Claim Missing Document
Check
Articles

ESTIMASI PERHITUNGAN KALOR DAN LAJU ALIRAN KALOR PADA UNTAI FASSIP-02 Lutfi Fitria Ningsih; Ahmad Rofiq Sofyan; Giarno Giarno; Dedy Haryanto; Joko Prasetyo Witoko; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 22, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.118 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2018.22.1.4321

Abstract

ESTIMASI PERHITUNGAN KALOR DAN LAJU ALIRAN KALOR PADA UNTAI FASSIP02. Kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima karena adanya gempa bumi yang menyebabkan tsunami sehingga mematikan sistem kelistrikan untuk pemompa air pendingin. Dari kejadian tersebut dibutuhkan suatu sistem pasif yang tidak membutuhkan energi dari luar untuk pendinginan darurat. Sistem pasif dibuat berdasarkan prinsip natural circulation (sirkulasi alami) dimana pergerakan molekul air karena adanya perubahan densitas ketika terjadi pemanasan. Untuk mengetahui bagaimana sistem Untai FASSIP-02 maka dilakukan pendekatan study literatur dan estimasi perhitungan kalor dan waktu penguapan air dalam tangki pendinginan air (water cooling tank / WCT). Selain itu juga dilakukanperhitungan laju aliran kalor dan waktu pemanasan air di kolam WCT hingga mencapai temperatur 100 ̊ C berdasarkan ukuran geometri dan parameter yang telah ditentukan. Dari estimasi yang dilakukan diperoleh nilai kalor terbesar yaitu 18835340,38 kJ dan yang terkecil 3767068,07 kJ. Waktu penguapan terbesar 10,9 hari dan terkecil 2,18 hari. Laju aliran kalor terbesar diperoleh 333,05 kW dan yang terkecil 4,16 kW dengan waktu pemanasan terbesar 151,86 jam dan terkecil 0,76 jam.Kata kunci: estimasi, kalor, sirkulasi alami, sistem pasif, Untai FASSIP-02 
ANALYSIS OF THE EFFECT OF ELEVATION DIFFERENCE BETWEEN HEATER AND COOLER POSITION IN THE FASSIP-01 TEST LOOP USING RELAP5 Andi Sofrany Ekariansyah; Hendro Tjahjono; Mulya Juarsa; Surip Widodo
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 19, No 1 (2015): Februari 2015
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.747 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2015.19.1.2895

Abstract

To understand the natural circulation phenomena on the passive residual heat removal system (PRHRS), development of a test section describing that phenomena in particular in the one phase condition is required. That test facility is named as FASSIP-01 in form of a vertically closed loop consisting of piping compo-nents, one cylinder tank featured with heater elements and one cooler. The heater tank will work as the heat source, and the cooler as the heat sink. This research is intended to support the experimental activity of the FASSIP-01 by conducting a simulation using the RELAP5/SCDAP/Mod3.4. Beside the standard loop configuration, the simulation is also conducted by varying the elevation of heater and cooler position to evaluate the best position resulting in the most optimal natural circulation. The results will be used as the comparison with the later performed experiment. The simulation result shows that for the case where the heater position is at the same level with the cooler position, the temperature distribution of the water after the heater and after the cooler are higher than the other two position. Looking at the natural circulation, that position results in the lowest mass flow. The position with the heater below the cooler will result in the best mass flow. On that position, only an optimiza-tion in the heat transfer surface area is needed to increase the heat transfer coefficient and secondary mass flow to remove the heat are needed to obtain more optimal performance of the water circulation caused by the density difference in the FASSIP-01 test loop.
Analisis Deviasi Alat Ukur Laju Aliran pada Untai FASSIP-01 dan FASSIP-02 Try Hutomo Putra; Giarno Giarno; Sumantri Hatmoko; G.B. Heru K; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 23, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.114 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2019.23.2.5682

