Kegiatan belajar mengajar, metode pengajaran, sistem penugasan dan evaluasi, bahkan prosedur penilaian kompetensi peserta didik sudah pasti berbeda dari sistem belajar sebelumnya. Tak jarang perbedaan tersebut membutuhkan penyesuaian dalam beberapa situasi. Contohnya adalah penyesuaian yang harus dilalui oleh siswa/siswi SMAN 1 Pematangsiantar dalam kegiatan pembelajaran daring. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya proses gegar budaya yang dialami siswa/i selama pembelajaran daring. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang terfokus pada implementasi pembuktian adanya fenomena gegar budaya dalam pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Pematangsiantar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setidaknya siswa/i SMAN 1 Pematangsiantar mengalami tingkat gegar budaya sebesar 68,3%. Memang tidak bisa apabila dikatakan perubahan yang terjadi sangat signifikan. Namun tetap saja hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proses gegar budaya itu memang terjadi.