Claim Missing Document
Check
Articles

APLIKASI PUPUK NITROGEN+KALIUM MELALUI TANAH DAN DAUN TERHADAP PRODUKSI PROTEIN DAN ANTOSIANIN PUCUK LAYAK JUAL KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) Hilda Susanti; Sandra Arifin Aziz; Maya Melati; Slamet Susanto
EnviroScienteae Vol 9, No 3 (2013): EnviroScienteae Volume 9 Nomor 3, November 2013
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v9i3.1995

Abstract

The experiment was conducted in Leuwikopo, Dramaga, Bogor, Indonesia from October until December 2010  to study the effect of soil and foliar applications of nitrogen+potassium fertilizer on waterleaf shoot (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) protein and anthocyanin production. A randomized complete block design was used with 3 replications and 4 treatments. The treatments were different rates of N+K for soil application with or without foliar application, they were 100% N+K rates of soil application (150 kg urea + 150 kg KCl/ha); 100, 75, and 50% N+K rates of soil application added with foliar application of 0.2% urea and 0.1% KCl.  Fertilizers were applied on soil on 0, 30, and 60 days after planting, while foliar applications were conducted on 15, 30, 45, and 60 days after planting.  The result showed that the highest protein and anthocyanin production of waterleaf shoot for 75 days were produced by 100% soil application of N+K; protein production was 16,98 g/plant while anthocyanin production was 170,27µmol/plant.
In Vitro Induction Of Tetraploid Pummelo ’Nambangan’ (Citrus maxima (Burm.) Merr.) By Colchicine Treatment Using Germinated Seed, Shoot Tip And Cotyledonary Node As Explants Dyah Retno Wulandari; Agus Purwito; Slamet Susanto; Ali Husni; Tri Muji Ermayanti
ANNALES BOGORIENSES Vol 19, No 1 (2015): Annales Bogorienses
Publisher : Research Center for Biotechnology - Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.907 KB) | DOI: 10.14203/ann.bogor.2015.v19.n1.29-36

Abstract

Tetraploid citrus are important for interploidal hybridization to create triploid seedless citrus.  Colchicine is the most commonly used as antimitotic agent to induce polyploid plants.  Tetraploid induction by colchicine in Pummelo ‘Nambangan’ was conducted in vitro using different types of explants.  The aim of this research was to induce tetraploid pummelo ‘Nambangan’ by colchicine treatment using germinated seed, shoot tip and cotyledonary node as explants.  Tetraploid shoot induction was conducted by soaking germinated seeds, shoot tips and cotyledonary nodes in 0.1% colchicine for 1, 3 and 5 h.  Regenerant shoots were grown on MS medium and their growth was observed after four weeks in culture.  Ploidy level was determined using flow cytometry analysis.  Stomata density, length and width of stomatal guard cell were also recorded. The results showed that shoot elongation was inhibited by colchicine treatment.  Soaking of shoot tip explants in 0.1% colchicine for 1 h resulted in 66.66% of putative tetraploid shoots.  Compared to diploid shoots, tetraploids had lower stomata density but bigger in guard cell size. Keywords: colchicine, tetraploid, pummelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.), flow cytometry, stomata,
Respon Fisiologis dan Produksi Pucuk Kolesom (Talinum Triangulare (Jacq.) Willd) Terhadap Aplikasi Pupuk Nitrogen+Kalium Melalui Tanah dan Daun Hilda Susanti; Slamet Susanto; Sandra Arifin Azis; Maya Melati
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 39, No 2 (2014)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v39i2.62

Abstract

The experiment was conducted in Leuwikopo, Dramaga, Bogor, Indonesia to study the effect of soil and foliar applications of nitrogen+potassium fertilizer on waterleaf shoot (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) physiological aspect and production. A randomized complete block design was used with 3 replications and 4 treatments. The treatments were different rates of N+K for soil application with or without foliar application, they were 100% N+K rates of soil application (150 kg urea + 150 kg KCl/ha); 100, 75, and 50% N+K rates of soil application added with foliar application of 0.2% urea and 0.1% KCl. Fertilizers were applied on soil on 0, 30, and 60 days after planting, while foliar applications were conducted on 15, 30, 45, and 60 days after planting. The result showed that the highest production of waterleaf shoot were produced by 100% soil application of N+K at 75 days after planting (117.04 g/plant); chlorophyll and sugar content was not influenced by all the treatments in vegetative fase.
POLA KERONTOKAN DAN KANDUNGAN HORMON ENDOGEN PADA BUAH JERUK PAMELO BERBIJI DAN TIDAK BERBIJI Ummu Kalsum; Slamet Susanto; Ahmad Junaedi; Nurul Khumaida; Heni Purnamawati
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.7220