Abstract

Pengembangan sistem keselamatan pasif dengan mengandalkan kerja natural circulation menggunakan Untai uji FASSIP-01 dan FASSIP-02 memerlukan alat ukur dengan spesifikasi laju aliran rendah. Salah satu jenis alat ukur pendingin adalah Ultrasonic Flowmeter TUF-2000M (US-FM) yang perlu dipersiapkan untuk penggunaan pada eksperimen sistem keselamatan pasif. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan deviasi pengukuran laju aliran antara US-FM dengan alat ukur lainnya. Eksperimen dilakukan dengan mengukur laju aliran pada Untai uji BETA menggunakan flowmeter tersebut dengan konfigurasi laju alir yang berbeda yaitu 0 - 100 LPM, 0 - 50 LPM dan 0 - 20 LPM. Hasil perbandingan pengukuran pada sensor elektromagnetik didapat nilai deviasi 6,32 % untuk konfigurasi 0 - 100 LPM, 2,12 % untuk konfigurasi 0 – 50 LPM, dan 1,16 % untuk konfigurasi 0 - 20 LPM. Data untuk melakukan karakterisasi dapat diperoleh pula ketika mengukur laju aliran dengan membaca nilai arus yang bekerja pada sensor pada flowmeter. Dari hasil karakteristika linear terhadap semua flowmeter tersebut terlihat bahwa semakin rendah formasi pengukuran maka diperoleh nilai deviasi juga semakin kecil.Kata kunci : sistem pendingin pasif, alat ukur laju aliran, deviasi, FASSIP-01, FASSIP-02
EFEK PERUBAHAN KETINGGIAN COOLER TERHADAP KECEPATAN ALIRAN AIR PADA SIMULASI SISTEM PASIF Dian Ariswara; Sukmanto Dibyo; Bambang Heru; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 18, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.711 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2014.18.1.1989

Abstract

EFEK PERUBAHAN KETINGGIAN COOLER TERHADAP KECEPATAN ALIRAN AIR PADA SIMULASI SISTEM PASIF. Kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima Daiichi tahun 2011 akibat gempa bumi dan tsunami menyebabkan melelehnya teras reaktor dari kegagalan system keselamatan aktif. Untuk mengantisipasi hal tersebut sedang dikembangkan system keselamatan pasif yang bekerja secara sirkulasi alamiah. Salah satu fasilitas eksperimen mengenai sirkulasi alamiah adalah NC-QUEEN yang dikembangkan di PTKRN-BATAN. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perubahan temperatur air terhadap densitas dan kecepatan aliran secara eksperimentaldari adanya sirkulasi alamiah berdasarkan perbedaan ketinggian antara heater dan cooler, dimana ditetapkan 3 perbedaan ketinggian yaitu H1 = 1,4 meter, H2 = 1 meter, dan H3 = 0,3 meter. Hasil eksperimen menunjukkan adanya perubahan temperatur pada variasi ketinggian H1dengan beda temperatur (ΔT) terbesar yaitu 41,46 oC akibat rambatan transfer panas dari heater ke cooler yang tidak maksimal sementara beda temperatur terkecil ditunjukkan pada variasi ketinggian H3 yaitu 37,1oC. Hasil perhitungan kecepatan rerata diperoleh 0,0000103601 m/detik untuk H-1; 0,00000619464 m/detik untuk H2, dan 0,0000018315 m/detik untuk H3. Dari eksperimen yang dilakukan diperoleh desain yang optimal untuk sistem pasif adalah pada ketinggian H1 antara cooler dan heater. Selain itu dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak antara heater dan cooler maka semakin besar nilai kecepatanrata-rata aliran air.
DISTRIBUSI TEMPERATUR SAAT PEMANASAN DAN PENDINGINAN PER-MUKAAN SEMI-SPHERE HeaTING-03 BERDASARKAN TEMPERATUR AWAL Keis Jury Pribadi; Gregorius Bambang Heru; Ainur Rosidi; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 18, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.304 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2014.18.2.2882

