasi dan Evaluasi Kinerja Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) Menggunakan WARP 
                    
                    Hasan Hasan; 
Suwadi Suwadi; 
Titiek Suryani                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (4497.743 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8386                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Salah satu permasalahan dalam perkembangan teknologi telekomunikasi yaitu bagaimana mencapai data rate yang besar namun dengan bandwidth yang tidak lebih besar dari bandwidth koheren kanal untuk menghindari terjadinya Inter-Symbol Interference (ISI). Salah satu solusi yang ditawarkan yaitu transmisi multi-carrier. Contoh transmisi multicarrier yaitu Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dimana subcarrier-subcarrier dapat saling tegak lurus satu sama lain sehingga bendwidth yang dibutuhkan menjadi lebih efisien jika dibandingkan dengan multicarrier konvensional seperti FDM.  SDR merupakan sistem pemancar dan penerima yang menggunakan pemrosesan sinyal digital untuk coding, decoding, modulasi dan demodulasi data. Modul WARP tersebut digunakan sebagai model pemancar dan penerima pada pengukuran kualitas unjuk kerja sistem OFDM dengan barbagai kondisi. Hasil dari implementasi dan pengukuran menunjukkan bahwa nilai BER tidak selalu berpengaruh terhadap perubahan jarak karena ketika jarak semakin jauh tidak menjamin nilai BER semakin besar. Sementara dalam hal obstacle, nilai BER sangat berpengaruh dimana nilainya akan lebih baik saat tidak adanya obstacle. Seperti saat daya pancar sebesar -26.125 dBm nilai BER saat Line Of Sight (LOS) sudah 0 sementara Non Line of Sight (NLOS) bernilai 9.3x10-6. Untuk lingkungan pengukuran, lingkungan indoor menghasilkan kualitas sistem yang paling baik dibandingkan dengan lingkungan lainnya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi dan Evaluasi Kinerja Modulasi dan Demodulasi GMSK dengan menggunakan WARP 
                    
                    Dwi Putri Kusumadewi; 
Suwadi Suwadi; 
Titiek Suryani                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (7523.39 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8387                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Modulasi GMSK ( Gaussian Minimum Shift Keying) adalah teknik modulasi yang mengurangi spectrum sidelobe pada modulasi Minimum Shift Keying (MSK) dengan cara melewatkan sinyal NRZ ke filter LPF Gaussian. Pada Tugas Akhir ini dilakukan proses perancangan dan implementasi modulasi dan demodulasi GMSK pada platform WARP. Proses perancangan modulasi GMSK dilakukan melalui pemrograman pada software MATLAB 2012. Sistem diimplementasi pada modul WARPLab7. Jumlah bit yang dibangkitkan adalah 106800 bit. Sebelum sistem diimplementasikan pada modul WARP, sinyal hasil ditambahkan dengan bit pilot dan preamble yang nantinya berguna untuk mendeteksi data informasi di penerima. Setelah penambahan pilot dan preamble, data di upsample terlebih dahulu kemudian dilakukan proses upconvert agar dapat dikirimkan melalui WARP. Pengujian implementasi sistem dilakukan dengan cara pengukuran nilai BER (Bit Error Rate) secara real pada beberapa kondisi, diantaranya perbedaan nilai BT, perbedaan jarak antara node pengirim dan node penerima dan kondisi LOS (Line of Sight) dan NLOS (No Line of Sight).  Berdasarkan hasil pengujian didapatkan pada lingkungan indoor nilai BER terkecil diperoleh pada jarak 4 meter kondisi LOS dengan TxRF sebesar -22.97 dBm dengan BER 6x10-6, sedangkan untuk lingkungan outdoor nilai BER terkecil diperoleh pada jarak 6 meter kondisi LOS dengan TxRF sebesar -22.97 dBm dengan BER 6.9x10-5
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi dan Evaluasi Kinerja Direct Sequence Spread Spectrum menggunakan Wireless Open-Access Research Platform (WARP) 
                    