Abstract

Kerontokan buah tergantung pada kultivar, kandungan hormon, hara dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pola kerontokan dan perubahan konsentrasi hormon yang terjadi dari beberapa kultivar pamelo berbiji dan tidak berbiji. Desain percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan, yaitu Adas Duku dan Bali Merah 1 (pamelo berbiji) serta Bali Merah 2 dan Jawa 1 (pamelo tidak berbiji). Variabel pengamatan terdiri atas jumlah buah rontok, initial dan final set, kandungan gula total, konsentrasi GA3, IAA dan asam absisat (ABA) buah. Hasil menunjukkan bahwa kedua kelompok (pamelo berbiji dan tidak berbiji) mengalami kerontokan buah pada awal perkembangan buah, namun kerontokan buah saat fase pematangan buah hanya pada kedua kultivar pamelo tidak berbiji. Initial set pamelo berbiji (28.76%) lebih tinggi dibandingkan pamelo tidak berbiji (21.75%). Final set pada pamelo tidak berbiji menunjukkan bahwa Bali Merah 2 (12.95%) lebih tinggi dibandingkan Jawa 1 (9.20%). Buah yang akan rontok dari pamelo berbiji dan tidak berbiji memiliki kandungan gula total <0.30%, sedangkan pada buah yang tidak rontok >0.30%. Konsentrasi GA3 dan IAA buah pamelo berbiji dan tidak berbiji mengalami peningkatan selama awal perkembangan buah (1 sampai 4 minggu setelah antesis = MSA), sedangkan konsentrasi ABA mengalami penurunan pada 3 MSA.
Pengaruh Panjang Keratan terhadap Keberhasilan Cangkok Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr Antik Siti Latifah; Slamet Susanto; Dhika Prita Hapsari
Buletin Agrohorti Vol. 11 No. 1 (2023): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v11i1.46575

Abstract

Pamelo (Citrus maxima (Burm) Merr.) sangat potensial untuk dikembangakan karena memiliki karateristik yang khas. Pamelo (Citrus maxima) merupakan salah satu tanaman buah yang dapat diperbanyak dengan perbanyakan vegetatif cangkok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh panjang keratan terhadap keberhasilan cangkok dan memperoleh informasi mengenai panjang keratan optimal dalam mencangkok tanaman jeruk pamelo. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB dan Laboratorium Pasca Panen IPB dari Februari hingga Juni 2022. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal pengaruh panjang keratan diantaranya 1,5 cm, 3 cm, 4,5 cm, dan 6 cm. Hasil percobaan menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan pada variabel pengamatan jumlah daun muda cangkok, luas daun total cangkok, tingkat kehijauan daun, bobot basah akar, panjang akar rata-rata, dan jumlah tunas setelah pindah tanam. Panjang keratan 6 cm menunjukkan nilai beberapa parameter pengamatan yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnnya, walaupun demikian secara umum pada kenyataannya panjang keratan 1,5 cm, 3 cm, 4,5 cm, dan 6 cm merupakan panjang keratan yang cukup optimal karena menghasilkan persentase hidup yang tinggi, baik saat masih berada pada pohon induk maupun setelah ditanam ke dalam polibag. Kata kunci: perbanyakan, vegetatif, akar, daun, rutaceae
Pemberian Berbagai Pestisida pada Kualitas Buah Abiu (Pouteria caimito Radlk.) Fidya Novita; Slamet Susanto; Willy Bayuardi Suwarno
Buletin Agrohorti Vol. 11 No. 2 (2023): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v11i2.48179