Abstract

Kecelakaan PLTN Three Mile Island Unit 2 (TMI-2) yang mengakibatkan teras meleleh telah mendorong para peneliti untuk meneliti interaksi anta-ra lelehan teras dengan dinding bejana tekan reaktor bagian bawah. Penelitian ini dimaksudkan mempelajari karakteristik perpindahan kalor antara lelehan teras reaktor yang membentuk geometri semi-sphere dengan bagian bawah bejana tekan reaktor. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan fasilitas eksperimen Bagian Uji HeaTiNG-03. Tujuan eksperimen adalah mengkarakterisasi distribusi temperatur di permukaan semi-sphere selama pemanasan dan pendinginan secara radiasi dengan temperatur awal 100 °C, 200 °C, dan 300 °C. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanasan dan pendinginan pada 9 titik pengukuran temperatur oleh termokopel pada permukaan semi-sphere memiliki kurva kenaikan dan penurunan yang berbeda. Berdasarkan penelitian awal ini dapat disimpulkan bahwa pemanasan dan pendinginan belum begitu seragam.
ESTIMASI PERUBAHAN KALOR SELAMA KENAIKAN TEMPERATUR AIR DI UNTAI PRE-FASSIP-02 Ahmad Rofiq Sofyan; Dedy Haryanto; Joko Prasetyo Witoko; Giarno Giarno; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 22, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.096 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2018.22.1.4322

Abstract

ESTIMASI PERUBAHAN KALOR SELAMA KENAIKAN TEMPERATUR AIR DI UNTAI PRE-FASSIP 02. Kecelakaan reaktor nuklir Fukushima terjadi dipicu oleh bencana alam gempa bumi dan Tsunami. Kerusakan yang terjadi pada teras reaktor akibat kegagalan sistem aktif selama proses pendinginan panas sisa peluruhan reaksi fisi berantai (residual heat). Sehingga, perlu pengembangan sistem pendingin pasif yang menggantikan sistem aktif untuk pendinginan teras ketika terjadi Stasiun Black Out (SBO) akibat pemadaman reaktor. Sistem pendingin pasif bekerja berdasarkan fenomena sirkulasi alam dari daerah panas menuju daerah dingin dalam satu untai tertutup. Sehingga untuk kebutuhan studi eksperimen terhadap pola aliran sirkulasi alam, maka dibuat fasilitas uji Untai PreFASSIP-02. Tujuan penelitian adalah untuk memperkirakan perpindahan kalor dari bagian panas menuju bagian dingin pada Untai Pre-FASSIP-02. Hasil eksperimen menunjukan bahwa proses pemanasan yang terjadi pada tabung heater semakin lama menyebabkan kenaikan temperatur air. Nilai kalor rata-rata yang diberikan oleh heater pada air untuk temperatur rata-rata 61,6 °C selama dua jam eksperimen adalah 1264,9 kJ dan besarnya kalor yang diterima kolam ECT hanya 150, 4 kJ. Kalor tersebut memanaskan air hingga terjadi aliran sirkulasi alam yang membuat temperatur di TH out dan ECT meningkat meski dengan kenaikan yang kecil. Kenaikan temperatur air di TH out dan ECT yaitu masing-masing 35,57 °C dan 0,07 °C. Artinya perubahan kalor di dalam untai yang terjadi cukup kecil dan rugi kalor yang terjadi besar, menyebakan kenaikan temperatur air di ECT tidak akan mencapai titik didihnya.Kata kunci: estimasi, kalor, temperatur, sirkulasi alam, sistem pasif, Pre-FASSIP-02 
ANALISIS UNJUK KERJA RANCANGAN STEAM CONDENSATION TANK BERBASIS SIMULASI SOFTWARE Dedy Haryanto; Ainur Rosidi; Giarno Giarno; G. Bambang Heru K.; Susyadi Susyadi; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 25, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/sigma.2021.25.1.6316