                    Aditya Sukmana Putra; 
Suwadi Suwadi; 
Titiek Suryani                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (6671.149 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8388                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dalam sistem komunikasi nirkabel, khususnya pada dunia komunikasi taktis atau militer, salah satu yang harus dihadapi adalah gangguan jamming.Salah satu sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana informasi akan dikalikan secara langsung dengan pseudo-noise sequence yang mempunyai laju chip jauh lebih besar.Sistem ini dapat diimplementasikan pada Wireless Open-Access Research Platform (WARP) yang merupakan salah satu dari jenis Software Define Radio (SDR).Modul WARP mampu diprogram secara langsung dengan software MATLAB.Kinerja sistem terbaik didapatkan ketika daya sinyal jamming lebih kecil atau sama dengan daya sinyal carrier sistem DSSS. Pada Single Tone Jamming (STJ) sistem akan mencapai nilai BER 10E-3  saat daya sinyal jamming 125 % dari daya sinyal sistem DSSS, sedangkan pada Multi Tone Jamming (MTJ) sistem akan mencapai BER 10E-3  saat daya sinyal jamming 100 % dari daya sistem DSSS.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi dan Evaluasi Kinerja Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) Menggunakan WARP 
                    
                    Rini Nurpita Sari; 
Suwadi Suwadi; 
Titiek Suryani                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (5160.126 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8394                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Proses pengiriman informasi dari pengirim ke penerima terkadang terdapat gangguan, maka untuk mengatasi masalah tersebut dapat menggunakan metode Spred Spectrum, yang merupakan teknik pengiriman sinyal yang tahan terhadap gangguan berupa noise maupun jamming. Frequency Hopping Spread Spectrum merupakan sinyal informasi ditransmisikan yang dilompat ke dalam suatu spektrum frekuensi secara random atau sesuai pola tertentu. Implementasi sistem komunikasi SISO pada FHSS menggunakan Wireless Open Access Research Platform (WARP). Sistem FHSS ini akan dimodelkan dengan menggunakan software Matlab. Ketahanan sistem FHSS terhadap Single Tone Jamming dan Multi Tone Jamming akan diketahui dengan melakukan beberapa pengujian. Hasil yang diperoleh nilai Bit Error Rate (BER) akan semakin kecil jika daya yang dipancarkan semakin besar, sedangkan pada jamming dipengaruhi oleh nilai daya jamming. Penelitian ini menunjukan bahwa kinerja sistem berjalan baik saat Single Tone Jamming lebih baik dari pada Multi Tone Jamming. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai BER saat daya jamming 300% untuk Single Tone Jamming sebesar 0.4194, dan Multi Tone Jamming sebesar 0.4892. Rata-rata sistem tidak terpengaruh oleh gangguan jamming, saat nilai daya jamming 75% dan 100%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem FHSS lebih tahan terhadap Single Tone Jamming dan Multi Tone Jamming dibandingkan sistem 4-ary FSK.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi Dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi Pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP 
                    
                    Desrina Elvia; 
Suwadi Suwadi; 
Titiek Suryani                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (4359.678 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8413                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Komunikasi digital membutuhkan suatu sistem komunikasi yang memberikan transfer data handal dan tahan terhadap noise yang terdapat pada kanal transmisi. Untuk memberikan transfer data yang handal dan tahan terhadap noise maka dibutuhkan suatu system pengkodean kanal yang mampu mendeteksi kesalahan dan mengoreksi kesalahan. Kode konvolusi merupakan suatu teknik pengkodean kanal yang dapat mendeteksi dan mengoreksi kesalahan. Dengan menggunakan kode konvolusi maka akan mempengaruhi nilai Bit Error Rate (BER), dan modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) merupakan suatu modulasi yang memiliki efisiensi bandwidth dua kali lebih besar, karena duat bit dikirimkan pada satu symbol sinyal termodulasi. Dengan implementasi pada Wireless Open-Access Research Platform (WARP) akan di analisis kinerja dari kode konvolusi pada modulasi QPSK. Dari hasil implementasi dan pengukuran menunjukkan bahwa pada saat daya pancar sama, modulasi QPSK dengan kode konvolusi memiliki BER lebih kecil dibandingkan modulasi QPSK tanpa kode konvolusi, yaitu untuk kode konvolusi dengan kode rate 1/2 pada jarak 6 meter nilai BER = 0.00065232 sedangkan untuk nilai BER tanpa kode konvolusi = 0.0048828, dan untuk pengkodean dengan code rate 7/8 memiliki nilai BER lebih baik dibandingkan pengkodean dengan code rate 1/2, 2/3, 3/4 dan 5/6 dengan nilai BER = 0.00037495.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Walsh Hadamard Pada Code Division Multiple Access (CDMA) Menggunakan Wireless Open-Access Research Platform (WARP) 
                    