Abstract

Abiu merupakan salah satu tanaman hasil introduksi dari Amazon yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Buah abiu memiliki cita rasa enak dan juga kaya akan manfaat kesehatan. Salah satu permasalahan yang umum ditemukan pada buah abiu yakni tingkat kemulusan buah yang rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bahan aktif pestisida yang digunakan dengan periode aplikasi yang berbeda terhadap tingkat kemulusan buah abiu. Penelitian dilakukan di Kampung Babakan Lebak, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat dan Laboratorium Pasca Panen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split-plot) RKLT dengan 5 ulangan. Faktor petak utama yaitu periode aplikasi yang berbeda, yaitu: 1,2,3 minggu setelah antesis (MSA) (V1); 1,3,6 MSA (V2); dan 1,4,7 MSA (V3). Faktor anak petak yaitu bahan aktif pestisida yaitu: mankozeb 80 WP dan streptomisinsulfat 20 WP (P1); propinep 70 WP (P2); profenofos 500 EC (P3); dan kontrol (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan aktif pestisida memberikan pengaruh yang nyata terhadap variable kemulusan buah abiu. Aplikasi pestisida pada periode berbeda dan interaksinya dengan perlakuan bahan aktif pestisida tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kemulusan buah abiu. Perlakuan terbaik yaitu pemberian bahan aktif mankozeb dan streptomisinsulfat yang dapat mempertahankan kemulusan buah abiu sebesar 77.31%. Kata kunci: abiu, bahan aktif, kemulusan buah, mutu buah, periode aplikasi
Degreening and Low Temperature Storage to Improve the Quality of Mandarin Orange Henny Nurpa Anggriani; Sutrisno Sutrisno; Slamet Susanto
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 12, No 3 (2023): September 2023
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v12i3.721-737

Abstract

Several citrus species when physiologically ripe are still yellow-green in color, one of which is the Tangerine RGL (Rimau Gerga Lebong) grown in the city of Pagar Alam, South Sumatra. To improve the physical quality of tangerines, RGL can be applied with degreening technology and low-temperature storage. This study aims to examine the effect of degreening and low-temperature storage on physicochemical changes and to determine the optimum method of degreening and low-temperature storage on citrus quality. This study used a completely randomized 2-factor design. The first factor is degreening with 4 levels (0 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm), and the second factor is storage temperature with 3 temperature levels (10ºC, 20ºC, and room temperature). The results showed degreening increased the CCI value by 3.48-3.82, changing the skin color to uniformly yellow and did not affect the internal quality of the fruit. Treatment with a temperature of 10oC extended the shelf life of the fruit up to 29 days. The combination of 250 ppm ethepon and 10oC effectively suppressed weight loss to maintain the quality of RGL tangerines. Keywords: Degreening, Low-temperature storage, RGL tangerines, Shelf life, Uniform color
PENGATURAN KERAGAAN TANAMAN PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) DENGAN PEMANGKASAN DAN KOMBINASI PUPUK N, P, DAN K PLANT PERFORMANCE SETTING OF PUMMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) THROUGH PRUNING AND COMBINING OF N, P, AND K FERTILIZER SlametSusanto, ArifahRahayu
Jurnal Pertanian Vol. 7 No. 1 (2016): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.277 KB) | DOI: 10.30997/jp.v7i1.31

Abstract

Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh pemangkasan dan pemupukan padapertumbuhan tanaman pamelo. Pelaksanaan dilakukan di bulan April hingga November 2014di Kebun Percobaan Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor. Rancangan Acak Lengkapdigunakan sebagai rancangan percobaan. Faktor pertama adalah pemangkasan (dipangkas dantidak dipangkas) dan faktor kedua adalah komposisi pupuk yaitu K1 (6,25 g Urea, 3,75g SP-36,2,5g KCl), K2 (6,25g Urea, 5,62 g SP-36, 3,7 g KCl), K3 (6,25 g Urea, 7,5 g SP-36, 5,00 g KCl), K4(6,25 g Urea, 7,5 g SP-36, 6,25g KCl) per aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan penambahandosis terhadap pupuk SP-36 dan KCl pada tanaman yang tidak dipangkas meningkatkan tinggitanaman dan kandungan nitrogen daun. Sementara itu, kandungan fosfor daun pada tanamanyang tidak dipupuk cenderung lebih tinggi. Tanaman pamelo yang dipupuk menghasilkan luasdan jumlah daun, serta volume tajuk lebih besar dibanding dengan yang diberi pupuk.Tanaman yang dipangkas daunnya lebih sedikit, tetapi kandungan kalium daun lebih besardaripada yang tidak dipangkas.Kata kunci: luas daun, pamelo, pemangkasan, pupuk.
Urgensi Pengaturan Tax Avoidance dalam Peraturan Perpajakan di Indonesia Susanto, Slamet
El-Dusturie Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/eldusturie.v1i2.5129