Abstract

Steam condensation tank merupakan salah satu komponen pada fasilitas Passive Helical Coil Condensation System (PaHCCS) pada PASCONEL yang berfungsi sebagai kondensor uap bertekanan. Steam condensation tank didesain menggunakan tube stainless steel 304 (SS 304) dengan diameter luar 600 mm dan ketebalan 9,53 mm serta ketinggian total 2970,8 mm. Steam condensation tank dioperasikan pada tekanan 20 bar, temperatur diatas 100°C dan dilengkapi dengan helical coil tube sebagai pengambil kalor pada uap bertekanan. Simulasi unjuk kerja rancangan steam condensation tank ini bertujuan untuk mengetahui keselamatan dan keamanan saat dioperasikan. Analisis unjuk kerja dilakukan menggunakan software CATIA, dimana pemodelan 3-dimensi rancangan steam condensation tank dioperasikan secara simulasi dengan 1,5 kali dari tekanan dan temperatur operasional. Hasil analisis kekuatan mekanik mendapatkan tegangan mekanik terbesar sebesar 9,57 x 107 N/m2 pada bagian tengah shell rancangan steam condensor tank. Tegangan mekanik tersebut tidak berdampak pada rancangan steam condensor tank berbahan SS 304 karena besar tegangan mekanik yang terjadi lebih kecil daripada yield strength material SS 304 yaitu sebesar 1,73 x 108 N/m2 dan masih berada didaerah elastisnya . Translational displacement maksimal yang terjadi pada rancangan steam condensor tank sebesar 6,2 mm adalah sangat kecil dan 1/500 dari ukuran total panjang rancangan steam condensor tank. Dengan demikian rancangan steam condensor tank aman untuk digunakan sebagai sarana penelitian.Kata kunci: Steam Condensation Tank, PASCONEL, tegangan mekanik, translational displacement
KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE-K PADA BAGIAN UJI HeaTiNG-03 MENGGUNAKAN cDAQ-9188 Siti mariam; Keis pribadi; Gregorius bambang heru; ainur rosidi; Mulya juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 17, No 4 (2013): November 2013
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/sigma.2013.17.4.2112

Abstract

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE-K PADA BAGIAN UJI HeaTiNG-03 MENGGUNAKANcDAQ-9188. Eksperimen pada bejana uji HeaTiNG-03 membutuhkan alat ukur temperatur yangdapat mengukur temperatur tinggi. Alat ukur temperatur yang digunakan pada bagian uji HeaTiNG-03 adalah termokopel tipe K. Oleh karena itu dibutuhkan alat ukur temperatur yang handal dalampengukuran termal. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam suatu pengukuran perlu dilakukankalibrasi. Kalibrasi termokopel dilakukan dengan menggunakan termometer standar, NI tipe cDAQ-9188, modul NI-9213 dan program virtual LabVIEW yang telah tersedia. Pengukuran termokopeldibuat dalam beberapa kondisi dari temperatur yang dimulai dari 40°C- 80°C dengan selisih 5°C.Tujuan kalibrasi adalah untuk membandingkan antara hasil pengukuran temperatur dari termokopeldengan termometer standar sehingga diketahui nilai error. Hasil dari kalibrasi TC-A memiliki nilaierror rata-rata 2,65 %, TC-2B 3,32%, TC-3B 2,09%, TC-4B 2,90%, TC-8C 13,65%, TC-4D 3,89% .TC-8C memiliki nilai error rata-rata yang paling tinggi yaitu 13,65%. Sedangkan termokopel yang lainnya memiliki nilai error di bawah rata-rata error seluruh termokopel dengan rata-rata error seluruh termokopel adalah 1,87%.Kata Kunci : termokopel, kalibrasi, DAS-NI
KARAKTERISTIKA PERPINDAHAN PANAS TABUNG COOLER PADA FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF MENGGUNAKAN ANSYS Erlanda Kurnia; Giarno Giarno; Gregorius Bambang Heru; Joko Prasetyo; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 19, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.707 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2015.19.2.3179