                    Fadhila Andam Dewi; 
Titiek Suryani; 
Suwadi Suwadi                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1147.409 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9782                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Perkembangan teknologi komunikasi bergerak di masa yang akan datang banyak bertumpu pada Code Division Multiple Access (CDMA), dimana setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pengiriman pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan bisa menimbulkan Multi user Inteference. Salah satu sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah Walsh Hadamard yang memiliki sifat orthogonal. Sistem ini dapat diimplementasikan pada Wireless Open-Access Research Platform (WARP) yang merupakan salah satu dari jenis Software Define Radio (SDR). Dengan WARP dapat terlihat unjuk kerja sistem secara real pada kanal nirkabel . Modul WARP mampu diprogram secara langsung dengan software MATLAB, sehingga pemodelan sistem baseband, passband pada pengirim dan penerima dapat dilakukan dengan mudah. Hasil dari implementasi dan pengukuran menunjukan bahwa nilai BER berpengaruh terhadap banyaknya user yang dikirim karena ketika jumlah user yang dikirim lebih banyak nilai BER semakin besar. Sementara dalam hal jarak nilai BER berpengaruh terhadap perubahan jarak dimana nilainya akan lebih baik saat jarak 3meter daripada jarak 5meter dan 7meter.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi Dan Evaluasi Kinerja Encoder-Decoder Reed Solomon Pada M-Ary Quadrature Amplitude Modulation (M-Qam) Mengunakan Wireless Open-Access Research Platform (WARP) 
                    
                    Nadya Noor Oktarini; 
Suwadi Suwadi; 
Titiek Suryani                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (829.463 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9787                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Teknik modulasi multilevel seperti M-ary Quadrature Amplitude Modulation (M-QAM) memiliki kelemahan yaitu semakin tinggi level modulasi yang digunakan, maka semakin tinggi pula nilai BER yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan kinerja sistem menjadi tidak maksimal karena sistem semakin tidak tahan terhadap noise.  Salah satu teknik error control coding yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan sekaligus memperbaiki kesalahan yaitu kode Reed Solomon. Kelebihan dari kode Reed Solomon adalah sifatnya yang non-binary artinya data diolah dalam simbol sehingga kemampuan koreksi data lebih banyak. WARP merupakan salah satu jenis dari teknologi SDR yang bisa diprogram untuk membuat prototype sistem komunikasi nirkabel. Pengimplementasian encoder dan decoder reed solomon dengan menggunakan perangkat WARP bertujuan untuk membandingkan modulasi M-QAM dengan dan tanpa kode reed solomon, kemudian mengetahui kinerja code rate yang berbeda pada modulasi M-QAM, serta mengetahui pengaruh besarnya daya pancar dan jarak pada sistem komunikasi. Hasil implementasi terbaik terdapat pada sistem RS (15,9) yang mana dapat memperbaiki kesalahan di semua level modulasi karena memiliki kemampuan koreksi error ganda (t=3) dengan ukuran k yang sama. Dari hasil implementasi juga didapatkan kesimpulan bahwa nilai BER akan semakin besar terhadap bertambahnya jarak antar node untuk daya pancar tetap, ini menandakan jarak sangat mempengaruhi kualitas kinerja suatu sistem komunikasi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi dan Analisis Teknik Reduksi PAPR OFDM Menggunakan Metode PTS pada WARP 
                    
                    Rizkha Ajeng Rochmatika; 
Titiek Suryani; 
Suwadi Suwadi                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (607.515 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16295                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Sistem OFDM cocok digunakan sebagai solusi yang dapat memenuhi layanan komunikasi data kecepatan tinggi karena memiliki efisiensi bandwidth dengan performansi terbaik. Namun dalam implementasinya, sistem OFDM memiliki kelemahan yang disebabkan oleh tingginya nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR) sehingga sinyal OFDM rentan terkena distorsi nonlinear yang disebabkan oleh adanya komponen RF power amplifier yang menyebabkan kompleksitas komponen Analog to Digital Converter (ADC) yang terdapat pada Wireless Open Access Research Platform (WARP). Nilai PAPR yang besar pada OFDM membutuhkan power amplifier dengan dynamic range yang lebar untuk mengakomodasi sinyal, apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka menyebabkan distorsi nonlinear dan pada akhirnya menurunkan performansi OFDM. Oleh karena itu, untuk mengatasinya dibutuhkan suatu metode yang dapat mereduksi nilai PAPR salah satunya menggunakan metode PTS. Guna melihat unjuk kerja teknik PTS, maka pada penelitian ini dibandingkan dua skema antara sistem OFDM tanpa dan dengan teknik PTS menggunakan analisa pada bit error rate dan nilai CCDF. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa implementasi kinerja teknik PTS mampu meningkatkan kinerja sistem OFDM saat terkena distorsi nonlinear, terlihat pada pengukuran dengan modulasi 16-QAM untuk gain 56 didapatkan peningkatan BER sebesar 95.98%. Sedangkan pada grafik CCDF terjadi penurunan nilai PAPR sebesar 34.17% untuk M=4.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Kinerja TCP/IP untuk Jaringan Nirkabel Bergerak 3G di Surabaya 
                    