Abstract

PAbstract: Taxes are a payment burden that must be paid by all people with the aim of increasing national development. However, in practice, in the process of paying taxes, there are many acts of tax avoidance, which is an action taken by taxpayers in determining the payment of the lowest possible tax burden. This is intended to seek profit or net profit as much as possible. The tax avoidance process is both legal and illegal depending on the country that regulates it. In this case, tax avoidance in Indonesia is a legal action, because there are no laws and regulations governing it. This study aims to determine the urgency of setting tax avoidance in tax regulations in Indonesia. The type of research used is normative juridical with qualitative methods. The results show that the taxation conditions in Indonesia are very easy to commit fraud, such as tax avoidance by taxpayers, especially corporate taxpayers. Therefore, the author recommends that two attempts be made. First, optimizing the implementation of the existing tax system and facilities as well as possible. Second, reconstructing the taxation system by establishing a new law by utilizing the simplification of the formation of legislation. This is done to accelerate the certainty of Indonesian tax law. So it is necessary to form legislation quickly through the existing legislation system.Abstrak:Pajak adalah beban pembayaran yang wajib dibayar oleh seluruh masyarakat dengan tujuan untuk peningkatan pembangunan nasional. Namun dalam praktiknya, proses pembayaran pajak banyak terjadi tindakan penghindaran pajak atau tax avoidance yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh wajib pajak dalam menentukan pembayaran beban pajak serendah-rendahnya. Hal ini diperuntukan untuk mencari keuntungan atau laba bersih sebanyak-banyaknya. Proses tax avoidance merupakan tindakan legal dan juga illegal tergantung dari suatu negara yang mengatur. Dalam kasus ini tindakan tax avoidance di Indonesia merupakan tindakan legal, karena tidak ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Adapun penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui urgensi pengaturan tax avoidance dalam peraturan perpajakan di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perpajakan di Indonesia sangat mudah untuk dilakukan kecurangan, seperti dilakukannya tindakan tax avoidance dari wajib pajak terutama wajib pajak perusahaan. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan agar dilakukannya dua upaya. Pertama,  optimalisasi  pelaksanaan  sistem perpajakan dan  fasilitas  yang  telah  ada dengan sebaik-baiknya.  Kedua, merekonstruksi sistem perpajakan dengan membentuk undang-undang baru dengan pemanfaatan simplifikasi pembentukan peraturan perundang-undangan. Hal itu dilakukan untuk percepatan kepastian hukum perpajakan Indonesia. Sehingga perlu membentuk peraturan perundang-undangan dengan cepat melalui sistem legislasi yang ada.
Interaksi Nisbah Daun: Buah dan Pupuk Daun pada Kualitas Buah Abiu (Pouteria caimito Radlk.) Thamara, Aria; Susanto, Slamet; Matra, Deden Derajat; Widodo, Winarso Drajad
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 29 No. 4 (2024): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.29.4.519