Abstract

Fasilitas simulasi sistem pasif (FASSIP-01) merupakan alat uji sistem pendinginan dengan memanfaatkan sistem sirkulasi alam yang di bangun di laboratorium thermohidrolika PTKRN BATAN. Untai uji FASSIP-01 terdiri dari beberapa komponen utama yaitu tabung cooler, heater, perpipaan, dan tabung ekspansi. Salah satu cara mengetahui karakteristika perpindahan panas dalam suatu sistem adalah dengan metode Finite Element Method (FEM) yang merupakan langkah menyelesaikan suatu problem dengan cara mem-bagi obyek analisa menjadi bagian-bagian kecil yang terhingga. Salah satu aplikasi berbasis FEM adalah ANSYS yang digunakan dalam simulasi ini. Makalah ini dikhususkan pada aplikasi ANSYS (student version) untuk mengetahui karakteristika perpindahan panas pada tabung cooler dengan variasi kecepatan dan variasi temperatur pada aliran tabung cooler yang dilewati oleh pipa panas bertemperatur 85 oC. Hasil simulasi adalah besar kalor yang dilepas air di dalam pipa dan penyerapan kalor oleh air di dalam tabung cooler. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin besar ke-cepatan aliran air yang masuk ke dalam tabung cooler, maka pendinginan yang terjadi juga semakin besar, sementara semakin kecil temperatur air yang masuk ke dalam tabung cooler, maka pendingi-nan yang terjadi juga semakin cepat.
Estimasi Laju Aliran Sirkulasi Alam Berdasarkan Beda Temperatur pada Untai FASSIP-01 Almadesya Rinaldi; Lovini Gabriella N; Giarno Giarno; Joko Prasetio; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 23, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.818 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2019.23.2.5669