                    Nurul Hidayati; 
Suwadi Suwadi                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (494.416 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16345                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Surabaya akan menerapkan Intelligent Transport System (ITS), yaitu sistem transportasi yang cerdas, di mana komunikasi data menjadi poin utama karena ITS berbasis pada internet. ITS menggunakan protokol TCP/IP. TCP mengoptimalkan pengiriman data yang akurat daripada ketepatan waktu. Sehingga terkadang menimbulkan keterlambatan yang panjang karena data akan ditransmisikan ulang atau menunggu pesan out-of-order. Keterlambatan transmisi data ini harus ditekan seminim mungkin agar kontinuitas pengiriman data tetap terjaga dengan baik. Analisis dibutuhkan untuk mengetahui seberapa lama keterlambatan dalam transmisi data dari provider seluler 3G. Pengukuran diambil dari beberapa provider seluler, sehingga dapat dibandingkan performansi dari masing-masing provider. Parameter yang dianalisis yaitu delay. Pengukuran dilakukan di dalam kendaraan bergerak (kereta api komuter) selama 7 hari, dengan setiap harinya terdapat 4 kali jadwal pemberangkatan. Dari hasil pengukuran pada 4 provider, didapatkan bahwa saat delay kurang dari 5000 ms nilai CDF pada provider A sebesar 75%, provider B dengan nilai CDF 81%, provider C dengan nilai CDF 90% dan provider D dengan nilai CDF 77%. Dari keempat provider, nilai CDF yang paling tinggi adalah provider C sebesar 90%. Sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan sistem komunikasi nirkabel bergerak pada penerapan Intelligent Transport System (ITS) untuk aplikasi mengetahui posisi kendaraan pada angkutan masal cepat, karena nilai delay toleransi sebesar 5 detik.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi dan Evaluasi Kinerja Multi Input SingleOutput Orthogonal Frequency Division Multiplexing (MISO OFDM) Menggunakan Wireless Open Access Research Platform (WARP) 
                    
                    Galih Permana Putra; 
Titiek Suryani; 
Suwadi Suwadi                    
                     Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016) 
                    
                    Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (644.503 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17065                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Teknologi komunikasi nirkabel terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia akan koneksi informasi yang cepat, pengiriman data yang berkapasitas besar dan dapat diandalkan. Di dalam proses tersebut banyak sekali gangguan yang dapat mempengaruhi penurunan kinerja komunikasi diantaranya adalah multipath fading [1]. Multi Input Single Output (MISO) merupakan salah satu teknik space diversity yang menggunakan banyak antena dengan tujuan untuk mengatasi multipath fading. Adapun pada proses transmisi digunakan teknik Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM) yang bertujuan memberikan keuntungan dalam hal efisiensi pada saat transmisi data dan mampu menghindari Inter Simbol Interference (ISI). Pada penelitian ini akan dibandingkan kinerja sistem MISO OFDM dan SISO OFDM yang akan disimulasikan dan di implementasikan pada modul Wireless Open Access Penelitian Platform (WARP) untuk mengevaluasi kinerja BER sebagai fungsi dari daya pancar dan jarak variasi. Parameter yang digunakan di dalam pengukuran berdasarkan IEEE 802.11 a/g karena menggunakan frekuensi 2,4 Ghz. Terdapat dua skema pengukuran yaitu SISO OFDM dan MISO OFDM dengan variasi jarak 4,6 dan 8 meter dengan variasi daya pancar -35 s/d -4 dBm dengan peningkatan gain 5 kali secara berkala. Dari dua skema yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak antara pemancar dan penerima maka dibutuhkan penambahan gain untuk menjaga kualitas data yang dikirimkan. Disamping itu, terdapat perbedaan nilai gain untuk mencapai nilai BER = dibutuhkan penambahan gain = - 33 sedangkan pada SISO OFM dibutuhkan penambahan gain = -18.