Abstract

Abiu (Pouteria caimito Radlk.) is a plant of Sapotaceae family that can be consumed fresh, processed, or as a medical product. The fruit and leaves of this plant contain bioactive compounds. This research aims to inform the interaction between leaf:fruit ratio treatment and foliar fertilizer on the quality of the abiu fruit. The study was conducted at Kebun Balungbang Jaya, Dramaga, Bogor, West Java Province, from July 2022 to November 2022. The experiment used a factorial split plot design. The main plot was a leaf:fruit ratio treatment (N1, 45 leaves:1 fruit, and N2, 30 leaves:1 fruit) on each tertiary branch, and the tiller plot was foliar fertilizer (P1: 1 g L-1, P2: 2 g L-1, and P3: 3 g L-1), which consisted of 3 replications. The results showed that treatment of the leaf-fruit ratio and foliar fertilizer did not affect the quality of the abiu fruit. The interaction between leaf:fruit ratio and foliar fertilizer had a significant effect on ATT, as indicated by the lowest acidity value in the leaf:fruit ratio treatment of 45:1 and a fertilizer concentration of 1 g L-1 with a value of 0.12% but has no significant effect on the external and internal quality of other fruits. Keywords: Bioactive compounds, sapotaceae, tertiary branch, titratable acidity
Co-Authors , Hariyadi , Hasnam , Mukhlas , Sakhidin , Setyono . Santosa . Saputera . Strisno . Sutrisno A. S. Abidin Abdullah Bin Arif Abdullah Bin Arif, Abdullah Agus Purwito AHMAD JUNAEDI Ahmad Junaedi Ahmad S. Abidin Aji, Titistyas Gusti Ali Husni Ali Husni Ali Husni Ali Husni Amin Rejo Anas Dinurrohman Susila Ani Kurniawati Antik Siti Latifah Arifah Rahayu Asniwita Asniwita Atika Romalasari Bambang B. Santoso Bambang Budi Santoso Bambang Pramudya Bambang Pramudya Bambang S . Purwoko Bambang S. Purwoko Bambang S. Purwoko Bambang Sapta Purwoko Bhayu Hartanti DADANG DADANG Dadang Hermansyah Dadang Hermansyah Delys Inkorisa Dewi Sukma Dewi, Iswari Saraswati Dhika Prita Hapsari DJUMALI DJUMALI DJUMALI DJUMALI, DJUMALI Dona Rustani DWI ANDREAS SANTOSA Dyah Retno Wulandari Dyah Retno Wulandari Edi Minaji Pribadi Edi Santosa Efendi, Darda Endro Priherdityo Erniawati Diningsih Erniawati Diningsih Erniawati Diningsih Evan Yonda Pratama Faqih Udin Fidya Novita Fiki, Ainun Gede Suastika GEDE SUASTIKA Gede Suastika Gede Suastika Giyanto, Giyanto Habibi, Irfan Hadi K. Purwadaria Handian Purwawangsa Hariyadi Hariyadi Hariyadi3, , Harliani Sri Utami Henny Nurpa Anggriani Herik Sugeru Hermansyah, Dadang Hidayatulloh, Riyan Hilda Susanti Hulu, Versi Putra Jaya I Wayan Budiastra Indriati Husain Iswari S Dewi Iswari S. Dewi Iswari Saraswati Dewi Jamhari Jamhari Karmanah, Karmanah Kartika Ning Tyas Kartika Ning Tyas Ketty Suketi Kikin H Mutaqin Kosmaryadi, Nandi Kristriandiny, Oktiadewi Kudang B Seminar Kudang B. Seminar Kurniawan, Nafi’ Leo Mualim Lia Rachmawati M. Wahyudin Nasrulloh, M. Wahyudin Nasrulloh Matra, Deden Derajat Maya Dewi Sulistyningrum Maya Melati Moeljarno Djojomartono Moeljarno Djojomartono Moh Nailun Ni&#039;am MOHAMMAD CHOLID MOHAMMAD CHOLID, MOHAMMAD Muhamad Ramdan, Muhamad Muhammad Syukur Muhammad Thamrin Natalia, Cristina Evi Nawawi, Muhammad Adlan Neni Musyarofah Nurul Khumaida Nurul Khumaida Nurul Khumaida Oktiadewi Kristriandiny Parameswara, Yosephine Sista Pratama, Evan Yonda Priherdityo, Endro Purwoko, Bambang Sapto R. Poerwanto Raden Ajeng Diana Widyastuti Rahayu, Arifah Resti Putri Septyani Resti Putri Septyani Retty Nurfazizah Roedhy Poerwanto Roedy Poerwanto Rumaisha, Azizah Rustam, Rustam Rustani, Dona Sakhidin Sakhidin Sandra A. Aziz Sandra Arifin Azis Sandra Arifin Aziz Santosa Santosa Sintho Wahyuning Ardie Siregar, Shella Elvira Siti Aisyah Rohmatus Sa’adah SRI HENDRASTUTI HIDAYAT Sri Minten Sriani Sujiprihati Sudirman Yahya Sukma, Dewi Suroso Suroso Suryo Wiyono Susanto, Renaldy Sutrisno Sutrisno Sutrisno Sutrisno Suyanto Kartosoewarno Thamara, Aria Tirtawinata, Mohamad Reza Titistyas Gusti Aji TRI ASMIRA DAMAYANTI Tri Muji Ermayanti Tri Muji Ermayanti Tri Muji Ermayanti Ummu Kalsum Ummu Kalsum Wahyu Fikrinda Widayanti, Siti Mariana Widyaswara, Muhammad Heraldi Garda Willy Bayuardi Suwarno Winarso D. Widodo Wulandari, Dyah Retno Wulandari, Dyah Retno Yosephine Sista Parameswara Yudi Chadirin Yul Y Nazaruddin