Abstract

Penguasaan terhadap kapasitas pendinginansystem pendinging pasif dilakukan melalui penelitian di laboratorium Termohidrolika PTKRNBATAN. Untai FASSIP-01 telah dikonstruksi untuk studi fenomena sirkulasi alam. Tujuanpenelitian adalah untuk mengestimasi laju aliran sirkulasi alam berdasarkan beda temperatur dibagian heater (BCH, blanket ceramic heater) dan di bagian cooler atau WCT (water coolingtank). Metode penelitian dilakukan dengan menentukan perubahan di WCT untuk variasitemperature 10℃, 20℃, 30℃, 40℃ dan 50℃, serta perubahan temperature di BCH yaitu60℃, 70℃, 80℃, 90℃ dan 100℃. Parameter geometri Untai FASSIP-01 seperti tinggi untai600 cm, lebar untai 350 cm dan diameter pipa sebesar 2,56 cm dimasukkan dalam perhitungan.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin besar perbedaan temperatur anatara BCH danWTC, maka akan semakin besar pula laju aliran air pada untai FASSIP-01. Ketika perbedaantemperatur BCH dan WTC 10˚C, laju aliran bernilai paling kecil yaitu 0,2903 m/s, sedangkanketika perbedaan temperatur BCH dan WTC 90˚C, laju aliran bernilai paling besar yaitu 1,0456m/s. Kata Kunci : laju aliran, sirkulasi alami, BCH dan WCT, temperatur, untai FASSIP-01
Co-Authors A R Antariksawan A. Hafid A.A, Andrea Shevaladze A.R, Esa Putra Abd. Rasyid Syamsuri Adhika E. P. Adhika E. P. Adhika Enggar Pamungkas Ahmad Rofiq Sofyan Ainur R. Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi ainur rosidi Ainur Rosidi, Ainur Almadesya Rinaldi Almira Citra Amelia Amelia, Almira Citra Amirruddin Amirruddin Andi Sofrany Ekariansyah Andrea Shevaladze Al Amin Anggraini, Yeni Anhar R. Antariksawan, Anhar R. Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Arno, Giarno Arya Adhyaksa Waskita Baiquny, Ariq Hafizh Bambang Heru Bambang Riyono Budiman, Arif Adtyas Cukup Mulyana Cukup Mulyana D. H. Salimy Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Haryanto Deendarlianto Defri Sulaeman Dian Ariswara Dimas, Dimas Dinan Andiwijayakusuma Dr.Anhar Riza Antariksawan Dwi Yuliaji Edi Marzuki Edi Marzuki Edi Marzuki Edy Marzuki Edy S Edy S. Edy Sumarno, Edy Erlanda Kurnia Fauzi Ahmad Muda G B Heru Kusmoyo G. B. Heru K. G. B. Heru K. G. Bambang Heru K G. Bambang Heru K. G.B. Heru K G.B. Heru K Giarno . Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Kusnugroho Gunawan, Hyundianto Arif Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono I Ketut Adi Sugita I Nyoman Suprapta Winaya I. D. Irianto Ign. Djoko Irianto Ignatius Djoko Irianto, Ignatius Djoko IGNB. Catrawedarma Indarto - Indarto - Indarto Indarto Indarto Indarto Intan Parwati Ismu H Ismu H. Ismu Handoyo Januar Akbar Joko P W Joko P.W. Joko Prasetio Joko Prasetio Joko Prasetio Witoko Joko Prasetyo Joko Prasetyo Joko Prasetyo Witoko K, G.B. Heru Keis Jury Pribadi Keis pribadi Kharisma, Sunandi Kiswanta Kiswanta - Kiswanta . Kiswanta Kiswanta, Kiswanta Kusigit Susanto KUSNUGROHO, GREGORIUS BAMBANG HERU Kussigit Santosa Santosa Lovini Gabriella N Lutfi Fitria Ningsih M Hadi Kusuma M. Hadi Kusuma Mahran Noufal Maryadi , Shendy Akbar Maryadi, Shendy Akbar Meikayani, Jentik Mokhamad Nur Khasan Moniaga, Prya Muhamad Yulianto Muhammad Hadi Kusuma Mukhsinun Hadi Kusuma Nandy Putra Nandy Putra Nandy Setiadi Djaya Putra Nasution, Annio Indah Lestari Nathaniel Ezer Putra Darmawan Nitiamijaya, Devita Oktaviandi, Ryan P, Adhika Enggar PAMUNGKAS, ADHIKA ENGGAR Prasetio, Dimas Prayogo, Kukuh Puradwi I W Puradwi Ismu Wahyono Putra, Esa Putra, Muhammad Ganjar Putu Brahmanda Sudarsana Putu Brahmanda Sudarsana Putut Hery Setiawan Rahayu Kusumastuti Rahayu Kusumastuti Rahayu Kusumastuti Kusumastuti Raldi Artono Koestor Renaldy Sharin Lesmana Restiya Maulana Rio Natanael Wijaya Ririn Fitriana Riska Khalisa Rosaldi Pratama Roswandi, Iwan Roy Waluyo Sanda Sanda Sinta Tri Habsari Siti mariam Sri Ismarwanti, Sri Sriyono Sriyono Sriyono Sriyono Suhendra Suhendra Sukmanto Dibyo Sumantri Hatmoko Sumantri Hatmoko Hatmoko Surip Widodo Surip Widodo Surip Widodo Surip Widodo Widodo Susyadi Susyadi Tachli Supriyadi Topan Setiadipura Totok Dermawan Try Hutomo Putra Try Hutomo Putra Veronica Indriati Sri Wardhani, Veronica Indriati Sri Wayan Nata Septiadi WITOKO, JOKO PRASETIO Yadi Yunus Yogi Sirod Gaoz Yogi Sirodz Gaos Yogi Sirodz Gaos, Yogi Sirodz Zuliantoni, Zuliantoni